Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI JEMBATAN GORR I Roschedy, George; Manoppo, Fabian J.; Mandagi, Agnes T.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 4 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jenis pondasi sumuran merupakan bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pada lokasi penelitian, proyek jembatan GORR I di STA 10 + 825 diperolah nilai SPT > 50 pada kedalaman 7,5 m. Yang menandakan bahwa tanah telah mencapai tanah keras. Sehingga pada kasus ini dirasa cocok untuk menggunakan jenis pondasi sumuran sebagai pondasi yang menahan beban bekerja pada abutmen jembatan.Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap variasi desain pondasi guna mencari desain yang efektif dan efiseien untuk diterapkan dilapangan. Dari hasil perhitungan didapat 4 unit sumuran dengan diameter 3 meter dan kedalaman 4 meter sebagai desain yang paling efisien dibandingkan desain lain yang telah di tinjau sebelumnya sebagai pembanding. Dari hasil perhitungan secara analitis menggunakan rumus yang disarankan Meyerhof, Terzaghi dan menggunakan program bantu Allpile, 4 unit pondasi sumuran dengan diameter 3 meter memiliki kapasitas dukung sebesar 13142,67 kN (Meyerhof) dan 17582,23 kN (Terzaghi) berdasarkan cara analitis, dan 16796,18 kN sebagai kapasitas dukung yang diberikan program Allpile 6.. Kapasitas dukung tersebut lebih besar dari beban bekerja sebesar 10110,58 kN, yang berarti desain mampu menahan beban bekerja pada abutment jembatan. Kata Kunci: Sumuran, Kaisson, Allpile6
PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK ARANG KAYU DAN SERAT KARUNG PLASTIK TERHADAP NILAI CBR LABORATORIUM TANPA RENDAM Lope, Brandon Winslow; Mandagi, Agnes T.; Sumampouw, Josef E. R.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 11 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah merupakan tempat dimana perkerasan jalan dibuat. Dalam pelaksanaan konstruksi perkerasan jalan nilai CBR tanah sangat berpengaruh terhadap tebal lapisan atas, oleh karena itu banyak cara di lakukan untuk menaikan nilai CBR tanah.Stabilisasi tanah dengan campuran serbuk arang kayu dan serak karung plastik dianggap dapat meningkatkan nilai CBR tanah karena arang dapat mengikat karbon dan dapat mengurangi kembang susut pada tanah sehingga indeks plastisitas tanah dapat terreduksi, serat karung plastik juga merupakan bahan yang ringan dan tidak mudah terdekomposisis oleh mikroorganisme pengurai sehingga dapat di pergunakan sebagai bahan perkuatan tanah, penggunaan plastik juga dapat mengurangi penumpukan limbah plastik di alam.Dari hasil pengujian penambahan serbuk arang kayu dan serat karung plastik ternyata dapat meningkatkan nilai CBR dimana nilai maksimumnya terjadi pada penambahan campuran serbuk arang kayu 4% dan serat karung plastik 0.2% dimana nilai CBR tanah asli sebesar 18.647% meningkat menjadi 28.807%Kata Kunci: Tanah, Arang Kayu, Karung Plastik, CBR
