. Fitriana
Unknown Affiliation

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PERAN WIRAUSAHA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (Studi Kasus Usaha Penjahit Perempuan di Mukim Lhoknga) Nurul Latifa; Rosmala Dewi; . Fitriana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 3, No 2 (2018): MEI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dinamika perkembangan wirausaha dalam suatu negara tidak lepas dari partisipasi dan peran perempuan. Bahwasannya bukan hanya suami yang berperan mencari nafkah, istri pun punya peran untuk membantu perekonomian keluarga, itu lah yang dilakukan para perempuan di Mukim Lhoknga. Membuka usaha bukan hanya perekonomian keluarga saja yang stabil, namun dengan penghasilan yang didapat dari hasil usaha menjahit, para istri yang bekerja sebagai penjahit sudah mampu membeli sebagian peralatan rumah tangga maupun perabotan rumah dari hasil menjahit. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana kondisi sosial ekonomi keluarga dan motivasi perempuan wirausaha dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga di Mukim Lhoknga. Tujuan penelitian untuk mengetahui kondisi ekonomi keluarga perempuan wirausaha yang ada di Mukim Lhoknga dan motivasi perempuan wirausaha dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga di Mukim Lhoknga. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan cara pengambilan subjek menggunakan teknik purposive sampling yaitu pemilihan sampel ditentukan oleh penelitian karena adanya pertimbangan tertentu, sebagai contoh untuk mengetahui peran wirausaha perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan kondisi ekonomi perempuan yang membuka usaha menjahit di Mukim Lhoknga termasuk dalam kondisi yang berkecukupan sehingga dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Motivasi penjahit adalah ingin membahagiakan keluarga dengan cara mencukupi segala sesuatu yang diperlukan setiap harinya, membantu keuangan keluarga dengan menabung serta ingin membiayai pendidikan anak sampai perguruan tinggi. Kata Kunci : Peran Wirausaha, Kesejahteraan Keluarga, Penjahit Perempuan
MODEL BUSANA UNTUK KESELAMATAN BERKENDARA BAGI WANITA MUSLIMAH Syarifah Millatun Nisa; Anizar Ahmad; . Fitriana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 3, No 2 (2018): MEI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemilihan model busana dengan bagian bawah yang lebih lebar seperti potongan sircle menjadi suatu mode berpakaian yang cukup digemari oleh kaum wanita, khusunya para mahasiswi. Gaya desain yang kasual dari model busana tersebut menjadi pilihan yang dianggap sesuai untuk dikenakan dalam melakukan aktifitas yang dijalani oleh mahasiswa sehari-hari, namun jika dilihat dari segi keselamatan di jalan raya, dengan penggunaan kendaraan bermotor yang menjadi alternatif transportasi yang dipilih oleh mahasiswa, model busana tersebut telah menjadi hambatan bagi keselamatan diri sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih mendalam tentang model busana yang menjadi hambatan keselamatan ketika berkendara roda dua, dan untuk mendesain model busana yang sesuai bagi wanita muslimah khususnya mahasiswi ketika berkendara dalam kesempatan sehari-hari atau kuliah. Penelitian ini menerapkan metode penelitian dan pegembangan atau research and development. Subjek dalam penelitian berjumlah 5 orang mahasiswi dengan menggunakan model busana yang dapat membahayakan keselamatan diri ketika berkendara, dan mahasiswi yang menggunakan kendaraan bermotor, dan berada di seputaran Kecamatan Syiah Kuala, yang dipilih dengan menggunakan teknik puposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui, observasi partisipatif yang ada di lapangan, wawancara semistruktural serta dokumentasi terhadap masalah yang terjadi. Teknik pengolahan dan analisis data diperoleh dengan pendekatan kualitatif deskriptif, dimana data yang terkumpul dideskripsikan dalam bentuk narasi dan diinterpretasikan dalam bentuk desain busana yang sesuai dengan hasil yang diharapkan dari data yang diperoleh. Kata kunci: model busana, keselamatan berkendara, muslimah
