Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

The Effect of the BC-MK15 Birth Chair on the Labor Pain Intensity in Multipara Yetti Purnama; Johanes Cornelius Mose; Herry Herman
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.576 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v6i3.2841

Abstract

Labor pain causes worry, anxiety, increases the secretion of the adrenaline, adrenocorticotropic hormone (ACTH), cortisol serum levels, catecholamines and the perception of pain. One method to decrease labor pain is through the mobilization and upright position during labor which is facilitated by the BC-MK15 birth chair to relax, decrease catecholamines, increase the release of β-endorphins and block the transmission of pain stimulus. This study aims was analyze the difference of the effect of using the BC-MK15 birth chair and the conventional bed on the intensity of labor pain in multipara. The design of this study was the posttest-only control group design in 60 samples of the first active phase of multipara at Public Health Centers Garuda, Ibrahim Adjie and Puter of Bandung city in April–May 2017. Each group consisted of 30 for treatment (using BC-MK15 birth chair) and control (using the conventional bed). Assessment of pain scores using the visual analogue scale (VAS) in cervical dilations of 4 cm (post 1), 7–9 cm (post 2) and 10 cm (post 3). The statistical test analysis uses the Mann-Whitney test and the chi-square test. There were significant differences among groups which are obtained by the treatment and control of post 2 and post 3 (p<0.05, RR=0.69 [0.531–0.896]). In conclusion, there is an effect of using the BC-MK15 birth chair and the conventional bed on the intensity of labor pain in multiparous mothers. PENGARUH KURSI PERSALINAN BC-MK15 TERHADAP INTENSITAS NYERI PERSALINAN PADA MULTIPARANyeri persalinan menimbulkan rasa khawatir, kecemasan, meningkatkan sekresi adrenalin, adrenocorticotropic hormone (ACTH), kadar kortisol serum, katekolamin, dan persepsi nyeri. Salah satu metode menurunkan nyeri persalinan adalah mobilisasi dan posisi tegak saat persalinan difasilitasi dengan kursi persalinan BC-MK15 sehingga menimbulkan relaksasi, menurunkan katekolamin, meningkatkan pelepasan β-endorfin, dan mengeblok transmisi stimulus nyeri. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan pengaruh penggunaan kursi persalinan BC-MK15 dan tempat tidur konvensional terhadap intensitas nyeri persalinan pada multipara. Desain penelitian eksperimen posttest-only control group design  dengan jumlah sampel 60 multipara kala I fase aktif di Puskesmas Garuda, Ibrahim Adjie, dan Puter Kota Bandung pada bulan April–Mei 2017. Tiap-tiap kelompok berjumlah 30 untuk perlakuan (menggunakan kursi persalinan BC-MK15) dan kontrol (menggunakan tempat tidur konvensional). Penilaian skor nyeri menggunakan visual analogue scale (VAS) pada dilatasi serviks 4 cm (post 1), 7–9 cm (post 2), dan 10 cm (post 3). Pengujian statistik menggunakan analisis Uji Mann-Whitney dan uji chi-square. Didapatkan perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan dan kontrol pada post 2 dan post 3 (p<0,05; RR=0,69 [0,531–0,896]). Simpulan, terdapat pengaruh penggunaan kursi persalinan BC-MK15 dan tempat tidur konvensional terhadap intensitas nyeri persalinan pada ibu multipara.
Effect of Labor Camera on the Duration of the Second Stage Labor in Primipara Yetti Purnama; Kurnia Dewiani; Linda Yusanti
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.527 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v9i2.6993