PENGARUH PENAMBAHAN SEMEN DAN ABU SEKAM PADI TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG Kartika, Andi; Mandagi, Agnes T.; Manaroinsong, Lanny D. K.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 12 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah merupakan satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam perencanaan bangunan teknik sipil. Dari setiap jenisnya tanah memiliki spesifikasi yang berbeda, sehingga memerlukan penanganan yang berbeda baik secara mekanis dan kimia Seringkali tanah belum bisa langsung digunakan. Masalah tersebut  biasanya terdapat pada tanah lempung yang umumnya memiliki kuat geser yang rendah. Oleh karena itu, diperlukan stabilisasi untuk memperbaiki sifat –sifat tanah tersebut, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan semen, dan abu sekam padi terhadap kuat geser tanah lempung dengan  perbandingan variasi 1 (1:3:4), variasi 2 (1:4:3), variasi 3 (1:5:2), variasi 4 (1:6:1).Hasil dari penelitian pemadatan terjadi peningkatan pada variasi 4 dengan berat isi kering sebesar 1.378 gr/cm3. Nilai maksimum tegangan geser dan sudut geser dalam pada variasi 1 dengan nilai τ sebesar 15.996 t/m2 dan sudut geser dalam ϕ sebesar 39 ̊. Nilai kohesi tanah mencapai maksimum pada variasi 4 sebesar 2.2153t/m2. Semakin tinggi kadar air optimum maka nilai kohesi  semakin besar juga sedangkan nilai sudut geser dalam dan tegangan geser semakin kecil dengan demikian terjadi peningkatan kuat geser dari kondisi tanah asli.          Kata Kunci : Stabilisasi Tanah, Semen, Abu Sekam Padi, kuat geser tanah
ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN SOIL NAILING MENGGUNAKAN SOFTWARE SLIDE 6.0 (STUDI KASUS: RUAS JALAN MANADO-TOMOHON) Pragustus, Depniel; Mandagi, Agnes T.; Turangan, Arens E.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 11 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis kestabilan lereng dilakukan pada ruas jalan Manado-Tomohon Km 15. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kestabilan lereng dan mengetahui nilai faktor keamanan lereng dengan perkuatan soil nail. Dalam penelitian ini analisis kestabilan lereng dihitung dengan menggunakan Software Rocscience Slide 6.0 metode Bishop Simplified. Hasil analisis kestabilan lereng dengan menggunakan Software Rocscience Slide 6.0 diperoleh nilai faktor keamanan lereng yaitu SF = 0.403 yang menunjukkan bahwa lereng tidak stabil. Kemudian setelah diadakan Slope Protection menggunakan soil nail dengan dimensi nail yakni panjang nail = 18 m, diameter nail = 32 mm, jarak antar nail = 1.8 m dan posisi nail = 90o (tegak lurus bidang miring) diperoleh nilai faktor keamanan SF = 1.823 yang menunjukkan bahwa lereng dalam keadaan stabil.  Kata Kunci: Faktor Keamanan, metode Bishop Simplified, Nail, Software Slide 6.0
Analisis Stabilitas Lereng Dengan Perkuatan Soil Nailing Menggunakan Program Slope/W Dan Geostructural Imbar, Enricho R. B.; Mandagi, Agnes T.; Rondonuwu, Steev G.
TEKNO Vol 17, No 72 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada kasus lereng yang tidak stabil perlu dilakukan peningkatan pada stabilitasnya. Ada beberapa metode peningkatan stabilitas lereng salah satunya adalah perkuatan dengan soil nailing. Soil nailing merupakan jenis perkuatan pasif pada tanah dengan menancapkan potongan-potongan baja (nails) yang kemudian di-grout. Penelitian ini dimodelkan dengan program Slope/W dan Geostructural. Analisis pengujian data tanah dilakukan untuk mengetahui nilai parameter tanah, didapatkan nilai c = 35.81 t/m2, φ = 9.61 o, dan g =16.09 kN/m3. Pada hasil penelitian diperoleh bahwa lereng dalam kondisi kritis sehingga diberi perkuatan soil nailing, variasi nail paling efisien didapatkan pada diameter baja ulir 0.043 m, diameter lubang bor 0.15 m, jumlah nail 10 dengan panjang masing-masing 8 m , kemiringan nail 17.5º, spasi jarak nail vertikal 1 m, dan horizonal 1 m. Dari hasil analisis setelah diberi perkuatan diperoleh desain tersebut mampu menahan kelongsoran dengan angka keamanan sebesar 1.659 pada perhitungan secara manual, sedangkan pada program Slope/W mendapatkan angka keamanan sebesar 1.534 dan pada program Geostructural mendapatkan angka keamanan sebesar 1.53. Kata kunci — stabilitas lereng, soil nailing, Bishop, slope/w, geostructural
