Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

bahasa arab 5 Lubis, Nabilah
Buletin Al-Turas Vol 1, No 1 (1995): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/bat.v1i1.6774

Abstract

bahasa arab 5
Studi Naskah dan Metode Penelitian Filologi Nabilah Lubis
Jurnal Adabiyah: Humanities and Islamic Studies Vol 2 (1998): Jurnal Adabiyah (Edisi Khusus)
Publisher : Faculty of Adab and Humanities - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akhir-akhir ini tampak kegiatan menghimpun, mempelajari dan mempublikasikan karya-karya tulisan para pendahulu kita cukup ramai. Kesadaran terhadap pencaharian dan pengumpulan tulisan-tulisan itu seolah-olah bangkit kembali dan menjadi bidang studi yang menarik bagi sebagian mahasiswa intelektual dan sastrawan.
المرأة المسلمةوالشمر Nabilah Lubis
Buletin Al-Turas Vol 1, No 1 (1995): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/bat.v1i1.6770

Abstract

bahasa arab 2
Min A‘lāmi Indūnīsīya: al-Shaykh Yūsuf al-Makassarī (1626-1699) Nabilah Lubis
Studia Islamika Vol 1, No 3 (1994): Studia Islamika
Publisher : Center for Study of Islam and Society (PPIM) Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sdi.v1i3.852

Abstract

Shaykh Yusuf Makassar, a Sufi, a great alim and statesman who think about and fight for the fate of his nation. He was born in the kingdom of Gowa, Makassar, South Sulawesi Province. Since childhood, he was raised in the court of Sultan Alauddin and he gained an education in religion as well as memorizing the Qur'an at a young age. He was studying in Aceh, Yemen, Mecca and Syria. Shaykh Yusuf obtain allegiance almost the entire congregation of the teachers directly. Once the knowledge was enough, he soon returned to introduce it and preach in his homeland, Gowa.DOI: 10.15408/sdi.v1i3.852
Implementasi Program Keagamaan sebagai Upaya Meningkatkan Jiwa Religius Siswa MTsN 4 Mandailing Natal Suryadi Nasution; Muhammad Rifai Sirefar; Putriana Nasution; Putri Amanda; Fitri Padilah; Eka Wanda Rangkuti; Iqlimah Batubara; Nurul Sakinah Pane; Riski Salamah; Nabilah Lubis; Nur Azizah Nasution
Kegiatan Positif : Jurnal Hasil Karya Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): Maret : Kegiatan Positif : Jurnal Hasil Karya Pengabdian Masyarakat
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Manajemen Kewirausahaan dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/kegiatanpositif.v3i1.1661

Abstract

Wirid Yasin is one of the practices that are widely carried out by Muslims to get closer to Allah SWT and improve the spiritual aspects in everyday life. This study uses a qualitative approach with a case study method, which involves observation, interviews, and documentation to collect data related to the implementation of wirid Yasin in the school. The results of the study indicate that the routine implementation of wirid Yasin at MTsN 4 Mandailing Natal has a positive impact on improving the quality of students' religious life. Students experience improvements in spiritual aspects, such as increased piety, inner peace, and better understanding of religion. In addition, wirid Yasin also contributes to creating a religious atmosphere in the school environment, which in turn affects students' morality and attitudes in everyday life. Therefore, the implementation of wirid Yasin can be an effective effort to improve the quality of students' religious life at MTsN 4 Mandailing Natal.
Min A‘lāmi Indūnīsīya: al-Shaykh Yūsuf al-Makassarī (1626-1699) Lubis, Nabilah
Studia Islamika Vol. 1 No. 3 (1994): Studia Islamika
Publisher : Center for Study of Islam and Society (PPIM) Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sdi.v1i3.852

Abstract

Shaykh Yusuf Makassar, a Sufi, a great alim and statesman who think about and fight for the fate of his nation. He was born in the kingdom of Gowa, Makassar, South Sulawesi Province. Since childhood, he was raised in the court of Sultan Alauddin and he gained an education in religion as well as memorizing the Qur'an at a young age. He was studying in Aceh, Yemen, Mecca and Syria. Shaykh Yusuf obtain allegiance almost the entire congregation of the teachers directly. Once the knowledge was enough, he soon returned to introduce it and preach in his homeland, Gowa.DOI: 10.15408/sdi.v1i3.852
Pentingnya Edukasi Thaharah dalam Membentuk Kesadaran Beribadah Perspektif Pendidikan Islam Ilham Ramadhan Siregar; Nabilah Lubis; Yuni Amalia; Elmina Sari; Nur Anidah Martua; Juliana Agustin Siregar; Jamiah; Nur Indah Hidayah; Muhammad Alawi; Ahmad Husein Siregar; PJ Dodi Gusra
Ambacang: Jurnal Inovasi Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2024): Edisi November 2024
Publisher : PT. Willy Print Art

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Edukasi thaharah dalam Islam merupakan aspek fundamental yang berkaitan dengan kebersihan fisik dan spiritual, serta menjadi syarat sah untuk melaksanakan ibadah seperti shalat. Thaharah mencakup berbagai praktik bersuci, termasuk istinja, wudhu, dan tayamum, yang penting untuk menjaga kesucian dalam beribadah. Namun, di era modern, kesadaran akan thaharah seringkali menurun, terutama di kalangan generasi muda yang melaksanakan ibadah tanpa pemahaman mendalam. Kegiatan ini dilakukan di SD Negeri 17 Sungai Aur dengan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang thaharah. Kegiatan meliputi pemetaan permasalahan, presentasi materi, dan tanya jawab. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa edukasi thaharah perlu dilakukan secara komprehensif untuk membentuk kesadaran beribadah yang holistik, meningkatkan kualitas ibadah, serta membangun karakter Islami dan kesadaran akan kebersihan individu dan lingkungan. Edukasi ini harus dimulai dari lingkungan keluarga dan didukung oleh lembaga pendidikan, meskipun terdapat tantangan dalam mengubah kebiasaan dan meningkatkan pemahaman mendalam tentang thaharah.