Claim Missing Document
Check
Articles

Analisa Pengaruh Sudut Masuk Kapal Perintis 750 DWT Terhadap Resistance Kapal Dengan Mengunakan Metode Computational Fluid Dynamic (CFD) Giri Aditya Chandra J; Eko Sasmito Hadi; Ahmad Fauzan Zakki
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 2 (2017): APRIL
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1055.206 KB)

Abstract

Hambatan merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi dalam perancangan sebuah kapal. Kapal dengan bentuk haluan yang baik akan memberikan efisiensi hambatan yang dihasilkan sehingga operasional kapal dan pergerakan kapal lebih baik dan efisien. Dengan merubah sudut masuk haluan kapal diharpakan dapat mempengaruhi nilai hambatan kapal. Pada penelitian ini dicari bentuk haluan yang menghasilkan hambatan total paling kecil dengan menggunakan program Computational Fluid Dynamic (CFD). Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan menggunakan CFD didapatkan nilai hambatan yang lebih kecil dibandingkan nilai hambatan pada model asli kapal. Nilai hambatan total pada kecepatan 16 knot sebesar 28,06 N dengan adanya perubahan sudut menjadi 19,720o, 16,720o,13,720o,10,720o dengan penurunan tiap 3o diketahui nilai hambatan totalnya yaitu sebesar 27.429 N, 26.874N,  26.360N, 25.7 N. dan peneliti melakukan perubahan penambahan sudut kapal tiap 3o menjadi 25,720o, 28,720o, 31,720o, 34,720o dengan nilai hambatan total sebesar 29.075 N,  29.895N,  30.647N, 31.878N. dengan rata-rata perubahan sebesar3,5 % hal ini menunjukan bahwa dengan perubahan sudut haluan kapal dapat mempengaruhi besar hambatan kapal dengan variasi kecepatan yang sama, dengan menurunya nilai hambatan dapat mengurangi nilai EHP tersebut sehinga dapat menghemat bahan bakar kapal tersebut. 
Studi Karakteristik Seakeeping Kapal Ikan Tradisional dan Modern Nanang Zarma; Ahmad Fauzan Zakki; Andi Trimulyono
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 3, No 1 (2015): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1761.674 KB)

Abstract

Kapal yang digunakan oleh nelayan Indonesia dalam kegiatan menangkap ikan mayoritas menggunakan kapal ikan tipe tradisional. Desain kapal tradisional merupakan hasil pembelajaran dari alam, sehingga tidak ada perencanaan dan perhitungan desain plaining yang baku sebelum kapal itu dibangun. Kemampuan olah gerak kapal (seakeeping) merupakan salah satu aspek penting pada sebuah kapal. Hal ini berkaitan dengan gerakan kapal yang merupakan respon dari gaya-gaya luar yang bekerja pada kapal. Gerakan yang ditimbulkan akan mempengaruhi kenyamanan (seasickness) terhadap awak kapal, serta berpengaruh pula terhadap keselamatan kapal. Data yang ada belum ada membuktikan kapal ikan tradisional mempunyai seakeeping yang lebih baik daripada kapal ikan modern. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini difokuskan pada karakteristik seakeeping pada kapal ikan tradisional dan modern dengan penerimaan karakteristik seakeeping kapal ikan yang sudah ada dan analisa menggunakan metode strip teory. Berdasarkan hasil evaluasi dari karakteristik yang analisa kapal tradisional memiliki karakteristik serupa dan peforma kapal tradisional tradisional khususnya kapal ikan banyuwangi tidak kalah dengan kapal kapal modern.
Analisa Perbandingan Respon Struktur Kapal Ro-Ro Passenger 99 M Di North Atlantic Ocean & Indonesian Waterways Menggunakan Metode Elemen Hingga Kurniawan Agung Santosa; Ahmad Fauzan Zakki; Wilma Amiruddin; Sukron Makmun
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 4 (2017): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1538.381 KB)

