Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pengukuran Radiasi Elektromagnetik Frekuensi Sangat Tinggi (VHF) Petir Compact Intracloud Discharges Primas Emeraldi; Ariadi Hazmi
JURNAL NASIONAL TEKNIK ELEKTRO Vol 7, No 2: July 2018
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.993 KB) | DOI: 10.25077/jnte.v7n2.499.2018

Abstract

Compact Intracloud Discharges (CIDs) are another type of intracloud lightning. CIDs emit strong high-frequency emissions compared to the first return stroke from cloud to ground lightning or other types of discharge in clouds. High-frequency radiation from lightning CIDs may affect electronic systems, which may pose a danger to communications equipment, radio, satellite and avionics systems. This paper presents a design of a fast electric field detector to detect a broadband of radiation from CIDs and Very High Frequency (VHF) electric field detector to detect high-frequency radiation of CIDs. Fast electric field detector circuit consists of buffer circuit and integrator amplifier while VHF electric field detector is a buffer circuit and active band pass filter at 51.76 MHz. From the measurement of the electric field of lightning during March 2016 to March 2017, 104 CID negative lightning data and 33 positive CID lightning data was recorded. VHF radiation of CID is detected simultaneously with the occurrence of CID lightning events. The VHF radiation of negative CID and positive CID have similar time characteristics. Keywords : Lightning, Compact Intracloud Discharges, Electric Field Detector, Band Pass FilterAbstrakDisamping jenis petir intracloud biasa, ada jenis lain dari petir intracloud yang dikenal sebagai Compact Intracloud Discharges (CIDs). CIDs memancarkan radiasi frekuensi tinggi yang kuat dibandingkan dengan sambaran balik pertama dari petir awan ke tanah ataupun jenis pelepasan muatan di awan lainnya. Radiasi frekuensi tinggi dari petir CIDs ini dapat mempengaruhi sistem elektronik sehingga dapat menimbulkan bahaya jika mengenai peralatan komunikasi, radio, satelit dan sistem avionik. Dalam makalah ini disajikan perancangan detektor petir medan listrik cepat untuk mendeteksi medan radiasi pita lebar dari petir CIDs dan detektor medan listrik Very High Frequency (VHF) untuk mendeteksi radiasi frekuemsi tinggi dari petir tersebut. Rangkaian detektor medan listrik cepat terdiri dari rangkaian buffer dan integrator amplifier sedangkan detektor medan listrik VHF berupa rangkaian buffer dan active band pass filter dengan konfigurasi multiple feed back (MFB) yang mempunyai frekuensi tengah 51,76 MHz. Dari pengukuran medan listrik petir selama bulan Maret 2016 sampai Maret 2017 diperoleh sebanyak 104 data petir CID negatif dan 33 data petir CID positif beserta gelombang radiasi VHF nya. Gelombang medan listrik radiasi VHF dari petir CID terdeteksi bersamaan dengan terjadinya kejadian petir CID. Radiasi VHF petir CID negatif dan petir CID positif mempunyai karakteristik waktu yang relatif sama. Kata Kunci : Petir, Compact Intracloud Discharges, Detektor Medan Listrik, Band Pass Filter
The correlation between lightning and various weather parameters in the Padang monsoon system Ariadi Hazmi; Muhammad Imran Hamid; Rudy Fernandez; Hanalde Andre; Rizki Wahyu Pratama; Primas Emeraldi
Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science Vol 31, No 1: July 2023
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijeecs.v31.i1.pp1-9

