p-Index From 2020 - 2025
1.285
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Silvarum
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Daun Jati (Tectona grandis L.) terhadap Perkecambahan Benih Jagung (Zea mays L.) Paselle, Eden Sampe Kumbun; Ratag, Semuel P.; Lasut, Marthen T.
Silvarum Vol. 3 No. 2 (2024): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v3i2.53213

Abstract

Penerapan sistem agroforestri dengan pola pengelolaan yang tepat diharapkan mampu meningkatkan produktivitas lahan . Faktor lingkungan tumbuh biotik maupun abiotik sangat berpengaruh dalam lingkungan dan produksi tanah. Selain itu, proses produksi senyawa kimia (alelopati) yang masuk ke dalam lingkungan dari tanaman ke tanaman lain yang memiliki pengaruh merugikan dan menguntungkan secara tidak langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak daun jati (Tectona grandis L.) terhadap perkecambahan benih jagung (Zea mays L.) dan perbedaan pengaruh konsentrasi ekstrak daun jati (Tectona grandis L.) terhadap perkecambahan benih jagung (Zea mays L.). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat ulangan. Perlakuan terdiri dari ekstrak daun jati 10%, 20% dan 30% serta air suling sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengaruh konsentrasi ekstrak daun jati terhadap perkecambahan benih jagung yang diuji menggunakan Microsoft Excel 2013 dengan Metode Anova Single Factor pada persentase daya kecambah benih berbeda nyata (ada pengaruh nyata pada Uji BNT) namun sebaliknya pada laju perkecambahan tidak berbeda.
Persepsi Masyarakat terhadap Lanskap Tapak Meras, Taman Nasional Bunaken Paimin, Natalia Cynthia Monica; Saroinsong, Fabiola B.; Lasut, Marthen T.
Silvarum Vol. 3 No. 2 (2024): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v3i2.57649

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap lanskap Tapak Meras Taman Nasional Bunaken. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling (sampel bertujuan) melalui penetapan kategori profil responden dengan teknik wawancara langsung melalui kuesioner yang diajukan kepada 96 responden. Selanjutnya, analisis persepsi masyarakat menggunakan Skala Likert yang kemudian diubah menjadi tiga kategori tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan Standar Deviasi. Analisis data dilakukan untuk mengetahui hubungan persepsi masyarakat terhadap lanskap Tapak Meras dengan tingkat umur, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan. Analisis data dilakukan secara deskriptif menggunakan analisis statistik non parametrik Chi Square dan analisis inferensial menggunakan uji statistik non parametrik Kendall Tau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian persepsi masyarakat terhadap lanskap Tapak Meras termasuk dalam kategori baik. Persepsi masyarakat terhadap lanskap tidak memiliki hubungan dengan tingkat umur, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan. Persepsi masyarakat lebih dipengaruhi oleh nilai manfaat yang dirasakan oleh masyarakat.
Partisipasi Masyarakat Kelurahan Peleloan Kecamatan Tondano Selatan Kabupaten Minahasa Dalam Kegiatan Konservasi Danau Tondano Runtuwene, Stive E.Y.; Ratag, Semuel P.; Lasut, Marthen T.
Silvarum Vol. 2 No. 1 (2023): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.606 KB) | DOI: 10.35791/sil.v2i1.43538

Abstract

Tujuan Penelitian ini untuk mendeskripsikan partisipasi masyarakat yang ada di Kelurahan Peleloan, Kecamatan Tondano Selatan, Kabupaten Minahasa dalam kegiatan konservasi Danau Tondano. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari tahun 2022 dengan metode penelitian Wawancara dan Observasi. Wawancara dilakukan dengan pertanyaan tertutup dan wawancara mendalam secara terbuka “indepth interview” ditunjukkan kepada masyarakat Kelurahan Peleloan yang sudah memiliki KTP (kartu tanda penduduk) dengan total sampel berjumlah 30 orang. Tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan konservasi Danau Tondano di Kelurahan Peleloan, Kecamatan Tondano Selatan, Kabupaten Minahasa sudah baik. Hal ini terlihat dari presentase responden yang termasuk dalam berkategori berpartisipasi baik 30% dan sangat baik 30%. Lebih dari setengah responden berpartisipasi dalam kegiatan konservasi yang diadakan oleh pemerintah maupun LSM. Ini terjadi karena kebijakan pemerintah dalam memberikan upah pada masyarakat yang terlibat sehingga menunjang perekonomian mereka. Masyarakat yang berada di Kelurahan Peleloan, sudah memahami bahwa kegiatan konservasi adalah kegiatan untuk menjaga kelestarian Danau Tondano sebagai penunjang kehidupan mereka.
Sebaran Pohon Namnam (Cynometra cauliflora L.) Di Pulau Sangihe Besar, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara. mananohase, maurend claudya; Lasut, Marthen T.; Langi, Martina A.
Silvarum Vol. 2 No. 3 (2023): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v2i3.48701