Abstract

Kekuatan struktur kapal sangat dipengaruhi oleh kondisi perairan yang dilaluinya. Jenis dan tinggi gelombangnya menentukan besar kecilnya bending momen kapal, baik pada kondisi air tenang, sagging maupun hogging. Dari nilai momen tersebutlah kekuatan struktur dapat diketahui dengan mencari nilai tegangan maksimum kapal. Pada penelitian ini penulis melakukan analisa kekuatan struktur kapal Ro-Ro Passenger 99 M di North Atlantic Ocean dan Indonesian Waterways. Respon struktur kapal yang didapat digunakan sebagai acuan dalam mencari reduksi desain konstruksi kapal yang bisa dilakukan dan mendapatkan rekomendasi desain konstruksi yang sesuai dengan kondisi perairan Indonesia. Model kapal dibuat dan dianalisa menggunakan software MSC Patran. Analisa tersebut menggunakan variasi momen yang telah didapat dari perhitungan software Hydromax. Maka didapatkan hasil respon struktur kapal pada kondisi air tenang sebesar 26,8 MPa, kondisi Sagging North Atlantic Ocean sebesar 160 MPa, kondisi Hogging North Atlantic Ocean sebesar 114 MPa, kondisi Sagging Indonesian Waterways sebesar 61,8 MPa dan kondisi Hogging Indonesian Waterways sebesar 70,2 MPa. Total reduksi tebal plat dan modulus profil yang dapat dilakukan adalah sebesar 31,62 % dengan reduksi tiap tebal plat dan modulus profil sebesar 33,265 %. Dan desain rekomendasi kapal ini untuk perairan Indonesia dapat ditentukan dengan mengacu nilai total reduksi tersebut.
Analisis Kekuatan Struktur Stern Ramp Door dengan Variasi Bentuk Clevis pada Kapal Ferry Ro-Ro 600 GT Ardhani Bintang Novian; Ahmad Fauzan Zakki; Kiryanto Kiryanto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 9, No 2 (2021): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kapal ferry ro-ro merupakan kapal yang dapat memuat kendaraan yang dapat berjalan masuk ke dalam kapal dan berjalan keluar dari kapal dengan penggeraknya sendiri, sehingga sering disebut dengan kapal rool on – roll off atau disingkat kapal ferry ro-ro. Karena muatan kapal ini berupa kendaraan, maka kapal ini dilengkapi dengan adanya pintu rampa untuk akses keluar masuk kendaraan. Ramp Door (Pintu Rampa) merupakan sebuah fasilitas dari kapal jenis ro-ro yang merupakan sebuah pintu yang secara umum terletak di buritan dan di haluan dengan tujuan sebagai menjembatani kendaraan dari car deck ke dermaga. Dari sebuah kasus insiden yang terjadi di Dermaga III Pelabuhan Bakauheni, Lampung yaitu adanya kecelakaan Kapal Nusa Putra yang diakibatkan karena  konstruksi ramp door patah. Merujuk pada penelitian yang sudah ada tentang analisis kekuatan ramp door, maka pada penelitian ini masih diperlukan penelitian pada konstruksi stern ramp door lebih lanjut dan akan ditambahkan penelitian dibagian clevis / kupingan guna untuk mengetahui seberapa kuat kekuatan dari clevis ramp door untuk digunakan saat bongkar muat. Objek dalam penelitian ini adalah kapal Ferry ro-ro 600 GT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tegangan maksimum dan minimum pada konstruksi stern ramp door setelah diberi variasi pembebanan dan kondisi yang berbeda, mengetahui karakteristik tegangan pada konstruksi stern ramp door setelah diberi variasi pembebanan serta Mengetahui karakteristik pada setiap desain