p-Index From 2020 - 2025
1.347
P-Index
This Author published in this journals
All Journal KUMARA CENDEKIA
Anjar Fitrianingtyas
PG PAUD UNS

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Usia Dini Selama Belajar Dari Rumah Di Dukuh Jaten, Teloyo, Wonosari, Klaten Anisa Nur Azizah; Siti Wahyuningsih; Anjar Fitrianingtyas
Kumara Cendekia Vol 10, No 1 (2022): Kumara Cendekia
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/kc.v10i1.56581

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak selama belajar dari rumah dan mengetahui kendala yang ditemui dalam meningkatkan motivasi belajar anak di Dukuh Jaten, Teloyo, Wonosari, Klaten. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian melibatkan tiga keluarga yang meliputi orang tua dan anak usia dini di Dukuh Jaten, Teloyo, Wonosari, Klaten. Teknik pengambilan sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling yang berfokus pada keterlibatan langsung orang tua dan anak dalam proses belajar dari rumah. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik uji validitas data dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif Miles & Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua di Dukuh Jaten, Teloyo, Wonosari, Klaten, memberikan peran yang konsisten pada anak dalam meningkatkan motivasi belajar selama belajar dari rumah seperti mendampingi anak ketika belajar dimulai, membuat manajemen waktu, menyediakan fasilitas, membantu anak dalam mengatasi kesulitan belajar, membuat kreasi dalam kegiatan belajar, orang tua sebagai motivator, memberikan pujian dan hadiah pada hasil belajar anak, serta orang tua membuat strategi dalam meningkatkan motivasi belajar anak supaya membantu mengatasi hambatan dalam meningkatkan motivasi belajar anak selama belajar dari rumah seperti kondisi anak dan kesibukan orang tua.
Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua terhadap Pola Asuh Anak Dian Sih Miyati; Upik Elok Endang Rasmani; Anjar Fitrianingtyas
Kumara Cendekia Vol 9, No 3 (2021): Kumara Cendekia
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/kc.v9i3.50219

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap pola asuh anak. Penelitian ini menggunakan metode survei ex post facto. Populasi penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak usia 5-11 tahun di Dawung Kulon, Serengan, Serengan, Surakarta. Sampel yang dipilih adalah 125 orang tua. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional random sampling. Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu angket,observasi, wawancara dan dokumentasi. Validitas instrumen menggunakan teknik analisis corrected item-total correlation. Analisis data untuk menguji hipotesis menggunakan analisis statistik regresi linear berganda melalui pengujian parsial (uji t) dan pengujian koefisien determinan (r square) dengan taraf signifikansi sebesar 0,05 menggunakan bantuan SPSS 16 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan dari tingkat pendidikan orang tua terhadap pola asuh anak, ditunjukkan dari hasil uji t hitung sebesar 2,328 dengan signifikansi 0,000. Hal ini dapat dijelaskan bahwa setiap peningkatan nilai tingkat pendidikan orang tua akan meningkatkan nilai pola asuh, sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan bahwa tingkat pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor munculnya pola asuh anak. Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Orang Tua, Pola Asuh, Anak        ABSTRACT This study aims to determine and prove the effect of the level of education of parents on parenting styles. An ex post facto survey method was used in this study. The population of this research were parents who have children aged 5-11 years in Dawung Kulon, Serengan, Surakarta. One hundred and twenty-five parents was selected as the sample. Proportional random sampling was performed. The data collection techniques used were questionnaires, observation, interviews, and documentation. The validity of the instrument used the corrected item-total correlation analysis technique. Data analysis to test the hypothesis used statistical analysis of multiple linear regression through partial testing (t test) and testing of the determinant coefficient (r square) with a significance level of 0.05 using the help of SPSS 16 for windows. The result showed that there was a significant positive effect of the level of parental education on parenting, as indicated by the t-test result of 2.328 with a significance of 0.000. This result can explain that each increase in the value of the level of parental education will increase the value of parenting, so that it can be used to explain that the level of education of parents is one of the factors in the emergence of child parenting. Keywords: Level of Education, Parents, Parenting Styles, Children
ANALISIS MANAJEMEN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN METODE EVALUASI SWOT DI PAUD IT NUR HIDAYAH Yuristina Sekar Miranti; Muhammad Munif Syamsuddin; Anjar Fitrianingtyas
Kumara Cendekia Vol 9, No 4 (2021): Kumara Cendekia
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/kc.v9i4.54966

