Ririn Nasriati
universitas Muhammadiyah Ponorogo

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Perilaku Keluarga Dalam Pencarian Pengobatan Penderita Gangguan Jiwa (Studi Kasus Di Ponorogo) Ririn Nasriati; Rona Riasma Oktobriani
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 10, No 2 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.454 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v10i2.471

Abstract

Latar Belakang: Gangguan jiwa merupakan masalah kesehatan yang serius karena jumlahnya yang terus mengalami peningkatan serta merupakan penyakit kronis yang membutuhkan proses panjang dalam penyembuhannya. Terdapat perbedaan dalam perilaku pencarian pengobatan penderita gangguan jiwa yang dilakukan oleh keluarga. Faktor pendidikan, informasi, pendapatan dan stigma yang dialami keluarga dapat menghambat perilaku pencarian pengobatan yang dilakukan oleh keluarga sehingga berdampak pada terlambatnya pengobatan yang diberikan kepada penderita gangguan jiwa.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor yang mempengaruhi perilaku keluarga dalam pencarian pengobatan gangguan jiwa.Metode: Rancangan penelitian adalah korelasi dengan pendekatan crossectional. Populasinya adalah seluruh keluarga yang mempunyai anggota keluarga gangguan jiwa dengan jumlah 47  yang diambil dengan total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diberikan kepada keluarga orang dengan dengan gangguan Jiwa kemudian data dianalisis dengan menggunakan Chi Square.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pendidikan dan informasi berpengaruh signifikan terhadap perilaku keluarga dalam pencarian pengobatan gangguan jiwa dengan p value 0,05.Kesimpulan: Faktor pendidikan dan informasi gangguan jiwa menentukan perilaku keluarga dalam pencarian pengobatan gangguan jiwa untuk itu diperlukan upaya lebih lanjut untuk memberikan informasi dan edukasi tentang gangguan jiwa yang adekuat kepada keluarga sehingga keluarga tidak keliru dalam mencari bantuan pengobatan bagi anggota keluarganya yang gangguan jiwa.Kata Kunci: faktor pendidikan, stigma, pendapatan, informasi gangguan jiwa Background: Mental disorders are a serious health problem because the number continues to increase and is a chronic disease that requires a long process of healing. There is a difference in the behavior of seeking treatment for patients with mental disorders carried out by the family. Factors of education, information, income and stigma experienced by families can hinder the behavior of seeking treatment carried out by the family so that the impact on the delay of treatment given to people with mental disorders.Objective: The purpose of this study is to analyze the factors that influence family behavior in seeking treatment for mental disorders.Method: The study design was correlated with a cross-sectional approach. The population is all families who have mental illness family members with a total of 47 taken with total sampling. Data collection using a questionnaire given to families of people with mental disorders then the data were analyzed using Chi Square.Results: The results showed that education and information factors had a significant effect on family behavior in seeking mental health treatment with a p value 0.05.Conclusion: The factor of education and information on mental disorders determines family behavior in seeking treatment for mental disorders. Therefore, further efforts are needed to provide adequate information and education about mental disorders to families so that families are not mistaken in seeking treatment for family members with mental disorders.Keywords: education factors, stigma, income, information on mental disorders
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HARGA DIRI RENDAH KRONIS DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA Handa Tri Nurcahyo; Ririn Nasriati; Filia Icha Sukamto
Health Sciences Journal Vol 6, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.833 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v6i1.1153

Abstract

AbstractLow self-esteem is one of the nursing problems in mental nursing that can leod to health disorders such as social interaction disorder. The purpos of this paper is to provide nursing care to schizophrenic clients with chronic low self-esteem problems, including assessment, data analysis, diagnosis, intervention, implementation, and evaluation of nursing.Nursing care was conducted in the sena room of Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Arif Zainudin Surakarta for four days on 02 February to 05 February. The methode used in thiis scientific paper is the approach method of the nursing process.From the results of the study, it was found that the client experienced auditory hallucination. After the implementation of nursing using the implementationi strategy, on the 1st implementation strategy the client is able to choose the activities that can be done, the client chooses the activity of tidy up the bed, tappingthe plate, sweeping, and reading a short letter. On the 2 implementation strategy clients conduct training activities above Together with nurses and put it into the schedule of clients are able to do activities that are arranged and planned to include them i theschedule. Clients with chronically low self-esteem need a friend in interacting and nurses should use good communication. The role of nurses is very important in providing nursing care. This helps in the client's recovery process.
PENGARUH DURASI BERMAIN TERHADAP ADIKSI GAME ONLINE PADA REMAJA Di Warung Internet XGC Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun Nindar Oktavian; Saiful Nurhidayat; Ririn Nasriati
Health Sciences Journal Vol 2, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.292 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v2i2.160

