Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisa Penerapan Pendekatan Arsitektur Perilaku pada Pasar Tradisional Pringsewu Kinanti, Regita Tiara Sekar; Lisa, Diana
ARCHIHUMANUM Vol 2 No 2 (2024): October
Publisher : CV. Gio Architect

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59810/archimane.v2i2.99

Abstract

Penelitian arsitektur ini bertujuan untuk menganalisa penerapan pendekatan arsitektur perilaku (behaviorisme) pada Pasar Tradisional yang terdapat di Kecamatan Pringsewu. Dimana penerapan pendekatan perilaku menjadi salah satu konsep pendekatan yang mengkaji hubungan perilaku atau interaksi manusia dengan lingkungan sebagai pertimbangan penerapan desain yang mengarah pada sosialitas (sociality), adaptabilitas (adabtability), aktivitas (activity), aksesbilitas (accesbility), control (tertorialitas). Pasar Tradisional Pringsewu yang menjadi objek penelitian ini merupakan Kecamatan di Kabupaten Pringsewu yang letaknya tidak berdekatan dengan pusat kota. Pasar Tradisional Pringsewu menjadi salah satu pusat perputaran roda perekonomian masyarakat, memiliki potensi sebagai ikon daerah dan menjadi satu-satunya Pasar Induk di Kabupaten Pringsewu sebagai titik pengumpulan dan penyimpanan bahan-bahan pangan maupun non pangan untuk disalurkan. Namun keberadaan Pasar Tradisional kian lama mulai terancam dengan adanya permasalahan kondisi pasar yang kotor, bau, pengap, tidak ada keamanan, terbatasnya sirkulasi, kemacetan, dan ketidak teraturan para pedagang menyebabkan masalah dan tidak efektifnya suatu kegiatan yang terjadi pada Pasar Tradisional. Maka dari itu, Pasar Tradisional harus menyesuaikan aspek perilaku yang dapat menentukan kenyamanan pengguna pasar. Dengan memperhatikan pertimbangan penerapan desain di atas, sehingga dapat menciptakan desain yang sesuai dengan kebutuhan, mengikuti pola aktifitas dari setiap pengguna, dapat menghasilkan bangunan yang tertata dan tepat guna.
Konsep Penerapan Bioklimatik pada SMK Pariwisata dan Industri Kreatif di Kota Bandar Lampung Putri, Ginan Trisanti; Jhonnata, Dona; Lisa, Diana
ARCHIHUMANUM Vol 3 No 2 (2025): October
Publisher : CV. Gio Architect

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59810/archimane.v3i2.145

Abstract

The Megamas area encompasses 37 hectares of reclaimed beachfront land, hosting malls, hotels, and recreational spaces vital for bolstering tourism in Manado. Positioned facing Bunaken Island, Megamas stands as a must-visit destination for tourists. Leveraging Kevin Lynch's theory of city image formation, which comprises landmarks, paths, districts, nodes, and edges, this study aims to scrutinize the components shaping the urban identity of Megamas Manado. Employing qualitative methods, the research commenced with on-site observations to gain nuanced insights, followed by questionnaire administration to gauge public perceptions regarding the five elements of city image formation. The findings highlight Megamall as the predominant landmark, with adjacent public spaces serving as nodes, and corridors like Jl. Piere Tendean and thoroughfares such as Jl. E. E. Mangindaan and Jalan K.H. Abdurrahman Wahid acting as pathways. Moreover, shopping centers emerge as prominent districts within the Megamas area.
IMPLEMENTASI PEMANFAATAN MATERIAL LOKAL PADA BANGUNAN DI WAY LIMA KABUPATEN PESAWARAN Lisa, Diana; Djonnata, Dona; Rusmiati, Fadhilah; Agumsari, Dini; G, Planola Guitari Santani
Nemui Nyimah Vol. 3 No. 2 (2023): Nemui Nyimah Vol.3 No.2 2023
Publisher : FT Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/nm.v3i2.97