Abstract

Penelitian studi evaluatif merupakan penelitian yang bertujuan mengevaluasi suatu program serta mengukur tingkat keberhasilannya. Studi evaluatif penting dilakukan agar guna mengukur keberhasilan program tertentu. Penelitian ini, dilakukan di PAUD IT Nur Hidayah Surakarta, dengan tujuan untuk  mengetahui penerapan manajemen pendidikan anak usia dini di PAUD IT Nur Hidayah dengan analisis SWOT. Analisis SWOT yang digunakan memiliki 4 kuadran meliputi kuadran I (tumbuh strategi), kuadran II (strategi diversifikasi), kuadran III (strategi stabil), dan kuadran IV (strategi bertahan). Metode penelitian menggunakan kuantitatif deskriptif, yakni metode penelitian yang bersifat konkrit, empiris, obyektif, terstruktur, rasional, dan sistematis. Teknik pengambilan sampel penelitian dilakukan secara simple random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 59 orang yang terdiri dari wali murid, guru, dan staf sekolah. Hasil penelitian mendapatkan hasil dengan pendekatan SWOT ini, posisi PAUD IT Nur Hidayah berada di kuadran I yaitu menggunakan strategi growth (bertumbuh). Posisi ini menunjukkan penerapan strategi bertumbuh atau strategi progresif (growth oriented strategy).  Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa manajemen yang diterapkan oleh sekolah memiliki kekuatan lebih besar daripada kelemahan dan peluang lebih besar dari ancaman, sehingga mendukung kebijakan pertumbuhan yang progresif.
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI MEDIA SHADOW PUPPET PADA ANAK KELOMPOK B Rima Isnaini Hidayah; Warananingtyas Palupi; Anjar Fitrianingtyas
Kumara Cendekia Vol 8, No 4 (2020): Kumara Cendekia
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/kc.v8i4.44185

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan bercerita melalui media shadow puppet pada anak kelompok B. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan pendekatan data kuantitatif dan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 24 anak, terdiri dari 13 anak laki-laki dan 11 anak perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, unjuk kerja, dan dokumentasi. Teknik uji validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan  triangulasi teknik. Metode dalam penelitian ini menggunakan model siklus Kemmis dan Taggart melalui empat tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui media shadow puppet terjadi peningkatan kemampuan bercerita anak pada setiap siklusnya. Pada siklus I meningkat sebesar 58% atau 14 anak dan siklus II meningkat sebesar 83% atau 20 anak. Peningkatan tersebut ditunjukkan anak dalam pembelajaran bercerita menggunakan media shadow puppet yaitu anak dapat menyusun kalimat lengkap subjek-predikat-keterangan, dapat melanjutkan cerita/dongeng yang telah diperdengarkan sebelumnya dan dapat berekspresi dalam bercerita. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui media shadow puppet dapat meningkatkan kemampuan bercerita anak kelompok B TK Aisyiyah Manggis Tahun Ajaran 2019/2020. Kata kunci: kemampuan bercerita, media shadow puppet, anak kelompok BABSTRACT                                                           The purpose of this study was to improved the ability to tell stories through shadow puppet media in group B children of Kindergarten Aisyiyah Manggis Karanganyar in academic year of 2019/2020. This type of research was classroom action research (CAR) and used quantitative and qualitative as an approach. The subjects of this study were children of group B Kindergarten Aisyiyah Manggis with the total amount 24 children, consisting of 13 boys and 11 girls. Data collection techniques are carried out through observation, interview, performance, and documentation. The data validity test technique used was source triangulation and technical triangulation. The method used in this research is the Kemmis and Taggart cycle model through four stages namely planning, implementation, observation, and reflection. This research was carried out in two cycles, each of which consisted of three meeting. In the first cycle improved by 58% or 14 children and the second cycle improved by 83% or 20 children. This improvement is shown by children in learning to tell stories using shadow puppet media, that is, children can compose complete sentences of subject-predicate-description, can continue stories / fairy tales that have been heard before and can express themselves in storytelling. Based on the data above, it can be concluded that through the shadow puppet media can improve the storytelling ability of children in group B Kindergarten Aisyiyah Manggis in the academic year of 2019/2020.Keywords: ability to tell stories, media shadow puppet, group B children
IMPLEMENTASI YOGA KIDS SEBAGAI STIMULASI MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI Anjar Fitrianingtyas; Upik Elok Endang Rasmani; Vera Sholeha
Kumara Cendekia Vol 10, No 3 (2022): Kumara Cendekia
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/kc.v10i3.65013