Abstract

Abstract Background: As the rapid development of Internet technology, online games are also experiencing development. Online Game presents a more varied challenge compared to offline games, this makes the players feel at home and play long enough. Online game is seductive which means it can cause addiction, Addictive online game is marked by how far someone play excessive game so that can interfere its life everyday.Method: Design of research using Cross Sectional with a population of 78, a sample of 45 respondents using purposive sampling technique. Data collection using questionnaires with data processing using Chi Square test.Result: From the result of research from total 45 respondent 24 (53,3%) respondent playing game excessively, and 21 (47,7%) not excessive. And 24 (53.3%) respondents experienced addiction. Statistical analysis showed significant result with p-value 0,002 0,05. Then H1 accepted which means there is influence between the duration of playing online games towards online game addiction.Conclusion: Playing games with a long duration is one of the factors causing online game addiction among teenagers. So there needs to be self-control of online game play behavior.Keywords:Game Online, Addiction, Teenagers Abstrak Latar Belakang: Seiring pesatnya perkembangan teknologi internet, game online juga mengalami perkembangan. Game online. Game Online menyajikan tantangan yang lebih bervariasi dibandingkan dengan game offline, hal ini membuat para pemain betah dan bermain cukup lama. Game online bersifat seduktif yang berarti dapat menyebabkan kecanduan, Kecanduan game online ditandai oleh sejauhmana seseorang bermain game secara berlebihan sehingga dapat mengganggu kehidupannya sehari-hari.Metode:Desain penelitian menggunakan Cross Sectional dengan jumlah populasi 78, sampel 45 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan pengolahan data menggunakan uji chi square.           Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan dari total 45 responden 24 (53,3%) responden bermain game secara berlebihan, dan 21 (47,7%) tidak berlebihan. Dan 24 (53,3%) responden mengalami adiksi. Analisis statistika menunjukkan hasil yang signifikan dengan p-value 0,002 0,05. Maka H1 diterima yang artinya ada pengaruh antara durasi bermain game online terhadap adiksi game online.Kesimpulan: Bermain game dengan durasi waktu yang cukup lama menjadi salah satu faktor penyebab adiksi game online di kalangan remaja. Sehingga perlu adanya kontrol diri terhadap perilaku bermain game online.Kata kunci: Game Online, Adiksi, Remaja
TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Harjono Ponorogo Rieska Zerina Bayuningtyas; Metti Verawati; Ririn Nasriati
Health Sciences Journal Vol 2, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.625 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v2i2.154

Abstract

Abstrac             Depression is increasingly common in patients who experience chronic chronic conditions such as stroke, diabetes, cancer and chronic pain disorders. Many people still see diabetes only in clinical terms, but diabetes and depression can trigger each other so that patients with diabetes mellitus are at high risk of depression. This study aims to determine the level of depression in patients with type 2 diabetes mellitus.The design of this study was descriptive with a population of all type 2 diabetes mellitus patients at the Internal Medicine Polyclinic Dr. Harjono Ponorogo numbered 186. The sampling technique used was Quota Sampling. The sample of this study were all type 2 diabetes mellitus patients in Dr. Harjono Ponorogo with a total of 56 respondents. Data analysis used the HDRS questionnaire to determine the level of depression in patients with type 2 diabetes mellitus.            From the results of the study of 56 respondents Depression Level in Type 2 Diabetes Mellitus Patients as many as 25 respondents (44.68%) experienced moderate depression, 15 respondents (26.78%) experienced mild depression and as many as 7 respondents (12.5%) experienced depression heavy, while 9 respondents (16.07%) did not experience depression.      The results of the study were concluded that almost half were in medium and small parts. More weight than done in conducting research, for example, the selection of respondents must be in accordance with the type of respondents studied. For the next researcher, it is suggested to conduct research on more unique factors that can affect the level of depression.Keywords: Depression Level, Type 2 Diabetes Mellitus Abstrak Depresi semakin banyak terjadi pada pasien yang mengalami kondisi kronik menahun seperti stroke, diabetes, kanker serta gangguan nyeri yang kronis. Banyak orang yang masih memandang diabetes hanya dari segi klinisnya saja, namun diabetes dan depresi dapat saling memicu sehingga pendertita diabetes mellitus resiko tinggi mengalami depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat depresi pada pasien diabetes mellitus tipe 2.Desain penelitian ini adalah deskripif dengan populasi seluruh pasien diabetes mellitus tipe 2 di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Harjono Ponorogo berjumlah 186. Teknik sampling yang di gunakan adalah Quota Sampling. Sampel penelitian ini seluruh pasien diabetes mellitus tipe 2 di RSUD Dr. Harjono Ponorogo dengan jumlah 56 responden. Analisa data menggunakan lembar kuesioner HDRS untuk mengetahui tingkat depresi pada pasien diabetes mellitus tipe 2.Dari hasil penelitian terhadap 56 responden Tingkat Depresi Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 sebanyak 25 responden (44,68%) mengalami depresi sedang, 15 responden (26,78%) mengalami depresi ringan dan sebanyak 7 responden (12,5%) mengalami depresi berat, sedangkan sebanyak 9 responden (16,07%) tidak mengalami depresi.Hasil penelitian disimpulkan bahwa hampir setengahnya mengalami depresi sedang dan sebagian kecil mengalami depresi berat sehingga peneliti menyarankansupaya lebih mendetail dalam melakukan penelitian, contohnya seperti pemilihan responden harus sesuai dengan karakteristik responden yang diteliti. Bagi peneliti selanjutnya disarakan untuk melakukan penelitian tentang faktor yang lebih dominan yang dapat mempengaruhi tingkat depresi.Kata Kunci:  Tingkat Depresi, Diabetes Mellitus Tipe 2
PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG JAJANAN SEHAT PADA ANAK Mega Oktaviana; Ririn Nasriati; Rika Maya Sari
Health Sciences Journal Vol 2, No 1 (2018): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.102 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v2i1.74

