Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Pendidikan Kewarganegaraan

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI WISATA MENARA PANDANG SIRING PIERRE TENDEAN KOTA BANJARMASIN Heru Puji Winarso, Mutia Aulida, Fatimah,
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 6, No 11 (2016): Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Lambung Mangkurat University Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mutia Aulida, 2016. Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Retribusi Pelayanan Parkir di Wisata Menara Pandang Siring Pierre Tendean Kota Banjarmasin. Skripsi Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing (I) Hj. Fatimah, Pembimbing (II) Heru Puji Winarso. Kata kunci: pelaksanaan, perda nomor 8 tahun 2011, retribusi parkirPelaksanaan perda parkir di wisata menara Pandang Siring Pierre Tendean Banjarmasin belum sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelayanan parkir, keamanan dan kenyamanan masyarakat pemilik kendaraan, faktor-faktor yang memengaruhi pelaksanan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2011, serta mendeskripsikan upaya yang dilakukan dinas perparkiran dalam menegakkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Retribusi Parkir di wisata Menara Pandang Siring Pierre Tendean Banjarmasin.Metode penelitian yang dipilih adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan metode kualitatif dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan parkir di wisata Menara Pandang belumlah berkualitas. Hal ini dilihat dari apa yang dirasakan masyarakat pengguna parkir. Mereka belum puas karena ada beberapa petugas yang tidak memakai seragam parkir, tidak adanya karcis, dan mereka menarik tarif parkir secara sepihak. Masyarakat belum bisa merasakan keamanan dan kenyamanan ketika mereka memarkirkan kendaraannya di areal Menara Pandang. Faktor yang memengaruhinya, yaitu kurangnya pengawasan dari pemerintah daerah atau dinas  perparkiran, tidak adanya kejelasan tentang berapa tarif parkir yang seharusnya dibayarkan oleh pemilik kendaraan, petugas tidak pernah mendapatkan pelatihan, tidak ada persyaratan untuk menjadi petugas parkir, tidak ada karcis, adanya pengaruh dari tempat lain, kebutuhan hidup yang tinggi, sehingga petugas parkir menganggap hal yang biasa untuk meminta tarif parkir tidak sesuai perda, dan petugas parkir harus menyetorkan sebagian besar penghasilannya kepada dinas terkait. Upaya untuk melaksanakan perda no. 8 tahun 2011 tentang retribusi parkir telah dilakukan. Akan tetapi, upaya tersebut belum maksimal karena banyaknya kendala yang dihadapi, seperti kurangnya aparatur dan minimnya sanksi yang diberikan kepada para pelanggar.Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pelayanan parkir belum maksimal, kemanan dan kenyamanan masyarakat pengguna parkir belum terjamin, banyak faktor yang memengaruhi pelaksanaan parkir, salah satunya kurangnya perhatian pemerintah daerah atau dinas terkait meskipun ada upaya yang telah dilakukan, tetapi belumlah maksimal.
HAK DAN KEWAJIBAN PEREMPUAN DAYAK WARUKIN Siti Fatimah; Sarbaini Sarbaini; Heru Puji Winarso
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2019): PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v9i1.8520

Abstract

Indonesia memiliki beragam suku, agama, bahasa dan kebudayaan. Salah satu suku yang terdapat di Indonesia adalah suku Dayak yang merupakan suku asli pulau Kalimantan. Suku Dayak tersebar diseluruh provinsi di Kalimantan salah satunya adalah Kalimantan Selatan. Terdapat beberapa sub suku Dayak yang ada di Kalimantan Selatan yakni Dayak Maanyan, Deyah, Bakumpai, Meratus dan lainnya. Suku Dayak Maanyan banyak bermukim dibagian utara Kalimantan Selatan salah satunya di kabupaten Tabalong. Masyarakat Dayak Maanyan di Tabalong dalam kehidupannya masih sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keadatan Maanyan, seperti yang terjadi di desa Warukin Kecamatan Tanta atau yang sering disebut dengan Dayak Warukin. Dalam kesehariannya masyarakat Dayak Warukin memiliki kekhasan yakni mengenai hak dan kewajiban bagi perempuan Dayak Warukin baik dalam rumah tangga maupun di masyarakat adat. Hasil penelitian menunjukan bahwa hak perempuan Dayak Warukin dalam rumah tangga yakni hak untuk diberi nafkah, mengatur keuangan dalam rumah tangga, serta berhak mengatur segala hal dalam rumah tangga. Sedangkan kewajibannya yakni wajib patuh terhadap suami, menjaga nama baik suami dan keluarga, wajib mengasuh dan mendidik anak, wajib meringankan beban suami dalam mencari nafkah, serta wajib mengurus keperluan anak dan suami. Selain itu hak perempuan Dayak Warukin di masyarakat yakni meliputi hak untuk dilibatkan dalam setiap kegiatan dimasyarkat seperti upacara adat, berhak memimpin ritual, serta berhak untuk berpartisipasi dalam pemerintah desa. Sedangkan kewajibannya ialah wajib untuk saling tolong menolong, wajib menjaga dan melestarikan budaya adat Dayak Warukin, wajib menyiapkan konsumsi dalam setiap upacara adat, dan wajib untuk turut serta bergotong royong. Kata Kunci: Hak, Kewajiban dan Perempuan Dayak
Kepedulian Orang Tua dalam Menanamkan Karakter Peduli Lingkungan (Studi terhadap Warga di Bantaran Sungai Kuin Kota Banjarmasin) Muhammad Elmy; Heru Puji Winarso
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 9, No 2 (2019): Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v9i2.7553