ANALISIS KESTABILAN LERENG SEBAGAI PERKUATAN DESAIN DINDING MSE PADA RUAS JALAN TOL 2 MANADO - BITUNG STA 9+745 MENGGUNAKAN SOFTWARE SLIDE V.6.005 Sampouw, Billy Graham; Mandagi, Agnes T.; Ticoh, Jack H.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 12 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada ruas jalan Tol 2 Manado - Bitung dibuat jalan diatas permukaan yang miring dan berlereng, sehingga perlu dilakukan penimbunan untuk mengatur elevasi tanah agar aman dan sesuai desain perencanaan agar lereng terhindari dari kelongsoran, untuk itu perlu dilakukan analisa faktor keamanan  lereng dan dibuat perkuatan pada lereng. Pada penelitian ini dianalisa kestabilan lereng dan didesain perkuatan pada lereng dengan metode Mechanically Stabilized Earth MSE, menggunakan software Slide V.6.005 dengan panjang perkuatan 0,7 He / 8,4 m tinggi dinding 12 m dan jarak vertikal antar perkuatan 0.6 m, material perkuatan yaitu geogrid UX 1100, UX 1400, UX 1500, UX 1600, UX 1700, UX 1800.Hasil penelitian menunjukan bahwa lereng eksisting pada ruas jalan tol 2 Manado - Bitung STA 9+745 aman karena memiliki faktor keamanan lebih dari 1. Dalam desain dinding MSE dengan jarak antara perkuatan 0,6 m dan menggunakan 20 lapis perkuatan, didapat nilai faktor keamanan untuk metode bishop simpilified 1.607, metode ordinary/fellenius 1.533, dan metode janbu simplified 1.507, Faktor keamanan desain yang direncanakan aman dan memenuhi syarat karena memiliki nilai diatas 1.3. Kata kunci : Lereng, Desain Dinding MSE, Software Slide V.6.005.
ANALISIS STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH (STUDI KASUS: SEKITAR AREAL PT. TRAKINDO, DESA MAUMBI, KABUPATEN MINAHASA UTARA) Kalalo, Melania; Ticoh, Jack H.; Mandagi, Agnes T.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 5 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kestabilan suatu konstruksi bangunan merupakan hal yang paling penting dalam perencanaannya. Seperti halnya konstruksi dinding penahan tanah yang ada di areal PT.Trakindo, desa Maumbi, Kabupaten Minahasa Utara yang telah mengalami pergeseran, menunjukkan ketidakstabilan konstruksi dinding penahan tanah tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai faktor keamanan dinding penahan tanah tersebut, dengan fluktuasi muka air tanah dan beban gempa sebagai variabel. Penelitian tentang Analisis stabilitas dinding penahan tanah ini, akan dianalisis secara manual dan dengan program bantu PLAXIS V.8.2 sebagai pembandingnya. Dari analisis stabilitas dinding penahan tanah akibat pengaruh m.a.t. pada puncak pondasi untuk kondisi 2 yaitu kondisi 1, kondisi rencana awal dinding penahan tanah yang ada di lokasi (kondisi normal), dan kondisi 2, (kondisi eksisting) menunjukkan bahwa dinding penahan tanah pada kondisi 2 sudah tidak stabil dengan angka faktor keamanan daya dukung tanah 1.848 dan 1.031. Dari hasil analisis stabilitas dinding penahan tanah dengan pengaruh beban gempa (zona 5) untuk kondisi 2 menunjukkan kondisi sudah tidak stabil. Dan dengan program bantu PLAXIS untuk m.a.t. pada puncak  pondasi, menunjukkan dinding penahan tanah yang tidak stabil dengan angka faktor keamanan 1.0 Kata Kunci : Stabilitas Dinding Penahan Tanah, Muka Air Tanah, Gempa Pseudostatik, Faktor Keamanan
