Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

HILANGNYA WATAK DEMOKRASI PASKA KHULAFA URASIDUN (KEKHALIFAHAN BANI UMAYAH) Aan Suryana
Jurnal Artefak Vol 3, No 2 (2015): Agustus (Media Cetak)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.114 KB) | DOI: 10.25157/ja.v3i2.1093

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang berdirinya kekhalifahan Bani Umayah, proses pergantian kursi kekhalifahan masa kekhalifahan bani Umayah, dampak pergantian kursi kekhalifahan secara turun temurun. Metode yang digunakan adalah metode historis yang meliputi, heuristik (pengumpulan sumber), kritik (pengujian), interpretasi (penafsiran), dan historiografi (penulisan karya ilmiah). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Studi ini dilakukan melalui kegiatan pengumpulan data dengan mempelajari sumber-sumber pustaka yang dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk membahas, memahami, dan menunjang terhadap penelitian. Kekhalifahan Bani Umayah merupakan kekhalifahan yang didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan pada tahun 41H/661M. Muawiyah merupakan khalifah pertama kekhalifahan Bani Umayah, dan ia juga orang pertama yang mengangkat anaknya, Yazid sebagai khalifah penggantinya ketika ia masih hidup, dan pengangkatan secara turun temurun ini terus berlangsung sampai kekhalifahan Bani Umayah berakhir, bahkan ketika kekhalifahan Bani Umayah berdiri di Spanyol oleh Abdurrahman Addakhil cara ini masih tetap digunakan. Hal ini merupakan peristiwa baru dalam sejarah Islam, yang hasilnya menimbulkan masalah bagi kehidupan sosial dan politik masyarakat Arab. Muawiyah telah dianggap mengkhianati prinsip-prinsip demokrasi yang diajarkan oleh Islam, dan legalitas kekuasaan yang ia peroleh melalui tahkim dalam Perang Shifin adalah melalui cara yang tidak sehat, namun dapat dilupakan oleh masyarakat Arab karena keberhasilan yang diperolehnya. Pengangkatan khalifah secara turun temurun menimbulkan perpecahan dikalangan masyarakat Arab, menimbulkan pemberontakan-pemberontakan yang melemahkan kepemimpinan khalifah, serta perselisihan diantara keluarga Bani Umayah sendiri. Kata Kunci: Khulafaurrasyidun, Demokrasi, Monarchi. ABSTRACT This study aims to determine the background of the establishment of the Caliphate of the Umayyads, the turn of the caliphate caliphate seat Omayyed, the impact of the change seat of the caliphate hereditary. The method used is the historical method that includes, heuristics (collection of sources), criticism (testing), interpretation (interpretation), and historiography (writing scientific papers). Data collection techniques used in this research is the study of literature. The study was conducted through data collection activities by studying the sources of libraries that can be used as a base material to discuss, understand, and support the research. Caliphate Umayyad Caliphate was founded by Muawiyah bin Abi Sufyan in 41H / 661M. Muawiyah was the first caliph of the Caliphate of the Umayyads, and he was also the first to set up his son, Yazid as caliph successor while he is still alive, and the removal of hereditary This continues until the caliphate of the Umayyads ends, even when the Caliphate of the Umayyads established in Spain by Abdurrahman Addakhil this method is still in use. This is a new event in the history of Islam, the results of which poses a problem for social and political life of Arab society. Muawiyah had considered betraying democratic principles taught by Islam, and the legality of the powers he acquired through war Shifin is tahkim in ways that are not healthy, but it can be forgotten by the Arab community because of the success obtained. Appointment caliphate hereditary cause divisions among Arab communities, causing uprisings that undermine the leadership of the caliph, as well as the dispute between the Umayyad family itself. Keywords: Khulafaurrasyidun, democracy, monarchy
NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL LEUWEUNG GEDE KAMPUNG KUTA CIAMIS DALAM MENGEMBANGKAN GREEN BIHAVIOR UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER MAHASISWA Dewi Ratih; Aan Suryana
Jurnal Artefak Vol 7, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.461 KB) | DOI: 10.25157/ja.v7i2.4199

