Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PROSPEK PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MINUMAN LIDAH BUAYA DI KABUPATEN PURWOREJO, JAWA TENGAH (AGROINDUSTRIAL DEVELOPMENT PROSPECT OF ALOE VERA JUICE IN PURWOREJO REGENCY, CENTRAL JAVA) IRENE KARTIKA EKA WIJAYANTI; N. DYAH ETHIKA; INDAH WIDYARINI
SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol. 7, No. 3 November 2007
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan PB.Sudirman Denpasar, Bali, Indonesia. Telp: (0361) 223544 Email: soca@unud.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.911 KB)

Abstract

ABSTRACT Purworejo Regency is one of the most potential areas in Central Java which has high potency in the developing of Aloe Vera agro business. This fact inspires the writer to make a research aimed to search: (1) for the financial analysis of Aloe Vera agroindustry (nata de aloe); (2) for the added value from the process of nata dc aloe; and (3) for the strategy of developing the agro industry of nata de aloe. The writer uses the purposive method in determining the research object. And it is determined that PM Bagas Aji in Purworejo Regency is the object of the research. The result of the research shows that aloe vera agroindustry is profitable because its R/C value is bigger than one (1, 28); the actual total production are 5000 boxes and the actual revenue is Rp. 96.000.000,00,. Those numbers are bigger compared with the actual numbers when it reaches BEP, the total production are 1383 boxes and the total revenue is Rp. 26.457.377,00; it means that the added value is Rp. 1.574,00 per kg. The strategies to develop this business are improving the quality of the taste and the package of the product, investing more capital spreading the market, dan doing the efisiency production It is suggested that there must be financial development in Aloe Vera agro industry in Purworejo Regency. It is suggested that Bagas Aji Drinking Water Company should improve the quality of the taste and the package of the product and continue marketing it. The government should give financial support to promote the nata de aloe as one of the outstanding products in Purworejo Regency. Keywords: Financial Analysis; Added Value; Strategy of Developing ABSTRAK Kabupaten Purworejo merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah yang berpotensi dalam pengembangan usahatani lidah buaya. Penelitian ini bertujuan, untuk mengetahui kelayakan finansial usaha agroindustri minuman lidah buaya (nata de aloe); kedua untuk mengetahui besarnya nilai tambah dari proses pengolahan minuman lidah buaya (nata de aloe); dan ketiga untuk mengetahui strategi pengembangan usaha agroindustri minuman lidah buaya (nata de aloe). Penentuan Perusahaan Minuman Bagas Aji di Kabupaten Purworejo sebagai daerah penelitian dilakukan secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara finansial, usaha agroindustri minuman lidah buaya (nata de aloe) menguntungkan karena usaha tersebut memiliki nilai R/C lebih besar dari satu (1,28), jumlah produksi aktual (5000 kardus) dan penerimaan aktual (Rp96.000.000,00) lebih besar daripada jumlah produksi saat BEP (1.383 kardus) dan penerimaan saat BEP (Rp26.457.377,00). Nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan pelepah lidah buaya menjadi minuman lidah buaya (nata de aloe) adalah sebesar Rp1.574,00 per kg lidah buaya. Strategi untuk mengembangkan agroindustri minuman lidah buaya (nata de aloe) dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas produk minuman berupa rasa dan kemasan, memperkuat permodalan, memperluas pasar melalui promosi, dan melakukan efisiensi produksi.Disarankan agar agroindustri di Kabupaten Purworejo terus dikembangkan karena secara finansial terbukti menguntungkan. Perusahaan PM Bagas Aji disarankan untuk meningkatkan kualitas produk dalam hal rasa dan kemasan yang menarik serta menjaga ketersediaan produk di pasaran. Perlu adanya dukungan dari pihak lembaga keuangan dalam upaya memperkuat permodalan dan pemerintah untuk mempromosikan minuman lidah buaya (nata de aloe) sebagai produk unggulan daerah Kabupaten Purworejo. Kata kunci: Analisis Financial, Nilai Tambah, Strategi Pengembangan.
PENGGUNAAN UPAH BAYANGAN UNTUK MEMPERKIRAKAN PENAWARAN TENAGA KERJA USAHATANI Kasus Pada Usahatani Ubikayu di Kabupaten Banyumas INDAH WIDYARINI; SARDJU SUBAGYO
SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol. 7, No. 3 November 2007
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan PB.Sudirman Denpasar, Bali, Indonesia. Telp: (0361) 223544 Email: soca@unud.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.621 KB)

