Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH Arif Effendi
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 1, No 2 (2014): Wahana Akademika
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v1i2.809

Abstract

AbstractIslamic Banking is banking or banking activity that is consistent with the principles of Islamic law (Sharia) which prohibit specific interest or fee known as riba or usury for loans of money. Islamic Banking grew and developed in Indonesia with the establishment of Indonesia Muamalat Bank. In Indonesia, the Islamic Banking system is regulated by the enactment of the Law Number 21 of 2008 Concerning Sharia Banking which regulates Islamic Banking more comprehensive than the Law Number 10 of 1998 Concerning Banking which regulates conventional banking or banking generally.The fact that Indonesia has the world’s largest Muslim population creates a huge market for sharia banking, and Indonesia Muamalat Bank has become the pioneer that made a breakthrough in the existing concept of banking. That is why  to operate  Islamic Bank has a good prospect in Indonesia. Islamic Bank operates no interest, but it is operated by using the concept of risk sharing or profit loss sharing.There are two objectives of the study we want to know, that are :First, wish to know the description of Islamic Banking in Indonesia according to the Law Number 21 of 2008 Concerning Sharia Banking and the growth of Islamic Banking from year to year especially after the enactment of the Law Number 21 of 2008 Concerning Sharia Banking.Second, wish to know how the opportunity and the prospect of Islamic Banking in   Indonesia since it is regulated by the Law Number 21 of 2008 Concerning Sharia BankingKeywords: Islamic banking, Sharia principles, Banking industry, Prospect
GADAI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM Arif Effendi
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 15, No 1 (2013): Wahana Akademika
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v15i1.528

Abstract

AbsractThe word mortgage is a French Law term meaning "death contract", meaning that the pledge ends or dies when either the obligation is fulfilled or the property is taken through foreclosure. A mortgage is a way to use one's real property, like motorcycle, car or gold etc. as a guarantee for a loan to get money. In Islamic economic perspective it is called Rahn.In a rahn, there is a debtor and a creditor. The debtor or rahin is the owner of the property, while the creditor or murtahin is the owner of the loan. When the rahn transaction is made, the rahn gets the money with the loan, and promises to pay the loan. The murtahin will receive money back with management fee for entrustment cost, concervancy cost, and custody cost as well as appraisal cost. If the rahin does not pay the loan, the murtahin can take and sell the mortgaged property through foreclosure.This paper will see Rahn in Islamic fiqh through Al Qur’an, As-Sunnah, Ijma’, and positive law of Indonesia and take an example at PT Pegadaian (Persero).Keywords: Rahn, The debtor (rahin), The creditor (murtahin)
REKOMENDASI MODEL BISNIS BARU WIFI BERBASIS TEKNOLOGI WIFI ON CLOUD MANAGEMENT BAGI KEUNGGULAN BERSAING PROVIDER WIFI DI INDONESIA Ratih Ruffianti; Arif Effendi; Anis Sirwan
Journal of Management and Business Review Vol 13, No 2 (2016)
Publisher : Research Center and Case Clearing House PPM School of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34149/jmbr.v13i2.24