Abstract

Fear and anxiety due to severe labor pains could also lead to prolonged labor. The efforts made to accelerate the second stage labor process are by providing emotional support with the support of a labor camera. The mother is allowed to observe the development state of her baby's head through video on a tablet or laptop screen. Furthermore, the mother's emotional level becomes more provoked and motivated to strain the labor process faster. This study aims to determine the effect of the labor cameras on the second state duration in primiparous. The design of this study was a posttest-only control group design experiment with a total sample of 30 primiparous of the second stage at independent midwife practice in Bengkulu city in November–December 2020. Each group consisted of 15 for treatment (with labor cameras) and 15 for control (without labor cameras)—the assessment of the labor duration by counting the labor time in seconds during the second state. The statistical results using the t test and chi-square test analysis showed that the intervention group's labor duration (1,393.3 seconds) was shorter than the control group's (2,340.6 seconds). The mean difference in the delivery time was 947.3 seconds or 15.7 minutes faster in the intervention group than in the control group. In conclusion, using a labor camera on the labor duration of the second stage in primiparous mothers is an effect of using a labor camera. PENGARUH KAMERA PERSALINAN TERHADAP DURASI PERSALINAN KALA II PADA PRIMIPARARasa takut dan cemas akibat nyeri persalinan yang berat juga dapat menyebabkan partus lama. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mempercepat proses kala II persalinan adalah memberikan dukungan emosional dengan bantuan kamera persalinan. Ibu diberi kesempatan untuk melihat perkembangan pengeluaran kepala bayinya melalui video pada layar tablet atau laptop sehingga tingkat emosional ibu menjadi lebih terbangun dan termotivasi untuk mempercepat proses persalinan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kamera persalinan terhadap durasi persalinan kala II pada primipara. Desain penelitian adalah eksperimen posttest-only control group design dengan jumlah sampel 30 primipara kala II di bidan praktik mandiri Kota Bengkulu pada November–Desember 2020. Tiap-tiap kelompok berjumlah 15 untuk kelompok perlakuan (menggunakan kamera persalinan) dan 15 untuk kontrol (tidak menggunakan kamera persalinan). Penilaian durasi persalinan dengan menghitung detik selama kala II berlangsung. Pengujian statistik menggunakan analisis uji t dan uji chi-square menunjukkan bahwa durasi persalinan kelompok perlakuan (1.393,3 detik) lebih singkat daripada kelompok kontrol (2.340,6 detik). Selisih perbedaan waktu persalinan rerata selama 947,3 detik atau 15,7 menit lebih cepat pada kelompok intervensi dibanding dengan kelompok kontrol. Simpulan, terdapat pengaruh penggunaan kamera persalinan terhadap durasi persalinan kala II pada ibu primipara.
PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TENTANG CUCI TANGAN YANG BENAR DI SD NEGERI 24 KOTA BENGKULU Linda Yusanti; Kurnia Dewiani; Yetti Purnama
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.4.2.384-389.2020

Abstract

Usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai-nilai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga berpotensi sebagai agen perubahaan untuk mempromosikan PHBS, baik dilingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah yaitu: Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun, mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olahraga yang teratur dan terukur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di sekolah, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan, membuang sampah pada tempatnya. Menjaga kebersihan tangan guna mencegah masuknya kuman ke dalam tubuh, dan hal itu dapat diwujudkan melalui tindakan mencuci tangan yang benar. Metode yang digunakan adalah diskusi, presentasi, roleplay dan menayangkan video tentang cuci tangan pakai sabun yang benar. Hasil evaluasi diketahui bahwa adanya peningkatan pengetahuan anak tentang perilaku hidup bersih dan sehat terutama tentang cara cuci tangan yang benar. Sehingga dengan adanya pendidikan ini anak-anak dapat berperilaku hidup bersih dan sehat. Kata Kunci: Edukasi Cuci Tangan Anak Sekolah ABSTRACT School age is a golden age to instill the values ​​of clean and healthy living behaviors that it has the potential to act as agents of change to promote clean and healthy living behaviors, both within the school, family and community. The indicators used as a measure to assess clean and healthy living behaviors in schools are: Washing hands with running water and using soap, consuming healthy snacks in the school canteen, using clean and healthy latrines, regular and measured exercise, eradicating mosquito larvae, not smoking in schools , weighing and measuring height every 6 months, throwing garbage in its place. Maintain hand hygiene to prevent germs from entering the body, and this can be realized through proper hand washing. The methods used are discussion, presentation, roleplay and showing a video about washing hands with the correct soap. The results of the evaluation showed that there was an increase in children's knowledge about clean and healthy living habits, especially about how to wash their hands properly. So that with this education children can behave in a clean and healthy life. Keywords: Education Hand Wash School Children
EDUKASI PENCEGAHAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID 19) PADA IBU HAMIL DI KOTA BENGKULU Kurnia Dewiani; Yetti Purnama; Linda Yusanti
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.5.1.30-34.2021

