Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH PEREKAT ISOSIANAT TERHADAP SIFAT KAYU LAMINA AKASIAA (Accacia mangium) Muthmainnah1; Nurrachmania, Meylida
Jurnal Akar Vol. 2 No. 2 (2020): Agustus Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v9i2.315

Abstract

Abstrak: Tujuan dalam pembuatan kayu lamina Akasia (Accacia mangium) dan pengujian perekat Isosianat yang digunakan yaitu untuk menganalisa sifat-sifat dari pengujian perekat isosianat yang digunakan, menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi proses perekatan isosianat untuk penggunaan kayu lamina dengan jenis kayu Akasiaa (Accacia mangium). Pengujian keteguhan geser rekat ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 2 faktor dengan faktor A adalah berat labur terdiri dari 270, 280 dan 290 g/m2 dan faktor B adalah bidang permukaan kayu yaitu radial dan tangensial dengan ulangan sebanyak 3 kali. Didapatkan nilai keteguhan rekat yang paling besar adalah kayu laminasi dengan perlakuan berat labur 290 gr/cm2 pada bidang radial yaitu sebesar 107,09 gr/cm2, sedangkan yang paling kecil adalah kayu laminasi perlakuan berat labur 270 gr/cm2 pada bidang tangensial yaitu sebesar 63,24 gr/cm2. Keteguhan rekat ini semuanya memenuhi standar SNI JAS 234 2003 yang mensyaratkan nilai keteguhan rekat ≥ 54 gr/cm2. Nilai keterbasahan kayu untuk Metode Tinggi Air Absorbsi Terkoreksi (TAAT) yaitu sebesar  215,65 mm dan untuk metode sudut kontak sebesar 47,80 (bidang rekat radial) dan 50,30 (bidang rekat tangensial). Berdasarkan metode suduk kontak, nilai pembasahan kayu meranti dengan perekat polistirena yang terjadi baik karena nilai sudut kontaknya dibawah 90o. Perlakuan berat labur berpengaruh nyata terhadap kekuatan garis rekat, namun bidang rekat dan interaksi keduanya (berat labur dan bidang rekat) menunjukkan tidak memberikan pengaruh terhadap kekuatan garis rekat.    
Analisis Fitokimia Air Rebusan Daun Mantalalu (Euphorbia hirta L) Asal Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah: Phytochemical Analysis of Mantalalu Leaves Boiled Water from Palu City Central Sulawesi Asniati; Muthmainnah
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia Vol. 7 No. 3 (2021): Edisi Desember
Publisher : Chemistry Department, Mathematics and Natural Science Faculty, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/kovalen.2021.v7.i3.15651

Abstract

One of the herbal plants that have long been used as traditional herbal medicine by Central Sulawesi peoples is Mantalalu (Euphorbia hirta L). Central Sulawesi peoples used this Mantalalu to appendicitis medicine. The chemical compound contained in Mantalalu plant has a role in providing different pharmacology. A study was conducted about the chemical compound content Mantalalu plant (Euphorbia hirta L). The method of this research was boiling dried leave and wet leave of Mantalalu plant and phytochemical test including flavonoids tests, alkaloids tests, saponins tests, polyphenol, and tannin tests. The results of this research showed that the decoction of dried and wet leaf samples of Mantalalu plant contained flavonoid, polyphenol, tannin, and saponins bioactive compounds.
Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Daun Eboni dan Daun Sirsak Terhadap Retensi Bahan Pengawet pada Kayu Durian (Durio zibethinus): The Effect of Concentration of Ebony and Soursop Leaves Extracts on Retention of Preservatives in Durian Wood Asniati; Muthmainnah
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia Vol. 8 No. 3 (2022): December Edition
Publisher : Chemistry Department, Mathematics and Natural Science Faculty, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/kovalen.2022.v8.i3.16127

Abstract

Durian wood is one type of wood that has a low level of durability, therefore it is necessary to make efforts to increase the durability of wood. These efforts can be done by preserving the durian wood by using natural preservatives, namely ebony leaves extract and soursop leaves. Ebony and soursop leaves extracts were used as natural preservatives with different concentrations using the cold soak method on durian wood. The research conducted aims to determine the effect of extract concentration on the retention of preservatives. Ebony leaves and soursop leaves were extracted by maceration method in 96% ethanol solvent for 24 hours. The durian wood sample was preserved using the cold soaking method for 1 hour using ebony leaves extract and soursop leaves extract at concentrations of 1%, 2%, and 3%. The results showed that the highest retention of preservatives from ebony leaves extract and soursop leaves extract was the use of 3% concentrations of 0.661 kg/m³ and 0.676 kg/m³, respectively. The results of the analysis of variance showed that the extract concentration had a significant effect on the retention value. The concentration of preservatives from ebony leaves extract and soursop leaves is directly proportional to the retention value of preservatives. Preservative retention of soursop leaves extract is better than ebony leaves extract.
Pemberdayaan Masyarakat melalui Teknik Konservasi Tanah dan Air dalam Upaya Mitigasi Dampak Perubahan Iklim Naharuddin; Rahmawati Rahmawati; Ariyanti Ariyanti; Erniwati Erniwati; Muthmainnah Muthmainnah
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2023): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.9.1.26-32