clevis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbasis metode elemen hingga dibantu dengan software abaqus CAE. Validasi model dilakukan dengan menggunakan perhitungan defleksi mekanika teknik dan didapatkan nilai eror sebesar 3,34 %. Beban yang digunakan dalam penelitian ini adalah beban kendaraan 4 ton, 8 ton dan 16 ton. Variasi yang diberikan berupa kondisi ramp door 10  dan posisi kendaraan diatas ramp door serta variasi model clevis. Tegangan maksimum terjadi pada saat kondisi ketika desain stern ramp door diberi beban kendaraan truk 16 ton, beban awal (roda bagian depan) dan kondisi stern ramp door 0 derajat. Tegangan sebesar 220,6 Mpa dan terletak pada node 9794 serta defleksi sebesar 2,214 mm. Tegangan minimum terjadi pada saat ketika desain stern ramp door diberi beban kendaraan mobil 4 ton, beban awal (roda bagian depan) dan kondisi stern ramp door 10 derajat dan ketika desain stern ramp door diberi beban kendaraan mobil 4 ton, beban awal (roda bagian depan) dan kondisi stern ramp door 350 derajat. Tegangan tersebut sebesar 122,8 Mpa dan defleksi sebesar 1,315 mm. Dari hasil tersebut maka model aman memenuhi kriteria BKI. Semua model bentuk clevis mempunyai safety factor diatas 1 yang artinya semua model clevis memenuhi kriteria dari BKI.
Rancang Desain dan Konstruksi Kapal Ternak Tipe Katamaran untuk Pelayaran Nasional Akbar Ramadhan; Ahmad Fauzan Zakki; Untung Budiarto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 4 (2018): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsumsi daging sapi di pulau Jawa mencapai 2,2 kg per kapita. Hal ini berarti dibutuhkan 410 juta kg daging sapi per tahun atau sekitar 2,89 juta ekor sapi. Sementara populasi sapi di pulau Jawa hanya 8,6 juta ekor. Sementara di pulau NTT dan Bali yang populasinya 5,5% dari populasi seluruh warga Indonesia, memiliki 14,18% dari populasi sapi potong nasional. Untuk itu diperlukan angkutan yang dapat membawa sapi teresebut sopesi diperecara aman serta lauak untuk beroperasi di perairan Indonesia. Maka dirancang kapal ternak katamaran, dengan harapan akan mencukupi kebutuhan daging sapi nasional. Kapal ternak katamaran memiliki bobot mati 800 ton, dengan panjang 88 meter, lebar 26,75 meter, dan sarat 2,82 meter, beroperasi pada kecepatan 20 knot. Kapal ternak katamaran mampu mengangkut hingga 1200 ekor sapi dari Kupang, Waingapu, dan Bali, menuju Surabaya dan Jakarta. Pada tinjauan stabilitas dan olah gerak, kapal ternak katamaran telah sesuai dengan kriteria khusus untuk kapal ternak. Kapal ternak katamaran didesain khusus untuk perairan Indonesia, dengan rata-rata tinggi gelombangnya yang mencapai 4 meter. Berdasarkan analisa respon kapal terhadap gelombang didapat tegangan terbesar yang terjadi adalah sebesar 40,15 MPa, sangat jauh dari tegangan ijin sebesar 184,125 MPa. Hal ini berarti, kapal ternak katamaran yang dirancang aman untuk mengarungi perariran Indonesia.
DESAIN STRUKTUR DAN ANALISA KARAKTERISTIK KEKUATAN BUCKLING PADA SWEDGEFRAME PRESSURE HULL DENGAN MENGGUNAKANFINITE ELEMENT ANALYSIS Eli Akim Sipayung; Ahmad Fauzan Zakki; Sarjito JokoSisworo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 2, No 3 (2014): Agustus
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.955 KB)