KREATIVITAS MAHASISWA TATA BUSANA DALAM PENGGUNAAN BUSANAKULIAH Yuan Sarah Baniaji; . Mukhirah; . Fitriana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 3, No 1 (2018): FEBRUARI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kreativitas dalam berbusana memerlukan keterampilan khusus dalam menggunakan busana dan harus memperhatikan kesempatan penggunaan, bentuk tubuh dan padupadan warna ataupun model busana tersebut. Menampilkan busana yang terlihat kreatif tidak harus memiliki busana-busana baru, dengan menggunakan busana yang sudah ada juga dapat membuat penempilan terlihat menarik dan indah. Penelitian ini berupaya untuk mengetahui cara mahasiswa Tata Busana dalam mempadupadankan busana untuk kesempatan kuliah dan untuk mengetahui pemilihan pelengkap atau aksesoris busana yang akan digunakan pada kesempatan kuliah. Sampel penelitian adalah Mahasiswa Tata Busana Program Studi PVKK FKIP Unsyiah angkatan 2015 yang berjumlah 39 orang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket ( kuesioner). Berdasarkan hasil analisis data peneliti menemukan bahwa model busana yang digunakan lebih dari setengah (56,42%) responden memilih kemeja dengan paduan rok kembang untuk memudahkan mengkombinasi, pemilihan corak bahan yang digemari oleh responden sebagian besar (71,8%) memilih corak bahan polos atau kombinasi untuk kesempatan kuliah, dalam pemilihan warna sebagian besar (66,67%) responden memilih menggunakan warna netral. Dalam pemilihan aksesoris sebagian besar (64,10%) responden kurang menyenangi mempadupadankan aksesoris untuk kesempatan kuliah karena lebih nyaman hanya menggunakan pelengkap sederhana seperti sepatu dan tas tanpa menggunakan aksesoris lainnya. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden sudah mampu mempadupadankan dan menggunakan busana yang kreatif dengan tidak menggunakan aksesoris busana yang berlebihan. Hal ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh mahasiswa Tata Busana Program Studi PVKK FKIP Unsyiah untuk lebih mengembangkan kreativitas dalam mempadupadankan busana dengan aksesoris-aksesoris yang tidak berlebihan untuk menampilkan penampilan yang berbeda dan dapat diikuti oleh mahasiswa jurusan lainnya tanpa meninggalkan etika dan syariat yang berlaku. Kata kunci: Kreativitas mahasiswa, busana kuliah PENDAHULUAN
PENERAPAN POLA DASAR BUSANA WANITA PADA USAHA MENJAHIT PAKAIAN WANITA DI KECAMATAN DARUL IMARAH ACEH BESAR Annisa Ursiah; Fikriah Noer; . Fitriana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 3, No 1 (2018): FEBRUARI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan manusia akan pakaian semakin meningkat setiap tahunnya, khususnya pada pakaian wanita. Penjahit pakaian wanita biasanya memiliki beragam pola yang digunakan dalam membuat pola pakaian wanita. Penjahit pakaian wanita khususnya di Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar tentunya menerapkan satu jenis pola dasar yang digunakan sebagai pedoman dalam membuat sebuah pakaian, hal tersebut dapat mempengaruhi hasil jahitan dan proses menjahit yang berbedabeda antara satu dengan lainnya. Penelitian ini berupaya mengetahui bagaimana penerapan pola dasar busana yang digunakan oleh penjahit pakaian wanita mempengaruhi proses menjahit pada usaha menjahit pakaian wanita di Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui penerapan pola dasar busana wanita yang digunakan pada usaha menjahit pakaian wanita di Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar. (2) Mengetahui pengaruh dari penerapan pola dasar yang dipilih oleh setiap penjahit pakaian wanita di Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar terhadap proses menjahit pakaian tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah tiga penjahit yang berada di Kecematan Darul Imarah Aceh Besar. Untuk mengumpulkan data digunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian penulis menemukan tiga usaha modiste atau penjahit yang menggunakan pola dasar dalam membuat pola dasar busan wanita yang berbeda. Diantaranya responden A membuat pola dengan menggunakan pola krontruksi di atas kain, responden B menggunakan pola kontruksi dan kontruksi di atas kain. sedangkan responden C menggunakan pola standar dengan teknik pengembangan. Masingmasing pola yang digunakan responden memiliki kelemahan dan kelebihan tersendiri. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, penerapan pola pada usaha busana yang di lakukan oleh tiga usaha modiste yang berada di Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar adalah pola kontruksi, pola kontruksi di atas kain, dan pola standar dengan teknik pengembangan. Meskipun memiliki perbedaan dalam penerapan pola yang dikembangkan, akan tetapi untuk pakaian yang menggunakan pola dasar kontruksi dan pola kontruksi diatas kain menghasilkan busana yang bagus dan sesuai ukuran saat di pakai oleh konsumen, namun untuk pakaian yang menggunakan pola standar, penjahit perlu menambahkan ukuran pada bagian pinggang, dada, dan panjang baju untuk beberapa konsumen, karena ukuran badan konsumen tidak sama dengan ukuran pada pola standar.