Abstract

AbstractSnacks had important role in providing energi and nutrition for children. But, the level of snacks safeties were concerned. Therefor, the snacks that were consumed by children need special attention for parents. The knowledge of parents were very influence for the children snacks habbit. The research objective was to knew the parentss knowledge about the healthy snacks on children.This research design was descriptive with a population of 252 parents at Bajang Village Mlarak District Ponorogo Regency. The sample were 63 respondents and the research method that used was purposive sampling. The data were collected by questionnaires and displayed with precentage.The results of this research indicate that from 63 respondents obtained the enough knowledge were 31 respondents (49%),the less knowledge were 22 respondents (35%), the good knowledge were 10 respondents (16%) about the healthy snacksBased on the results of research itcould be concluded that almost a half of respondents were knowledgeable enough about the healthy snacks. Hopefully the parents are expected to incrase knowledge about healthy snacks with a lot af reading print media or electronic media and actively asked the health workers so the parents could changed the life behaviour and more understand about the healthy snacks which wree good for children.Keywords: Knowledge, Parents, Healthy SnacksAbstrak Jajanan memegang peranan yang cukup penting dalam memberikan asupan energi san gizi bagi anak khususnya usia sekolah. Akan tetapi, tingkat keamanan jajanan sekarang ini cukup memprihatinkan. Oleh karena itu jajanan yang dikonsumsi anak perlu menjadi perhatian khusus bagi para orang tua. Pengetahuan orang tua sangat mempengaruhi kebiasaan jajan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan orang tua tentang jajanan sehat pada anak. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan populasi adalah 252 orang tua di Desa Bajang Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo. Besar sampel 63 responden dan metode penelitian menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner data ditampilkan dengan prosentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 63 responden didapatkan hasil pengetahuan cukup 31 responden (49%), pengetahuan kurang 22 responden (35%), pengetahuan baik 10 responden (16%) tentang jajanan sehat. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hampir setengahnya responden berpengetahuan cukup tentang jajanan sehat. Diharapkan untuk para orang tua untuk untuk menambah pengetahuan tentang jajanan sehat dengan banyak membaca media cetak atau media elektronik dan aktif bertanya kepada petugas kesehatan agar para orang tua dapat merubah perilaku hidup dan lebih memahami mengenai jajanan sehat yang baik dokonsumsi untuk anak.Kata Kunci :Pengetahuan, Orang Tua, Jajanan Sehat
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENDERITA SKIZOFRENIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI DI RSJD DR. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA Alif Aulia; Sugeng Mashudi; Ririn Nasriati
Health Sciences Journal Vol 5, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/hsj.v5i2.831

