Franckie R. R. Maramis
Universitas Sam Ratulangi Manado

Published : 28 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

GAMBARAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA TENTANG PENANGGULANGAN DIARE PADA BALITA DI DESA MANGON KECAMATAN SANANA KABUPATEN KEPULAUAN SULA PROVINSI MALUKU UTARA Mus, Agriati Yulin; Kandou, Grace D.; Maramis, Franckie R. R.
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.1155

Abstract

Abstract: Diarrhea is a disease characterized by changes in the shape and consistency of stools which becomes soft until watery and increase of the frequency of defecation (more than normal three times a day). North Maluku province is one of the islands in Indonesia which is prone to diarrhea. Data of North Maluku Provincial Health Office showed that most children with diarrhea in Mangon village were under five years. This study aimed to find a description of the housewives’ behaviour in diarrhea management in children under five years in Mangon village, Sanana Sula Islands, North Maluku Province. This study was a descriptive survey. There were 91 respondents in accordance with the number of cases of diarrhea in children under five. The results showed that the knowledge about diarrhea management were categorized as good in 75 respondents (82.4%); the mother's attitude were categorized as good in 48 respondents (52.7%); and the mothers’ actions in diarrhea management were categorized as good enough in 63 respondents (69.2%). Conclusion: Most mothers of children under five in  Mangon village Sanana Sula Islands, North Maluku Province were categorized as good related to their knowledge and attitude in diarrhea management, and were categorized as good enough related to their actions. Keywords: behavior, housewives, handling of diarrhea, children under five Abstrak: Diare adalah penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja lembek atau cair dan bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari biasanya (tiga kali dalam sehari). Provinsi Maluku Utara merupakan salah satu wilayah kepulauan di Indonesia yang rawan dengan gejala diare. Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Propinsi Maluku Utara menunjukkan bahwa kasus diare terbanyak terdapat di Desa Mangon Kecamatan Sanana Kabupaten Sula yang terutama dijumpai pada balita. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran perilaku ibu rumah tangga tentang penanggulangan diare pada balita di Desa Mangon Kecamatan Sanana Kabupaten Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara. Metode penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode survei. Jumlah sampel sebanyak 91 responden sesuai dengan jumlah kasus diare pada balita. Hasil penelitian memperihatkan bahwa pengetahuan ibu tentang penanggulangan diare pada anak balita di desa Mangon termasuk kategori baik sebanyak 75 responden (82,4 %), sikap ibu balita yang termasuk kategori baik sebanyak 48 responden (52,7%), dan tindakan ibu balita termasuk kategori cukup sebanyak 63 responden (69,2 %). Simpulan: Sebagian besar pengetahuan dan sikap ibu balita terhadap penanggulangan diare di desa Mangon Kecamatan Sanana Kabupaten Sula Propinsi Maluku Utara termasuk kategori baik sedangkan tindakan penanggulangan diare termasuk kategori cukup. Kata Kunci: perilaku, ibu rumah tangga, penaggulangan diare, balita.
HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN CAHAYA MONITOR KOMPUTER DENGAN KELELAHAN MATA PADA GAMER ONLINE DI WARUNG INTERNET KOTA MANADO Sampouw, Vanessa P.; Suoth, Lery F.; Maramis, Franckie R. R.