Abstract

Kota Bengkulu tertanggal 13 Oktober 2020 merupakan Kabupaten/Kota di provinsi Bengkulu yang memiliki angka positif Covid 19 terbesar yaitu 485 dengan angka kematian 30. Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rentan terpapar virus covid 19, ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi terjangkit penyakit berat, morbiditas dan mortalitas dibandingkan dengan populasi umum. Tujuan pengabdian adalah mencegah ibu hamil di Kota Bengkulu tertular Covid 19 dengan meningkatkan pemahaman tentang Covid 19 dan keterampilan cuci tangan serta pengunaan masker yang benar. Kegiatan dilaksanakan dengan metode door to door dengan ibu hamil dan mematuhi protokol kesehatan. Sasaran ibu hamil sebanyak 50 orang. Kegiatan dilakukan mulai dari pengukuran pemahaman tentang Covid 19 dengan kuisioner dan daftar tilik keterampilan cuci tangan dan penggunaan masker yang benar, selanjutnya tim melakukan pendampingan dan edukasi dengan menggunakan bantuan leaflet dan mendemonstrasikan keterampilan. Selain itu ibu hamil juga diberikan 1 set paket yang berisi vitamin, masker medis, sabun cuci tangan dan hand sanitizer. Evaluasi kegiatan dilakukan 2 minggu setelah implementasi. Hasil didapatkan ibu hamil mengalami peningkatan pengetahuan lebih dari 80% dan menerapkan pola hidup sehat lebih dari 75%, serta merasa lebih tenang karena telah didampingi dan diedukasi oleh tim pengabdi. Kesimpulan ibu hamil mengalami peningkatan pengetahuan tentang Covid 19 dan keterampilan cuci tangan dan penggunaan masker yang benar, sehingga dapat mencegah ibu hamil tertular Covid 19. Kata kunci: Ibu Hamil, Protokol Pencegahan Covid 19 ABSTRACT Bengkulu City, dated October 13, 2020, is a regency / city in Bengkulu province that has the largest positive number of Covid 19, namely 485 with a mortality rate of 30.Pregnant women are one of the groups vulnerable to exposure to the Covid 19 virus, pregnant women have a higher risk of contracting serious diseases and mortality compared to the general population.The aim of this service is to prevent pregnant women in Bengkulu City from contracting Covid 19 by increasing their understanding of Covid 19 and the skills in washing hands and using the correct mask. Activities carried out by the door to door method with pregnant women and complying with health protocols. The target of pregnant women is 50 people. Activities carried out starting from measuring understanding of Covid 19 with questionnaires and checklists of hand washing skills and the correct use of masks, then the team carried out mentoring and education using leaflets and demonstrating skills In addition, pregnant women are also given a set of packages containing vitamins, medical masks, hand washing soap and hand sanitizers. Activity evaluation is carried out 2 weeks after implementation The results showed that pregnant women experienced an increase in knowledge of more than 80% and adopt healthy lifestyle of more than 75%, and felt calmer because had been accompanied and educated by the service team. The conclusion is that pregnant women have increased knowledge about Covid 19 and skills in washing hands and using the correct masks, so that they can prevent pregnant women from contracting Covid 19. Keywords: Pregnant Women, Covid 19, Prevention Protocol
PENINGKATAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN PEMERIKSAAN IVA (INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM ASETAT) DI DESA RINDU HATI TABA PENANJUNG KABUPATEN BENGKULU TENGAH Linda Yusanti; Yetti Purnama; Kurnia Dewiani
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.5.2.282-287.2021

Abstract

Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan penyebab kematian akibat kanker yang terbesar bagi wanita di negara-negara berkembang.Saat ini, kanker leher rahim menjadi kanker terbanyak pada wanita Indonesia yaitu sekitar 34% dari seluruh kanker pada perempuan dan sekarang 48 juta perempuan Indonesia dalam risiko mendapat kanker leher rahim.Pencegahan kanker serviks serta monitoring lesi pra kanker adalah melalui tes Pap smear, metode pemeriksaan lain yang lebih sederhana adalah Inspeksi Visual dengan Asam asetat (IVA) yang cukup terjangkau harganya. Metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks.Kegiatan ini telah dilakukan di Desa Rindu Hati Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang (wanita usia subur). Hasil evaluasi diketahui bahwa adanya peningkatan pengetahuan khalayak sasaran tentang kanker leher rahim (Ca serviks) sehingga dengan adanya kegiatan ini akan meningkatkan motivasi untuk melakukan pemeriksaan IVA dan bisa mendeteksi dini adanya kanker leher rahim (Ca serviks). Kata kunci: kanker serviks inspeksi visual asamasetat ABSTRACT Cervical cancer is the biggest cause of cancer death for women in developing countries. Currently, cervical cancer is the most common cancer in Indonesian women, which is about 34% of all cancers in women and now 48 million Indonesian women are at risk of getting cervical cancer. Prevention of cervical cancer and monitoring of pre-cancerous lesions is through the Pap smear test, another simpler inspection method is Visual Inspection with Acetic Acid, which is quite affordable. The method of examination by smearing the cervix with acetic acid. Then observed for any abnormalities such as white areas. If there is no discoloration, it can be assumed that there is no infection in the cervix. This activity was carried out in Rindu Hati Taba Penanjung Village, Central Bengkulu Regency with a total of 30 participants (women of childbearing age). The results of the evaluation showed that there was an increase in the knowledge of the target audience about cervical cancer so that this activity would increase motivation to carry out Visual Inspection with Acetic Acid and be able to detect cervical cancer early. Keywords: cervical cancer visual inspection with acetic acid
Pemutusan Rantai Penularan Covid-19 Pada Ibu Hamil, Nifas dan Menyusui di Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu Yetti Purnama; Kurnia Dewiani; Linda Yusanti
DHARMA RAFLESIA Vol 18, No 2 (2020): DESEMBER (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v18i2.13170

