. Mukhirah
Unknown Affiliation

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

APRESIASI WANITA DEWASA DI GAMPONG LAMSEUPEUNG TERHADAP PEMAKAIAN BUSANA BORDIRAN MOTIF ACEH BESAR CH Yanda Viliangsa; . Mukhirah; . Fadhilah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 3, No 1 (2018): FEBRUARI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Apresiasi busana wanita bordir Aceh adalah proses pemberian penghargaan tentang busana wanita yang memikirkan sikap dalam berbusana tentang model yang mengungkapkan secara langsung melalui rasa kagum. Bordiran motif Aceh merupakan suatu seni menghias kain yang menggunakan motif Aceh sebagai penghias busana, aksesoris dan milineris. Penelitian yang berjudul Apresiasi Wanita Dewasa di Gampong Terhadap Pemakaian Busana Bordiran Motif Aceh Besar, bertujuan untuk (1) Mengetahui ketertarikkan wanita dewasa di gampong Lamseupeung dalam menggunakan busana bordiran motif Aceh Besar. (2) Mengetahui kepedulian wanita dewasa terhadap penggunaan bordiran motif Aceh Besar pada busana. (3) Mengetahui pemanfaatan busana bordir Aceh Besar dikalangan wanita dewasa gampong Lamseupeung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat naturalistik, dengan sampel sebanyak tiga puluh responden. Teknik pengambilan data secara purposive sampling. Pengumpulan data diperoleh melalui kuisioner, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data, peneliti menemukan bahwa responden tertarik dalam menggunakan busana bordiran motif Aceh. responden menunjukkan kepedulian untuk menggunakan busana bordir motif Aceh sebagai bentuk dalam melestarikan budaya Aceh dan perekonomian Aceh. menurut responden pemanfaatan busana bordir Aceh dikalangan wanita dewasa sangat bagus dan dapat memberikan pengetahuan tentang makna yang tersembunyi didalam bordiran motif Aceh, sehingga dapat membantu memperkenalkan bordir motif Aceh secara luas. Kata kunci: Apresiasi Busana Wanita, Bordiran Motif Aceh
PENATAAN KERUDUNG WANITA DENGAN MODEL PUNUK UNTA . Sarmiwati; . Mukhirah; Fikriah Noer
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 3, No 2 (2018): MEI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berkembangnya zaman membuat kaum wanita semakin kreatif menghias dan mempercatik diri, berbagai trend fashion kini merebak ditengah tengah masyarakat, salah satu trend fashion tersebut adalah penataan kerudung dengan model punuk unta, yang jelas bertentangan dengan syariat Islam. Penelitian ini berupaya untuk mengungkapkan apa yang mendorong para wanita menggunakan model kerudung punuk unta, salah satu tujuannya adalah agar dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan para wanita menggunakan model kerudung punuk unta serta pandangan kaum wanita terhadap pemakaian kerudung model punuk unta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif yang diteliti dengan bentuk wawancara langsung dengan responden di acara wisuda yang bertempat di gedung AAC Dayan Dawood. Berdasarkan hasil analisis data, temuan penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut. Pertama, faktor yang mendorong kaum wanita menggunakan kerudung model punuk unta adalah kerapian dan keindahan. Kedua, pandangan kaum wanita terhadap model kerudung punuk unta hampir semua mereka mengetahui tentang hukumnya namun mereka mereka tetap memakainya dengan alasan agar nampak lebih modis. Ketiga, sebagian kaum wanita masih mengutamakan trend dibandingkan penerapan syariat Islam dalam mengkreasikan kerudung. Keempat, kaum wanita menerapkan model kerudung yang berbeda pada setiap kesempatan. Simpulan penelitian ini adalah masih banyak kaum wanita yang mengkreasikan kerudung terkadang masih sangat jauh dari fungsi kerudung itu sendiri dalam syariat Islam karena lebih memperhatikan nilai keindahan dan kecantikan saja. Karena Islam merupakan pedoman dalam kehidupan kaum muslim saran peneliti sebaiknya kaum wanita dapat mencari kreasi kerudung yang lain yang tentunya sesuai syariat Islam namun tetap terlihat cantik. Kata kunci: Penataan, Kerudung, Model Punuk Unta.
