Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

BIOPELLET BAMBU BETUNG (Dendrocalamus asper) SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN Meylida Nurrachmania, Fakhruzy,
Menara Ilmu Vol 12, No 9 (2018): Vol. XII No. 9 Oktober 2018
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v12i9.953

Abstract

Biopellet merupakan salah satu sumber energi terbarukan. Nilai kerapatandiperoleh dari penelitian ini yaitu BTK 60-80 mesh sebesar 0,997 gr/cm3 dan, BTK 80-100mesh sebesar 1,080 gr/cm3 sedangkan BK 60-80 mesh sebesar 0,554 gr/cm3dan BK 80-100mesh sebesar 0,528 gr/cm3. Berdasarkan SNI 8021-2014 nilai kerapatan BK 60-80 meshdan BK 80-100 mesh belum memenuhi standar sedangkan untuk nilai kerapatan BTK 60-80 mesh dan 80-100 mesh sudah memenuhi standar. Nilai uji keteguhan tekan perlakuanBTK 60-80 mesh sebesar 4,06 kgf/cm2 dan BTK 80-100 mesh sebesar 4,23 kgf/cm2sedangkan BK 60-80 mesh sebesar 1,54 kgf/cm2 dan BK 80-100 mesh sebesar 1,60kgf/cm2. Nilai kadar air BTK 60-80 mesh sebesar 3,980%, BTK 80-100 mesh 2,354%, BK60-80 mesh 5,374%, dan BK 80-100 mesh 5,319%. Nilai kadar air sudah menenuhistandar SNI 8021-2014. Pengujian kadar zat terbang menunjukkan BTK 60-80 mesh72,45% dan BTK 80-100 mesh 71,81% sedangkan untuk BK 60-80% 73,97 dan BK 80-100mesh 73,68%. Nilai uji kadar zat terbang sudah menenuhi standar SNI 8021-2014. Nilaikadar abu sangat tinggi yaitu BTK 5,75% dan BK 6,05%. Nilai kadar zat abu belummemenuhi standar SNI 8021-2014 yaitu ≤ 1,5%. Nilai pengujian kadar karbon terikatadalah BTK 80-100 mesh sebesar 20,09% dan BK 80-100 mesh sebesar 14,96%. Nilaikadar karbon terikat sudah memenuhi standar SNI 8021-2014 yaitu ≥ 14%. Nilai kalorBTK sebesar 4216 Kkal/kg dan nilai kalor BK 4177 Kkal/kg. Hasil penelitian inimenunjukkan nilai kalor belum memenuhi standar SNI 8021-2014 yaitu sebesar 4400Kkal/kg.Kata kunci: Bambu betung, biopellet, SNI 8021-2014
STRUKTUR ANATOMI KAYU ANDALAS (Morus mocroura Miq) ASAL SUMATERA BARAT Meylida Nurrachmania, Fakhruzy,
Menara Ilmu Vol 13, No 10 (2019): Vol. XIII No. 10 Oktober 2019
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v13i10.1620