Abstract

Shadow wages can be used for estimation labor supply of farm household with Cobb-Douglas production function. The research conducted in five villages, i.e., Pageraji, Pejogol,Cilongok, Pernasidi, and Cikidang in Banyumas Regency. The respondents were chosen byCluster Random Sampling. The research result showed that the shadow wages as a supplyfunction of cassava farm in dry land were flatter then in paddy land. The more shadow wagesthe more labor supply.
Penentuan Harga Pokok Penjualan dan Perencanaan Laba Jangka Pendek Olahan Salak di UD Cristal, Sleman, Yogyakarta Sasya Puti Novalianti; Pudji Hastuti Purwantini; Indah Widyarini
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2022.006.01.10

Abstract

UD. Cristal merupakan perusahaan yang memproduksi produk bersama dari bahan baku utama yaitu salak. Produk yang dihasilkan antara lain keripik salak dan dodol salak sebagai produk utama, serta kopi biji salak sebagai produk sampingannya. Oleh karena itu, diperlukan pengalokasian biaya secara tepat agar dapat memaksimalkan laba. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) biaya produksi, penerimaan, dan keuntungan, 2) harga pokok penjualan, dan 3) perencanaan laba jangka pendek untuk produk keripik salak, dodol salak, dan kopi biji salak di UD. Cristal. Metode penelitian ini adalah studi kasus. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis biaya, analisis biaya produk bersama, dan perencanaan laba jangka pendek. Hasil penelitian menunjukkan 1) biaya produksi terbesar pada produksi dodol salak, penerimaan terbesar berasal dari keripik salak kemasan 80 gram, keuntungan terbesar yaitu pada kopi biji salak. Namun untuk produksi dodol salak mengalami kerugian. 2) Harga jual per unit seluruh produk olahan salak sudah melebihi harga pokok penjualan per unit sehingga perusahaan sudah mendapatkan keuntungan. 3) Perencanaan laba jangka pendek produk olahan salak menunjukkan keripik salak 80 gram memberikan laba kontribusi terbesar dalam pemilihan produk sehingga mampu menghasilkan laba per unit tertinggi dibandingkan produk lainnya. BEP penerimaan seluruh produk sudah berada di atas titik impas. Dodol salak mempunyai nilai MOS paling kecil sehingga kesempatan memperoleh laba lebih kecil dibandingkan produk lainnya. Nilai SDP keripik salak 250 gram mempunyai tingkat volume paling besar sehingga lebih rentan mengalami risiko penutupan usaha. Keripik salak 250 gram memiliki nilai DOL paling tinggi.
PENYULUHAN DAN PELATIHAN GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP) PADA ANGGOTA KOPERASI SEMEDO MANISE SEJAHTERA Budi Dharmawan; Sakhidin, Sakhidin; Karseno, Karseno; Indah Widyarini; Ratna Satriani; Arief Sudarmadji; Sunendar, Sunendar; Novia, Rifki Andi
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 10: Maret 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v3i10.7143

Abstract

Koperasi Semedo Manise Sejahtera merupakan salah satu koperasi di Kabupaten Banyumas yang menghasilkan berbagai macam produk gula kelapa. Permasalahan yang terdapat pada kelompok ini yakni berupa kondisi sarana dan prasarana dan cara penderesan yang tidak sesuai dengan standar GMP. Permasalahan hygiene dan sanitasi yang terdapat pada kelompok sangat kurang diperhatikan, peralatan yang tidak bersih, proses produksi dan packaging produk yang tidak menggunakan sarung tangan serta masker, tempat produksi yang kurang bersih serta banyaknya kotoran di langit-langit, dsb. Demi mengatasi permasalahan tersebut, maka dilaksanakan program penyuluhan dan pelatihan mengenai produksi gula kelapa yang sesuai dengan Good Manufacturing Practices (GMP). Dengan adanya kegiatan ini, anggota koperasi menjadi lebih paham, mampu dan terampil dalam pembuatan gula kelapa yang sesuai dengan standar Good Manufacturing Practices (GMP).