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelelahan mata merupakan salah satu gangguan yang dialami mata karena otot-ototnya dipaksa bekerja keras, terutama saat harus melihat objek dekat dalam jangka waktu lama. Gamer Online di warung internet kota Manado sebanyak 76,0% menggunakan komputer selama lebih dari 4 jam sehari. Hal ini bisa membuat terjadinya kelelahan mata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara lama paparan cahaya monitor komputer dengan kelelahan mata pada gamer online di warung internet Kota Manado. Jenis  penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif survei analitik dengan menggunakan studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah Gamer Online pengguna Komputer ditiga Warung Internet Kota Manado. Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui dengan pasti jumlahnya, dan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 50 orang. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner Visual Fatigue Index dengan menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini berdasarkan kelelahan mata, gamer online mengalami kelelahan  mata ringan sebanyak 5  orang (10,0%) sebanyak 22 orang  (44,0%) mengalami kelelahan mata sedang, dan sebanyak 23 orang (46,0%) mengalami kelelahan mata berat. Kesimpulan : Hasil uji korelasi Spearman Rank untuk lama paparan cahaya monitor komputer dengan kelelahan mata mempunyai nilai p value = 0,000 menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara lama paparan cahaya monitor komputer dengan kelelahan mata pada gamer online di warung internet Kota Manado. Kata Kunci : Lama Paparan, Kelelahan Mata, Komputer ABSTRACTEye fatigue is one of the disorders experienced by the eye because the muscles are forced to work hard, especially when they have to see objects close for a long time. Online gamers at Manado city internet cafes about 76.0% spend time in the computers for more than 4 hours a day. This able to make eye fatigue occur. The purpose of this study was to determine the relationship between the long exposure duration of computer monitor light to eye fatigue in online gamers at Manado City internet cafes. This type of research is a quantitative analytic survey research using cross sectional studies. The population in this study is online computer gamers at the three internet cafes in Manado. The population in this study is not known with certainty, and the sampling using a purposive sampling technique of 50 people. This research instrument uses a Visual Fatigue Index questionnaire using Spearman Rank correlation test. The results obtained in this study based on eye fatigue, online gamers experienced mild eye fatigue as many as 5 people (10.0%) as many as 22 people (44.0%) experienced moderate eye fatigue, and as many as 23 people (46.0%) experienced severe eye fatigue. Conclusion: Spearman Rank correlation test results for computer monitor light exposure time to eye fatigue have a p value = 0.000 shows that there is a significant relationship between computer monitor light exposure time to eye fatigue in online gamers in Manado City internet cafes. Keywords : Exposure Time, Eye Fatigue, Computer
GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA SEKOLAH DI SD ADVENT 01 TIKALA MANADO Sumiran, Rohvita Enjelina; Maramis, Franckie R. R.; Pelealu, Frans J. O.
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Derajat kesehatan anak pada saat ini belum bisa dikatakan baik karena masih banyak terdapat masalah kesehatan khususnya pada anak sekolah. Permasalahn perilaku kesehatan pada anak usia sekolah dasar biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan, lingkungan dan munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah semakin memperjelas bahwa nilai-nilai PHBS disekolah masih minimal dan belum mencapai tingkat yang diharapkan. Oleh karena itu diperlukan suatu kegiatan intervensi yang dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan tentang PHBS pada anak sekolah. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Sekolah adalah sekumpuln perilaku yang di praktekkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah berdasarkan kesadaran, sehingga mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Penelitian ini bertujuan mengetahui Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa di SD Advent 01 Tikala Manado. Penelitian ini adalah suatu penelitin yang bersifat deskriptif. Jumlah sampel dalam penelitian ini 150 responden. Pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner. Hasil penelitian: Gambaran Pengetahuan 96,1% dikategorikan sangat baik, gambaran sikap 90,8% dikategorikan sangat baik, dan gambaran tindakan 76,8% dikategorikan baik. Kesimpulan: belum adanya kesinambungan dari pengetahuan, sikap, dan tindakan untuk membentuk suatu perilaku yang baik. Tingkat pengetahuan dan sikap sudah sangat baik tapi tindakan untuk membentuk suatu perilaku yang baik. Tingkat pengetahuan dan sikap sudah sangat baik tapi tindakan siswa dalam kategori baik.Kata Kunci: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Sekolah, Siswa Sekolah DasarABSTRACTHealth status of the child at this can’t be said to be either because there are till many health problems especially among school children. Behavioral health problems in children of primary school age are usually associated with personal hygiene, environment and the emergence of a variety of disease that often affects school is still minimal and has not reached the expected level. Therefore, we need and actions of clean and healthy lifestyle on the child school. The behavior of living clean and healthy schools is a set behaviors that are practiced by leaners, teacher, and school environment based on public awareness, so as to prevent disease improve health, as well as play an active role in cerating healthier environment. This research aims to know the imge clean and healthy lifestyles in elementary school students Advent 01 Tikala Manado. Methods: The study was a qualitative method. Number of samples in the study as many 150 respondents. Data collection through interviews using questionnaire. Result: on overview of knowledge 96,1% categorized very well, 90,8% attitude representation categorized very well and 76,8% action picture categorized either. Conclusion: The absence of continuity knowledge, attitudes, and actions to establish a good behavior. Knowledge level and attitude, is very good but the actions of the students have only been on either category.Keyword: The behavior of living clean and healthy schools, elementary school students
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA DI PUSKESMAS KAKASKASEN KOTA TOMOHON Lengkong, Gerry C.; Rumayar, Adisti A.; Maramis, Franckie R. R.