Abstract

Abstrak: Kayu andalas merupakan salah satu flora identitas Sumatera Barat yang dimanfaatkan masyarakat secara tradisional untuk konstruksi rumah adat minangkabau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur anatomi secara makroskopis dan mikroskopis. Dalam penelitian ini untuk uji struktur anatomi mikroskopis mengacu pada standar International Association of Wood Anatomist. Hasil penelitian menunjukkan struktur anatomi kayu andalas secara makroskopis memiliki kayu gubal berwarna putih kekuningan dan teras berwarna kecoklatan, bertekstur halus, arah serat lurus, agak mengkilap, kesan raba permukaan licin dan keras. Berdasarkan uji mikroskopis mempunyai lingkar tumbuh yang jelas, pori baur, pembuluh sebagian soliter dan sebagian ganda radial 2-4, mempunyai bidang perforasi berbentuk tangga dan sederhana, ceruk antar pembuluh selang-seling, diameter rata-rata pembuluh 100-200 μm, frekuensi pembuluh 40-100 per mm2, rata-rata panjang pembuluh >800 μm. Serat mempunyai ceruk sederhana sampai berhalaman sangat kecil, terdapat serat bersekat dan tanpa sekat, memiliki dinding serat yang tipis sampai sangat tipis. Sel parenkim aksial apotrakea tersebar dalam kelompok, memiliki panjang sel 3 sampai >8 per untai. Jari-jari mempunyai lebar 1-4 seri, tinggi jari-jari 4-12 per mm2. Inklusi mineral atau kristal tidak dijumpai selama pengamatan. Rataan dimensi kayu andalas memiliki panjang serat 1620.80 ± 216.14 μm, diameter serat 31.93 ± 3.43μm, diameter lumen 16.99 ± 3.52 μm, dan tebal dinding serat 23.43 ± 2.19 μm. Kata Kunci : kayu andalas,struktur anatomi makroskopis, struktur anatomi mikroskopis
SIFAT KIMIA NON STRUKTURAL KAYU TARIK (TENSION WOOD) PADA KAYU MINDI (MELIA AZEDARACH L.) Nurrachmania, Meylida
Jurnal Akar Vol. 1 No. 1 (2019): Februari Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v8i1.114

Abstract

Abstrak: Kayu reaksi pada beberapa aspek tertentu, bisa memiliki sifat-sifat anatomi, fisis, dan kimia yang berbeda dengan kayu normal. Kayu reaksi baik berupa kayu tekan atau tarik, berbeda dalam sifat kimianya dibandingkan kayu normal dan seringkali merugikan dalam  penggunaannya. pada kayu tarik mindi mempunyai nilai untuk kadar airnya sebesar 11,342%, kelarutan kayu dalam air dingin sebesar 12,637%, kelarutan kayu dalam air panas sebesar 12,675%, kelarutan dalam benzen sebesar 17,702%, dan kelarutan dalan NaOH 1% sebesar 21,2% sedangkan pada kayu oppositenya mempunyai nilai kadar air sebesar 11,837%, kelarutan kayu dalam air dingin 15, 575%, kelarutan dalam air panas 16,775%, kelarutan dalam benzen 18,008%, sedangkan kelarutan dalam NaOH 1% sebesar 19,75%.    
PENGARUH PRA-PERLAKUAN PENGUKUSAN (STEAMING) TERHADAP KARAKTERISTIK KAYU JABON TERPADATKAN Nurrachmania, Meylida
Jurnal Akar Vol. 1 No. 2 (2019): Agustus Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v8i2.118

Abstract

Abstrak: Prinsip dasar proses pembuatan kayu kompresi/terpadatkan dapat dibagi menjadi 3 tahap, yaitu: (1) pelunakan (softening); (2) deformasi (deformation); dan (3) fiksasi (fixation). Kayu harus mengalami pelunakan terlebih dahulu, dan selanjutnya akan mengalami tahap deformasi pada saat pengempaan/pengepresan. Pra-perlakuan dengan cara pengukusan (steaming) sebelum kayu dikempa panas diharapkan dapat membantu proses pelunakan dan deformasi kayu, serta memperbaiki karakteristik kayu kompresi yang dihasilkan. Kayu jabon (Anthocephalus cadamba) berukuran 10cm (L) x 5cm (T) x 2cm (R) dikempa (T: 170°C) pada arah radial (R)dengan target pemadatan 50% dari ketebalan awal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan kayu yang dipadatkan meningkat 59,5% - 86,5% dari kerapatan awal. Produk kayu kompresi yang dihasilkan masih belum mencapai fiksasi permanen karena nilai Recovery of Set (RS)-nya masih cukup tinggi: 57,44% (60 menit); 66,16% (120 menit); dan 74,56% (kontrol).    
STRUKTUR MIKROSKOPIS KAYU ANDALAS (Morus mocroura Miq) Fakhruzy1; Nurrachmania, Meylida
Jurnal Akar Vol. 2 No. 1 (2020): Februari Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v9i1.190