ANALISIS DINDING MECHANICALLY STABILIZED EARTH (MSE) (STUDI KASUS: RUAS JALAN TOL MANADO BITUNG STA 6+475) Ratag, Cut Meutia C. F.; Mandagi, Agnes T.; Legrans, Roski I. R.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 8 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada ruas jalan Tol Manado Bitung akan dibuat jalan diatas permukaan tanah yang miring sehingga perlu penimbunan tanah agar elevasi tanah sesuai perencanaan. Hal tersebut dapat menyebabkan kelongsoran apabila tidak diberi pengaman lereng pada area tanah timbunan. Pada penelitian ini dilakukan analisis pengaplikasian dinding Mechanically Stabilized Earth (MSE) yang direncanakan mulai dari kestabilan ekternal, internal dan global dengan variasi panjang perkuatan 0,3 He; 0,4 He; 0,5 He; 0,6 He; 0,7 He; 0,8 He; 0,9 He (He = Tinggi dinding MSE), jarak vertikal perkuatan 1 m; 1,2 m; 1,5 m; 2 m; 3 m dan jenis geogrid UX 1100, UX 1400, UX 1500, UX 1600, UX 1700, dan UX 1800.Hasil penelitian menunjukkan bahwa lereng eksisting pada ruas jalan Tol Manado Bitung STA 6+475 memiliki faktor keamanan lebih dari 1 sehingga dapat dikategorikan aman. Dalam mengaplikasikan dinding MSE pada lokasi studi kasus dengan dimensi yang direncanakan untuk panjang perkuatan 0,6 He dan 0,5 He memenuhi syarat kestabilan eksternal namun tidak memenuhi syarat kestabilan internal. Stabilitas global dengan menggunakan kohesi tanah 20 kPa sebagai facing sudah memenuhi persyaratan stabilitas global yakni diatas 1,3 sehingga lereng dengan perkuatan dinding MSE yang direncanakan dapat digunakan. Kata kunci: “Dinding MSE”,” Lereng”, “Geogrid”. 
Pengaruh Tebal Plat Pada Daya Dukung Pondasi Rakit Di Tanah Pasir Dan Tanah Lempung Akibat Beban Aksial Statis Sollar, Johanes P. P.; Balamba, Sjachrul; Sarajar, Alva N.; Mandagi, Agnes T.
TEKNO Vol 17, No 72 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konstruksi bangunan tingkat tinggi saat ini, sudah banyak yang menggunakan pondasi dangkal khususnya pondasi rakit yang merupakan plat beton berukuran besar untuk memikul berat bangunan. Untuk mengetahui pengaruh tebal plat terhadap daya dukung pondasi rakit, dibuat model skala kecil pondasi rakit dengan dimensi panjang dan lebar yang sama dan tebal plat yang berbeda. Model pondasi rakit kemudian diuji di laboratorium, dengan dilakukan pemodelan dengan dua jenis tanah yang berbeda untuk mendapatkan penurunan yang terjadi. Hasil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan pemodelan pondasi rakit dengan menggunakan program Plaxis 3D Foundation. Tanah yang digunakan adalah tanah Pasir dan Tanah Pasir Berlempung hasil uji fisik laboratorium. Penurunan tanah maksimum yang diperoleh untuk tanah Pasir memiliki selisih sekitar 12.063% dengan nilai ouput program Plaxis 3D Foundation lebih besar dari hasil laboratorium, dan 6.055% dengan nilai ouput program Plaxis 3D Foundation lebih kecil dari hasil laboratorium untuk tanah Pasir Berlempung. Pengaruh variasi penambahan tebal plat pondasi rakit terhadap daya dukung di tanah Pasir, mengikuti persamaan; untuk hasil