Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pandemic as Reasons to Avoid Pre-Project Selling Default: Law Refinement to Provide Justice and Supports Business Activities in Covid19 Era Kumara Putra, Fani Martiawan; Wulandari, Shanti
NORMA Vol 18, No 2 (2021): July
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/nlj.v18i2.1591

Abstract

The study, Pandemic as Reasons for Debtors to Avoid Default: Law Refinement to Provide Justice and Supports Business Activities in Covid19 Era, aims to mengetahui dan menganalisa permasalahan wanprestasi yang terjadi pada masa pandemi Covid19 ini, khususnya pada peristiwa Pre-Project Selling. Kegagalan melakukan prestasi bisa terjadi tidak hanya karena kendala perekonomian saja, namun juga bisa karena alat dan tenaga yang terbatas pada masa pandemi. Artinya kegagalan dalam melakukan prestasi tidak hanya pada pihak developer saja, bisa jadi juga dari pihak pembeli, sedangkan sengketa yang terjadi bukanlah yang mempunyai nominal rendah, oleh karenanya kerapkali perkara hingga berujung ke Pengadilan. Ini adalah penelitian normatif dengan pendekatan perundang-undangan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah Hakim yang memutuskan perkara, setidaknya dapat memberikan suatu penghalusan hukum pada keadaan wanprestasi di masa Pandemi ini, agar terwujud keadilan dan juga demikian akan mendukung kegiatan bisnis.Keywords: Pre-Project Selling; Pandemic; Default.
KUD SEBAGAI BADAN USAHA BAGI PETANI SESUAI DENGAN UNSUR KEARIFAN LOKAL Shanti Wulandari
Perspektif Vol 26, No 3 (2021): Edisi September
Publisher : Institute for Research and Community Services (LPPM) of Wijaya Kusuma Surabaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/perspektif.v26i3.802

Abstract

Koperasi sebagai Soko Guru perekonomian rakyat harus bertahan dalam dinamika kompetisi bisnis dengan badan hukum selain Koperasi. Implementasi peraturan dan kebijakan pemerintah pun dirasakan kurang mendukung dalam mendukung perkembangan koperasi di Indonesia. Pemerintah Indonesia pernah mengambil langkah menawarkan kerjasama dengan Pemerintah Belanda, untuk melakukan pengembangan koperasi Pertanian di Indonesia dengan koperasi Agriculture di Belanda guna mengadopsi model Koperasi, transfer pengetahuan, inovasi, dan manajemen dari Belanda, dimana Indonesia melalui KUD menawarkan Kokopit sebagai bahan baku yang dibutuhkan oleh Pertanian di Belanda. KUD ternyata sangat diperlukan untuk membantu permodalan usaha masyarakat yang masih sulit untuk menerima pinjaman dari perbankan karena terkendala ketersediaan agunan sehingga masih banyak masyarakat yang terjerat pinjaman bunga tinggi dari “bank keliling” atau “bank emok”. Namun, KUD masih lemah dalam hal tata kelola organisasi hingga berujung ke kegagalan pengelolaan, kepailitan bahkan pembubaran. Penelitian hukum normatif ini bertujuan untuk menemukan konsep pendirian dan pengembangan KUD Petani yang mampu menjadi wadah usaha yang tepat bagi petani yang berlokasi di Desa Truwolu, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan Purwodadi.Cooperatives as the pillars of the people’s economy must survive in the dynamics of business competition with legal entities other than cooperatives. The implementation of government regulations and policies is also felt to be less supportive in supporting the development of cooperatives in Indonesia. The Indonesian government has taken steps to offer cooperation with the Dutch government, to develop agricultural cooperatives in Indonesia with agricultural cooperatives in the Netherlands to adopt the cooperative model, knowledge transfer, innovation, and management from the Netherlands, where Indonesia through the KUD offers Kokopit as a raw material needed by farmers. Agriculture in the Netherlands. KUD is actually very necessary to help the people’s business capital, which is still difficult to receive loans from banks because of the constraints in the availability of collateral so that there are still many people who are trapped in high interest loans from ”mobile banks” or ”emok banks”. However, KUD is still weak in terms of organizational governance, leading to management failure, bankruptcy and even dissolution. This normative legal research aims to find the concept of establishing and developing KUD Farmers who are able to become the right business. This research, which is located in Truwolu Village, Ngaringan Subdistrict, Grobogan Purwodadi Regency.
PERTANGGUNGJAWABAN ORGAN YAYASAN TERHADAP KERUGIAN BIDANG PENDIDIKAN DI INDONESIA Shanti Wulandari
Perspektif Vol 21, No 1 (2016): Edisi Januari
Publisher : Institute for Research and Community Services (LPPM) of Wijaya Kusuma Surabaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.94 KB) | DOI: 10.30742/perspektif.v21i1.173