Abstract

AbstrakSkizofrenia adalah kondisi dimana mental terganggu dengan keadaan kronis seiring adanya banyak gejala klinis salah satunya adalah isolasi sosial. Isolasi sosial ialah gangguan hubungan antar manusia dengan tanda menarik diri dan keengganan bersosialisasi bersama orang lain. Salah satu cara untuk meningkatkan klien mampu berinteraksi sosial adalah dengan dilakukan asuhan keperawatan yang integratif. Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien skizofrenia terhadap masalah keperawatan isolasi sosial, dan dapat digunakan sebagai acuan pembuatan Karya Tulis Ilmiah di masa mendatang.Asuhan keperawatan pada pasien skizofrenia dengan masalah keperawatan isolasi sosial dilakukan di ruang Sena RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta. Penelitian dilaksanakan selama 3 hari dengan menggunakan metode proses keperawatan. Hasil pengkajian adalah klien mengalami isolasi sosial. Penulis melakukan implementasi selama 3 x 24 jam  dan mendapatkan hasil; klien dapat menjalankan SP 1 sampai dengan SP 4 yaitu klien mampu menjabarkan penyebab, dampak berinteraksi dan tidak berinteraksi, klien dapat berkenalan dengan perawat, klien lain, dan dengan dua orang atau kelompok. Evaluasi dilakukan penulis sesuai keadaan klien, penulis berpendapat bahwa masalah isolasi sosial pada Tn. H teratasi sebagian. Dibuktikan pada evaluasi subjektif klien mampu menyebutkan ke empat strategi pelaksanaan, namun klien masih malas melakukannya jika tidak mendapatkan pendampngan secara berkelanjutan dengan perawat.Klien dengan masalah isolasi sosial memerlukan komunikasi terapiutik yang tepat. Perawat memiliki peran penting dalam melaksanakan upaya intensif. Sembuhnya pasien juga tidak dapat lepas dari afirmasi positif oleh keluarga.
STUDI KASUS : UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT PADA KELUARGA DENGAN PENDERITA TB PARU Nia Puji Lestari; Nurul Sri Wahyuni; Ririn Nasriati
Health Sciences Journal Vol 3, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.633 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v3i2.264

Abstract

TB paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan paling sering mengenai parenkim paru. Faktor yang mempengaruhi penularan TB paru antara lain adanya  lingkungan dan perilaku yang kurang baik. Tujuan studi kasus ini adalah untuk memahami asuhan keperawatan keluarga dengan salah satu anggota keluarga menderita TB paru dengan masalah ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan mulai dari pengkajian, penegakan diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Asuhan keperawatan dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo selama 5 hari pada bulan Maret 2019. Hasil pengkajian lingkungan didapatkan bahwa baju digantung disembarang tempat, ventilasi 10%, jendela dan pintu jarang dibuka, kebersihan rumah kurang, tempat khusus membuang dahak tidak tersedia, penerangan cukup, tempat pembuangan sampah terbuka, dapur lembab, jarak septic tank jarak 10m, pasien sering berludah disembarang tempat dan tidak mau memakai masker. Dengan adanya lingkungan sertaperilaku yang kurang baik maka bakteri TB berpotensi untuk menular ke anggota keluarga.Tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan yang berfokus pada cara memodifikasi lingkungan untuk penderita TB paru melalui media leaflet. Hasil evaluasi didapatkan pasien dan keluarga mengerti tentang penyakit TB paru serta pencegahan penularannya. Selain itu keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang memenuhi syarat untuk penderita TB paru sehingga diharapkan dapat mencegah penularan TB ke anggota keluarga yang sehat.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI MENJALANI FISIOTERAPI PADA PASIEN PASCA STROKE DI POLI SYARAF DAN FISIOTERAPI RSUD DR. HARDJONO PONOROGO Satrio Dwi Cahyono; Hery Ernawati; Ririn Nasriati
Health Sciences Journal Vol 5, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.305 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v5i1.673