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur anatomi mikroskopis. Berdasarkan uji mikroskopis mempunyai lingkar tumbuh yang jelas, pori baur, pembuluh sebagian soliter dan sebagian ganda radial 2-4, mempunyai bidang perforasi berbentuk tangga dan sederhana, ceruk antar pembuluh selang-seling, diameter rata-rata pembuluh 100-200 µm, frekuensi pembuluh 40- 100 per mm2 , rata-rata panjang pembuluh >800 µm. Sel parenkim aksial apotrakea tersebar dalam kelompok, memiliki panjang sel 3 sampai >8 per untai. Jari-jari mempunyai lebar 1-4 seri, tinggi jari-jari 4-12 per mm2 . Inklusi mineral atau kristal tidak dijumpai selama pengamatan. Rataan dimensi kayu andalas memiliki panjang serat 1620.80 ± 216.14 µm, diameter serat 31.93 ± 3.43µm, diameter lumen 16.99 ± 3.52 µm, dan tebal dinding serat 23.43 ± 2.19 µm.    
IDENTIFIKASI JENIS TANAMAN OBAT YANG DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN MINYAK VARASH DAN MINYAK KUTUS-KUTUS Nurrachmania, Meylida; Rosalyne, Irawaty
Jurnal Akar Vol. 2 No. 1 (2020): Februari Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v9i1.192

Abstract

Abstrak: Salah satu diantara jenis obat tradisional yang banyak digunakan dalam masyarakat dan sudah dipasarkan ataupun dikomersilkan secara luas yaitu minyak Varash dan minyak Kutus-Kutus. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi jenis dan bagian tumbuhan serta kegunaan tanaman obat yang terkandung di dalam minyak Varash dan minyak Kutus-Kutus yang diproduksi dan dipasarkan secara luas. Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah Data yang dikumpulkan berupa habitus tanaman obat, jumlah jenis tanaman obat,  yang dilakukan dengan cara teknik studi pustaka dengan menggunakan buku identifikasi tanaman obat. Data sekunder meliputi data tentang manfaat dan khasiat dari minyak Varash dan minyak Kutus-Kutus. Bahan pembuatan Minyak Varash diklaim terdiri dari 108 tanaman herbal sedangkan untuk Minyak Kutus-Kutus diklaim terdiri atas 69 Jenis tanaman herbal.  Bahan yang digunakan tidak hanya dari daun-daunan namun juga dari akar, bunga, buah, batang dan kulit pohon.    
PENGARUH PEREKAT ISOSIANAT TERHADAP SIFAT KAYU LAMINA AKASIAA (Accacia mangium) Muthmainnah1; Nurrachmania, Meylida
Jurnal Akar Vol. 2 No. 2 (2020): Agustus Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v9i2.315

Abstract

Abstrak: Tujuan dalam pembuatan kayu lamina Akasia (Accacia mangium) dan pengujian perekat Isosianat yang digunakan yaitu untuk menganalisa sifat-sifat dari pengujian perekat isosianat yang digunakan, menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi proses perekatan isosianat untuk penggunaan kayu lamina dengan jenis kayu Akasiaa (Accacia mangium). Pengujian keteguhan geser rekat ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 2 faktor dengan faktor A adalah berat labur terdiri dari 270, 280 dan 290 g/m2 dan faktor B adalah bidang permukaan kayu yaitu radial dan tangensial dengan ulangan sebanyak 3 kali. Didapatkan nilai keteguhan rekat yang paling besar adalah kayu laminasi dengan perlakuan berat labur 290 gr/cm2 pada bidang radial yaitu sebesar 107,09 gr/cm2, sedangkan yang paling kecil adalah kayu laminasi perlakuan berat labur 270 gr/cm2 pada bidang tangensial yaitu sebesar 63,24 gr/cm2. Keteguhan rekat ini semuanya memenuhi standar SNI JAS 234 2003 yang mensyaratkan nilai keteguhan rekat ≥ 54 gr/cm2. Nilai keterbasahan kayu untuk Metode Tinggi Air Absorbsi Terkoreksi (TAAT) yaitu sebesar  215,65 mm dan untuk metode sudut kontak sebesar 47,80 (bidang rekat radial) dan 50,30 (bidang rekat tangensial). Berdasarkan metode suduk kontak, nilai pembasahan kayu meranti dengan perekat polistirena yang terjadi baik karena nilai sudut kontaknya dibawah 90o. Perlakuan berat labur berpengaruh nyata terhadap kekuatan garis rekat, namun bidang rekat dan interaksi keduanya (berat labur dan bidang rekat) menunjukkan tidak memberikan pengaruh terhadap kekuatan garis rekat.    
BIAYA PENYARADAN KAYU DI HUTAN TANAMAN INDUSTRI PT. TOBA PULP LESTARI SEKTOR AEK NAULI, KABUPATEN SIMALUNGUN Sembiring, Yudhistira Prananta; Rozalina; Nurrachmania, Meylida
Jurnal Akar Vol. 2 No. 2 (2020): Agustus Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v9i2.320