Abstract

Teknologi WoCM atau Wifi on Cloud Management merupakan teknologi cloud yang dimanfaatkan dalam konfigurasi wifi. Teknologi ini dimiliki oleh penyedia teknologi seperti Mojo Networks, Cloud4Wi, dan Tanaza. Provider wifi dunia seperti British Telecom dan Singtel telah menerapkan teknologi ini untuk meningkatkan value dari bisnis wifi bagi pelanggannya dari segmen enterprise. Provider wifi di Indonesia perlu menerapkan teknologi WoCM agar bisa memiliki keunggulan bersaing lewat elaborasi layanan eksisting connectivity ke tingkat yang lebih advance. Benefit dari Wifi on Cloud Management terletak pada fitur-fitur utama yaitu data analytics yang mengubah data menjadi insight, targetted advertising, captive portal yang dapat dikastemisasi, survey on line untuk mengetahui reaksi end user terhadap program promosi secara real time, dan dashboard performansi yang memberikan kontrol penuh bagi segmen enterprise dalam memonitor performansi bisnis. Keseluruhan fitur-fitur tersebut dapat meningkatkan engagement antara segmen enterprise dengan end user atau pelanggannya. Pada akhir tulisan, dipaparkan rekomendasi model bisnis baru bagi penyedia wifi di Indonesia dan rekomendasi lainnya dalam mengimplementasikan layanan wifi berbasis teknologi WoCM.
PENGARUH MENGUNYAH PERMEN KARET TERHADAP PERCEPATAN KEMBALINYA PERISTALTIK USUS PADA PASIEN PASCA APPENDIKTOMI Arif Effendi
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 3 No. 2 (2015)
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pemakaian anestesi pada tindakan apendiktomi berefek relaksasi otot-otot khususnya terjadi penurunan peristaltik usus. Pada keadaan pasca operasi tanpa kompltkasi, normalnya peristaltik usus kembali ± 24 jam pasca operasi. (Long. 1996) Pada pasien pasca apendiktomi tindakan keperawatan yang diutamakan yaitu mengobservasi kembalinya fungsi pencernaan. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh mengunyah permen karet pada percepatan kembalinya peristaltik usus pada pasien pasca appendiktomi. Penelitian ini menggunakan rancangan quasy experiment dengan pre post test design with control group. Populasi penelitian ini adalah pasien pasca appendiktomi sesuai kriteria sampel, teknik sampling menggunakan purposif sampling dan jumlah sampel 10 orang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan dan 5 kelompok kontrol. Penelitian dilakukan di ruang rawat inap bedah RST Malang, mulai Desember 2012 sampai dengan Januari 2013. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel dependen peristaltik usus dan variabel independennya mengunyah permen karet. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen lembar observasi dengan indikator flatus dan bising usus, kemudian data dianalisis dengan menggunakan uji T dengan α=0,05. Hasil penelitian diperoleh pada kelompok perlakuan menunjukan peristaltik usus timbul 1jam ke-3 sejumlah 1 orang (20%), peristaltik usus timbul 1 jam ke-4 sejumlah 2 orang (40%) dan peristaltik usus timbul 1jam ke-5 sejumlah 2 orang (40%) sedangkan pada kelompok kontrol menunjukan 5 orang (100%) peristaltik muncul setelah 1jam ke-5. Hasil uji T hitung (4,54) > T tabel (1,86) artinya ada pengaruh mengunyah permen karet dengan percepatan peristaltik usus. Percepatan peristaltik usus pada pasien pasca appendiktomi dapat dilakukan dengan upaya mengunyah permen karet. Pada penelitian selanjutnya direkomendasikan untuk memperhatikan beberapa faktor pendorong dan penghambat timbulnya peristaltik usus dan melakukan restriksi sampel, serta peningkatan jumlah sampel agar supaya hasil penelitian dapat digeneralisasikan Kata Kunci: Mengunyah permen karet, peristaltik usus, pasca appendiktomi
HUBUNGAN RIWAYAT ATOPI DAN MASA KERJA TERHADAP KEJADIAN DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA CUCI MOTOR DI KEMILING BANDAR LAMPUNG Agus Mardianto; Arif Effendi; Ringgo Alfarizi
Jurnal Medika Malahayati Vol 1, No 1 (2014): Volume 1 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.182 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v1i1.1064

Abstract

Penyakit kulit akibat kerja (PKAK) merupakan suatu kelainan kulit yang terjadi karena pekerjaan seseorang.Penyakit akibat kerja ini biasanya terdapat di daerah industri, pertanian, dan perkebunan. Lingkungan industri akanmempengaruhi insidensi dari PKAK. Tujuan penelitian ini adalah diketahui adanya hubungan antara riwayat atopi dan masakerja terhadap kejadian dermatitis kontak pada pekerja cuci motor di Kemiling Bandar Lampung.Rancangan Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik. Rancangan penelitian yang digunakanadalah cross sectional.Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15-17 desember 2013. Populasi penelitian ini adalah 120pekerja.Responden penelitian ini adalah 92 pekerja.uji yang digunakan adalah uji chi square, confidence interval (CI) 95%.Dari 92 pekerja cuci motor diketahui bahwa 71 (77,2%)yang memiliki riwayat atopi lebih banyak dibandingkandengan yang tidak memiliki riwayat atopi sebesar 21 (22,8%). Diketahui 69 (75,0%) yang mempunyai masa kerja lebih dari1 tahun, lebih banyak dibandingkan dengan masa kerja kurang dari 1tahun 23 (25,0%). Diketahui 65 (70,7%) yangmengalami dermatitis kontak, lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak mengalami dermatitis kontak sebesar 27(29,3%). Hasil uji chi square di dapatkan hasil tidak ada hubungan bermakna antara riwayat atopi dengan dermatitis kontak,(p value 0,069). Ada hubungan bermakna antara masa kerja sengan dermatitis kontak, (p value 0,012). Sedangkanconfidence interval (CI) 95% odds ratio (OR) 0,255 (0,094-0,691) .Tidak ada hubungan yang bermakna antara riwayat atopi dengan dermatitis kontak. Namun terdapat hubunganbermakna antara masa kerja dengan dermatitis kontak.Kata Kunci :
INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH Arif Effendi
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 1, No 2 (2014): Wahana Akademika
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v1i2.809