PROSES UPACARA BERINAI PADA PENGANTIN DI DESA TEUBANG PHUI BARU KECAMATANMONTASIK KABUPATEN ACEH BESAR Novianti Surya Putri; Rosmala Dewi; . Fitriana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 4 (2017): November
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Aceh Besar memiliki keberagaman adat yang sering dijadikan sebagai sarana ukur, masyarakat Aceh Besar dapat menimbang dan menengah berbagai persoalan sosial kemasyarakatan, salah satu di antarannya adalah adat budaya berinai (bh gaca ). Bh gaca dipakai untuk pengantin yang akan menikah, maka tidaklah sempurna apabila pengantin tidak memakai inai. Dari sisi pelaksanaannya, memakai inai itu tradisi masyarakat yang telah ada sejak dulu, jadi adat dapat dipahami sebagai kebiasaan individu atau masyarakat yang dilakukan secara adat dalam kurun waktu yang ditentukan. Telah dilakukan penelitian proses upacara berinai pada pengantin di Desa Teubang Phui Baru Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses upacara, tekhnik, motif serta perkembangan berinai (bh gaca ) yang dilakukan pada saat upacara pernikahan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan subjek penelitian lima orang yang di pandang tepat sebagai informan. Pengumpulan data diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa proses adat bh gaca sudah jarang di lakukan oleh masyarakat. Teknik yang digunakan oleh penginai sudah bervariasi dan berkembang sesuai dengan perkembangn zaman modern, motif India merupakan motif yang sangat digemari oleh masyarakat karena memiliki beragam corak akan tetapi bahan yang digunakan tetap dipertahankan. Bh gaca (berinai) tidak lagi digunakan pada saat proses pernikahan saja, akan tetapi proses berinai sudah menjadi fashion bagi masyarakat.
THE CHANGE OF BRIDAL HAIR ACCESSORIES OF GREAT ACEH BRIDES Aprilia Mentari; . Mukhirah; . Fitriana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 4 (2017): November
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bridal hair accessories are accessories commonly worn by a bride on her wedding day. This research aims to identify authentic traditional bridal hair accessories of Great Aceh culture, to identify modified traditional bridal hair accessories worn by the brides from Great Aceh regency, and to find out the cause of the change in bridal hair accessories of Great Aceh brides. The method of analysis used was descriptive qualitative method, and area of research comprised of Great Aceh and Banda Aceh. The subject of this research is 6 people which consists of 3 make up artists, 2 brides, and 1 Acehnese traditional figure. Technique used to conduct data was literature study, interview, observation, and documentation. The results showed that the original types of bridal hair accessories from Great Aceh are lapek patham dhoe, patham dhoe, culok k, priek-priek, ayeum gumbak, and bungong gt-gt. The research also found that there are several types of modified bridal hair accessories worn by Great Aceh brides, among those are crowns, modified priek-priek, modified culok ok, modified kembang goyang, forehead ornaments, and fresh flowers. The change in bridal hair accessories of Great Aceh brides may be caused by the lack of people willing to socialize about the authentic traditional bridal hair accessories of Great Aceh culture, current development that may change peoples preferences and tastes, the rampant growth of new make up artists who dont have enough knowledge about the meaning of each and every piece of the authentic traditional bridal hair accessories of Great Aceh culture, and the declining production of the authentic traditional bridal hair accessories of Great Aceh regency. Keywords: Hair Accessories, Bride.