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya penyaradan kayu di Hutan Tanaman Industri PT. Toba Pulp Lestari , Sektor Aek nauli , Simalungun. Metode yang penulis gunakan adalah dengan pengukuran aspek-aspek di dalam produktivitas dan biaya penyaradan kayu menggunakan eskavator Hitachi Zaxis 110 MF dengan bantuan ponton darat. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata produktivitas penyaradan kayu menggunakan eskavator Hitachi Zaxis 110 MF dengan bantuan ponton darat adalah sebesar 16,13 m3hm/jam. Biaya penyaradan kayu dengan eskavator Hitachi Zaxis 110 MF sebesar Rp. 213.873 / Jam.    
IDENTIFIKASI DAMPAK SERANGAN RAYAP PADA GEDUNG DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN Nurrachmania, Meylida; Rozalina
Jurnal Akar Vol. 3 No. 1 (2021): JURNAL AKAR FEBRUARI
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v10i1.468

Abstract

Abstrak: Dalam penelitian ini aspek yang diteliti adalah intensitas kerusakan yang disebabkan oleh serangan rayap serta dampak yang ditimbulkan akibat serangan tersebut terutama pada kompenen bangunan yang ada di lingkungan Universitas Simalungun yang terbuat dari kayu. Adapun komponen kayu pengamatan yaitu daun pintu, kusen pintu, dinding, daun jendela, kusen jendela, plafon,lisplang, dan tiang bangunan. Objek penelitian yaitu seluruh bangunan yang terdapat di lingkunga USI yang memiliki komponen kayu. Bagian kayu yang rusak diukur dimensinya, baik panjang, lebar dan tebalnya. Kemudian dihitung persentase kerusakan komponen kayu bangunan dan diamati tingkat kerusakannya. Intensitas serangan rayap yang menyerang bngunan di Universitas Simalungun termasuk dalam kategori sedang.Ada 2 rayap yang menyerang di Universitas Simalungun yaitu rayap tanah jenis Coptotermes curvignatus dan Macrotermes gilvus dari famili Termitidae dan jenis rayap Cryptotermes cynocephalus dari famili Kalotermitidae.    
PRODUK KAYU TIRUAN: KAYU LAPIS DAN KAYU LAMINA Lobang, Adrin; Nurrachmania, Meylida
Jurnal Akar Vol. 3 No. 1 (2021): JURNAL AKAR FEBRUARI
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v10i1.473

Abstract

Abstrak: Kayu lapis merupakan produk kayu komposit yang berasal dari lembaran-lembaran kayu atau yang disebut dengan vinir yang digabung dengan menggunakan perekat yang disusun bersilangan tegak lurus. Kayu lamina atau Glulam atau yang lebih terkenal dengan sebutan balok lamina merupakan suatu balok kayu yang diperoleh dari penggabungan papan gergajian yang berdimensi lebih kecil yang kemudian direkatkan sejajar dengan serat sehingga diperolehlah balok kayu dengan ukuran yang lebih besar.