KREATIVITAS MAHASISWA TATA BUSANA DALAM PENGGUNAAN BUSANAKULIAH Yuan Sarah Baniaji; . Mukhirah; . Fitriana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 3, No 1 (2018): FEBRUARI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kreativitas dalam berbusana memerlukan keterampilan khusus dalam menggunakan busana dan harus memperhatikan kesempatan penggunaan, bentuk tubuh dan padupadan warna ataupun model busana tersebut. Menampilkan busana yang terlihat kreatif tidak harus memiliki busana-busana baru, dengan menggunakan busana yang sudah ada juga dapat membuat penempilan terlihat menarik dan indah. Penelitian ini berupaya untuk mengetahui cara mahasiswa Tata Busana dalam mempadupadankan busana untuk kesempatan kuliah dan untuk mengetahui pemilihan pelengkap atau aksesoris busana yang akan digunakan pada kesempatan kuliah. Sampel penelitian adalah Mahasiswa Tata Busana Program Studi PVKK FKIP Unsyiah angkatan 2015 yang berjumlah 39 orang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket ( kuesioner). Berdasarkan hasil analisis data peneliti menemukan bahwa model busana yang digunakan lebih dari setengah (56,42%) responden memilih kemeja dengan paduan rok kembang untuk memudahkan mengkombinasi, pemilihan corak bahan yang digemari oleh responden sebagian besar (71,8%) memilih corak bahan polos atau kombinasi untuk kesempatan kuliah, dalam pemilihan warna sebagian besar (66,67%) responden memilih menggunakan warna netral. Dalam pemilihan aksesoris sebagian besar (64,10%) responden kurang menyenangi mempadupadankan aksesoris untuk kesempatan kuliah karena lebih nyaman hanya menggunakan pelengkap sederhana seperti sepatu dan tas tanpa menggunakan aksesoris lainnya. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden sudah mampu mempadupadankan dan menggunakan busana yang kreatif dengan tidak menggunakan aksesoris busana yang berlebihan. Hal ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh mahasiswa Tata Busana Program Studi PVKK FKIP Unsyiah untuk lebih mengembangkan kreativitas dalam mempadupadankan busana dengan aksesoris-aksesoris yang tidak berlebihan untuk menampilkan penampilan yang berbeda dan dapat diikuti oleh mahasiswa jurusan lainnya tanpa meninggalkan etika dan syariat yang berlaku. Kata kunci: Kreativitas mahasiswa, busana kuliah PENDAHULUAN
HIJAB SYARI MULTIFUNGSI BAGI REMAJA MUSLIMAH Malisga Afwica; . Mukhirah; . Fadhilah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 3, No 1 (2018): FEBRUARI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hijab merupakan suatu ketentuan yang wajib digunakan bagi wanita muslimah, kriteria hijab syari adalah hijab yang longgar, menutup dada, dan tidak transparan. Penggunaan hijab untuk dwi fungsi sering disebut dengan nama multifungsi, hijab multifungsi merupakan hijab yang dapat digunakan langsung pada beberapa kesempatan, dalam penelitian ini khususnya pada kesempatan kuliah sekaligus kesempatan ibadah (shalat). Judul penelitian ini merupakan Hijab Syari Multifungsi bagi Remaja Muslimah dengan tujuan khusus yaitu: model hijab remaja saat ini, desain hijab syari multifungsi, proses menciptakan hijab syari multifungsi, dan aplikasi hijab syari multifungsi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen terapan adalah penelitian yang dilakukan secara sistematis untuk menguji/mengembangkan teori-teori yang ada, dan hasil penelitian tidak harus baru melainkan aplikasi baru dari sebuah penelitian, yang bertujuan untuk menciptakan hijab syar;i multifungsi (kesempatan kuliah sekaligus ibadah (shalat)) bagi remaja muslimah. Objek dalam penelitian ini diperuntukkan untuk remaja muslimah berumur 17-22 tahun, sebanyak 3 hijab yaitu: hijab syari multifungsi model lipat, hijab syari multifungsi model tali serut, dan hijab syari multifungsi model kancing. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik kepustakaan, dokumentasi, dan eksperimen terapan. Berdasarkan hasil penelitian hijab syari multifungsi model lipat, tali serut, dan kancing yang didesain dan dijahit menggunakan langkah-langkah yang sistematis dan terarah sesuai dengan desain model yang akan dijahit. Secara keseluruhan hasil eksperimen yang diperoleh menarik dan terdapat nilai inovasi tinggi, dengan adanya eksperimen hijab syari multifungsi yang sudah dimodifikasi menjadi model dan aplikasi hijab syari multifungsi yang baru dan dapat menarik minat remaja dalam penggunaan hijab syar'i multifungsi pada kehidupan yang nyata. Kata Kunci: model, hijab, syari, multifungsi, remaja, muslimah.