Abstract

AbstractIslamic Banking is banking or banking activity that is consistent with the principles of Islamic law (Sharia) which prohibit specific interest or fee known as riba or usury for loans of money. Islamic Banking grew and developed in Indonesia with the establishment of Indonesia Muamalat Bank. In Indonesia, the Islamic Banking system is regulated by the enactment of the Law Number 21 of 2008 Concerning Sharia Banking which regulates Islamic Banking more comprehensive than the Law Number 10 of 1998 Concerning Banking which regulates conventional banking or banking generally.The fact that Indonesia has the world’s largest Muslim population creates a huge market for sharia banking, and Indonesia Muamalat Bank has become the pioneer that made a breakthrough in the existing concept of banking. That is why  to operate  Islamic Bank has a good prospect in Indonesia. Islamic Bank operates no interest, but it is operated by using the concept of risk sharing or profit loss sharing.There are two objectives of the study we want to know, that are :First, wish to know the description of Islamic Banking in Indonesia according to the Law Number 21 of 2008 Concerning Sharia Banking and the growth of Islamic Banking from year to year especially after the enactment of the Law Number 21 of 2008 Concerning Sharia Banking.Second, wish to know how the opportunity and the prospect of Islamic Banking in   Indonesia since it is regulated by the Law Number 21 of 2008 Concerning Sharia BankingKeywords: Islamic banking, Sharia principles, Banking industry, Prospect
GADAI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM Arif Effendi
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 15, No 1 (2013): Wahana Akademika
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v15i1.528

Abstract

AbsractThe word mortgage is a French Law term meaning "death contract", meaning that the pledge ends or dies when either the obligation is fulfilled or the property is taken through foreclosure. A mortgage is a way to use one's real property, like motorcycle, car or gold etc. as a guarantee for a loan to get money. In Islamic economic perspective it is called Rahn.In a rahn, there is a debtor and a creditor. The debtor or rahin is the owner of the property, while the creditor or murtahin is the owner of the loan. When the rahn transaction is made, the rahn gets the money with the loan, and promises to pay the loan. The murtahin will receive money back with management fee for entrustment cost, concervancy cost, and custody cost as well as appraisal cost. If the rahin does not pay the loan, the murtahin can take and sell the mortgaged property through foreclosure.This paper will see Rahn in Islamic fiqh through Al Qur’an, As-Sunnah, Ijma’, and positive law of Indonesia and take an example at PT Pegadaian (Persero).Keywords: Rahn, The debtor (rahin), The creditor (murtahin)
Pengaruh Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam terhadap Etika Sesama Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Gatak Ana Mifahul Husna; Joko Subando; Arif Effendi
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 6 No 1 (2022): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.828 KB) | DOI: 10.33487/edumaspul.v6i1.3358

Abstract

Penelitian ini bertujuan unuk mengetahui bagaimana hasil belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa, bagaimana etika sesama pada siswa dan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar Pendidikan Agama Islam terhadap etika sesama pada siswa. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gatak, Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, data dikumpulkan dengan menggunakan metode kuesioner dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas VIII materi Pendidikan Agama Islam dikategorikan tinggi dengan presentase sebesar 60,5%. Sedangkan hasil penelitian tentang etika sesama pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gatak Sukoharjo juga tergolong tinggi dengan presentase sebesar 60,5%. Adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam dengan Etika Sesama pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gatak Kabupaten Sukoharjo dibuktikan dengan uji hipotesis dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan hasil 0,95. Sedangkan nilai tabel pada taraf signifikan 95% sebesar 0,151.
Studi Komparasi Prestasi Belajar Antara Santriwati yang Belajar di Rumah dengan di Asrama Iftitah Iftitah; Arif Effendi; Lailla Hidayatul Amin
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 6 No 1 (2022): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.927 KB) | DOI: 10.33487/edumaspul.v6i1.3399