Abstract

Yoga untuk anak usia dini atau yoga kids merupakan salah satu cara yang kreatif untuk memberikan Latihan pada anak untuk melakukan  pengaturan pola nafas dan aktivitas jasmani yang memiliki banyak keuntungan dalam meningkatkan  pertumbuhan dan perkembangan melalui aktivitas yang menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara mengimplementasikan yoga kids sebagai salah satu stimulasi motoric kasar anak usia dini. Peneliti mempergunakan metode penelitian kualitaf dengan pendekatan deskriptif dalam penelitian ini. Implementasi yoga kids untuk stimulasi motoric kasar anak usia dini dilihat pada keterampilan gerak non lokomotor anak. Kegiatan yoga kids dibagi menjadi 3 bagian, yaitu gerakan pemanasan dan pernapasan (5 menit), Gerakan inti (20 menit), dan kegiatan penutup atau relaksasi (5 menit). Gerakan inti pada yoga kids dilakukan melalui aktivitas menyenangkan yaitu dengan bercerita diiringi music dengan menirukan berbagai macam Gerakan binatang dan alam, diantaranya yaitu hands to feet pose, butterfly pose, mountain pose, cobra pose, swan pose, dog looks down pose. Gerakan tersebut dikemas dalam cerita yang menarik bagi anak. Yoga kids memiliki manfaat salah satunya yaitu untuk meningkatkan keseimbangan anak dalam melakukan Gerakan motoric. Karena dengan melakukan berbagai macam posisi yoga dapat membantu merangsang kerja otot-otot pentasbil tubuh.
PERAN POLA ASUH NENEK TERHADAP KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH KARANGASEM Sekar Aninda Nugrahaeni Putri; Ruli Hafidah; Anjar Fitrianingtyas
Kumara Cendekia Vol 10, No 4 (2022): Kumara Cendekia
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/kc.v10i4.59215

Abstract

Pola asuh merupakan cara yang digunakan oleh seorang pengasuh untuk menjaga dan merawat anak agar dapat terbentuk karakternya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui peran pola asuh yang digunakan nenek terhadap kecerdasan interpersonal anak usia 5-6 tahun di TK Aisyiyah Karangasem. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif naratif. Data dalam penelitian ini terbagi menjadi 2, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dengan nenek, hasil wawancara dengan anak, video dan foto wawancara serta kegiatan anak. Sedangkan data sekunder berupa arsip-arsip kecerdasan interpersonal anak usia 5-6 tahun dari guru dan penjelasan tembahan dari guru mengenai kecerdasan interpersonal anak serta keadaan keluarga anak. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan yang terdiri atas nenek KN, nenek KR, anak KN, anak KR, serta guru kelas B. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah ketekunan pengamatan dan triangulasi sumber. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis menurut Miles, Huberman, dan Saldana. Hasil penelitian: Dikarenakan orang tua yang meninggal dunia dan sibuk bekerja, maka peran pengasuhan harus berpindah ke tangan nenek. Nenek menggunakan pola asuh otoritatif yaitu dengan mengajak anak untuk membuat peraturan bersama. Keterlibatan anak dalam pembuatan dan pelaksanaan peraturan mampu melatih kesadaran sosial, keterampilan sosial, dan komunikasi sosial anak. Meskipun hukuman tidak pernah diberikan, namun peneliti menyarankan agar nenek menjelaskan kesalahan anak dan memberikan contoh yang tepat.
HOLISTIK INTEGRATIF UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Upik Elok Endang Rasmani; Anjar Fitrianingtyas; Nurul Shofiatin Zuhro; Milla Diah Putri Nazidah
Kumara Cendekia Vol 10, No 3 (2022): Kumara Cendekia
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/kc.v10i3.64240

