AbstrakSumber daya manusia (SDM) adalah faktor kunci penentu keberhasilan pelaksanaan bela Tanah Air, saat ini menghadapi ancaman yang semakin meningkat. Seiring dengan perkembangan teknologi pertahanan yang semakin canggih, penguasaan teknologi sangat penting, namun harus dibarengi dengan teknologi sumber daya manusia. Keterampilan adalah persyaratan kemampuan untuk mengembangkan keterampilan bertindak, memperoleh kemandirian, dan mengurangi ketergantungan pada negara asing. Generasi keempat perang saat ini memaksa setiap negara untuk mengoordinasikan semua sumber daya nasionalnya di kekuatan pertahanan. Sumber daya manusia Indonesia yang melimpah dapat dimanfaatkan sebagai kekuatan pertahanan, tetapi harus didukung oleh industri pertahanan yang tepat untuk memiliki teknologi yang tersedia persenjataan yang efektif. Profesionalisme Personil Pertahanan juga penting bagi warga sipil dalam manajemen pertahanan masa depan. Dengan menyambut Komunitas ASEAN yang akan resmi berdiri pada akhir tahun 2015, Indonesia harus memperkuat diri dengan mengembangkan kembali potensinya kelautan, sejalan dengan politik luar negeri Indonesia terhadap pemerintah Presiden petahana Joko Widodo yang mengusung Indonesia menjadi Poros Maritim Global. Upaya pengembangan potensi bahari tidak hanya dipimpin oleh pemerintah, tetapi juga oleh gerakan rakyat, termasuk Pemuda Maritim Indonesia (GPMI). GPMI memiliki visi yang memicu semangat Maritim Indonesia. Untuk mewujudkan visi tersebut, GPMI memiliki tiga tujuan. pengembangan sumber daya alam sumber daya alam laut dan sumber daya manusia; Menyusun dan menyimpulkan perjanjian kerjasama dengan pihak-pihak terkait. Salah satu pencapaian dari quest ini adalah Program Bina Lingkungan.Untuk itu, studi ini membahas peran GPMI dalam pengembangan sumber daya manusia di Pulau dilaporkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu studi kasus, termasuk tinjauan pustaka sumber dan wawancara terkait beberapa pemangku kepentingan. Kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa GPMI memiliki hasil positif dalam mengembangkan sumber daya manusia maritim, tetapi GPMI tidak menyertakan quest buildable lainnya Komunitas ASEAN dan Kesadaran Poros Maritim Dunia. Jadi, Studi ini merekomendasikan bahwa GPMI harus mempertimbangkan dua kategori lagi program utama dan mencerminkannya dalam program pengembangan sumber daya sumber daya manusia maritim.Kata Kunci: Gerakan Pemuda Maritim, Sumber Daya Manusia, dan Teknologi Pertahanan Maritim AbstractHuman resources (HR) are the key determining factor for the successful implementation of homeland defense, currently facing an increasing threat. Along with the development of increasingly sophisticated defense technology, mastery of technology is very important, but it must be accompanied by human resource technology. Skills are a requirement of the ability to develop the skills of action, acquire independence, and reduce dependence on a foreign country. The current fourth generation of the war forces each country to coordinate all its national resources in the defense forces. Indonesia's abundant human resources can be utilized as a defense force, but it must be supported by the right defense industry to have effective weapons available technology. The professionalism of Defense Personnel is also important for civilians in the management of future defenses. By welcoming the ASEAN Community which will be officially established at the end of 2015, Indonesia must strengthen itself by re-developing its marine potential, in line with Indonesia's foreign policy towards the government of incumbent President Joko Widodo who brought Indonesia into the Global Maritime Axis. Efforts to develop nautical potential are not only led by the government, but also by people's movements, including the Indonesian Maritime Youth (GPMI). GPMI has a vision that ignites the spirit of Maritime Indonesia. To realize this vision, GPMI has three goals. development of natural resources of marine and human resources; Drawing up and concluding cooperation agreements with related parties. One of the achievements of this quest is the Community Development Program.For this reason, this study discusses the role of GPMI in the development of human resources on the island reportedly. This research uses a qualitative approach, namely case studies, including a literature review of sources and interviews related to several stakeholders. In conclusion, this study shows that GPMI has positive results in developing maritime human resources, but IT does not include other buildable quests of the ASEAN Community and the World Maritime Axis Awareness. So, this study recommends that GPMI should consider two more categories of major programs and reflect them in maritime human resource development programs.Keywords: Maritime Youth Movement, Human Resources, and Maritime Defense Technology