PEMAKAIAN BUSANA RENANG REMAJA PUTRI DI KOLAM RENANG TIRTA RAYA BANDA ACEH Ariska Firza; . Mukhirah; Fikriah Noer
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 3, No 1 (2018): FEBRUARI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Renang merupakan cabang olahraga yang sangat baik bagi kesehatan tubuh. Penggunaan busana renang juga mempengaruhi kenyamanan remaja putri dalam berenang. Busana renang pada remaja putri di kolam renang Tirta Raya Banda Aceh saat ini belum sesuai dengan Syariat Islam, dalam kenyataannya banyak remaja melakukan aktivitas berenang menggunakan busana sehari-hari yang membentuk lekuk tubuh dan tidak menutup aurat. sesuai dengan Qanun Aceh No 11 tahun 2002 tentang pelaksanaan Syariat Islam, bidang Aqidah, Ibadah dan Syiar islami, termasuk didalamnya tentang penggunaan berpakaian menjadi suatu kewajiban bagi masyarakat muslim Aceh, salah satunya busana renang muslimah. Penelitian yang bertujuan (1) Mengetahui desain busana renang remaja putri yang digunakan saat berenang. (2) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi remaja putri dalam pemilihan busana renang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan subjek penelitian lima responden. Teknik pengambilan data secara purposive sampling. Pengumpulan data diperoleh dari, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa busana renang yang dipakai oleh remaja putri dikolam renang Tirta Raya Banda Aceh belum memenuhi Syariat Islam yang mempengaruhi remaja putri dalam pemilihan busana adalah diri sendiri dan kebiasaan, karena nyaman dan mudah dalam melakukan olahraga berenang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemakaian busana renang yang digunakan untuk melakukan aktivitas berenang di kolam renang Tirta Raya Banda Aceh yang paling utama adalah, menutup aurat dan nyaman saat dipakai. Faktor yang mempengaruhi penggunaan busana renang remaja putri adalah kenyamanan dalam berenang dan lingkungan sekitar yang tidak pernah mendapat teguran dari siapapun baik itu orang tua, teman, maupun teguran dari pihak kolam renang, pihak penegak Syariat Islam di Kota Banda Aceh. Kata kunci:Busana Renang, Remaja Putri, Kolam Renang Tirta Raya
MODEL BUSANA PENGAJIAN BAGI IBU-IBU DI KOMPLEK MUTIARA CEMERLANG KAJHU ACEH BESAR . Resminten; . Mukhirah; Fikriah Noer
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 4 (2017): November
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Busana pengajian identik dengan busana yang muslimah, pada saat ini busana muslimah tidak hanya di pakai untuk keperluan mengaji atau acara-acara keagamaan saja, busana muslimah dapat digunakan pada berbagai kesempatan. Dalam pengamatan awal bedasarkan lokasi yang di pilih penelitian Berjudul Model Busana Pengajian Bagi Ibu-Ibu di Komplek Mutiara Cemerlang kajhu Aceh Besar, dilaksanakan dengan tujuan mengetahui penggunaan busana untuk kesempatan pengajian dikalangan ibu-ibu di Komplek Mutiara Cemerlang kajhu Aceh Besar, mengetahui model, bahan, warna dan corak yang digunakan serta mengetahuai faktorfaktor yang mempengaruhi ibu-ibu di Komplek Mutiara Cemerlang Kajhu Aceh Besar dalam memilih busana untuk kesempatan pengajian. Metode yang di gunakan yaitu metode desriptif kuantitatif dengan sample sebanyak 40 dengan tektik total sampling. Pengumpulan data menggunakan angket, pengolahan data menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pemilihan model busana pengajian pada umumnya (100%) responden memilih gamis sebagai busana yang digunakan karena model tersebut sudah sesuai dengan syariat Islam. Selanjutnya dalam penggunaan pelengkap busana pada umumnya (92,5%) memilih syari sebagai kerudung dan pada umumnya (82,5%) memilih tas jinjing sebagai pelengkap busana pengajian. Selain itu dalam pemilihan bahan, warna, dan corak busana pada umumnya (90%) responden memilih bahan katun sebagai bahan yang digunakan saat pengajian dikarnakan bahan tersebut nyaman digunakan, dalam pemilihan warna pada umumnya (90%) responden memlih warna yang lembut dan polos sebagai motif busana pengajian, responden kurang dari setengah memilih model kembang A tanpa potongan sebagai desain busana pengajian. Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu-ibu di Komplek Mutiara Cemerlang kajhu Aceh Besar dalam memilih busana untuk kesempatan pengajian setengah (50%) diri sendiri, internet, dan trend sebagai sumber pengetahuan dalam memilih model busana dan kadang-kadang orang sekitar juga menanyakan dan mempertanyakan gaya busana hanya sedikit pengaruh positif yang didapatkan. Disimpulkan bahwa pada umumnya ibu-ibu dalam pemilihan busana pengajian sudah baik dan sesuai dengan syariat Islam yang berlaku di dunia khususnya di Aceh. Kata Kunci: Model, BusanaPengajian.