Abstract

Penyalahgunaan lembaga yayasan oleh masyarakat yaitu dengan mendirikan yayasan dan berlindung di balik status badan hukum yayasan, yang tidak hanya digunakan sebagai wadah mengembangkan kegiatan sosial, keagamaan, kemanusiaan, melainkan juga bertujuan untuk memperkaya diri para Pendiri, Pengurus, dan Pengawas. Sejalan dengan kecenderungan tersebut timbul pula berbagai masalah, baik masalah yang berkaitan dengan kegiatan Yayasan yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar, sengketa antara Pengurus dengan Pendiri atau pihak lain, maupun adanya dugaan bahwa yayasan digunakan untuk menampung kekayaan yang berasal dari para Pendiri atau pihak lain yang diperoleh dengan cara melawan hukum. Masalah tersebut belum dapat diselesaikan secara hukum karena adanya pemahaman dan pengetahuan yang kurang memadai dari masyarakat terhadap keberadaan hukum positif mengenai Yayasan sebagai landasan yuridis penyelesaiannya. Selain itu diperlukannya lembaga pengawasan terhadap pendirian dan operasional dari yayasan pendidikan tersebut.To set up a foundation and hide behind the status of foundation legal entities, which is not only used as means to develop social, religious, humanitarian activities but also to enrich the Founders, Administrators, and Supervisors themselves is considered as institutional abuse. Many problems also arise in line with the tendency, either issues related to the Foundation’s activities deviating from the purposes and objectives as listed in the Articles of Association, disputes between the Administrators with Founders or other parties, or allegations stating that the foundation is used to accommodate the wealth coming from the founders or others obtained unlawfully. The problem cannot be resolved legally for the inadequate understanding and knowledge from the public on the existence of positive law regarding the Foundation as its juridical basis of settlement. Besides, it is vitally required that the educational foundation possess supervisory agencies toward its establishment and operation.
Welfare State dalam Urgensi Land Banking di Indonesia Desy Nurkristia Tejawati; Fries Melia Salviana; Shanti Wulandari
Kosmik Hukum Vol 21, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/kosmikhukum.v21i2.10237

Abstract

The high demand for housing has caused land prices to soar. This of course makes it difficult to build affordable housing for Low-Income Communities in urban areas. As a result, they will try to find a place to live as much as they can, such as by the river or railroad. Of course this is another problem in urban areas. Problems that can arise are flooding, environmental pollution, and the emergence of slum settlements. The alternative in solving this problem is the availability of land at an affordable price or with the Land Banking Principles to achieve community welfare. Based on the above background, the formulation of the problem can be described, namely how the Legal Characteristics of Land Banking and the application of Land Banking in Indonesia based on the Welfare State perspective. While the purpose of this research is of course to find and analyze the legal characteristics of Land Banking and to analyze and find the application of Land Banking in Indonesia from the perspective of Welfare State. This research is a normative juridical research or literature law research by examining existing literature, both primary and secondary legal materials, using a statutory and conceptual approach to later categorization and analysis.Land bank is a land policy where there is state authority either from the government itself or from an independent institution that has the authority to acquire, manage, regulate and distribute abandoned land for public purposes according to government programs. The concept of Land Banking, which is a land policy where there is state authority either from the government itself or from an independent institution that has the authority to acquire, manage, regulate and distribute abandoned land for public purposes according to government programs. This concept can be said to be a concept as an attempt by the government to fulfill its obligations in order to achieve the welfare of society by making a policy. The government made a Land Banking policy because land is an important element for the community as a place to live. Meanwhile, the residence itself can be said to be the primary need of the community. So that if the primary needs are achieved, the welfare of the community will also be achieved. Of course, in this case the organizer of the Land Banking concept is expected to be the government itself, so that later this concept will not be shifted from the original goal, namely for the welfare of the community. In addition, it is hoped that the policy can be made in written form so as to guarantee legal certainty.Keywords: Welfare State, Land Banking, Society
KUD SEBAGAI BADAN USAHA BAGI PETANI SESUAI DENGAN UNSUR KEARIFAN LOKAL Wulandari, Shanti
Perspektif Vol. 26 No. 3 (2021): Edisi September
Publisher : Institute for Research and Community Services (LPPM) of Wijaya Kusuma Surabaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/perspektif.v26i3.802