Abstract

Ibu hamil, nifas dan ibu menyusui merupakan salah satu kelompok rentan terpapar COVID-19 yang akan membahayakan kesehatan ibu, janin dan bayi yang disusui. Berdasarkan survey awal yang dilakukan tim pengabdi yang dipilih sebagai  contoh adalah ibu hamil yang berada di Kecamatan Ratu Agung  yang merupakan zona merah kasus covid-19 di  Kota Bengkulu, masih ditemukan ibu hamil yang belum mengetahui teknik atau cara yang tepat untuk memutus rantai penularan COVID-19. Metode yang digunakan adalah kunjungan langsung kerumah khalayak, dengan Langkah awal melakukan survey khalayak sebanyak 100 orang, pretest, pemberian pengetahuan dibantu dengan leaflet, pemberian masker, handsoap, handsanitizer, mulitvitamin dan melakukan follow up serta posttest 1 bulan setelah kegiatan berlangsung. Hasil  pretest rata-rata 83% khalayak sasaran mempunyai pengetahuan cukup dan posttest didapatkan hasil peningkatan 100% khalayak menjadi berpengetahuan baik, adanya peningkatan pengetahuan khalayak sasaran tentang cara cuci tangan dan pemakaian masker yang benar sehingga dengan adanya kegiatan ini akan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat yang dapat membantu pemutusan rantai penularan COVID-19 pada ibu hamil, nifas dan menyusui.
Pendampingan dan Edukasi Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Pada Ibu Hamil di Kota Bengkulu Kurnia Dewiani; Linda Yusanti; Yetti Purnama
DHARMA RAFLESIA Vol 19, No 2 (2021): DESEMBER (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v19i2.17420

Abstract

Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rentan terpapar virus Covid-19,  memiliki risiko lebih tinggi terjangkit penyakit. Efek samping pada janin berupa persalinan preterm  dilaporkan pada ibu hamil dengan infeksi Covid-19. Tujuan pengabdian  meningkatkan pengetahuan tentang Covid-19 dan keterampilan cuci tangan dan cara pengunaan masker yang benar. Kegiatan dilaksanakan dengan berkunjung langsung ke rumah  ibu hamil sebanyak 50 orang. Dilakukan  pengukuran pemahaman tentang Covid-19  dengan kuisioner dan daftar tilik keterampilan cuci tangan dan penggunaan masker yang benar, selanjutnya tim melakukan pendampingan dan edukasi dengan menggunakan bantuan leaflet dan mendemonstrasikan keterampilan. Ibu hamil  diberi 1 paket bingkisan yang berisi masker medis, multivitamin, sabun cuci tangan dan hand sanitizer. Evaluasi kegiatan dilakukan 2 minggu setelah implementasi. Hasil didapatkan ibu hamil mengalami peningkatan pengetahuan hingga 93,82%  dan keterampilan  94,44%. Kesimpulan ibu hamil mengalami peningkatan pengetahuan tentang Covid-19 dan keterampilan cuci tangan dan penggunaan masker yang benar, sehingga dapat mencegah ibu hamil tertular Covid-19.
PENDIDIKAN SEKS DINI DAN KESEHATAN REPRODUKSI ANAK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR Kurnia Dewiani; Yetti Purnama; Linda Yusanti
DHARMA RAFLESIA Vol 17, No 2 (2019): DESEMBER (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v17i2.10061