Abstract

Land use regulation and soil and water conservation techniques need to be intensified to minimize the impact of climate change, especially in controlling floods, erosion and landslides. The purpose of this service is to provide education to the public in efforts to mitigate the impact of climate change through environmentally friendly soil and water conservation technology. The method used in this service is a participatory educational and training method or educational and participatory approach with extension activities, training and technical guidance. The results of the service implementation have been carried out, namely: preparation, introduction of activities, implementation of counseling/training on the material: a) The benefits of increasing land productivity through soil and water conservation techniques and b) Introduction and several soil and water conservation techniques, namely vegetative techniques and terrace construction. the contours of the A frame model, in addition, an evaluation is carried out. Service activities provide benefits in increasing land productivity and assisting in planting arrangements according to contour lines and as a basis for making terraces.
Pembinaan Kelompok Tani Sintuvu Roso Dalam Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan Hamka Hamka; Arman Maiwa; Abdul Hapid; Muthmainnah Muthmainnah; Hendra Pribadi
Madani : Indonesian Journal of Civil Society Vol. 5 No. 2 (2023): Madani, Agustus 2023
Publisher : Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/madani.v5i2.1840

Abstract

Community forestry (HKm) is a state forest that aims to empower communities around the forest without disturbing its main function, whose management is carried out by farmer groups. However, there are still many members of farmer groups who do not understand HKm management. This service activity is carried out to increase the knowledge of farmer groups as community forest managers. The target of this activity is the Sintuvu Roso farmer group, Wombo Kalonggo Village, Tanantovea District, Donggala Regency. Based on the results of observations, situation analysis and problem identification, it was discovered that the partners had problems, including the social forestry work plan and annual work plan had not been prepared, and many group members did not know the HKm limits. The stages of the implementation of community service consist of observation, problem identification, counseling and training, evaluation of activities and preparation of reports. The solution to this problem is that partners carry out counseling activities on how to manage and prepare HKm work plans and training on using Avenza maps. The results of the implementation of the service that has been carried out are increasing the knowledge of farmer groups in managing community forests and using the Avenza Maps application.
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Sekitar Hutan Pendidikan Universitas Tadulako melalui Pemanfaatan Lahan Kosong Menjadi Kebun Bibit Desa Edha Zulkaidhah; Abdul Hapid; Rukmi Rukmi; Hamka Hamka; Dewi Wahyuni; Erniwati Erniwati; Muthmainnah Muthmainnah
Jurnal Mitra Prima Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Mitra Prima
Publisher : Mitra prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hutan Pendidikan Universitas Tadulako ditetapkan sebagai hutan dengan tujuan khusus pada kawasan hutan produksi terbatas yang terletak di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah seluas ± 1.813 hektar sebagai hutan pendidikan dan pelatihan sejak tanggal 26 Agustus 2016. Lokasinya berbatasan langsung dengan Desa Wombo Kalonggo Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Keberadaan masyarakat di sekitar Hutan Pendidikan pada umumnya menggantungkan hidupnya pada hasil-hasil hutan sebagai sumber perekonomian keluarga yang mengakibatkan tingkat ketergantungan masyarakat terhadap kawasan hutan masih sangat tinggi. Salah satu upaya yang bisa ditempuh untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan menggalakkan Kebun Bibit Desa (KBD). KBD dianggap bisa menjadi solusi untuk rehabilitasi hutan dan lahan melalui pemberdayaan masyarakat. Tujuan yang ingin dicapai dalam program pengabdian ini adalah Peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan lahan kosong menjadi Kebun Bibit Desa. Metode yang digunakan adalah penerapan IPTEKS seperti penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. Pendekatan metode melalui persuasif-edukatif-komunikatif-partisipatif. Penyuluhan dan pelatihan yang dilakukan diantaranya akan menjelaskan tentang: pengelolaan KBD melalui teknik pembibitan tanaman kehutanan dan tanaman MPTS yang baik sehingga bisa menghasilkan bibit yang berkualitas, pembibitan dengan menggunakan benih yang berkualitas dan terseleksi, penggunaan media tanam yang baik dan Teknik sambung pucuk serta cara pengolahan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik. Hasil pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat di sekitar kawasan Hutan Pendidikan melalui kegiatan pengelolaan Kebun Bibit Desa (KBD). Luaran yang akan dicapai adalah satu artikel ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi Sinta serta peningkatan keberdayaan mitra sasaran dalam pengetahuan, keterampilan, produk dan pendapatan mereka.
VARIASI STRUKTUR ANATOMI DAN KUALITAS SERAT KAYU DENGEN (Dillenia serrata) DALAM SEBATANG POHON Muthmainnah, Muthmainnah; Asniati, Asniati; Erniwati, Erniwati; Ariyanti, Ariyanti; Hapid, Abdul
JURNAL HUTAN LESTARI Vol 12, No 1 (2024): JURNAL HUTAN LESTARI
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jhl.v12i1.59329