Abstract

Koperasi sebagai Soko Guru perekonomian rakyat harus bertahan dalam dinamika kompetisi bisnis dengan badan hukum selain Koperasi. Implementasi peraturan dan kebijakan pemerintah pun dirasakan kurang mendukung dalam mendukung perkembangan koperasi di Indonesia. Pemerintah Indonesia pernah mengambil langkah menawarkan kerjasama dengan Pemerintah Belanda, untuk melakukan pengembangan koperasi Pertanian di Indonesia dengan koperasi Agriculture di Belanda guna mengadopsi model Koperasi, transfer pengetahuan, inovasi, dan manajemen dari Belanda, dimana Indonesia melalui KUD menawarkan Kokopit sebagai bahan baku yang dibutuhkan oleh Pertanian di Belanda. KUD ternyata sangat diperlukan untuk membantu permodalan usaha masyarakat yang masih sulit untuk menerima pinjaman dari perbankan karena terkendala ketersediaan agunan sehingga masih banyak masyarakat yang terjerat pinjaman bunga tinggi dari “bank keliling” atau “bank emok”. Namun, KUD masih lemah dalam hal tata kelola organisasi hingga berujung ke kegagalan pengelolaan, kepailitan bahkan pembubaran. Penelitian hukum normatif ini bertujuan untuk menemukan konsep pendirian dan pengembangan KUD Petani yang mampu menjadi wadah usaha yang tepat bagi petani yang berlokasi di Desa Truwolu, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan Purwodadi.Cooperatives as the pillars of the people’s economy must survive in the dynamics of business competition with legal entities other than cooperatives. The implementation of government regulations and policies is also felt to be less supportive in supporting the development of cooperatives in Indonesia. The Indonesian government has taken steps to offer cooperation with the Dutch government, to develop agricultural cooperatives in Indonesia with agricultural cooperatives in the Netherlands to adopt the cooperative model, knowledge transfer, innovation, and management from the Netherlands, where Indonesia through the KUD offers Kokopit as a raw material needed by farmers. Agriculture in the Netherlands. KUD is actually very necessary to help the people’s business capital, which is still difficult to receive loans from banks because of the constraints in the availability of collateral so that there are still many people who are trapped in high interest loans from ”mobile banks” or ”emok banks”. However, KUD is still weak in terms of organizational governance, leading to management failure, bankruptcy and even dissolution. This normative legal research aims to find the concept of establishing and developing KUD Farmers who are able to become the right business. This research, which is located in Truwolu Village, Ngaringan Subdistrict, Grobogan Purwodadi Regency.
KEMAKNAGANDAAN PEMBEBANAN PAJAK PENGHASILAN ATAS HARTA WARISAN YANG DIPEROLEH AHLI WARIS Shanti Wulandari; Alfiana, Alicia Choiri
Perspektif Vol. 29 No. 1 (2024): Edisi Januari
Publisher : Institute for Research and Community Services (LPPM) of Wijaya Kusuma Surabaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/perspektif.v29i1.887