Abstract

Peran keluarga sangat penting dalam tahap-tahap perawatan kesehatan, mulai dari tahapan peningkatan kesehatan, pencegahan, pengobatan, sampai dengan rehabilitasi. Kesibukan keluarga membuat dukungan terhadap pasien stroke dalam masa penyembuhan berkurang terutama motivasi yang rendah menjalani fisioterapi, sehingga pasien stroke merasa berduka karena orang terdekat tidak bersedia membantu penyembuhan. Penyakit stroke membuat pasien merasa cacat, citra diri terganggu, tidak mampu, jelek, memalukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan motivasi melakukan fisioterapi pada pasien stroke. Desain penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi pasien stroke Di Poli  Syaraf dan Fisioterapi RSUD Dr. Hardjono Ponorogo pada bulan Januari sampai Juli tahun 2020 sebanyak 2029 pasien dengan rata-rata perbulan 290 pasien dengan besar sampel sejumlah 58 responden. Sampling menggunakan Purposive Sampling. Teknis pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan Uji Chi Square Signifikasi α 0,05. Hasil penelitian pada variabel dukungan keluarga kepada pasien stroke sebagian besar 37 responden (63,8%) dukungan keluarga positif. Pada variabel motivasi menjalani fisioterapi sebagian besar 35 responden (60,3%) motivasi tinggi. Berdasarkan uji statistik Chi-Square diperoleh value = 0,000 lebih kecil dari α=0,05 artinya Ho ditolak berarti ada hubungan dukungan keluarga dengan motivasi menjalani fisioterapi pada pasien pasca stroke.Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan ada hubungan dukungan keluarga dengan motivasi menjalani fisioterapi pasien pasca stroke, semakin rendah dukungan keluarga maka semakin rendah motivasi menjalani fisioterapi dan sebaliknya maka peneliti menyarankan pada pihak rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan masyarakat dengan memasang gambar atau banner tentang pentingnya dukungan keluarga dan fisioterapi stroke.
STUDI LITERATUR: ASUHAN KEPERAWATAN GASTROENTERITIS PADA ANAK DENGAN MASALAH HIPOVOLEMIA Andika Kriswantoro; Siti Munawaroh; Ririn Nasriati
Health Sciences Journal Vol 5, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.451 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v5i1.666

Abstract

Gastroenteritis adalah suatu feses yang encer di dalam jumlah besar, yang terhitung terjadi terhadap banyak gangguan, terhitung infeksi bakteri dan virus, penyakit radang usus, sindroma malabsorbsi, dan alergi makanan. Penanganan gastroenteritis (diare akut) selain manfaatkan teknik farmakoterapi terkandung terhitung terapi komplementer yang bisa digunakan yaitu bersama beri tambahan madu. Fungsi madu untuk mengatasi gastroenteritis (diare akut) sebab pengaruh antibakterinya dan takaran nutrisinya yang ringan dicerna. Madu terhitung menolong di dalam penggantian cairan tubuh yang hilang akibat gastroenteritis (diare akut). Penelitian yang dilakukan manfaatkan belajar literature berasal dari beberapa jurnal bersamayang berisikan penelitian pengaruh dukungan madu sebagai terapi komplementer untuk anak balita bersama masalah diare akut, didapatkan hasil adanya pergantian yang vital di dalam dukungan madu sebagai terapi komplementer anak bersama masalah diare akut. Sehingga bersama adanya hasil penelitian ini di berharap tenaga medis khususnya perawat bisa mengaplikasikan dukungan terapi komplementer madu terhadap anak bersama masalah gastronteritis (diare akut) bersama teratur dan bertahap didalam mengatasi pasien bersama masalah hipovolemia. Penulis sangat merekomendasikan tindakan Terapi Komplementer Madu  jurnal pertama untuk diterapkan pada anak  diare karena memiliki pengaruh besar terhadap peningkatan cairan tubuh terhadap anak sehingga dapat  mengatasi kekurangan cairan (hipovolemia)  pada anak.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK PRA SEKOLAH Irvrilia Rahma; Metti Verawati; Ririn Nasriati
Health Sciences Journal Vol 6, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/hsj.v6i2.1546

Abstract

Pola asuh dapat membantu anak kecil dalam belajar mengontrol urin dan fese saat menjalani toilet training. Toilet training ialah isu utama pada masa tumbuh kembang anak prasekolah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan keberhasilan toilet training pada anak pra sekolah di BA ‘Aisyiyah Kertosari Babadan Ponorogo.Penelitian ini menggunakan metodologi cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini ialah murid BA ‘Aisyiyah Kertosari berusia 5-6 tahun yang diasuh oleh orang tuanya sebanyak 57. Dalam penelitian ini, 36 responden dijadikan sampel dengan metode simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan melakukan uji analisis chi-square dengan tabel 2x2 df = 1.Penelitian menunjukkan bahwa dengan nilai p 0,003, ada korelasi antara praktik pengasuhan anak dan keberhasilan toilet training. Penelitian ini menunjukkan bahwa pola asuh orang tua mempengaruhi keberhasilan toilet training. Peneliti menyarankan supaya mempraktikkan pola asuh demokratis dalam upaya mendorong perkembangan psikologis remaja yang sehat.