Abstract

This study aims to determine the distribution of the namnam tree (Cynometra cauliflora L.) on Sangihe Besar Island, Sangihe Archipelago District, North Sulawesi Province. The research was carried out from December 2022 to January 2023. The initial research was carried out by conducting an initial survey at the research location, the initial survey was carried out to find out information and the location of the Namnam tree. The variables observed in this study were the habitat or growing location, the altitude where it grew, and the coordinates of the growing location. In this research, namnam trees were found totaling 30 trees with different coordinate points, with the greatest distribution occurring in the lowlands.
Inventarisasi Bambu di Sepanjang Sungai Tumbohon Hutan Lindung Gunung Saoan II, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Tuong, Niksen; Lasut, Marthen T.; Pangemanan, Euis F.S.
Silvarum Vol. 2 No. 3 (2023): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v2i3.53216

Abstract

Bambu di Indonesia dapat ditemukan mulai dari dataran rendah hingga sampai ke dataran tinggi atau pegunungan. Umumnya bambu dapat ditemukan di tempat-tempat terbuka namun terdapatjuga yang ditemukan dalam keadaan cukup tertutup. Bambu hidup tumbuh umumnya dalam kondisi merumpun, mempunyai ruas-ruas dan buku-buku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis- jenis bambu yang ada disepanjang sungai Tumbohon Hutan Lindung Gunung Saoan II, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Dalam penelitian ini data dianalisis dan disajikan secara deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan, menjelaskan, dan memvalidasi data terkait bambu kemudian disajikan dalam bentuk tabel yang dilengkapi dengan gambar dari setiap jenis dengan mengacu kepada herbarium dan kunci identifikasi yang telah dibuat. Berdasarkan hasil inventarisasi dan identifikasi yang dilakukan disepanjang tepi Sungai Tumbohon, Hutan Lindung Gunung Saoan II ditemukan sebanyak 3 jenis bambu dari 2 marga. Jenis bambu yang ditemukan adalah Buluh nasi jaha (Schizostachyum brachycladum Kurz), Buluh pagar (Gigantochloa atter (Hassk) Kurz), dan Bambu gombong (Gigantochloa verticillata (Willd.) Munro). Bambu gombong merupakan catatan baru di Sulawesi.
Keanekaragaman Tumbuhan Obat di Kelurahan Manado Tua II, Kecamatan Bunaken Kepulauan Alexsandro, Brayen J.; Lasut, Marthen T.; Pangemanan, Euis F.S.
Silvarum Vol. 2 No. 3 (2023): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v2i3.53218

Abstract

Kelurahan Manado Tua II terlertak di kepulauan Manado Tua Kecamatan Bunaken Kepulauan. Masyarakat di kelurhan Manado Tua II yang bermukim di sekitaran hutan umumnya memanfaatkan sumber daya hutan untuk keperluan sehari-hari salah satunya yaitu tumbuhan obat. Pengetahuan mengenai pemanfaatan tumbuhan secara tradisional untuk pengobatan atau perawatan kesehatan sehari-hari pengetahuan itu didapatkan secara turun-temurun. Di Kelurahan Manado Tua II masih banyak yang menggunakan tumbuhan obat tapi sayangnya sejauh ini belum pernah ada penelitian tentang penggunaan atau pemanfaatan tumbuhan obat sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa lama kelamaan hal ini akan menghilang atau resepnya tidak lengkap. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui keanekaragaman serta pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat di Kelurahan Manado Tua II Kecamatan Bunaken Kepulauan pada bulan Februari 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi lapangan. Teknik pemilihan informan yang digunakan dalam observasi ini yaitu teknik Snowball sampling responden ditentukan berdasarkan informasi dari pihak kelurahan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui 26 jenis tumbuhan dari 20 famili yang dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat. Bagian-bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat yaitu daun, kulit pohon, buah, semua bagian tumbuhan, akar, getah, bunga, dan rimpang. Berdasarkan habitus, dari 26 jenis tumbuhan obat yang paling banyak dimanfaatkan yaitu herba 14 jenis (54%), pohon 7 jenis (27%) dan perdu 5 jenis (19%). Khasiat dari tumbuhan yang diperoleh salah satunya melancarkan persalinan, dan mengobati penyakit sarampa/morbili, dibalurkan pada benjolan merah di kepala bayi, mengobat ginjal, mengobati panas, mengobati sakit perut, mengobati kencing batu, mengobati sakit pinggang, mengobati diare anak-anak, menurunkan kolestrol, mengobati keracunan, mengobati maag, mengobati patah tulang dan mengobati stroke.
Identifikasi Tumbuhan Obat di Desa Kima Bajo, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara Palamba, Vanni Berliani; Lasut, Marthen T.; Ratag, Semuel P.
Silvarum Vol. 2 No. 3 (2023): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v2i3.53219