Abstract

Penelitian yang berjudul Kemaknagandaan Pembebanan Pajak Penghasilan Atas Harta Warisan Yang Diperoleh Ahli Waris bertujuan pertama untuk mengetahui dan memahami serta menganalisis tentang bagaimana karakteristik pembebanan pajak penghasilan bagi ahli waris. Kedua untuk mengetahui, memahami serta menganalisis upaya hukum bagi ahli waris yang merasa keberatan atas pembebanan pajak terhadap harta warisan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif yang merupakan penelitian kepustakaan, yaitu penelitian terhadap peraturan perundang-undangan dan literatur yang berkaitan materi yang dibahas. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan yaitu karakteristik yang timbul dalam Pajak Penghasilan terhadap Ahli Waris ini berbeda hal dengan pembebanan Pajak Penghasilan pada umumnya, yang menjadi pembeda terletak dalam subjek serta objek pajaknya. Selain itu makna ganda yang terjadi dalam undang-undang menyebabkan ahli waris bingung pada ketentuan mengenai harta warisan yang dikenakan pajak penghasilan. Kedua, SKB PPh dapat diajukan oleh pewaris atas peralihan hak atas tanah dan/atau bangunan, baik harta bergerak maupun harta tidak bergerak dapat mengajukan SKB PPh kepada Direktur Jendral Pajak sesuai dengan NPWP terdaftar milik pewaris yang dimana dalam permohonannya tidak boleh ada pajak terhutang milik pewaris. Bila terdapat pajak terhutang maka ahli waris dapat mengajukan upaya hukum keberatan bilamana ahli waris tidak memiliki kemampuan yang sama untuk membayarkan pajak terhutang milik pewaris tersebut. The research entitled Multiple Significance of Imposing Income Tax on Inheritance Acquired by Heirs aims first to know and understand and analyze how the characteristics of income tax imposition for heirs. The second is to know, understand and analyze Legal Remedies for Heirs Who Have Objections to Tax Imposition on Inheritance. The research method used in this thesis uses normative research methods which are library research, namely research on laws and regulations and literature related to the material discussed. Based on the results of the study it can be concluded that the characteristics that arise in the Income Tax on Heirs are different from the imposition of Income Tax in general, the difference lies in the subject and object of the tax. In addition, multiple significance that occurs in the law causes heirs to be confused about the provisions regarding inherited assets subject to income tax. Second: SKB PPh can be submitted by the heir for the transfer of rights to land and/or buildings, both movable and immovable property can apply for SKB PPh to the Director General of Taxes in accordance with the heir’s registered NPWP where in the application there may be no tax payable belonging to the heir . If there is tax payable, the heir can file an objection if the heir does not have the same ability to pay the tax owed by the heir.
KONSULTASI PUBLIK SEBAGAI BENTUK PERLINDUNGAN HUKUM KEPADA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN TANAH OLEH BANK TANAH GUNA PENANAMAN MODAL Tejawati, Desy Nurkristia; Fries Melia Salviana; Shanti Wulandari
Perspektif Vol. 28 No. 3 (2023): Edisi September
Publisher : Institute for Research and Community Services (LPPM) of Wijaya Kusuma Surabaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/perspektif.v28i3.917

