Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan antara Umur dan Status Gizi dengan Kelelahan Kerja pada Pekerja Lapangan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Bitung Amin, Marsela D.; Kawatu, Paul A. T.; Amisi, Marsella D.
e-Biomedik Vol 7, No 2 (2019): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v7i2.24643

Abstract

Abstract: Work-related fatigue results in decrease of concentration during working. Factors that cause work-related fatigue are inter alia heavy-work activities, work and mental burdens, unergonomic workplaces or tools, lack of concentration resulting in mistakes, work-related stress, work-related illnesses, injuries, and workplace accidents. Field workers at PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Bitung has a variety of works as well as nutritional status. This study was aimed to determine the relationship between age and nutritional status with work-related fatigue among field workers at PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Bitung. This was an observational analytical study with a cross-sectional design. We used purposive sampling and obtained 50 workers as respondents. Data were analyzed by using the Spearman rank test. The results showed that the correlation between age and work-related fatigue obtained a p-value of 0.000 and an r-value of 0.683. Furthermore, the correlation between nutritional status and work-related fatigue obtained a p-value of 0.003 and an r-value of -0.418. In conclusion, there was a strong-positive relationship between age and work-related fatique; and a moderate-negative relationship between nutritional status and work-related fatique among field workers at PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Bitung.Keywords: work-related fatigue, age, nutritional status Abstrak: Kelelahan kerja berdampak pada penurunan konsentrasi saat bekerja. Faktor penyebab terjadinya kelelahan akibat kerja antara lain aktivitas berat, beban kerja dan mental, tempat kerja atau alat yang tidak ergonomis, kurang konsentrasi yang dapat berdampak terjadinya kesalahan, stres akibat kerja, penyakit akibat kerja, cedera, dan kecelakaan kerja. Pekerja lapangan di PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Bitung memiliki jenis pekerjaan yang berbeda-beda dan memiliki status gizi yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara umur dan status gizi dengan kelelahan kerja pada pekerja lapangan di PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Bitung. Jenis penelitian ialah analitik observasional dengan desain potong lintang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 50 orang pekerja. Analisis data menggunakan uji Spearman Rank. Hasil pengujian terhadap hubungan antara umur dengan kelelahan kerja mendapatkan p=0,000 dan r=0,683. Selanjutnya, hasil pengujian terhadap hubungan antara status gizi dengan kelelahan kerja mendapatkan p=0,003 dan r=-0,418. Simpulan penelitian ini ialah terdapat hubungan positif kuat antara umur dengan kelelahan kerja, serta hubungan negatif sedang antara status nutrisi dan kelelahan kerja pada pekerja lapangan di PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Bitung.Kata kunci: kelelahan kerja, umur, status gizi, pekerja lapangan
Hubungan Shift Kerja dan Stres Kerja Dengan Kinerja Perawat di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Manado Seguh, Finsensius; Kolibu, Febi K.; Kawatu, Paul A. T.
eBiomedik Vol 7, No 2 (2019): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.7.2.2019.24753