Laboratorium y = 19.155x – 134.07; untuk hasil perhitungan Metode Terzaghi y = 13.375x + 157.99; dan untuk hasil analisis Plaxis 3D y = 2.6x + 177.24; sedangkan pengaruh variasi penambahan tebal plat pondasi rakit terhadap daya dukung di tanah Pasir Berlempung, mengikuti persamaan; untuk hasil Laboratorium y = -9.575x2 + 9.585x + 107.25; untuk hasil perhitungan Metode Terzaghi y = 5.605x2 – 8.495x + 175.79; dan untuk hasil analisis Plaxis 3D y = 0.15x + 254.28. Tebal plat pondasi rakit mempengaruhi daya dukung pondasi. Kata kunci — tebal plat pondasi rakit, penurunan, daya dukung
PENGARUH MODULUS GESER TANAH TERHADAP KESTABILAN PONDASI MESIN JENIS BLOK STUDI KASUS: MESIN ID FAN PLTU 2 AMURANG SULUT Lolo, Almey; Balamba, Sjachrul; Sarajar, Alva N.; Mandagi, Agnes T.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 9 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mesin ID Fan merupakan salah satu mesin penunjang untuk mesin penghasil listrik. Mesin ini menghasilkan beban statis berupa berat mesin itu sendiri dan beban dinamis berupa getaran ketika mesin tersebut beroperasi. Untuk itu, diperlukan analisis statis dan analisis dinamissebagai indikator dalam menentukan kestabilan pondasi mesin dan mengaitkan pengaruh modulus geser tanah terhadap kestabilan pondasi mesin. Analisis statis yang memperhitungkan penurunan tanah dan daya dukung tanah dengan menggunakan Metode Terzaghi dan Metode Meyerhof, sedangkan untuk analisis dinamis memperhitungkan frekuensi, redaman, dan amplitudo getaran yang terjadi pada getaran vertikal, getaran horizontal, getaran rocking dan getaran torsi dengan menggunakan Metode Lumped Parameter. Pada analisis statis, untuk Metode Terzaghi hasil yang diperoleh yaitu daya dukung tanah ultimate (qu) = 447,20 t/m2 dan daya dukung izin (qall) = 149,07 t/m2 sedangkan untuk Metode Meyerhof hasil yang diperoleh yaitu daya dukung tanah ultimate (qu) = 472,95 t/m dan daya dukung izin (qall)= 157,65 t/m2. Nilai beban pondasi untuk pondasi blok massive (σ) =6,24 t/m2  dan pondasi blok rangka (σstatis) = 2,19 t/m2. Hal ini menunjukkan bahwa nilai beban dari pondasi lebih kecil dari daya dukung tanah yang diizinkan sehingga daya dukung tanah aman mendukung beban struktur. Sedangkan hasil yang diperoleh pada penurunan tanah  untuk pondasi blok massive akibat beban statis 137,68  ton yaitu 0,0196 cm dan pondasi blok rangka akibat beban statis 48,38 ton yaitu 0,0069 cm.   Pada analisis dinamis, hasil yang diperoleh dari perhitunganmenunjukkan bahwa pondasi blok massive dan pondasi blok rangka tetap stabil pada semua ragam getaran dengan nilai modulus geser tanah 528 t/m2. Selain itu, pondasi blok rangka juga tetap stabil pada getaran vertikal dan getaran horizontal dengan nilai modulus geser tanah 6274 t/m. Sedangkan, untuk hasil variasi nilai modulus geser tanah pada masing-masing ragam getaran didapat bahwa penambahan nilai modulus geser tanah berbanding lurus dengan frekuensi sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya resonansi. Namun untuk redaman, nilai yang dihasilkan tetap konstan dan untuk amplitudo getaran, nilai yang dihasilkan cenderung meningkat sebelum terjadi resonansi tetapi akan cenderung berkurang setelah terjadi resonansi. Hal ini berlaku untuk pondasi blok massive dan pondasi blok rangka.   Kata kunci : beban dinamis, pondasi mesin, pondasi massive, pondasi rangka, modulus geser