Abstract

Ketersediaan lahan untuk investasi memang penting, namun tujuan dari investasi itu sendiri adalah untuk mensejahterakan masyarakat. Sebagian besar tanah dimiliki oeh perorangan atau sekelompok orang yang juga memiliki kepentingan tersendiri atas tanah tersebut. Adanya berbagai kepentingan yang seakan saling bertentangan satu sama lain berkaitan dengan masaah pertanahan dalam investasi menyebabkan proses pengadaan tanah untuk investasi menjadi berlarut-larut. Untuk itu, Bank Tanah dalam melaksanakan pengadaan tanah juga harus memperhatikan kesejahteraan masyarakat yang merupakan pemilik tanah dengan cara melibatkan masyarakat dalam proses pengadaan tanah melalui konsultasi publik sebagai bentuk perlindungan hukum. Berdasarkan latar belakang, diuraikan rumusan masalah Bagaimanakah karakteristik pengadaan tanah oleh Bank Tanah untuk investasi, dan Bagaimanakah pelaksanaan konsultasi publik sebagai bentuk perlindungan hukum bagi masyarakat terkait pengadaan tanah oleh Bank Tanah untuk investasi. Sedangkan bentuk dari penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif atau penelitian hukum kepustakaan dengan cara meneliti bahan pustaka yang ada, baik bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual untuk kemudian dikategorikan dan dianalisis. The availability of land for investment is indeed important, but the aim of the investment itself is to improve the welfare of the community. Most of the land is owned by individuals or groups of people who also have their own interests in the land. The existence of various interests that seem to conflict with each other regarding land issues in investment causes the process of procuring land for investment to be protracted. For this reason, the Land Bank in carrying out land acquisition must also pay attention to the welfare of the community who own the land by involving the community in the land acquisition process through public consultation as a form of legal protection. Based on the background, the problem formulation describes what are the characteristics of land acquisition by the Land Bank for investment, and how is the implementation of public consultation as a form of legal protection for the community regarding land acquisition by the Land Bank for investment. Meanwhile, the form of this research is normative juridical research or library law research by examining existing library materials, both primary legal materials and secondary legal materials using a statutory approach and a conceptual approach to then be categorized and analyzed.
Bintek Pendirian Pokdakan Petani Tambak Untuk Petani Tambak pada Kelurahan Kali Anyar RT 17 RW 02 Kecamatan Bangil Shanti Wulandari; Desy Nurkristia Tejawati; Fries Melia Salviana
Prosiding Seminar Nasional Kusuma Vol 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional Kusuma
Publisher : LPPM UWKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar  Belakang: Kalianyar merupakan kelurahan paling utara di Kecamatan Bangil. Data persentase luasan penggunaan lahan terhadap luasan keseluruhan Wilayah Kabupaten Pasuruan yaitu Tambak 1,696% irigasi untuk budidaya ikan di air payau. Usaha budidaya di tambak saat ini mencapai luasan 4.604,69 Ha. Mata pencaharian sebagian besar penduduk di desa Kali anyar kecamatan Bangil, Pasuruan adalah petani Tambak dan Pedagang. Namun, Kelompok Pembudidaya Ikan organisasinya belum berjalan secara maksimal dalam membantu para petani tambak dalam mengelola usaha tambaknya. Petani Tambak juga membutuhkan informasi dalam pengajuan hibah bantuan dari Dinas Perikanan. Tujuan: Memberikan pemahaman dan restrukturisasi organisasi Pokdakan Kalianyar yang disesuaikan dengan kebutuhan anggota, dan memberikan informasi, kepastian dalam proses pengajuan Hibah bantuan yang wajib dikoordinasikan sejak awal melalui Kepala Desa/Kelurahan. Kegiatan melibatkan Kepala Kelurahan, Dinas Perikanan, Tim Pengabdian Masyarakat, dan 15 Petani Tambak Kalianyar. Metode : Tahapan  kegiatan ini  yakni  perencanaan (Analisa),  pelaksanaan,  dan  evaluasi. Hasil : Petani Tambak di wajibkan mempunyai Kartu Kusuka, pendaftaran secara administrasi kepada Dinas Perikanan. Memperbaiki struktur organisasi Pokdakan Kalianyar 1 dengan menetapkan susunan kepengurusan yang lebih kompeten dan di proses menjadi badan hukum. Dinas Perikanana akan membantu menyampaikan keluhan Petani tambak berkaitan dengan kualitas air kepada dinas lingkungan, dan membantu menginformasikan jika ada rencana hibah bantuan di tahun berikutnya. Kesimpulan: Kegiatan pengabdian Masyarakat ini bermanfaat untuk mendaftarkan para petani tambak mempunyai kartu Kusuka, memahami prosedur pendirian menjadi Pokdakan yang berbadan hukum,  restrukturisasi susunan kepengurusan dari Pokdakan. Petani Tambak juga memahami tata laksana untuk pengajuan Hibah kepada Dinas Perikanan dengan koordinasi melalui peran ketua Pokdakan dan Kepala Kelurahan
Perlindungan Hukum Preventif Bagi Debitor Dalam Pinjaman Online Salviana, Fries Melia; Tejawati, Desy Nurkristia; Wulandari, Shanti
KALANDRA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 5 (2025): September
Publisher : Yayasan Kajian Riset Dan Pengembangan Radisi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55266/jurnalkalandra.v4i5.597

Abstract

Senopati Senior High School Sedati, located at JL Senopati No. 2 Betro, Sedati District, Sidoarjo Regency, carries out its educational activities under the vision of politeness in behavior, serenity and peace of mind, and excellence in both performance and quality. To realize this vision, the school adopts missions that emphasize effective learning, potential development, cultivation of religious values, participatory management, discipline, and dedication. In line with these missions, the school received a community service team from the Faculty of Law, Universitas Wijaya Kusuma, which conducted a preliminary survey to identify existing problems. The survey revealed several cases involving online loans (pinjaman online) that entrapped both teachers and students, resulting in material and immaterial losses. This situation occurred due to a lack of awareness regarding the dangers of online loans, which made individuals vulnerable to such offers. The issue poses a serious risk not only to the teachers and students but also to the institution. Therefore, legal counseling on preventive legal protection for debtors in online loans is urgently needed. The method employed in this activity consists of conducting a preliminary survey to identify the problems, followed by the implementation of legal counseling session