Abstract

Mendirikan bangunan secara sederhana menggunakan material/bahan sekitar masyarakat Indonesia sejak dulu sebagai tradisi budaya turun temurun nenek moyang. Ketersediaan bahan yang melimpah bukanlah sebagai suatu kendala. Bahan dapat langsung dipakai tanpa perlu diolah di pabrik pengolahan bahan, dan hanya perlu sedikit perapihan untuk tampilan dan keamanan. Adalakalanya pemakaian yang berlangsung lama, terus menerus menjadi permasalahan seperti berkurangnya jumlah material tersebut, sehingga masalah pemakaian bahan bangunan lokal seperti kayu, bambu, batu alam, tanah, daun, limbah kulit kopi, limbah daun jambu, sagu, bambu, limbah cangkang kerang, batok kelapa, serta limbah cangkang sawit yang ada di sekitar warga memberi peranan yang baru sebagai sebuah inovasi yang perlu dikembangkan lagi. Adapun tujuan kegiatan adalah implementasi pemanfaatan material lokal bahan bangunan yang ramah lingkungan dan murah/terjangkau serta mudah dan bisa langsung dipakai dengan teknologi pertukangan sederhana sebagai material lokal yang banyak dan tersebar di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Dengan metode ceramah beserta praktek sederhana melalui teknik presentasi dan sosialisasi yang dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab akan memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada masyarakat. Adapun sasaran kegiatan adalah para orang tua (rumah tangga) dan kelompok masyarakat/pemuda karang taruna. Berlokasi di Way Lima, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Hasil kegiatan berupa tercapainya pemahaman warga terhadap pemakaian material lokal dengan teknik praktek sederhana maupun pengetahuan inovasi sederhana serta murah. Diharapkan masyarakat dapat melaksanakan kegiatan ini setelah adanya pengenalan pengetahuan dan memanfaatkan potensi yang ada disekitar tempat tinggal mereka dalam kehidupan sehari-hari guna meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan yang layak dari sisi ekonomi keluarga.
Implementasi Sustainable Edible Landscaping Untuk Mitigasi Urban Heat Island. Pilot Project: Pemukiman Kebun Bibit, Kelurahan Hajimena, Lampung Selatan Khotimah, Siti Nurul; Istiyanti, Lita; Alami, Fikri; Martinus; Lisa, Diana; Fadillah, Ihsanuddin; Amelia, Ananda; Ristanti, Dina Endang; Wulandari, Qanita
Nemui Nyimah Vol. 4 No. 2 (2024): Nemui Nyimah Vol.4 No.2 2024
Publisher : FT Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/nm.v4i2.154

Abstract

Urban Heat Island (UHI) is a phenomenon that causes the surface temperature of a city to be higher than the surrounding area due to changes in land cover. To overcome the negative impacts of UHI, especially in the Kebun Bibit Settlement, Hajimena Village, South Lampung, a Community Service program was implemented with the implementation of Sustainable Edible Landscape (SEL). This program consists of two main parts: education about UHI and SEL and implementation of SEL. Education is carried out using interactive media to increase public understanding of UHI and the benefits of SEL in mitigating it. Furthermore, the implementation of SEL involves land preparation, preparation of planting media, sowing seeds, and planting vegetables with the aim of mitigating UHI and increasing food security and the local economy. Evaluation was carried out with pre-tests and post-tests, showing a significant increase in public understanding of UHI and SEL. This activity is expected to improve environmental conditions and improve community welfare.
Peningkatan Kapasitas Kreatif Warga Pekon Way Kerap Mewujudkan Desa Wisata Berkelanjutan Lisa, Diana; Rusmiati, Fadhilah; Agumsari, Dini; Khotimah, Siti Nurul
Nemui Nyimah Vol. 4 No. 2 (2024): Nemui Nyimah Vol.4 No.2 2024
Publisher : FT Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/nm.v4i2.155

Abstract

Pekon Way Kerap has extraordinary natural potential such as scenery, the uniqueness of the location which is a transit area for people who are going to or going to the destination will stop by this area. Visits are mainly located at the Imanuddin Mosque at the crossroads and offer beautiful views of the natural atmosphere, making Pekon Way Kerap have the potential to improve infrastructure and supporting facilities in the surrounding area. In addition, the route passed by Pekon Way Kerap is also a tourist route to the Tanjung Setia surfing object location located on the West Coast. Right on the east side of the mosque opposite the location, there is a village of native Lampung people, a settlement with a distinctive appearance of a stage building nuance sprinkled with a variety of beautiful building ornaments, displaying the exotic atmosphere of the area. The settlement is in the form of a stage, as an original/initial building and is still maintained in the future, the sustainability of the existence of a stage building with the uniqueness of the native tribe of Pekon Way Kerap as Kampung Tuha. Increasing the creative capacity of local residents by utilizing the technology era and driven by the fulfillment of facilities, such as internet networks, increasing skills, innovation in the use of creativity requires support from all parties, while maintaining noble values is always an emphasis in running life, as a development of the latest innovations. increasing the flow of information, the more advanced technology, the more we race side by side together to increase potential. The activity aims to explore information, conclude the concept of fulfilling the requirements as a sustainable tourism village. By using qualitative descriptive methods to find out and convey it is hoped that it can meet, solve problems at the activity location. Located in Pekon Way Kerap, Semaka District, Tanggamus Regency. The results of the activity in the form of formulating the idea of the concept of strengthening the creative capacity of residents towards sustainable tourism villages.