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan karakter siwa dengan menggunakan nilai-nilai kearifan lokal Leuweung Gede Kampung Kuta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Reseach). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, pemberian tes (pre dan post test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai kearifan lokal Hutan Leuweung Gede  mampu meningkatkan karakter siswa, yang dibuktikan dengan hasil angket yang meningkat dari setiap siklus, yaitu dari 50% menjadi 80%. Diantara nilai-nilai kearifan lokal Hutan Leuweung Gede Kampung Kuta adalah nilai keagamaan, bahasa, etika, menjaga lingkungan, sistem teknologi dan lainnya.The purpose of this study was to determine the improvement of the character of the shiva by using the local wisdom values of Leuweung Gede Kampung Kuta. This research was conducted using the Classroom Research method (Classroom Research). Data collection was carried out through observation, interviews, giving tests (pre and post test). The results showed that the values of local wisdom in the Leuweung Gede Forest were able to improve the character of students, as evidenced by the increasing results of the questionnaires from each cycle, from 50% to 80%. Among the local wisdom values of the Leuweung Gede Forest in Kampung Kuta are religious values, language, ethics, protecting the environment, technology systems and others.
PENYULUHAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI BAGI MASYARAKAT DI DESA PASIRLAWANG KECAMATAN PURWADADI KABUPATEN CIAMIS Sri Pajriah; Aan Suryana
Abdimas Galuh Vol 4, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i1.7071

Abstract

Kegiatan pengabdian dosen kepada masyarakat yang dilakukan dengan judul “Penyuluhan Kawasan Rumah Pangan Lestari Bagi Masyarakat di Desa Pasirlawang Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis”. Sasaran yang dituju dalam pengabdian ini adalah masyarakat miskin yang memiliki pemahaman yang kurang tentang pentingnya pemanfaatan lahan pekarangan. Hal ini dilakukan agar keluarga atau masyarakat di desa Pasirlawang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya melalui pemanfaatan lahan pekarangan. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah dengan metode penyuluhan kepada keluarga miskin yang disampaikan secara lisan. Hasil umum yang diharapkan dapat tercapainya suatu perubahan pola pikir, sikap, dan perilaku bagi keluarga atau masyarakat desa Pasirlawang. Adapun, hasil kegiatan pengabdian secara khususnya dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga atau masyarakat melalui pemanfaatan lahan pekarangan dengan program Kawasan Rumah Pangan Lestari.
PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL PAKENA GAWE RAHAYU PAKEUN HEUBEUL JAYA DINA BUANA PADA PRASASTI KAWALI I DI KELAS X IPS 1 SMAN 1 KAWALI Enok Yuniar; Sri Pajriah; Aan Suryana
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 3, No 2 (2022): JUNI
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/j-kip.v3i2.7660

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai kearifan lokal pakena gawe rahayu pakeun heubeul jaya dina buana serta implementasinya pada pembelajaran sejarah. Metode yang digunakan ialah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi literatur, studi lapangan, dan observasi, wawancara dengan informan, serta studi dokumentasi. Untuk mencari validitas data dilakukan triangulasi data. Analisis data yang digunakan antara lain reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan nilai-nilai kearifan yang terkandung dalam pakena gawe rahayu pakeun heubeul jaya dina buana ialah nilai kepemimpinan, nilai sejarah, nilai cinta tanah air, nilai sosial dan nilai kerja keras. Implementasi nilai-nilai kearifan lokal pakena gawe rahayu pakeun heubeul jaya dina buana dalam pembelajaran sejarah dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan dengan mengintegrasikan materi pelajaran sejarah melalui lingkungan sekitar untuk menggali nilai-nilai kebijaksanaan demi menguatkan karakter positif peserta didik. Dari hasil pembelajaran sejarah berbasis kearifan lokal ini, dapat memberikan dampak positif bagi peserta didik agar memiliki semangat dan motivasi agar selalu berbuat baik dan melaksanakan perannya sebagai manusia untuk hidup dan bergaul sesuai aturan dan norma yang berlaku.
SOSIALISASI PENTINGNYA POTENSI WISATA BUDAYA DI DESA GEGEMPALAN KECAMATAN CIKONENG KABUPATEN CIAMIS Sri Pajriah; Aan Suryana; Dewi Ratih
Abdimas Galuh Vol 3, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v3i1.5019