PROFIL PENJAHIT WANITA DI GAMPONG MON ALUE KECAMATAN INDRAPURI ACEH BESAR Nia Amalia; . Mukhirah; Fikriah Noer
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 4 (2017): November
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam dunia wirausaha profil penjahit wanita terbagi menjadi 2 yaitu artribut personal pebisnis wanita, dan organisasi bisnis wanita. Menjahit adalah melekatkan, menyambung, mengelem, dan sebagainya dengan jarum dan benang, sedangkan penjahit ialah orang yang mata pencahariannya menjahit pakaian, tas, dan sebaginya. Penelitian yang berjudul Profil Penjahit Wanita Di Gampong Mon Alue Kecamatan Indrapuri Aceh Besar bertujuan untuk mengetahui (1) Latar belakang pengetahuan atau keterampilan menjahit yang dimiliki oleh ibu-ibu penjahit wanita di Gampong Mon Alue Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar memperoleh ilmu menjahit busana wanita (2) Cara pengelolaan usaha menjahit oleh penjahit wanita di Gampong Mon Alue Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar (3) Teknik yang digunakan oleh masing-masing penjahit wanita di Gampong Mon Alue Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga Pengelola Usaha Menjahit Busana Wanita yang berada di Gampong Mon Alue Kecamatan Indrapuri Aceh Besar. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang suatu usaha sangat dipengaruhi oleh jenjang pendidikan, motivasi, serta keinginan untuk mengembangkan potensi dari dalam diri. Pengelolaan usaha menjahit tidak harus mengeluarkan modal yang besar, dengan bermodalkan keberanian, ketekunan, meningkatkan pengetahuan, kreatifitas, terampilan dalam mengelola usaha, memperluas wawasan dalam melihat peluang pasar, serta mengetahui bagaimana yang diminati konsumen. Teknik menjahit yang yang digunakan oleh para responden berbeda-beda, disesuaikan dengan jenis usaha yang dikembangkan. Teknik menjahit yang benar akan mempengaruhi kualitas dari hasil produk busana. Kiat-kiat yang dilakukan pengusaha untuk mempertahankan daya tarik pelanggan adalah dengan mempertahankan mutu dan kualitas serta terus menggali ilmu. Kata Kunci: Profil, Penjahit, Penjahit Wanita,
TEKNIK PEWARNAAN TEKSTIL DENGAN BAHAN WARNA ALAMI DAN TEPUNG KANJI CAIR PADA KAIN KATUN Aulia Irhami; . Mukhirah; . Fikriah Noer
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 4 (2017): November
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Warna sangat mempengaruhi kehidupan manusia, tidak hanya panca indra manusia dan kejiwaan manusia tapi, merubah, menambah/ menciptakan sesuatu menjadi lebih indah. Hal tersebut juga mempengaruhi manusia mengenai tekstil dalam hal mengapresiasikan warna sebagai bentuk seni pada bahan kain, teknik pewarnaan tekstil pada kain umumnya dikenal dan dilakukan dengan metode pencelupan berupa jumputan, batik , dan teknik sprayer yang berarti penyemprotan. Ada banyak teknik pewarnaan lain pada kain sesuai kretifitas masa kini dengan tujuan menambah nilai seni atau bahan produksi lainnya. Salah satunya yang menjadi percobaan adalah dengan menggunakan perantara tepung kanji untuk merintangi corak sebagai inspirasi dari seni lukis pada kertas yang juga memanfaatkan pewarna alami sebagai tantangan pewarnaan pada jenis kain katun yang umumnya digunakan prakstis untuk diwarnai. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Untuk mengetahui efek yang dihasilkan dari teknik pewarnaan tekstil menggunakan bahan alami dan tepung kanji cair, 2) Untuk mengetahui corak yang ditimbulkan dengan perbandingan dari masing-masing hasil dengan teknik pewarnaan, dan 3) Untuk mengetahui hasil warna menggunakan keenam sampel ekstraksi setelah fiksasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan objek penelitian pada kain katun jenis Toyobo, katun Ima, dan Aikon dengan ukuran 15cmx15cm sebagai hasil pertama. Pengambilan data diperoleh dari eksperimen, dan dokumentasi yang dilakukan oleh penulis. Teknik pewarnaan kain menggunakan bahan alami dan tepung kanji cair pada katun melalui tetesan zat warna menggunakan pipet tetes atau pipet filler yang menghasilkan efek yang dilihat dari kondisi kain menjadi kaku, warna yang memudar, selain itu corak yang ditimbulkan menghasilkan bentuk akar yang menjalar seperti lumut, sedikit berubah disebabkan daya serap zat warna alam yang dipadu dengan kain katun yang umumnya menjadi salah satu kain yang mampu menyerap warna alam, dan sebagai hasil penelitian ini penulis menerapkan dalam bentuk kerajinan lukisan desain ilustrasi yang menggambarkan hasil corak pada bagian bawah gaun dengan ukuran 30cmx40cm . Kata Kunci : Teknik, Pewarnaan, Bahan Alami, Tepung Kanji, Kain