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh upaya pemerintah dalam menghentikan penyebaran virus covid-19 yang menyerang dunia, memberikan dampak keseluruh sektor kehidupan termasuk kedalam pendidikan yang mana mengharuskan tenaga kependidikan mengubah metode pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring (online), oleh karena itu penelitian ini merumuskan masalahnya dan bertujuan untuk mengetahui: 1. Prestasi belajar santriwati kelas delapan yang belajar di rumah. 2. Prestasi belajar santriwati kelas delapan yang belajar di asrama. 3. Perbedaan prestasi belajar antara santriwati kelas delapan yang belajar di rumah dengan santriwati kelas delapan yang belajar di asrama. Penelitian dilakukan di MTs.Ma’ahid Kudus dari 1-31 Desember 2021, metode penelitian yang digunakan kuantitatif komparasi, dan teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, dan dokumentasi, adapun populasinya adalah seluruh santriwati kelas delapan yang berjumlah 58, dan sampel yang diambil berjumlah 52. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis menggunakan uji t. Setelah analisis data yang dilakukan, dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Secara umum rata-rata prestasi belajar santriwati yang belajar di rumah pada santriwati kelas delapan pondok pesantren MTs. Ma’ahid Kudus dalam kategori cukup. 2. Secara umum rata-rata prestasi belajar santriwati yang belajar di asrama pada santriwati kelas delapan pondok pesantren MTs. Ma’ahid Kudus dalam kategori cukup. 3. Tidak ada perbedaan prestasi belajar antara santriwati yang belajar di rumah dengan santriwati yang belajar di asrama. Tapi jika dilihat dari rata-rata hasil belajar santriwati yang belajar di rumah yang berjumlah 81,83 dengan santriwati yang belajar di asrama yang berjumlah 82,41 terdapat selisih yang tidak begitu signifikan tapi masih bisa dikatakan bahwa santriwati yang belajar di asrama lebih unggul satu angka dari santriwati yang belajar di rumah.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN KULIT PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DENGAN KEJADIAN MILIARIA DI KECAMATAN KEDATON BANDAR LAMPUNG PERIODE MEI-JUNI 2015 Tessa Sjahriani; Arif Effendi; Hernando Hernando
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2015): Volume 2 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.443 KB) | DOI: 10.33024/.v2i1.695

Abstract

Penyakit kulit merupakan salah satu masalah yang masih sering terjadi ditengah-tengah masyarakat saat ini apalagi di daerah tropis. Semuanya diakibatkanoleh ketidakteraturan dan kurangnya pengetahuan untuk merawat kulit yangbenar. World Health Organization (WHO) mencatat tiap tahun terdapat 80%penderita miliaria dan 65% diantaranya terjadi pada bayi. Data pre survey padatanggal 7-14 Februari 2015 di Kecamatan Kedaton Bandar Lampung didapatkandari sepuluh ibu, tujuh ibu yang mempunyai pengetahuan kurang. Rumusanmasalah pada penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara pengetahuan ibutentang perawatan kulit pada bayi usia 0-12 bulan dengan kejadian miliaria padabayiTujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan antarapengetahuan ibu tentang perawatan kulit pada bayi usia 0-12 bulan dengankejadian miliaria pada bayi.Penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatancross sectional. Teknik sampling yang dipergunakan adalah non-probabilitysampling (consecutive sampling). Sampel pada penelitian ini adalah 82 ibu yangmempunyai bayi usia 0-12 bulan. Analisis data yang digunakan adalah univariatdan bivariat dengan uji statistik menggunakan Spearman.Hasil penelitian ini adalah ibu yang mempunyai pengetahuan yang kurangsebanyak 49 orang (60%). Hasil uji Korelasi Spearman dari 82 sampel didapatkankekuatan korelasi sangat kuat (p-value = 0,000, dan r = 1)Peneliti menyarankan bagi petugas kesahatan dan pemerintah, agar dapatmemberikan penyuluhan untuk menambah wawasan dan pengetahuan ibu padapenyakit miliaria.