Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EVALUATION OF 2013 CURRICULUM IMPLEMENTATION AT CIPULIR 01 STATE ELEMENTARY SCHOOL, SOUTH JAKARTA Dian Ayu PRATIWI
Journal of Education and Leadership in Education Vol 4 No 2 (2021): JURNAL KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA Jakarta (UHAMKA University)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jkpuhamka.v4i2.8206

Abstract

This study aims to evaluate the implementation of the SD Negeri Cipulir 01 Jakarta Selatan 2013 course. This type of research is descriptive research using qualitative methods. Use interview, observation and recording techniques for data collection. The evaluation model used is the evaluation model of Stake Countenance Model. Analyze data through data simplification, data presentation and drawing conclusions. The technique for checking the validity of data uses triangulation. The results show that in the learning preparation activities, teachers compiled RPP by downloading the lesson plans adapted to school conditions provided on the website of the Ministry of Education and Culture. In the implementation of the 2013 curriculum learning, teachers implemented comprehensive theme learning, adopted a scientific learning method, and adopted a learning model that was in line with the 2013 curriculum philosophy. In learning activities the methods used by the teacher have varied, but are still familiar with conventional learning methods. In the 2013 Curriculum learning assessment, teachers have used authentic assessments to assess the competence of students' attitudes, knowledge and skills. Authentic assessments used by teachers include observations, assessment discussions, performance, portfolios and written. There are several obstacles faced from adjusting the use of methods, lack of school facilities, and evaluations which are quite burdensome for teachers. The making of report cards is also an obstacle due to the teacher's lack of ability to describe an assessment and in the use of technology.
Pengelolaan Pertanian dan Sampahnya: Implementasi Kuliah Kerja Nyata di Masa Tatanan Kehidupan Baru Shubhi Mahmashony Harimurti; Eka Dewi Rahayu; Yebi Yuriandala; Muhammad Rizaldi Ilham; Asprilla Surario Hardyastyo; Aldi Muhtadi Billah; Ega Ega; Dian Ayu Pratiwi; Dinar Granita Althoof Sanjaya; Agita Dyah Permatasari
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.76 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.884

Abstract

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) idealnya adalah terjun langsung ke masyarakat. Kondisi pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) memaksa semua aktivitas termasuk KKN untuk diterapkan pembatasan fisik. Ini disebabkan untuk mengurangi serta mencegah penularan virus yang mudah hancur karena sabun tersebut. Awal Juni 2020, pemerintah mulai membuka beberapa sektor termasuk ekonomi sehingga masyarakat tetap dapat beraktivitas namun harus dengan memperhatikan protokol kesehatan. Ini semua sebagai penanda masa tatanan kehidupan baru. Para petani pun mulai bergairah untuk menggarap sawah maupun ladang mereka termasuk mengelola sampahnya. Pengabdian masayarakat ini bertujuan memberikan pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat khususnya para petani dalam mengelola sampah sehingga bernilai ekonomi. Metode yang diterapkan adalah KKN model blended (campuran) antara dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring). Media daring yang digunakan adalah Zoom Video Conference dan YouTube sedangkan luring dengan datang langsung ke Desa Ringinputih, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dengan membatasi jumlah mahasiswa yang terlibat. Hasil kegiatan ini adalah para petani mampu mengelola sampah pertanian dengan baik dan menghasilkan tambahan penghasilan ekonomi meskipun di situasi pandemi.
Partisipasi Masyarakat Dalam Upaya Pelestarian Budaya Tari Moduai Di Desa Buntuna Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli Dian Ayu Pratiwi; Abdul Wahid Safar; Abd Kahar
Jurnal Sektor Publik Vol 2 No 1 (2025): Edisi Juni 2025
Publisher : FISIP Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jsp.v2i1.1496

Abstract

Desa Buntuna merupakan salah satu desa yang menjadi cagar budaya di Kabupaten Tolitoli. Tujuan penelitian untuk menganalisa partisipasi masyarakat dalam melestarikan budaya Tari Moduai di Desa Buntuna dan menganalisa bagaimana upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melestarikan budaya khususnya Tari Moduai. Metode penelitian deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode triangulasi data yaitu teknik analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan hasil analisis data dari satu sumber ke sumber lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Buntuna secara aktif berpartisipasi dalam berbagai aspek pelestarian seperti keterampilan menari, memainkan alat musik yang mendukung kegiatan pelestarian budaya. Beberapa bentuk partisipasi masyarakat dalam hal ini partisipasi ide atau pemikiran masih rendah karena kurangnya koordinasi antara masyarakat dan lembaga adat terkait yang mengatur pelestarian kebudayaan yang ada di Desa Buntuna. Partisipasi ini dilakukan secara sukarela dan didukung oleh kesadaran akan pentingnya warisan budaya tersebut. Kendati demikian, diperlukan pengembangan ruang komunikasi dan inovasi dalam aspek pembinaan untuk meningkatkan kualitas pelestarian budaya khususnya Tari Moduai di masa depan. Serta tenaga pengajar yang bisa membina masyarakat lokal demi pelestarian kebudayaan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa keberhasilan pelestarian budaya sangat bergantung pada keterlibatan aktif masyarakat dan sinergi antara pemerintah, lembaga adat, serta warga lokal.