Abstract

Kegiatan pengabdian dosen kepada masyarakat yang dilakukan mengambil judul “Sosialisasi Tentang Pentingnya Potensi Wisata Budaya di Desa Gegempalan Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis”. Sasaran yang dituju dalam pengabdian ini adalah masyarakat yang memiliki pemahaman kurang terhadap manfaat dan pentingnya pengelolaan wisata sejarah dan budaya yang ada di Desa Gegempalan Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis. Hal ini dilakukan supaya masyarakat mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah dengan metode sosialisasi yang disampaikan secara lisan. Adapun hasil kegiatan pengabdian secara khususnya dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga atau masyarakat melalui pengelolaan potensi wisata sejarah dan budaya yang ada di daerahnya. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah kegiatan sosialisasi pentingnya potensi wisata budaya bagi masyarakat yang ada di Desa Gegempalan berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang direncanakan, meskipun belum semua memahami tentang pentingnya pengelolaan wisata budaya yang ada di desa Gegempalan. Kegiatan sosialisasi ini mendapatkan respon yang sangat baik, hal ini dibuktikan dengan keaktifan peserta sosialisasi yang diikuti tokoh masyarakat sampai tuntas. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan dapat diajukan beberapa saran yaitu, waktu pelaksanaan pengabdian perlu ditambah, supaya tujuan kegiatan dapat dicapai sesuai dengan harapan, namun dengan konsekuensi penambahan biaya. Adanya kegiatan lanjutan yang berupa sosialisasi sejenis dimana hal ini dilakukan secara kontinue, sehingga mampu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan potensi wisata budaya.
PENGEMBANGAN PARIWISATA BUDAYA BERBASIS SITUS SEJARAH LOKAL GUNUNG SUSURU DI KABUPATEN CIAMIS Uung Runalan Soedarmo; Sri Pajriah; Aan Suryana
Abdimas Galuh Vol 3, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v3i2.6006

Abstract

Kegiatan pengabdian dosen kepada masyarakat yang dilakukan mengambil judul “Pengembangan Pariwisata Budaya Berbasis Situs Sejarah Lokal Situs Gunung Susuru di Kabupaten Ciamis”.Sasaran yang dituju dalam pengabdian ini adalah masyarakat yang memiliki pemahaman kurang terhadap pengembangan pariwisata budaya berbasis situs sejarah lokal yang ada di Desa Kertabumi, Kecamatan Cijeunjing, Kabupaten Ciamis. Hal ini dilakukan supaya masyarakat mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah menggunakan metode instruksional, dengan menggunakan pendekatan participatory planning, yaitu suatu pendekatan dimana seluruh unsur yang terlibat dalam perencanaan dan pengembangan kawasan wisata budaya diikutsertakan baik secara teoritis maupun praktis. Selanjutnya menggunakan pendekatan potensi dan karakteristik ketersediaan produk budaya yang dapat mendukung keberlanjutan pengelolaan kawasan wisata budaya.Adapun hasil kegiatan pengabdian  adalah bahwa produk wisata yang dikembangkan di Situs Gunung Susuru adalah berupa kerajinan tangan caping (dudukuy) yang terbuat dari hata, namun dalam proses pemasarannya masih belum optimal dikarenakan faktor SDM, analisis faktor internal dan eksternal pengembangan pariwisata budaya berbasis situs sejarah lokal Gunung Susuru meliputi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Sedangkan strategi pengembangan yang digunakan adalah strategi kekuatan peluang, strategi kekuatan ancaman, strategi kelemhan peluang dan strategi kelemahan ancaman.
NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL TRADISI NGABUMI DI SITUS CAGAR BUDAYA RAWA ONOMDI DUSUN SILUMAN KELURAHAN PURWAHARJA KECAMATAN PURWAHARJA KOTA BANJAR Najmudin Ali; Sri Pajriah; Aan Suryana
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 3, No 3 (2022): OKTOBER
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/j-kip.v3i3.8750