Abstract

Untuk membentuk manusia yang sadar pentingnya menjaga kelestarian sungai, maka perlu usaha yang dapat membina, mengarahkan dan menjadikan seseorang mempunyai jiwa yang mencintai lingkungan. Orangtua sebagai pendidik pertama dan utama dalam rumah tangga mempunyai peran yang sangat besar untuk membentuk sikap dan perilaku anak agar peduli terhadap lingkungan, khususnya mereka yang tinggal di bantaran sungai pinggiran kota Banjarmasin. Penelitian ini bertujuan mengetahui kepedulian orang tua yang tinggal di bantaran sungai melalui sikap dan peranannya terhadap upaya menanamkan karakter peduli lingkungan kepada anak-anaknya. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui teknik observasi dan wawancara secara mendalam, hingga kemudian dianalisis dengan teknis model interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepedulian orang tua lewat sikap dan perannya dalam membentuk karakter peduli lingkungan pada anak tidak berpengaruh besar bila tidak didukung dengan kondisi masyarakat yang juga memiliki sikap-sikap peduli terhadap lingkungan. Kata Kunci: Kepedulian, Orang Tua, Karakter Peduli Lingkungan
PENGINTEGRASIAN NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN DALAM PEMBELAJARAN PKN PADA SISWA KELAS XII SMKN 3 BANJARMASIN Adi Sutrisno; Harpani Matnuh; Heru Puji Winarso
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2019): PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v9i1.8519

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai kewirausahaan yang di integrasikan dalam pembelajaran PKn pada siswa, mengetahui pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan dalam pembelajaran PKn pada siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data dipilih secara “purposive sampling”, dan pengumpulan data dilakukan dengan teknis observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis hasil penelitian yang dipakai adalah reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Nilai-nilai kewirausahaan yang diintegrasikan dalam pembelajaran PKn yaitu pengintegrasian nilai kemandirian, nilai kreatif (kreativitas belajar), nilai percaya diri, nilai kerja sama, nilai kerja keras, dan nilai kedisiplinan. (2) Pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan dikelas dilakukan dengan cara mengaitkan materi PKn dengan nilai kewirausahaan dalam pembelajaran, memberi motivasi dan nasehat, menggunakan metode tanya jawab dan diskusi saat pembelajaran dan menggunakan model serta media pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian diatas, diharapkan agar guru PKn dapat meningkatkan model pembelajaran PKn berbasis nilai kewirausahaan dan karakter yang mampu membentuk atau sikap kreatif dan mandiri pada siswa saat pembelajaran PKn di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru PKn. Kata Kunci: Integrasi, Nilai Kewirausaa, Pembelajaran PKn 
EVALUASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 PEMBELAJARAN PPKN DI SMAN 1 SUNGAI PANDAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Hidayati Hidayati; Fatimah Fatimah; Heru Puji Winarso
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2019): PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v9i1.10614

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang evaluasi penilaian autentik yang menunjukkan kemampuan murid dalam menyelesaikan tugas dan menganalisis kinerja guru. Metode yang digunakan kualitatif deskriptif. Sumber data dengan purposive sampling dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Data yang didapat dan dianalisis dengan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian belum sesuai dengan prosedur pelaksanaan dalam kurikulum 2013 dan teknik penilaian evaluasinya tidak dilaksanakan secara mendalam dan rutin. Guru PPKn mengalami kesulitan dengan keterbatasannya waktu, terlalu banyak perangkat pembelajaran, kurangnya motivasi siswa, banyaknya jenis penilaian, faktor pendukung motivasi antar guru yang lain, sarana dan prasarana dan buku guru sebagai acuan. Tiga tahun berjalan belum bisa dikatakan maksimal pembelajarannya. Saran peneliti perlu bimbingan dari pengawas teknis  dan mengoptimalisasi penilaian autentik.Kata Kunci :  Evaluasi Penilaian Autentik, Penilaian Autentik, Kurikukulum 2013.
THE ROLE Of COMPASSION AS A SHARED VALUE OF GRASSROOTS COMMUNITIES IN A CIRCULAR ECONOMY Muhammad Elmy; Novita Alfinuri; Heru Puji Winarso; Zainul Akhyar
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 12, No 01 (2022): Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v12i01.14029

Abstract

Dalam konteks masyarakat pedesaan, sudah sejak lama dibicarakan bagaimana cara mencapai pola pikir enterpreneurial, yaitu mampu menopang diri sendiri sambil memberikan pelayanan kepada orang lain. Moral dan identitas etis dari komunitas tingkat akar rumput ini sebagai jantung dari warga negara yang mempengaruhi kehidupan mereka khususnya tentang nilai-nilai bersama di antara anggota masyarakat yaitu welas asih. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peran welas asih sebagai nilai bersama dari masyarakat tingkat akar rumput dalam ekonomi sirkular. Metode penelitian ini mengugunakan studi empiris. Hasil dari penelitian ini menunjukkan welas asih adalah fokus utama pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan sirkular.Welas Asih, Nilai Bersama, Masyarakat Akar Rumput, Ekonomi Sirkular