Abstract

Kapal selam adalah kapal yang bergerak di bawah permukaan air, umumnya digunakan untuk tujuan dan kepentingan militer. Namun seiring dengan berkembangnya industry lepas pantai beberapa tipe kapal selam dapat digunakan untuk kepentingan suplay, perawatan pada  bangunan lepas pantai dan penelitian. Secara umum, struktur kapal selam terdiri dari dua lambung yaitu lambung luar yang mana lebih difokuskan terhadap pengaruh beban-beban hidristatik sehingga biasa disebut hydrodynamic hull, dan lambung dalam yang mana bagian ini berfungsi untuk menahan tekanan hidrostatik pada saat kapal dalam kondisi menyelam. Penelitian ini membahas tentang desain dan analisa kekuatan inner hull kapal selam yang menggunakan swedge frame sehingga nanti dapat disimpulkan hasilnya.   Penelitian ini menganalisa  pressure hull dengan variasi kedalaman (100 meter, 300 meter, dan 500 meter), ketebalan pelat yang digunakan 35 mm, dan ukuran profil T yang digunakan. Pembuatan model dikerjakan di software FEM, dan buckling analysis akan dilakukan menggunakan software.Dari hasil analisa, untuk kedalaman 100 meter kapal selam yang menggunakan konstruksi sewdge frame mendapat tekanan sebesar 1.02 x 106 Pascal. Dihasilkan Buckling Load Factor sebesar 1,19081. Dari hasil analisa, didapatkan bahwa hasil keseluruhan Buckling Load Factor (eigenvalue) adalah > 1. Berdasarkan validasi dari Practical Aspects of Finite Element Simulation, bahwa struktur yang Buckling Load Factornya > 1 maka struktur tersebut dalam keadaan aman
Analisa Pengaruh Temperatur Normalizing Pada Sambungan Las SMAW (Shielded Metal Arc Welding) Terhadap Kekuatan Tarik , Tekuk dan Mikrografi Baja Karbon Rendah Hristo Anggigi; Untung Budiarto; ahmad fauzan zakki
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 7, No 4 (2019): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1616.644 KB)

Abstract

Baja SS 400 adalah jenis baja karbon rendah yang mempunyai kadar karbon dibawah 0,3%. Pada bidang perkapalan baja karbon rendah merupakan bahan utama untuk pembuatan konstruksi kapal,seperti pada konstruksi lambung kapal. Pengelasan SMAW (Shielded-Metal Arc Welding) adalah salah satu teknik pengelasan yang banyak digunakan dalam perindustrian dan rangka konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil kekuatan tarik, tekuk, dan struktur mikrografi dari sambungan las baja SS 400 dengan perbedaan suhu dari perlakuan panas normalizing. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen , dimulai dari mempersiapkan baja SS400, pemotongan baja,pengelasan baja , normalizing hingga uji. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor besar suhu pada perlakuan normalizing pada hasil pengelasan mempengaruhi kualitas sambungan ditinjau dari kekuatannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baja SS 400 dengan tidak diberi perlakuan apapun memiliki rata-rata kekuatan tarik sebesar 391,02 MPa, rata-rata regangan sebesar 47,85%, dan rata-rata modulus elastisitas sebesar 182,28 GPa. Serta memiliki tegangan tekuk sebesar 457,1 MPa. Baja SS 400 dengan diberi perlakuan normalizing dengan suhu sebesar 900°C memiliki rata-rata kekuatan tarik sebesar 290,27 MPa, rata-rata regangan sebesar 52,29%, dan rata-rata modulus elastisitas sebesar 150,67 GPa. Serta memiliki tegangan tekuk sebesar 405,68 MPa dan Baja SS 400 dengan diberi perlakuan normalizing 975°C memiliki rata-rata kekuatan tarik sebesar 289,24 MPa, rata-rata regangan sebesar 52,83%, dan rata-rata modulus elastisitas sebesar 119,91 GPa. Serta memiliki tegangan tekuk sebesar 367,18 MPa. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa baja SS 400 dengan diberi perlakuan normalizing dengan suhu 900°C memiliki kekuatan yang lebih besar daripada specimen yang diberi perlakuan normalizing dengan suhu 975°C.
ANALISA STRUKTUR KONTRUKSI GELADAK AKIBAT PENAMBAHAN DECK CRANE PADA LANDING CRAFT TANK 1500DWT BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA Raendi Meivando Gea; Ahmad Fauzan Zakki; Muhammad Iqbal
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 3, No 1 (2015): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.145 KB)

