Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Simulasi Proses Pengisian Bak Pengumpul PDAM dari Raw Water Intake dengan Kontrol PID Tetti Novalina Manik; Nurma Sari; Nurul Aina
Jurnal Fisika FLUX Vol 8, No 1 (2011): Jurnal Fisika Flux Edisi Februari 2011
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (988.047 KB) | DOI: 10.20527/flux.v8i1.3104

Abstract

Sistem pengolahan air bersih terdiri dari beberapa unit yakni Raw WaterIntake, bak pengumpul, Pulsator, Filter, Storage Well, Reservoir dan Clear Well. Padadasarnya proses pengolahan air bersih pada tiap unit sudah dilakukan secaraotomatis namun untuk pengoperasian pompa masih dilakukan secara manual,khususnya pada pengisian bak pengumpul dari raw water intake. Penelitian inimemodelkan penggunaan kontrol otomatis untuk mengatur proses pengisian bakpengumpul dari raw water intake. Kontrol otomatis yang digunakan yaitu pengontrolPID. Pengontrol PID berguna untuk mendapatkan kestabilan sistem pengisian bakpengumpul PDAM dan Simulasi pengontrolan PID ini dilakukan dengan menggunakansofware Labview 7.1. Simulasi ini merupakan top level VI yang terdiri dari 3 buahsubVI yakni subVI bak pengumpul berfungsi untuk menghasilkan level air aktual danmenghitung debit air yang keluar dari bak pengumpul, subVI pengontrol PID berfungsiuntuk menghasilkan sinyal kontrol dan subVI kontrol valve berfungsi untukmenghasilkan persentase bukaan valve. Dari hasil penelitian didapatkan bahwaproses pengisian bak pengumpul PDAM dari raw water intake dapat diperoleh cukupdengan memasang pengontrol integral (I) saja, karena dengan nilai konstanta I (Ki) =3,985 sudah dapat menghasilkan sistem pengisian bak pengumpul PDAM yang baikpada waktu 2656 detik.
Potensi Nanokomposit Fe3O4@C dari Bijih Besi Sebagai Pendeteksi Kadar Glukosa Sadang Husain; Suryajaya Suryajaya; Ninis Hadi Haryanti; Tetti Novalina Manik; Rodiansono Rodiansono; Sepfina Monica Hutasoit; Agus Riyanto; Sudarningsih Sudarningsih
POSITRON Vol 9, No 2 (2019): November Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1058.126 KB) | DOI: 10.26418/positron.v9i2.32771

Abstract

Sintesis nanokomposit Fe3O4@C dari bijih besi Tanah Laut dan sumber karbon dari gula pasir telah dilakukan dengan menggunakan metode kopresipitasi dan metode hidrotermal. Penelitian dilakukan untuk mengetahui karakteristik Fe3O4@C berbahan bijih besi. Sebanyak 6 g bijih besi digunakan sebagai bahan baku pembuatan Fe3O4. FeSO4.7H2O digunakan sebagai sumber ion Fe2+. Sampel diaduk dengan menggunakan temperatur 70oC dengan kecepatan adukan 450 rpm. Karbon (C) disintesis menggunakan metode hidrotermal pada temperatur 300oC dengan menambahkan etilon glikol sebagai surfaktan. Sampel Fe3O4 dan C digabung pada suhu 250oC selama 30 menit dengan kecepatan 500 rpm. Sampel  Nanokomposit Fe3O4@C dikarakterisasi menggunakan Vibrating Sample Magnetometer, Fourier Transform Infrared, Transmission Electron Microscopy, serta elektrokimia. Dari penelitian, diperoleh nilai magnetisasi saturasi sebesar 24,82 emu/g, jenis ikatan yang terdapat dalam nanokomposit Fe3O4@C adalah ikatan Fe-O, C=O, C=N dan O-H, distribusi ukuran partikel dalam rentang 5 nm – 20 nm, dengan rata-rata ukuran partikel 12 nm, serta nilai sensitivitas 0,285 mA/ppm.
Karakteristik Akuistik Interior Ruangan Menggunakan Metode Elemen Batas Jamiatur rasyidah; Tetti Novalina Manik; Nurma Sari
Jurnal Natural Scientiae Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jns.v3i1.8750