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya untuk dapat meningkatkan upaya pelayanan kesehatan membutuhkan kinerja yang baik dari pegawai di Puskesmas Kakaskasen, motivasi dan disiplin kerja merupakan factor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai. Motivasi dan disiplin kerja dari pimpinan organisasi dalam hal ini puskesmas memiliki peran yang sangat kuat dalam membangun dan menumbuhkan semangat motivasi dan disiplin kerja di kalangan pegawai, pemberian motivasip dan disiplin kerja harus disesuaikan dengan kondisi dan keadaan pada individu yang bersangkutan. Tujuan penelitian ini untuk mengetatuhui apakah ada hubungan antara motivasi dengan kinerja dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai di Puskesmas Kakaskasen Kota Tomohon. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional study, yang dilakukan pada bulan April-Juli 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Puskesmas Kakaskasen Kota Tomohon Yang berjumlah 54 pegawai tetap dengan alat ukur yang digunakan yaitu kuisioner. Hasil penelitian ini menunjukan tidak adanya hubungan antara motivasi dengan kinerja pegawai (p=0,976) dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai (p=0,976), saran dari peneliti untuk dapat meningkatkan motivasi dan disiplin kerja terhadap pegawai dan untuk dapat melakukan penelitian lanjutan dengan variabel yang sama di tempat berbeda untuk melihat apa ada perbedaan hasil penelitian.Kata kunci : Motivasi, Disiplin Kerja, KinerjaABSTRACTThe Community Health Center (Puskesmas) is a health service facility that organize first-level health and individual health efforts, by prioritizing promotive an preventive efforts, to achieve the highest standard of publich health in its working area to be able to increase the efforts of health services requires good performance from employees at the Kakaskasen Health Center, motivation and work discipline are factors that influence employee performance. Motivation and work discipline from organizational leader in this case the health center has a very strong role in building and fostering the spirit of motivation and work discipline among employees, giving motivation and work discipline should be also be adjusted with the conditions and circumstances of individual concerned. The purpose of this study is to determine the relationship beetwen motivation and work discipline toward to employee performance at Kakaskasen Health Center in Tomohon city. The type of this research uses a cross sectional study design conducted from April until July 2018. The population sample of this study are the employees of Kakaskasen Health Center in Tomohon City which amounted to 54 permanent employees with the measuring instrument used is a questionnaire. The results of this study indicate that there is no relationship between motivation and employee performance (p=0,976) and work disclipline with performance (p=0,976). Suggestions from researchers, to be able to improve work motivation and discipline on employee performance and to be able to carry out further research with the same variables in different places is to be able to see if there are differences in research results.Keywords : Motivation, Work Discipline, Performance
HUBUNGAN ANTARA STATUS AKREDITASI PUSKESMAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI KOTA MANADO Tawalujan, Tenisia Windah; Korompis, Grace E. C.; Maramis, Franckie R. R.