Abstract

Kasus fenomena  dimasyarakat saat ini adalah kekerasan seksual yang banyak menimpa siswa PAUD/TK dan SD. Ssurvey dan penelitian di Indonesia membuktikan tingginya kasus kejahatan seksual pada anak, banyaknya anak di bawah umur dapat mengakses situs-situs pornografi, kuangnya pengawasan dari keluarga, serta kurangnya penjelasan tentang seks. Maraknya kasus pelecehan dan kekerasan seks dikalangan masyarakat ini menyadarkan kita akan pentingnya mengembangkan materi pendidikan seks untuk anak usia dini dan kesehatan reproduksi anak.Peran dan tanggung jawab seorang akademisi sekaligus berprofesi bidan adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat mulai dari bayi baru lahir hingga usia lanjut. Bidan merupakan penggerak masyarakat dalam bidang kesehatan dan keselamatan masyarakat. Beberapa tugas penting bidan adalah sebagai advokator, edukator, fasilitator, dan motivator kesehatan. Salah satu tugas bidan sebagai edukator adalah memberikan pendidikan seks dini pada siswa sekolah dasar. Pendidikan seks adalah penerangan yang bertujuan untuk membimbing serta mengasuh setiap anak laki-laki dan perempuan, sejak dari anak-anak sampai dewasa didalam prihal pergaulan antara kelamin pada umumnya dan kehidupan seksual pada khususnya. Pendidikan seks dini merupakan salah satu cara pencegahan terjadinya kekerasan dan pelecehan seksual pada anak. Kegiatan  ini telah dilakukan di dua sekolah yaitu SD Negeri 24 Lingkar Timur dan SD Negeri 83 Teluk Sepang Kota Bengkulu. Hasil evaluasi diketahui bahwa adanya peningkatan pengetahuan anak tentang seks dini dan kesehatan reproduksinya, sehingga dengan adanya pendidikan ini anak-anak dapat mencegahan terjadinya kekerasan dan pelecehan seksual serta menjaga kesehatan tubuhnya secara baik, dan sebagai keberlanjutan pengabdian telah dibentuk wadah Bimbingan dan Konsling Seks Dini dan Kesehatan Reproduksi Anak di masing-masing sekolah.  
Factor Affected Stunting Prevention in North Bengkulu District: a Qualitative Study Yusran Hasymi; Yetti Purnama; Rostika Flora; Angesti Nugraheni; Nurlaili Nurlaili
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.379 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v10i2.9496

Abstract

Stunting has been a considerable problem that indicates the poor level of public health in Indonesia. There are various efforts made to reduce stunting rates. The North Bengkulu regency has significantly successfully reduced the stunting rate over three years. This study aims to determine the measures to accelerate stunting reduction in the North Bengkulu regency. This is a qualitative descriptive study with data collected through focus group discussions and in-depth interviews. The study was implemented at the North Bengkulu regency in October 2021. There were five participants in the focus group discussion, and two participants were in-depth interviewed. The data were then transcribed verbatim and analyzed using the narrative analysis technique. The result of this study shows that the Head of the North Bengkulu Regency has been an outstanding leader with a strong commitment and vision to prevent stunting. The head of villages in North Bengkulu regency collaborates with public health centers in using village funds and determining the priority scale for stunting prevention. The involvement of cadres to empower the community is essential. The implementation of cross-program cooperation has been implemented. However, the cross-sectoral collaboration was not optimal. There is a difference in determining to stunt between cadres and nutrition workers. The training for stunting cadres and nutrition officers was carried out in stages. The cross-sectoral collaboration needs to increase to improve the program's effectiveness. The cadres and nutritionists need to train to determine stunting rates.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TERHADAP RISIKO PERNIKAHAN DINI DI SMK NEGERI 3 KOTA BENGKULU REKA PUTRI AGUSTIN; LINDA YUSANTI; NOVIANTI NOVIANTI; DARA HIMALAYA; YETTI PURNAMA
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh pasangan atau salah satu pasangan yang masih dikategorikan anak-anak atau remaja yang berusia di bawah usia 19 tahun. Pernikahan dini di Indonesia dapat terjadi baik di desa maupun di kota. Perempuan yang menikah diusia dini berisiko kematian lebih tinggi akibat kehamilan dan melahirkan dibandingkan dengan perempuan yang diusia dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri terhadap risiko pernikahan dini Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik. Sampel penelitian menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah 102 sampel. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Hasil dan Pembahasan: Hasil Penelitian menunjukan bahwa karakteristik responden yaitu umur 16 tahun (33,3%), umur 17 tahun (22,5%), 18 tahun (27,5%), 19 tahun (16,7%). Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan remaja putri terhadap risiko pernikahan dini berpengetahuan baik yaitu sebanyak 77 responden (76,5%), cukup sebanyak 21 responden (20,6%), dan kurang sebanyak 3 responden (2,9%) Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan remaja putri mayoritas berpengetahuan baik di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Kota Bengkulu. Peneliti menyarankan agar remaja putri lebih meningkatkan pengetahuan tentang risiko pernikahan dini.