Abstract

Anak merupakan individu yang utuh dan belum memiliki pengakuan keberadaan diri, maka dalam pengembangannya diperlukan pelayanan secara holistik integratif guna untuk menjaga tumbuh kembangnya serta untuk memenuhi kebutuhan esensialnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan penerapan holistik integratif pada PAUD.  Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan atau library research, yakni penelitian yang dilakukan melalui mengumpulkan data atau karya tulis ilmiah yang bersifat kepustakaan, atau telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya tertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa secara komprehensif penerapan PAUD holistik interaktif harus meliputi pelayanan gizi dan kesehatan, pendidikan dan pengasuhan, serta perlindungan untuk mengoptimalkan seluruh aspek tumbuh kembang anak. Penerapan PAUD holistik integratif dilakukan dengan pemberian stimulan melalui tiga pilar yaitu parenting, manajemen gizi dan kesehatan, dan dukungan pendidikan. oleh karena itu, diharapkan mampu memperbaiki sistem pendidikan pada Lembaga PAUD agar mampu memberikan pembelajaran yang menstimulasi tumbuh dan kembangnya secara optimal.
Children's Social Attitude Formation In The Culture Of Aceh At Penanggalan Barat Village, Subulussalam City Marinda Syafarrani Putri; Muhammad Munif Syamsuddin; Anjar Fitrianingtyas
Kumara Cendekia Vol 10, No 2 (2022): Kumara Cendekia
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/kc.v10i2.61707

Abstract

Kebudayaan Aceh memiliki cara untuk membentuk sikap sosial anak agar menjadi lebih baik, cara tersebut dilakukan melalui agama, bergotong royong dan bermain. Hal ini bertujuan agar anak dapat beradaptasi ataupun menjalin hubungan sosial yang baik kepada masyarakat ataupun kelompok sosial lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana kebudayaan aceh dalam membentuk sikap sosial anak dan mengetahui kebudayaan apasaja yang dapat membentuk sikap sosial anak didesa Penanggalan Barat Kota Subulussalam, Aceh. penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Informan dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi data. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis Miles & Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat didesa Penanggalan Barat serta kebudayaan yang ada didesa Penanggalan barat tersebut lebih kental dalam bidang keagamaannya yang dimana dalam mendidik anak dan membentuk sikap sosial anak masyarakat setempat lebih menanamkan nilai-nilai keagamaan dan sudah diajarkan sejak dini, mulai dari kegiatan mengaji, mengikuti upacara keagamaan yang diadakan desa, serta mengajak anak untuk mengikuti kegiatan festival penyambutan bulan Ramadhan, kemudian dari kegiatan tersebut dapat membentuk beberapa sikap sosial anak seperti sikap kepercayaan dirinya, sikap tanggung jawab, dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitarnya, anak akan memiliki sikap sopan santun. Untuk menumbuhkan sikap sosial tersebut masyarakat sering memberikan nasihat serta mengajak anak-anak untuk berkumpul bersama, liburan bersama, dan bermain bersama agar anak dapat melatih sikap sosialnya. bergitu juga dengan kegiatan bermain, anak dapat membentuk sikap sosialnya serta melatih sikap kemandirian anak, mampu kerjasama dengan baik terhadap teman satu timnya, tidak mementingkan diri sendiri, mempunyai sikap ataupun respon yang baik kepada teman-temannya, bertanggung jawab terhadap kegiatan yang sedang dilakukan anak serta bertanggung jawab terhadap teman satu timnya, dan juga dapan membentuk sikap jujur ketika sedang melangsungkan permainan.