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akreditasi Puskesmas adalah pengakuan terhadap Puskesmas yang diberikan oleh lembaga penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri setelah dinilai bahwa Puskesmas telah memenuhi standar pelayanan Puskesmas. Mutu pelayanan adalah sesuatu yang komplek terdiri dari lima unsur, yaitu fisik/wujud, kehandalan, tanggapan, kepastian dan empati. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan status akreditasi puskesmas dengan tingkat kepuasan pasien di Kota Manado. Metode penelitian ini adalah analitik dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini di lakukan di Kota Manado yaitu di Puskesmas Kombos dan Puskesmas Paniki Bawah dan waktu pelaksanaanya bulan September sampai Desember tahun 2018. Responden yaitu yang berusia ≥ 17 tahun. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu purposive sampling dengan jumlah 100 sampel di Puskesmas Kombos dan 100 sampel di Puskesmas Paniki Bawah. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data yaitu analisis univariat, uji normalitas kolmogorov-smirnov dan analisis bivariat. Pengolahan data menggunakan uji Mann Whitney U Test dengan tingkat kemaknaan 95% (α = 0,05). Hubungan antara status akreditasi puskesmas dengan tingkat kepuasan pasien terlihat bahwa signifikansi p-value 0,023, maka dengan demikian hubungan kedua variabel berbuhungan. Terdapat hubungan antara status akreditasi puskesmas dengan tingkat kepuasan pasien. Bagi Puskesmas Kombos dan Paniki Bawah diharapkan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan melakukan survei kepuasan secara berkesinambungan dan juga meningkatkan kenyamanan pasien dengan fasilitas yang memadai. Kata Kunci: Akreditasi Puskesmas, Mutu Pelayanan Kesehatan, Kepuasan Pasien  ABSTRACTThe health center accreditation is an acknowledgment of the Puskesmas provided by the accreditation organizing institution established by the Minister after it was assessed that the health center had met the health center service standards. Quality of service is something complex consisting of five elements, namely physical / form, reliability, response, certainty and empathy. The purpose of this study was to determine the relationship between the accreditation status of the health center and the level of patient satisfaction in the city of Manado. The method of this research is analytic using cross sectional research design. This research was conducted in Manado City, namely in the Kombos Health Center and the Lower Paniki Health Center and the implementation time in September - December 2018. Respondents were ≥ 17year-old. The sampling technique in this study was purposive sampling with a total of 100 samples in Kombos Health Center and 100 samples at the Lower Paniki Health Center. Data collection is done using a questionnaire. Data analysis was univariate analysis, kolmogorov-smirnov normality test and bivariate analysis. Processing data using the Mann Whitney U Test with a significance level of 95% (α = 0.05). The relationship between the accreditation status of the health center and the level of patient satisfaction shows that the significance of p-value is 0.023, so the relationship between the two variables is different. There is a relationship between the accreditation status of the health center and the patient satisfaction level. Kombos and Paniki Bawah Health Center are expected to further improve the quality of health services by conducting continuous satisfaction surveys and also increasing patient comfort with adequate facilities.                                                                                                                                     Keywords: Accreditation Of Clinics, Health Care Quality, Patient Satisfaction
GAMBARAN PELAKSANAAN PROGRAM PELAYANAN KESELAMATAN KERJA DI RSUP. Prof. Dr. R. D. KANDOU MANADO Watung, Frily; Kawatu, Paul A.T; Maramis, Franckie R. R.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan rumah sakit merupakan bagian yang tidak terpisah dari sistem pelayanan kesehatan. Pada umumnya potensi bahaya di rumah sakit dapat disebabkan oleh faktor biologi, faktor kimia, faktor ergonomi, faktor fisik,  faktor psikososial, bahaya mekanik, bahaya listrik , limbah rumah sakit yang dapat mengancam jiwa dan kehidupan bagi para karyawan rumah sakit, pasien maupun para pengunjung yang ada dilingkungan rumah sakit yang menyebabkan penyakit dan kecelakaan akibat kerja. Rumah sakit harus menerapkan program pelayanan keselamatan kerja seperti  pembinaan dan pengawasan keselamatan/keamanan sarana, prasarana dan peralatan kesehatan,  pembinaan dan pengawasan perlengkapan keselamatan kerja, pengelolaan serta pemeliharaan prasarana dan peralatan rumah sakit,  dan pengadaan peralatan rumah sakit. Metode: Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan informan yang berjumlah 6 orang. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2019. Hasil: Program pelayanan keselamatan kerja di rumah sakit sudah maksimal dan berjalan dengan baik sesuai dengan standar keselamatan kerja di rumah sakit karena rumah sakit telah lulus MFK K3 akreditas dan lulus murni serta perlengkapan keselamatan di rumah sakit sudah lengkap dan memiliki SOP. Kata kunci: Pelaksanaan program pelayanan keselamatan kerja ABSTRACT Hospital services are an inseparable part of the health care system. In general, the potential hazards in hospitals can be caused by biological factors, chemical factors, ergonomic factors, physical factors, psychosocial factors, mechanical hazards, electrical hazards, hospital waste that can threaten life and life for hospital employees, patients and visitors existing in the hospital environment that causes illness and accidents due to work. Hospitals must implement work safety service programs such as guidance and supervision of safety / security of facilities, infrastructure and health equipment, guidance and supervision of work safety equipment, management and maintenance of hospital infrastructure and equipment, and procurement of hospital equipment. Method: This type of research in this study is a qualitative study with 6 informants. This research was conducted in November 2019. Results: The work safety service program at the hospital is maximal and runs well according to the occupational safety standards at the hospital because the hospital has passed the K3 MFK accreditation and passed purely and the safety equipment at the hospital is complete and has an SOP. Keywords: Implementation of work safety service programs
PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN DI PUSKESMAS KOTOBANGON KOTAMOBAGU TIMUR KOTA KOTAMOBAGU Laisina, Florencia M.; Mandagi, Chreisye K. F.; Maramis, Franckie R. R.