Abstract

Tradisi Ngabumi memiliki ciri khas dari Nilai-Nilai Kearifan Lokal, tentunya penting dipahami oleh masyarakat sekitar Kelurahan Purwaharja Kecamatan Purwaharja Kota Banjar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejarah tardisi ngabumi, mengetahui nilai-nilai kearifan lokal tradisi ngabumi di situs cagar budaya rawa onom Di Dusun Siluman Kelurahan Purwaharja Kecamatan Purwaharja Kota Banjar. Metode penelitan yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa sejarah tradisi ngabumi di kelurahan purwaharja ini awalnya diselenggarakan oleh masing-masing para petani, selanjutnya pada tahun 2019 tradisi ini dilakukan secara bersama serta didukung oleh pemerintahan setiap tanggal 7 Suro (muharam). Selanjutnya nilai-nilai kearifan lokal dari tradisi ngabumi merupakan nilai religi dalam proses acara berlangsung dengan berdoa bersama mengharapkan limpahan berkah dari Sang Maha Kuasa, nilai-nilai gotong royong Nampak pada acara persiapan upacara, serta nilai toleransi juga dicerminkan pada perbedaan agama dan kepercayaan.
Nilai-Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Kampung Dokdak Desa Baregbeg Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis Berbasis Budaya Galuh Aan Suryana; Sri Pajriah; Egi Nurholis; Agus Budiman
Jurnal Artefak Vol 10, No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ja.v10i1.10166

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami sejarah dari kampung dokdak serta nilai-nilai kearifan lokal dari masyarakat kampung dokdak berbasis budaya Galuh. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan design etnografi, melalui tahapan 1) Menetapkan informan, 2) Melakukan wawancara kepada informan, 3) Membuat catatan etnografis, 4) Mengajukan pertanyaan deskriptif, 5) Melakukan analisis wawancara etnografis, 6) Membuat analisis domain, 7) Mengajukan pertanyaan struktural yang merupakan tahap lanjut setelah mengidentifikasi domain, 8) Membuat analisis taksonomik, 9) Mengajukan pertanyaan kontras dimana makna sebuah simbol diyakini dapat ditemukan dengan menemukan bagaimana sebuah simbol berbeda dari simbol-simbol yang lain, 10) Membuat analisis komponen, 11) Menemukan tema-tema budaya, 12) Menulis sebuah etnografi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kampung dokdak sudah ada sejak puluhan tahun silam, sehingga selain memiliki nilai kearifan lokal, kampung ini memiliki nilai histori. Adapun nilai-nilai kearifan lokal masyarakat kampung dokdak, yaitu nilai nilai kesederhanaan, nilai kebersamaan, nilai kerjasama/gotong royong, nilai kemandirian, nilai tanggung jawab, nilai kerja keras, nilai kreatif, dan nilai konsisten dan berprinsip. Nilai-nilai keraifan lokal berbasis budaya Galuh dari masyarakat kampung dokdak dapat dilihat dari mata pencaharian yang dijalankan oleh masyarakat sekitar dan teknologi yang digunakan.
Pembelajaran Sejarah Berbasis Nilai-Nilai Kearifan Lokal Budaya Panengen di SMAN 1 Pangandaran (Studi Kasus di Kelas X IPA 1 SMAN 1 Pangandaran) Deti Novia; Sri Pajriah; Aan Suryana; Heri Heryana
Jurnal Artefak Vol 10, No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ja.v10i1.10169