Abstract

Dengen (Dillenia serrata) is a type of tree from the Dilleniaceae tribe which is widely distributed in Asia, including Indonesia. This tree is found in many areas of Indonesia, including Sulawesi. This tree grows in areas with an altitude of 80"“140 meters above sea level (asl) and is a perennial plant with a hardwood trunk texture The specific objective this research is to study the characteristic macroscopic and microscopic direction radial and vertical, including variations in fiber quality classes. This research was conducted at the Laboratory of Biology and Wood Preservation, Mulawarman University and the Faculty of Forestry, Tadulako University. The stages of this research include: a). Sampling, b). Observation of macroscopic characteristics, c). Observation of microscopic anatomical features, d). Preparation of maceration preparations and measurement of fiber dimensions. The macroscopic characteristics of dengen wood show: the core is dark brown-pale brown, the sapwood is not observed. The radius looks very conspicuous in the form of a dotted band image in the radial plane. Medium to rough texture, straight grain direction. The impression of touch is a bit rough with a slightly shiny color and is classified as a rather hardwood. Microscopic characteristics of dengen wood have vessels that are almost entirely solitary, diffuse axial parenchyma. Dengen wood has two types of rays lying and upright, multiseriate rays consisting of 3-6 cells. Its microscopic characteristics are vessel grouping and frequency, axial parenchyma type and the composition of the rays does not vary in the vertical and radial directions; while the vessel length, diameter, height and width of the rays and length and thickness of the fiber wall varied in the vertical and radial directions. The dengen Wood fiber belongs to Quality Class II.Keywords; Anatomy, fiber quality, radial, Vertical, Macroscopic and microscopic AbstrakDengen (Dillenia serrata) merupakan salah satu jenis pohon dari suku Dilleniaceae yang tersebar luas di kawasan Asia termasuk Indonesia. Pohon ini banyak di temukan di kawasan Indonesia termasuk Sulawesi.   Pohon ini tumbuh pada daerah dengan ketinggian 80"“140 meter di atas permukaan laut (dpl) dan termasuk tanaman menahun dengan tekstur pohon berbatang kayu keras.   Masyarakat lokal memanfaatkan kayunya sebagai bahan bangunan dan kerajinan. Penentuan jenis kayu merupakan hal utama dalam pengolahan kayu. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji ciri makroskopis dan mikroskopis arah radial (teras, peralihan, gubal) dan vertikal (Pangkal, tengah dan ujung) termasuk variasi kelas mutu seratnya. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi dan Pengawetan Kayu Universitas Mulawarman dan Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako.   Tahapan-tahapan penelitian ini, meliputi: a). Pengambilan sampel, b). Pengamatan ciri makroskopis, c). Pengamatan ciri anatomi mikroskopis, d). Pembuatan sediaan maserasi dan pengukuran dimensi serat. Ciri makroskopis kayu dengen memperlihatkan: bagian teras berwarna coklat tua-coklat pucat, gubal tidak termati. Jati-jari tampak sangat mencolok berupa gambar pita putus-putus pada bidang radial.   Tekstur sedang sampai kasar, arah serat lurus.   Kesan raba agak kesat dengan warna agak mengkilap dan tergolong kayu agak keras. Ciri mikroskopis kayu dengen memiliki pembuluh yang hampir seluruhnya soliter, parenkim aksial baur. Kayu dengen memiliki jari-jari dua tipe baring dan tegak, jari-jari multiseriate terdiri dari 3-6 sel. Ciri mikroskopisnya yaitu pengelompokan pori, frekuensi pori, tipe parenkim aksial dan komposisi jari-jari tidak bervariasi pada arah vertical dan radial; sedangkan panjang pori, diameter pori, tinggi dan lebar jari-jari serta panjang dan tebal dinding serat bervariasi pada arah vertical dan radial. Serat kayu dengen arah vertikal (pangkal, tengah dan ujung) dan radial (teras, perlaihan, gubal) tergolong dalam Kelas Mutu II.Kata kunci; Anatomi, kualitas serat, radial, vertical, mikroskopis, makroskopis