Abstract

Pada umumnya landing craft tank tidak memiliki deck crane atau fasilitas bongkar muat sendiri seperti crane, namun dikarenakan kebutuhan yang sangat tinggi sehingga LCT tersebut harus memiliki fungsi lebih (multifungsi) seperti penambahan deck crane, sehingga kapal tersebut tidak hanya digunakan untuk mengangkat alat-alat berat saja. Dalam kaitannya dengan penambahan crane tersebut, maka perlu diadakan analisa pengaruh penambahan deck crane terhadap kekuatan deck  yang dibebani oleh crane tersebut. Hal ini pula yang mendasari penulis melakukan analisa kekuatan terhadap deck yang mengalami pembebanan crane. Untuk membantu penulis dalam menganalisa kekuatan kontruksi akibat penambahan deck crane pada LCT, penulis menggunakan alat bantu software yang berbasis metode elemen hingga. Hasil analisa menggunakan software Msc. Patran dan Msc. Nastran menunjukkan hasil tegangan maksimum von mises sebesar 264 MPa. Dan berdasarkan pengecekan terhadap tegangan izin bahan, hasil analisa menunjukkan bahwa sistem tersebut dinyatakan kuat menahan beban maksimum operasional crane.
Perancangan Propeller Kapal Selam Komersial Tipe B series X-80 Dengan Variasi Sudut Skew Dan Jumlah Daun Untuk Mengoptimalkan Nilai Thurst Fadli Nuriman; Ahmad Fauzan Zakki; Hartono Yudo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 8, No 3 (2020): Juli
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kapal selam sebagai mode transportasi yang bergerak didalam permukaan laut memiliki desain yang sangat komplek dan terstruktur , dengan mengutamakan kecepatan ketika bergerak didalam permukaan laut maka dibutuhkan perancangan baling-baling yang bisa menghasilkan daya dorong yang optimal . Telah banyak peneliti telah menganalisa perancangan baling-baling tipe b series dengan berbagai variasi untuk mencari nilai daya dorong yang optimal dari baling-baling tersebut . Pada penelitian kali ini akan mengkaji tentang baling-baling kapal tipe b-series X-80 dengan variasi suduh skew 10, 15, 20 derajat dan jumlah daun 7, 9, 11  guna melihat dari segi desain baling-baling terhadap lambung kapal untuk melihat nilai dari daya dorong yang optimal . Penelitian ini memakai software berbasis CFD untuk menganalisa daya dorong dari baling-baling tersebut . Dengan persamaan Reynold-Avaraged Navier Stokes Equation yang menunjukan hasil fluktuatif dari aliran turbulen pada material incompressible dengan property yang konstan . Dengan nilai Reynold number 2.51 * 108. Model simulasikan dengan aliran turbulence K-epsilon secara Steady-state . Hasil menunjukan baling-baling B780-20 memiliki nilai gaya dorong tertinggi yaitu 8751260 N dan baling-baling B1180-20 memiliki nilai torsi tertinggi dengan nilai 5798620 N.m sedangkan untuk nilai efisiensi tertinggi terjadi pada baling-baling B780-10 dengan nilai efisiensi sebesar 12,52 %.
STUDI EKSPERIMEN MATERIAL GRC (GLASSFIBER REINFORCED CONCRETE) SEBAGAI BAHAN DASAR PADA MODULAR FLOATING PONTOON Dan Fianca; Ahmad Fauzan Zakki; Parlindungan Manik
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 3, No 4 (2015): OKTOBER
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.107 KB)