THE CHANGE OF BRIDAL HAIR ACCESSORIES OF GREAT ACEH BRIDES Aprilia Mentari; . Mukhirah; . Fitriana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 4 (2017): November
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bridal hair accessories are accessories commonly worn by a bride on her wedding day. This research aims to identify authentic traditional bridal hair accessories of Great Aceh culture, to identify modified traditional bridal hair accessories worn by the brides from Great Aceh regency, and to find out the cause of the change in bridal hair accessories of Great Aceh brides. The method of analysis used was descriptive qualitative method, and area of research comprised of Great Aceh and Banda Aceh. The subject of this research is 6 people which consists of 3 make up artists, 2 brides, and 1 Acehnese traditional figure. Technique used to conduct data was literature study, interview, observation, and documentation. The results showed that the original types of bridal hair accessories from Great Aceh are lapek patham dhoe, patham dhoe, culok k, priek-priek, ayeum gumbak, and bungong gt-gt. The research also found that there are several types of modified bridal hair accessories worn by Great Aceh brides, among those are crowns, modified priek-priek, modified culok ok, modified kembang goyang, forehead ornaments, and fresh flowers. The change in bridal hair accessories of Great Aceh brides may be caused by the lack of people willing to socialize about the authentic traditional bridal hair accessories of Great Aceh culture, current development that may change peoples preferences and tastes, the rampant growth of new make up artists who dont have enough knowledge about the meaning of each and every piece of the authentic traditional bridal hair accessories of Great Aceh culture, and the declining production of the authentic traditional bridal hair accessories of Great Aceh regency. Keywords: Hair Accessories, Bride.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MODE BUSANA INDIA DALAM GAYA BUSANA PESTA WANITA ACEH . Suftiah; . Mukhirah; Rosmala Dewi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 3 (2017): Agustus
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mode merupakan ragam atau bentuk yang terbaru pada suatu waktu tertentu baik itu tentang pakaian, potongan rambut, corak hiasan dan semacamnya. Judul penelitian ini factor-faktor yang mempengaruhi mode busana india dalam busana pesta wanita Aceh penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, pengambilan data dengan angket, bbservasi, dokumentasi dan Wawancara, Data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket dan observasi dengan responden akan dikumpulkan dan diolah dalam bentuk kualitatif. Kesimpulan yang didapatkan yaitu: Responden sangat menyukai busana India yang sudah dimodifikasi dengan menggunakan aksesoris yang memberi kesan mewah sehingga terlihat lebih menawan pada kesempata pesta. Busana India yang digunakan oleh wanita Aceh beragam, dari lengga, anarkali dan juga saree, wanita Aceh mengikuti trand mode dan juga perkembangan zaman. Dengan perfilman dan musik India membuat wanita Aceh megikuti mode busana tersebut. Selain dari televisi, wanita Aceh mendapat ide model dari internet. Aksesoris sebagai pelengkap busana India yang digunakan responden yaitu: bangles, maang tika dan kalung. Hanya sebagai hiasan moderen yang digunakan. Busana India sangat banyak peminatnya, akan tetapi hanya beberapa orang saja yang mengerti cara menjahit busana India, sehingga membuat masyarakat Aceh yang memiliki ekonomi kebawah agak susah memperoleh busana India yang menggunakan bahan biasa dan bukan bahan asli India.