KESMAS Vol 8, No 3 (2019): Volume 8, Nomor 3, April 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang telah didefinisikan oleh World Health Organization (WHO) merupakan suatu sistem yang terintegrasi dari pengumpulan, pengolahan, pelaporan, serta menggunakan informasi dalam meningkatkan efektivitas serta efisiensi layanan kesehatan dari manajemen yang baik di semua jenjang kesehatan. Sistem informasi kesehatan saat ini yang ada belum bisah menghasilkan data akurat, lengkap serta tepat waktu (Barsasella, 2012). Pelaksanaan SIK di Puskesmas Kotobangon belum bisa dilakukan secara online masih secara manual sehingga data yang dihasilkan tidak tepat pada waktu yang ditentukan. Tujuannya dalam penelitian ini supaya dapat mengetahui proses sistem informasi kesehatan di puskesmas kotobangon kecamatan kotamobagu timur kota kotamobagu. Metode dalam penelitian: adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dan jumlah informan berjumlah 4 informan. Menggunakan tekhnik triangulasi data dan menggabungkan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian: berjalannya sistem informasi kesehatan telah dikembangkan dipuskesmas yaitu sistem informasi manajemen puskesmas (SIMPUS) merupakan bagian dari SIKDA generik. Proses SIK di puskesmas kotobangon  masih manual, mulai dari pengumpulan, pengiriman, sampai dengan pengolahan data. Kesimpulannya: proses SIK di puskesmas kotobangon semuanya masih manual, mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, serta pengiriman data belum bisa dilakukan secara online. Program SIK di puskesmas sudah menggunakan komputer tetapi jaringannya yang belum dilakukan secara online. Kata Kunci: Sistem Informasi Kesehatan, Puskesmas.  ABSTRACTBackground:Health Information System (HIS) which has been defined by World Health Organization (WHO) is a system integrated from collection, processing, reporting and use information in increasing effectiveness and healthy service efficiency from better management at all levels of health current Health Information System there are no results accurate, complete, and timely data (Barsasella, 2012). Implementation of HIS in Clinics Kotobangon yet done online still manually so the data is generated not at the specified time. The purpose of this study so that we can know Health Information System Process in the Kotobangon City Public Health Center, Kotamobagu City, Kotamobagu District. The method in this study: is a qualitative descriptive study. And number of informants emount to 4 informants. Researchers using the technique of triangulation by combining the three data collection techniques of observation, interview and documentation. Research Result: The running of the Health Information System has been developed at the health center namely the management information system of the health center is part of the generic SIKDA. The process of kotobangon of clinics in SIK are still manual, from the collection, shipping, up to data processing. Conclusion: data collection is done by every holder of the program in the health Delivery data from public health to health services have not done online. Data processing at the clinics are already using the computer but its not done online.  Keywords: Health Information Systems, Health Centers.
HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN INSENTIF DAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TINGKAT III MANADO Sumolang, David Theo; Tucunan, Ardiansa A. T.; Maramis, Franckie R. R.