Abstract

Modular floating pontoon adalah ponton berbentuk kubus yang diaplikasikan dengan mengaitkan satu ponton dengan ponton lainnya membentuk formasi yang diinginkan. Saat ini, pada industry maritime modular floating pontoon digunakan sebagai dermaga dan jetty di daerah pesisir. Pada umumnya, ponton terbuat dari HDPE dan baja yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penelitian ini bertujuan mencari alternative bahan pembuat ponton. Material GRC (Glassfiber Reinforced Concrete) dipilih sebagai bahan yang digunakan sebagai alternative bahan modular floating pontoon. GRC dipilih, untuk menutupi kekurangan dari bahan HDPE dan Baja. Pengujian kekuatan dilakukan untuk mengetahui kelayakan dari material ini. Pengujian yang dilakukan adalah uji kuat lentur dan uji kuat impak. Uji kuat lentur dilaksanakan berdasarkan SNI 4431:2011. Sedangkan uji kuat impak berpedoman pada ACI 544.2R-89. Setelah dilakukan pengujian, didapat nilai kekuatan lentur dari material GRC sebesar 4,53 Mpa dan kekuatan impak untuk n1(retak pertama) dan n2 (Final Failure) berturut-turut adalah 34,29 kN.mm dan 89,154 kN.mm. Dengan ukuran 500mmx500mmx450mm dan tebal 40 mm dengan 3,5% kandungan serat gelas, berat ponton adalah 90,35 kg. 
Co-Authors Ahmad Firdaus Akbar Ramadhan Akhmad Syarif Zulfikar Alexander Mario Ticris Nainggolan Alif Fadhilah Aloisius Truntum Dewangkoro Alvin Nadiyas Juneva Ananda Riris Kurnia Pratama Andi Trimulyono Angga Pradipta Ardhani Bintang Novian Arfan Abdul Ghofur Arga Gideon Sarwanto Argyantara Gigih Pradana Ari Wibawa Budi Santosa Ari Wibawa Budi Santosa Arif Wahyudin Astra H Napitupulu Atiek Suprapti Aulia Windyandari Bayu Ade Mahaputra Berlian Arswendo Berlian Arswendo Adietya Berlian Arswendo Adietya Bukhari Kusuma Alam Buyung Vidiarto Dan Fianca Daniel Sahala Putra Panggabean Deddy Chrismianto Dimas Maulana Agung Pambudi Egar Haneshananta Sihombing Egar Haneshananta Sihombing Eko Sasmito Hadi Eli Akim Sipayung Eni Hanifah Enky Pratama Agustian F Fitriningsi Fadli Nuriman Faiq Fachri Assaify Farhan Abdul Karim Frima Daim Siregar Galang Choirun Amal Giri Aditya Chandra J Good Rindo Good Rindo Gunawan Gunawan Hafizh Adin Pujanto Harry Immanuel Pangaribuan Hartono Yudho Hartono Yudo Hartono Yudo Hristo Anggigi Ihsan Aldi Prasetyo Imam Nur Hidayat Imam Pujo Mulyanto Imam Pujo Mulyatno Imam Pujo Mulyatno Iqbal Habib Isyroqi Al Ghifari Joevero Risqy Suvica Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kurniawan Agung Santosa Ladwika Ilham Albiyan Melati Darmastuti Mohammad Budi Hermawan Muhamad Rizki Riyadi Muhamad Yamin Soamole Muhammad Akbar Ferbian Muhammad Azizul Hakim Muhammad Dikwan Muhammad Fahmy Fakhrija Muhammad Fawwaz Karim Amrullah Muhammad Ichwan Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Ridho Musthofainal Akhyar Nanang Zarma Nanda Aden Noprian Christy S Odio Setyawan Parlindungan Manik Parlindungan Manik Parlindungan Manik Rachmat Hidayat Raendi Meivando Gea Rais Rachman Hakim Raldimaz Islahan Rani Komala Sari Regita Berlian Agustian Ridwan Muhammad Rilo Wahyu Pambudi Rizki Aziz Radyantama Rizki Fadillah Sahat Parulian Sagala Samuel Samuel Sarjito Joko Sisworo Sarjito Jokosisworo Septyawan Bintar Saputra Seto Yuwantoro Slamet Haryo Samudro Solichin Djazuli Said Solihin Suwarsa Sukanto Jatmiko Sukron Makmun Sukron Makmun Taufiq Hidayah Untung Budiarto Wilma Amiruddin Wisesa Maheswara Yudhistira Dwi Putra Zaenal Arifin