Abstract

The correlation between lightning and several weather parameters (rainfall, humidity, air temperature, and wind) in Padang from 2016 to 2020 was statistically analyzed. Lightning data and weather parameters were obtained from two electric field mills (EFMs) and the meteorology, climatology, and geophysics agency (BMKG), Indonesia. The study results show that the highest lightning occurred in November during the wet season. The correlation coefficient between lightning and rainfall during the wet and dry seasons was 0.52 and 0.26, respectively. Furthermore, the correlation coefficient of lightning with humidity, air temperature, and wind during the wet and dry seasons was 0.25, 0.06, 0.15, and -0.45, 0.25, -0.02, respectively. These results indicate a strong relationship between lightning and rainfall during the wet season; rainfall is the only primary variable in lightning frequency.
Penguatan Komunikasi dan Modal Sosial di Daerah Penyangga TNKS dengan Metode PRA di Nagari Lubuk Gadang Tenggara, Solok Selatan Lestari, Yayuk; Diego, Diego; Anindya, Annisa; Yasmin, Syaza; Elian, Novi; Yusfi, Meqorry; Emeraldi, Primas; Putra, Al Hamid; Adwina, Amelia Ramadhani; Irsyad, Rashid Muarif; Desri, Siska Laila
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 5 No 3 (2025): I-Com: Indonesian Community Journal (September 2025)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/i-com.v5i3.8011

Abstract

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Nagari Persiapan Lubuk Gadang Tenggara, Solok Selatan, yang sebagian besar wilayahnya berada dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Masyarakat menghadapi persoalan mendasar berupa ketidakjelasan status hukum kawasan, lemahnya kelembagaan lokal, terbatasnya akses terhadap hasil hutan bukan kayu, serta defisit kepercayaan terhadap otoritas konservasi. Untuk menjawab tantangan tersebut, digunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) melalui pemetaan sosial, diskusi kelompok terarah, dan fasilitasi dialog multipihak. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa forum partisipatif mampu mengidentifikasi potensi lokal, memperkuat kebutuhan pembentukan Kelompok Tani Hutan (KTH) dan Forum Nagari Konservasi (FNK), serta membuka ruang negosiasi yang lebih adil antara masyarakat dan TNKS. Temuan ini menegaskan pentingnya komunikasi deliberatif dan kemitraan konservasi yang inklusif, agar konservasi tidak hanya melindungi ekosistem tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pengembangan Alat Pengaduk dengan Sistem Pembuangan Uap untuk Usaha Pembersih Lantai di Kota Padang Andre, Hanalde; Emeraldi, Primas; Luthfi, Amirul; Ramadhamy, Queen Hesti; Tomas, Micko; Pratama, Rizki Wahyu; Herier, Gilang Ramadhan; Putra, Rangga; Antoni, Jefri
Jurnal Andalas: Rekayasa dan Penerapan Teknologi Vol. 4 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Electrical Engineering Department Faculty of Engineering Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jarpet.v4i2.110

Abstract

Produksi pembersih lantai di Kecamatan Pauh, Kota Padang, menghadapi kendala dalam proses produksi, terutama pada tahap pengadukan bahan kimia yang dilakukan secara manual. Proses ini tidak hanya memakan waktu lama dan tidak efisien, tetapi juga menghasilkan uap berbahaya yang berdampak pada kesehatan pekerja dan masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat pengaduk otomatis yang dilengkapi dengan sistem pembuangan uap guna meningkatkan efisiensi produksi, kualitas produk, dan keselamatan kerja. Alat yang dirancang terdiri dari motor listrik, modul pengatur kecepatan, pewaktu, serta sistem pembuangan uap yang efektif. Metode penelitian mencakup tahapan perancangan, implementasi, dan evaluasi kinerja alat. Evaluasi dilakukan untuk menilai efektivitas alat dalam mempercepat waktu produksi, menjaga standar kualitas produk, dan mengurangi risiko kesehatan. Hasil pengembangan menunjukkan bahwa alat pengaduk otomatis mampu meningkatkan efisiensi produksi, menurunkan biaya operasional, serta meningkatkan keselamatan kerja secara signifikan. Selain itu, penerapan alat ini juga memberikan manfaat berupa standarisasi kualitas produk dan pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan. Hasil penelitian ini didokumentasikan dalam laporan kegiatan, artikel ilmiah, dan publikasi media massa, dengan harapan dapat menjadi solusi inovatif bagi usaha rumah tangga lainnya untuk meningkatkan daya saing.