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah sakit memiliki peranan penting dalam keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia. Kinerja pegawai menjadi salah satu faktor meningkatnya kinerja rumah sakit karena pegawai menjadi motor penggerak dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat untuk pembangunan kesehatan. Pemberian insentif merupakan salah satu cara rumah sakit dalam meningkatkan kinerja pegawainya. Untuk mencapai keberhasilan maka dalam tubuh organisasi harus ada kepemimpinan yang baik, yang mampu untuk meningkatkan kualitas maupun keterampilannya dalam mengelola organisasi yang dipimpinnya yakni rumah sakit. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian survei analitik melalui pendekatan rancangan potong lintang (Cross-sectional study). Penelitian di lakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Manado dan waktu pelaksanaanya bulan Juli sampai bulan September tahun 2019. Responden yaitu pegawai yang bekerja di atas 1 tahun. Teknik pengambilan sampel adalah metode quota sampling dengan jumlah sampel 82. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pemberian insentif dan kepemimpinan dengan kinerja pegawai. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel menggunakan Chi Square test, untuk tingkat signifikansi 95% (α = 0,05). Hasil penelitian memperlihatkan  pegawai yang merasa baik dalam pemberian insentif sebanyak 92,7% dan untuk kurang baik sebanyak pegawai 7,3%  (p-value = 0,017). Penilaian pegawai untuk kepemimpinan yang baik sebanyak 93,9% dan yang kurang baik sebanyak 6,1%  (p-value = 0,005). Kesimpulan hasil penelitian ini ada hubungan yang signifikan antara pemberian insentif dan kepemimpinan dengan kinerja pegawai. Saran bagi pihak rumah sakit harus mempertahankan kesejahteraan pegawai dengan adanya pemberian insentif bulanan, serta mempertahankan kepemimpinan dari setiap manajerial kepala ruangan. Kata Kunci: Insentif, Kepemimpinan, Kinerja Pegawai. ABSTRACT Hospitals have an important role in the success of health development in Indonesia. Employee performance is one of the factors increasing hospital performance because employees are the driving force in health services to the community for health development. Providing incentives is one way for hospitals to improve the performance of their employees. To achieve success in the body of the organization there must be good leadership, who is able to improve the quality and skills in managing the organization he leads, namely the hospital. This type of research is quantitative using an analytic survey research design through a cross-sectional research approach. The research was conducted at the Third Level Bhayangkara Hospital in Manado and the implementation period was from July to September 2019. Respondents were employees who worked for more than 1 year. The sampling technique is a quota sampling method with a sample size of 82. The purpose of this research was to determine the relationship between providing incentives and leadership with employee performance. Statistical tests are used to analyze the relationship between variables using the Chi Square test, for a significance level of 95% (α = 0.05). The results showed that 92.7% of employees felt good in giving incentives and 7.3% for less good employees (p-value = 0.017). Employee ratings for good leadership are 93.9% and 6.1% are poor (p-value = 0.005). The conclusion of the results of this research is that there is a significant relationship between providing incentives and leadership with employee performance. Suggestions for hospitals to maintain employee welfare with the provision of monthly incentives, as well as maintaining the leadership of each managerial head of the room. Keywords: Incentives, Leadership, Employee Performance
ANALISIS REKRUTMEN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CANTIA TOMPASO BARU Kaseger, Meylita S. M.; Maramis, Franckie R. R.; Kolibu, Febi K.
KESMAS Vol 8, No 4 (2019): Volume 8, Nomor 4, Mei 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rekrutmen adalah proses menemukan dan menarik pelamar-pelamar yang memiliki keahlian untuk menduduki posisi tertentu di dalam organisasi. Proses seleksi adalah kegiatan mengumpulkan informasi untuk menentukan siapa yang akan dipekerjakan atau di terima sebagai karyawan perusahaan. Proses rekrutmen dan seleksi tidak boleh diabaikan karena untuk menjaga supaya tidak terjadi ketidaksesuaian antara apa yang di inginkan dan apa yang di dapat. Metode Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rekrutmen tenaga kesehatan di Rumah Sakit Cantia Tompaso Baru pada bulan Maret tahun 2019. Pengumpulan data di dapat dari wawancara mendalam dan dibantu dengan alat perekam suara. Informan dalam penelitian ini ada 7 informan yaitu Direktur, Personalia, Dokter, Perawat, Bidan, Farmasi, dan Tenaga Kesehatan Kontrak. Hasil penelitian ini ialah proses rekrutmen tenaga kesehatan di Rumah Sakit Cantia Tompaso Baru menggunakan Standar Prosedur Operasional dari PT. Ratna Timur Tumarendem dan mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan no 56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan perizinan rumah sakit serta dalam perhitungan jumlah tenaga kesehatan yang dibutuhkan Rumah Sakit menggunakan rumus Gillies. Kesimpulan penelitian ini yaitu dalam melakukan rekrutmen tenaga kesehatan di Rumah Sakit Cantia Tompaso Baru, sudah sesuai dengan tahapan-tahapan dari Standar Prosedur Operasional yang ada. Kata Kunci : Rekrutmen, Proses Seleksi, dan Rumah Sakit.  