Abstract

Telah dilakukan penelitian penentuan karakteristik akustik interior ruangan menggunakan Metode Elemen Batas (Boudary Element Method, BEM). Model ruang/ objek yang digunakan berbentuk persegi berukuran 18 m x 8 m x 3,5 m dengan asumsi permukaan rigid (keras). Ruang objek didiskritisasi menjadi 56 elemen dan 170 node. BEM merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan masalah-masalah numerik. BEM memiliki keunggulan utama yaitu hanya permukaan sumber akustik yang didiskritisasi sehingga mengurangi dimensi persoalan yang dipecahkan, menghemat waktu komputasi dan akurasi yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan menentukan karakteristik akustik dalam domain interior yaitu tekanan akustik dan kecepatan potensial yang kemudian divisualisasikan menggunakan software MATLAB. Ada empat kasus yang akan diuji yaitu, pertama semua sumber suara ada pada permukaan ruangan, kedua sumber suara berasal dari dua buah loudspeaker, ketiga sumber suara berasal dari satu buah loudspeaker dan keempat sumber suara berasal dari dua buah loudspeaker dengan dua buah bidang permukaan diberi bahan penyerap. Hasilnya menunjukkan nilai minimum dan maksimum tekanan pada titik medan (field point) kasus pertama, kedua, ketiga dan keempat masing-masing adalah 31,768 Pa dan 1664,600 Pa; 0,019 Pa dan 1,278 Pa; 0,018 Pa dan 1,742 Pa; 0,028 Pa dan 1,283 Pa. Waktu dengung yang diperlukan pada kasus pertama, kedua, ketiga dan keempat berturut-turut adalah 1,06 detik, 1,25 detik, 1,27 detik dan 0,7 detik. Waktu dengung pada kasus keempat lebih kecil dibandingkan pada kasus kedua dengan selisih 0,55 detik (sama-sama diberi perlakuan yang sama akan tetapi pada kasus keempat diberi bahan penyerap). Hal ini memperlihatkan bahwa dua buah sumber bunyi dengan kekuatan sama dapat menyebabkan waktu dengung yang berbeda bila bahan permukaan ruangan diganti dengan bahan yang mempunyai koefisien serapan tertentu. Selain itu, didapatkan pengurangan kebisingan pada kasus keempat sebesar 2,5 dB.
Seni Musik Tifa Sebagai Media Pembelajaran Sejarah Afrika-Papua Di Rusunawa Banjarbaru Tanto Budi Susilo; Krisdianto Krisdianto; Tetti Novalina Manik; Thresye Thresye
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 3, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v3i3.11943

Abstract

Tulisan ini, bagian program pengabdian masyarakat; dengan judul “Podcast: Seni sebagai media pembelajaran sains” tiga tahun lalu. Berikut ini ulasannya; tifa atau Jimbe (bahasa Mali, djembe: kumpul) merupakan instrumen musik modern dan/atau kontemporer yang berasal dari negara Jamaica, Amerika Tengah. Instrumen ini mengandung memori dan simbolisasi penindasan bangsa Mali-Afrika Barat, dihinakan, dihewankan dan diperbudak oleh bangsa Spanyol, di benua Amerika, era kolonialisasi (abad 15-17), sebelum pindah kuasa ke Inggris (abad 17-19). Adalah dia, manusia Afrika Barat menyuarakan dan mengekspresikan sedihnya di atas drum, bedug atau djembe/kendang. Era milinialisasi, Si Mali, Si Jimbe hadir kembali untuk menghibur, untuk menuntun perasaan bangsa manusia dengan nada tersendiri dan unik. Terdapat tiga nada pada jimbe; nada tinggi ada di bagian tepi jimbe, sedang ada di bagian agak tengah jimbe dan rendah ada di bagian tengah jimbe. Patitur jimbe terletak pada cara drummer memainkan dengan kecepatan dan variatif. Metode Structural Equation Modelling (SEM) digunakan untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap performance lagu Tifa Afrika, sebagai berikut; sangat mengerti (14,8%), mengerti (56,5%), kurang mengerti (28,2%) dan tidak mengerti (0,5%). Diharapkan seni musik dapat digunakan sebagai media untuk pembelajaran sain sosial dan sain natural.