Abstract

Tumbuhan obat bagi masyarakat pedesaan maupun yang tinggal di sekitar kawasan hutan mempunyai peran yang sangat penting, apalagi daerah dengan fasilitas kesehatan yang masih sangat terbatas (Hidayat dan Hardiansyah, 2012). Penggunaan tumbuhan obat ini telah dilakukan turun temurun dari generasi ke generasi selama ratusan bahkan ribuan tahun yang dikenal sebagai tumbuhan obat dari nenek moyang. Desa Kima Bajo merupakan daerah pesisir yang terletak di Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Di desa tersebut, masih ditemukan masyarakat yang memanfaatkan tumbuhan sebagai obat tradisional. Sejauh ini belum ada penelitian yang dilakukan di tempat ini mengenai jenis dan pemanfaatan tumbuhan obat di desa tersebut. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui jenis tumbuhan obat apa saja yang dimanfaatkan oleh masyarakat dan bagaimana cara pengolahan serta pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat di Desa Kima Bajo. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi dan mengetahui cara pengolahan serta pemanfaatan tumbuhan obat di Desa Kima Bajo, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara wawancara dan observasi lapangan. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah responden 5 (batra). Hasil dari penelitian didapatkan 24 jenis tumbuhan dari 18 famili yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Anggota famili yang paling banyak digunakan adalah Malvaceae dan Moraceae masing-masing (3 jenis), pohon merupakan habitus yang paling banyak dimanfaatkan (10 jenis), bagian daun yang paling banyak digunakan untuk diolah menjadi obat (11 jenis), pengolahan dengan cara direbus, diseduh, ditempel dan yang paling banyak dilakukan yaitu direbus (14 jenis). Manfaat dari tumbuhan obat dapat menyembuhkan penyakit kanker payudara, menghentikan pendarahan, mengobati sakit pinggang, asam urat, maag, liver, penyakit gula dan lain sebagainya.
Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan kayu oleh Masyarakat sekitar Hutan Kampung Manunggal Jaya, Distrik Makimi, Kabupaten Nabire, Papua Korwa, Veby Yola; Lasut, Marthen T.; Pangemanan, Euis F.S.
Silvarum Vol. 2 No. 3 (2023): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v2i3.53223

Abstract

Hasil hutan bukan kayu (HHBK) merupakan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia salah satunya di Kampung Manunggal Jaya Distrik Makimi Kabupaten Nabire Papua dengan status hutan APL dan luas kawasan hutan kurang lebih 525 ha. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis-jenis hasil hutan bukan kayu yang dimanfaatkan oleh masyarakat dan manfaat hasil hutan bukan kayu di Kampung Manungga Jaya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan melakukan survei langsung untuk mendapatkan informasi data menggunakan kuisioner kepada 30 responden yang sudah ditentukan sebelumnya. Jenis hasil hutan bukan kayu di Kampung Manunggal Jaya yaitu buah merah (Pandanus conoideus) untuk pangan, pewarna makanan, pakan ternak, dan obat herbal, daun gatal (Laportea decumana) untuk obat herbal, matoa (Pometia pinnata)buahnya sebagai pangan, melinjo (Gnetum gnemon) kulit batangnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan noken dan daun untuk pangan, rotan (Calamus sp) dimanfaatkan sebagai tali busur , ikan mujair (Oreochromis mossambicus), ikan gabus (Channa striata), dan babi hutan (Sus scrofa) dijadikan pangan. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa pemanfaatan HHBK oleh masyarakat Kampung Manunggal Jaya masih berkembang.