ABSTRACTRecruitment is a method of discovering and inviting competent job seekers to obtain a position in particular organizations. Selection process is an act of gathering information in which to determine the most suitable candidates as employees in companies. These processes of recruitment and selection cannot be neglected in order to avoid misconception between what is desired and what is acquired. The method of this study is qualitative research method. This study aims to analyze the recruitment of health workers at Cantia Hospital in Tompaso Baru in March 2019. Data gathering was executed through intensive interviews and supported by recording device. There were 7 research informants who were the director, an individual, a doctor, a nurse, a midwife, and contract health personnel. The study findings indicate that the recruiting process of health workers at Cantia Hospital in Tompaso Baru utilizes the Standard Operating Procedures of PT. Ratna Timur Tumarendem and refers to the Regulation of Ministry of Health number 56 year 2014 about the hospital classification and license as well as in calculating the number of health employees needed by hospitals using Gillies formula. This research concludes that the process of recruiting health workers at Cantia Hospital in Tompaso Baru has fulfilled the stages and requirements of existing Standard Operating Procedures.  Keywords: Recruitment, Selection Process, Hospitals
PENGARUH PERSEPSI MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS MOTOLING BARAT Mundung, Rulandi; Wowor, Ribka; Maramis, Franckie R. R.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKMutu jasa pelayanan kesehatan adalah derajat dipenuhinya kebutuhan masyarakat atau perorangan terhadap asuhan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi yang baik dengan pemanfaatan sumber daya secara wajar, efisien, efektif dalam keterbatasan kemampuan pemerintah dan masyarakat, serta diselenggarakan secara aman dan memuaskan pelanggan sesuai dengan norma dan etika yang baik. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif, sampel dalam penelitian ini berjumlah 90 responden. Hasil penelitian berdasarkan uji statistik regresi linier nilai signifikansi untuk pengaruh variabel persepsi reliabilitas  terhadap kepuasan pasien adalah sebesar 0,255 lebih besar dari 0,05 maka disimpulkan tidak terdapat pengaruh secara persial, nilai signifikansi variabel Persepsi jaminan terhadap kepuasan pasien adalah sebesar 0,287 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan tidak ada pengaruh secara persial, nilai signifikansi untuk pengaruh variabel persepsi buktu bukti fisik kepuasan pasien adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan ada pengaruh secara persial, nilai signifikansi variabel Persepsi Empati terhadap kepuasan pasien adalah sebesar 0,264 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan tidak ada pengaruh secara persial, nilai signifikansi variabel Persepsi daya tanggap terhadap kepuasan pasien adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara persial. Berdasarkan hasil penelitian uji statistik regresi linier berganda hasil uji F atau secara simultan (bersama-sama) diketahui nilai signifikasi untuk pengaruh persepsi reliabilitas, jaminan,  bukti fisik, empati, daya tanggap terhadap kepuasan pasien adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehinga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara mutu jasa pelayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien di Puskesmas Motoling Barat.Kata Kunci : mutu, Kepuasan pasienABSTRACTThe quality of health-care services ii the degree statistying people needs or individual to the health-care ass a good professional standard with the natural usa of resoures, efficient, effective in the limitations of government and community, it is artanged safely  and statisfies customers according to good norms and ethics. The type of this research is quantitative research with surveying methods, have descriptive. The sample in this study amounted to 90 respondents. The result of this research accoding the statistical test for regression linier, significance value to effect variable perception reliability (reliability)  of patient’s statisfaction 0,225 is greater than 0,05 it can  be concluded there is no effect perversely, significance value to effect variable perception assurance (assurance) of patient’s statisfaction 0,287 is greater than 0,05 it can  be concluded there is no effect perversely, significance value to effect variable perception physical evidence (tangible) of patient’s statisfaction 0,000 is smaller than 0,05, it can concluded there is effect perversely, significance value to effect variable perception empathy (empathy) of patient’s statisfaction 0,246 is greater than 0,05, it can  be concluded there is no effect perversely, significance value to effect variable perception responsiveness (responsiveness) to patient’s statisfaction 0,000 is smaller than 0,05, it can concluded there is effect perversely. Basad on the results pf regression to multiple linier statistic test result F or simultaneons (together) significance value is known to perception effect reliability (reliability), assurance (assurance), physical evidence (tangible), empathy (empathy), responsiveness (responsiveness) of patien’s statisfaction 0,000 is smaller than 0,05 so that can be concluded that there are effect between quality health-care services of patient’s satisfaction in Puskesmas Motoling Barat.