MODIFIKASI BUSANA REMPILIS GAYO LUWES DI KALANGAN REMAJA BANDA ACEH Rizki Maisarah; . Mukhirah; . Fitriana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 3 (2017): Agustus
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuannya untuk mengetahui modifikasi busana rempelis Gayo Luwes yang dikenakan oleh remaja di Banda Aceh. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang memberikan gambaran tentang fenomena-fenomena yang terjadi saat ini. Subjek penelitian remaja kota Banda Aceh, pengumpulan data melalui wawancara. Kesimpulan penelitian yaitu: Modifikasi motif-motif yang banyak dihasilkan pengrajin saat ini sudah berkembang di seluruh kota Banda Aceh tetapi didalam modifikasi motif rempilis tidak terlalu menghilang dasar adat atau tidak banyak menghilang motif dasar. Pengembangan busana motif rempilis Gayo Lues di kota Banda Aceh sangat berkembang pada remaja usia 20 ke atas dalam merubah model busana moderen yang klasik. Remaja sangat menyukai busana rempilis Gayo Lues yang dikembangkan oleh pengrajin di Banda Aceh. Jenis-jenis yang dihasilkan pengrajin selain busana rempilis, ada tas, kupian, dan gelang tangan yang sangat diminati oleh konsumen. Kata Kunci: Modifikasi Busana, Rempilis Gayo Luwes, Remaja
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA DI MAN 1 BANDA ACEH Sri Rizki Fitria; . Mukhirah; . Fitriana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 3 (2017): Agustus
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Struktur kurikulum merupakan konsep pengorganisasian dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara guru mengimplementasikan kurikulum 2013 pada mata pelajaran Prakarya. Secara khusus penelitian bertujuan mengetahui tanggapan guru tentang penerapan kurikulum 2013 pada mata pelajaran Prakarya, mengetahui cara guru menerapkan kurikulum 2013 pada mata pelajaran Prakarya, mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam menerapkan kurikulum 2013 pada mata pelajaran di MAN I Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 5 orang guru yang mengajar mata pelajaran Prakarya. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan teknik analisis data. Berdasarkan hasil penelitian, temuan penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut. Pertama, kurikulum 2013 merupakan salah satu rancangan baru dari dinas pendidikan untuk memajukan mutu pendidikan. Penerapan kurikulum 2013 pada mata pelajaran Prakarya juga efektif dalam membentuk karakter siswa. Kedua, RPP disiapkan untuk memudahkan guru tersebut mengajar dan RPP yang disiapkan sesuai dengan kurikulum 2013. Ketiga, hambatan yang dihadapi ialah masih ada diantara siswa yang sulit memahami materi pelajaran dan latar belakang pendidikan guru yang berasal bukan dari mata pelajaran Prakarya. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang dirancang oleh pusat Dinas Pendidikan untuk memajukan mutu pendidikan melengkapi kekurangan kurikulum sebelumnya dalam proses pembelajaran, dan kurikulum ini mampu untuk membentuk karakteristik siswa. Latar belakang pendidikan guru juga harus sesuai dengan bidang pelajaran yang dijarkannya terhadap siswa.
PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAHIT APLIKASI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL (Penelitian Tindakan Kelas di SMK Negeri 1 Mesjid Raya) Putri Raihanum; Rosmala Dewi; . Fitriana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 1, No 2 (2016): NOVEMBER
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berkembangnya teknologi saat ini membuat guru semakin banyak cara dalam mewujudkan kemauan dan menciptakan kesuksesan belajar. Salah satu dilakukan dengan menerapkan media audiovisual dalam pembelajaran sehingga membuat siswa tertarik, terhindar dari kebosanan dalam mengikuti pembelajaran, yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan Media Audiovisual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Data penelitian bersumber dari guru Pelajaran Jahit Aplikasi dan 28 orang siswa kelas XI Tektil di SMK Negeri 1 Mesjid Raya. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan pretes sebelum memulai materi, melalui tes kepada siswa, melalui respon siswa terhadap media audiovisual, serta lembar observasi. Pengolahan data dengan menggunakan rumus persentase. Simpulan penelitian menunjukkan dengan menggunakan media audiovisual dapat menyederhanakan kesulitan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa, supaya lebih mudah dipahami sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa lebih maksimal. Megingat menggunakan media audiovisual dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa, disarankan kepada guru Menjahit Aplikasi untuk menggunakan Media Audiovisual dalam proses pembelajaran.Kata Kunci: Peningkatan Proses, Hasil Belajar, Media AudiovisualThe development of technology today makes teachers more and more ways in realizing the will and create success learn one of them by applying audiovisual media in learning so that makes students interested, avoid the boredom in following the learning, which aims to improve student learning outcomes. This study aims to determine the activity of teachers and student activities in following the learning and to know the improvement of student learning outcomes by using Audiovisual Media. The method used in this research is quantitative descriptive method. This research data is sourced from the teacher of application sewing lesson and 28 students of class XI Tektil in SMK Negeri 1 Mesjid Raya. Data collection in this study by giving prites before the start of the material, through student tests, through student responses to audiovisual media, observation sheet. Data processing in this research is by using formula percentage. The conclusion of this research is to use audiovisual media can simplify the difficulties that are conveyed to the students to more easily understand what is delivered by the teacher so as to improve student learning outcomes maximum. Megingat using audiovisual media in learning can improve student learning outcomes, it is advisable to teachers sewing applications to use Audiovisual Media in the delivery of material.
Pengaruh Pernikahan Dini Terhadap Kesejahteraan Keluarga di Gampong Kuta Bahagia, Kabupaten Aceh Barat Daya . Rahmiyanti; Anizar Ahmad; . FITRIANA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 2 (2017): MEI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh pasangan yang berusia dibawah umur 21 tahun baik itu pria maupun wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pernikahan dini dan pengaruh pernikahan dini terhadap kesejahteraan keluarga di Gampong Kuta Bahagia Kabupaten Aceh Barat Daya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Responden terdiri atas tujuh orang yang berstatus sebagai istri. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab dan pengaruh terjadinya pernikahan dini di Gampong Kuta Bahagia, Kabupaten Aceh Barat Daya, dari ketujuh responden memberi jawaban yang berbeda, juga cara mengatasi permasalahan yang kadang kala harus mereka hadapi. Ada diantara mereka yang menikah di usia dini disebabkan dari beberapa hal seperti faktor ekonomi, married by accident, perjodohan, karena cinta dan paksaan dari orang tua yang mengharuskan mereka menikah pada usia dini. Kecuali itu ada juga pasangan dari pernikahan usia dini, merasa bahagia dengan pasangannya. Hal ini juga dibenarkan dari beberapa narasumber yaitu: ibu kandung, ibu mertua, kakak perempuan dan tetangga lainnya. Pengaruh pernikahan dini terdapat berbagai macam dampak yang ditimbulkan seperti: konflik yang berkepanjangan, keguguran, dan perceraian. Agar masyarakat khususnya orang tua dan juga bagi pasangan muda Gampong Kuta Bahagia, sebaiknya lebih mementingkan pendidikan anaknya, agar dapat mengikuti pendidikan minimal tingkat SMA.Kata Kunci: Pernikahan dini, Kesejahteraan Keluarga