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai kearifan lokal budaya Panengen serta untuk mendeskripsikan implementasi nilai-nilai kearifan lokal budaya Panengen dalam pembelajaran sejarah. Metode yang digunakan adalah metode pendekatan kualitatif dengan desain historis. Pengumpulan data di lakukan dengan menggunakan teknik studi literatur, studi lapangan serta menggunakan observasi terhadap pembelajaran sejarah di kelas dan budaya Panengen, wawancara di lakukan dengan kepala SMAN 1 Pangandaran, wakasek kurikulum, guru sejarah, beberapa orang siswa, serta kepala desa dan sesepuh desa Cikalong kecamatan Sidamulih kabupaten Pangandaran dan dokumentasi terhadap silabus dan RPP. Teknik untuk analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi data. Tahapan penelitian dengan cara tahap deskripsi atau orientasi, tahap reduksi, dan tahap seleksi. Penelitian ini mengahsilkan nilai-nilai yang terkandung dalam budaya Panengen adalah nilai kepemimpinan, nilai toleransi, nilai kebersamaan, dan nilai persatuan. Implementasi nilai-nilai kearifan lokal budaya Panengen dalam pembelajaran sejarah dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dengan mengintegrasikan materi pelajaran sejarah dengan lingkungan sekitar peserta didik untuk menggali nilai-nilai kearifan lokal yang memberikan dampak positif. Dari hasil pembelajaran sejarah berbasis nilai-nilai kearifan lokal budaya Panengen, dapat memberikan dampak yang bermanfaat bagi peserta didik untuk selalu berbuat kebaikan dan senantiasa hidup berdampingan dengan masyarakat lain untuk saling membantu.
PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL BUDAYA PANENGEN DI SMAN 1 PANGANDARAN (Studi Kasus di Kelas X IPA 1 SMAN 1 PANGANDARAN) Deti Novia; Sri Pajriah; Aan Suryana
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 4, No 2 (2023): JUNI
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/j-kip.v4i2.10007

Abstract

Sekarang ini pembelajaran sejarah di sekolah cenderung hanya mengandalkan materi sejarah nasional sehingga peserta didik kurang pengetahuannya mengenai kearifan lokal yang merupakan jati dirinya.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilaI kearifan lokal budaya Panengen serta untuk mendeskripsikan implementasi nilai-nilai kearifan lokal budaya Panengen dalam pembelajaran sejarah.Metode yang digunakan adalah metode pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus.Pengumpulan data di lakukan dengan menggunakan teknik studi literatur, studi lapangan serta menggunakan observasi terhadap pembelajaran sejarah di kelas dan budaya Panengen, wawancara di lakukan dengan kepala SMAN 1 Pangandaran, wakasek kurikulum, guru sejarah, beberapa orang siswa, serta kepala desa dan sesepuh desa Cikalong kecamatan Sidamulih kabupaten Pangandaran dan dokumentasi terhadap silabus dan RPP.Teknik untuk analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan  verifikasi data.Tahapan penelitian dengan cara tahap deskripsi atau orientasi, tahap reduksi, dan tahap seleksi.Penelitian ini mengahsilkan nilai-nilai yang terkandung dalam budaya Panengen adalah nilai kepemimpinan, nilai toleransi, nilai kebersamaan, dan nilai persatuan.Implementasi nilai-nilai kearifan lokal budaya Panengen  dalam pembelajaran sejarah dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dengan mengintegrasikan materi pelajaran sejarah dengan lingkungan sekitar peserta didik untuk menggali nilai-nilai kearifan lokal yang memberikan dampak positif.Dari hasil pembelajaran sejarah berbasis nilai-nilai kearifan lokal budaya Panengen, dapat memberikan dampak yang bermanfaat bagi peserta didik untuk selalu berbuat kebaikan dan senantiasa hidup berdampingan dengan masyarakat lain untuk saling membantu.