Abstract

Abstract: Great achievement and employee performance can be influenced by age, gender, level of education, and years of service. Employees who pay attention to work shifts can do their work more optimally in order to avoid the negative effects of stress which can further decrease the employees’ performance. This study was aimed to determine the relationship between work shift and work stress and the performance of nurses at RS Bhayangkara Tingkat III Manado. This was an analytical survey study. Population study consisted of nurses who had worked at the inpatient unit for more than one year. This study used questionnaire with a total respondents of 46 nurses. The chi-square test of the relationship between work shift and nurse performance resulted in a p-value of 0.163. Furthermore, the chi-square test of the relationship between work stress and nurse performance resulted in a p-value of 0.625. In conclusion, there were no significant relationships between work shift and work stress and the performance of nurses at RS Bhayangkara Tingkat III Manado.Keywords: work shift, work stress, nurse performance Abstrak: Keberhasilan dan peningkatan kinerja pegawai dapat dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan masa kerja. Pegawai yang memperhatikan shift kerja dapat bekerja lebih optimal agar terhindar dari efek stres kerja yang dapat menurunkan kinerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan shift kerja dan stres kerja dengan kinerja perawat di RS Bhayangkara Tingkat III Manado. Jenis penelitian ialah survei analitik dengan desain potong lintang. Populasi penelitian yaitu perawat yang bekerja di ruang rawat inap dengan masa kerja lebih dari 1 tahun, dengan jumlah 46 perawat. Instrumen penelitian yaitu kuisioner. Analisis statistik menggunakan uji chi-square. Hasil uji chi-square terhadap hubungan antara shift kerja dengan kinerja perawat mendapatkan nilai p=0,163 sedangkan hasil uji chi-square terhadap hubungan antara stres kerja dengan kinerja perawat mendapatkan nilai p=0,625. Simpulan penelitian ini ialah tidak terdapat hubungan antara shift dan stres kerja dengan kinerja perawat di RS Bhayangkara Tingkat III Manado.Kata kunci: shift kerja, stres kerja, kinerja perawat
ANALISIS RISIKO DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS TERHADAP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT PELABUHAN KOTA MANADO Kawatu, Paul A. T.; Ratag, Budi T.
KESMAS Vol 7, No 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Januari 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pekerjaan buruh atau TKBM terlihat bahwa masih banyak mengandalkan tenaga otot dan hanya menggunakan alat bantu seadanya serta lingkungan kerja yang berisiko terpapar debu. Hal ini dapat memicu timbulnya gangguan muskuloskeletal dan kecelakaan kerja yang dapat berdampak pada penurunan produktivitas kerja, kelainan pada struktur tulang dan otot, menimbulkan cacat bahkan dapat terjadi penyakit akibat kerja serta kematian karena kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi risiko dan bahaya pada TKBM dengan metode Job Safety Analysis dan menetapkan tindakan pengendalian terhadap bahaya pada pekerjaan sehingga dapat menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja secara tepat. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian mix method. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan faktor risiko yang bersifat fisik, kimia dan ergonomi dengan kecenderungan risiko tinggi untuk mengalami cedera otot punggung dan lengan pada TKBM. Pengendalian terhadap kondisi bahaya dengan melakukan perancangan alat pelindung dan kondisi lingkungan kerja yang lebih sesuai sebagai upaya perlindungan tenaga kerja dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja.Kata Kunci: Kecelakaan kerja, Tenaga Kerja Bongkar Muat, Job Safety Analysis.ABSTRACTWorkers' jobs or TKBMs seem to rely on muscle power and use only makeshift tools and working environments at risk of exposure to dust. This can lead to musculoskeletal disorders and occupational accidents that may result in decreased labor productivity, abnormalities in bone and muscle structure, causing disability and even work-related illness and accidental death. The purpose of this study is to identify the risks and hazards of TKBM with the Job Safety Analysis method and establish the control measures against the hazards in the work so that they can implement the safety and health programs appropriately. Type of research used is research type mix method. The results showed that physical, chemical and ergonomic risk factors were found to be high risk for back and arm muscle injury in TKBM. Control of hazard conditions by designing protective equipment and working environment conditions more suitably as an effort to protect workers from accidents and occupational diseases.Keywords: Work accidents, loading and unloading workforce, Job Safety Analysis.
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN KAKASKASEN I KECAMATAN TOMOHON UTARA Ngenget, Cindy V.; Kapantow, Nova H.; Kawatu, Paul A. T.
KESMAS Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah gizi pada balita yang dihadapi Indonesia saat ini adalah masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi dan kesehatan. Sedangkan masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada masyarakat disertai dengan kurangnya pengetahuan gizi dan kesehatan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan Status Gizi Anak usia 6-24 bulan di Kelurahan Kakaskasen I Kecamatan Tomohon Utara. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan menggunakan desain penelitian potong lintang (cross sectional study). Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah anak yang berusia 6-24 bulan berjumlah 44 anak dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Pengukuran variabel menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif dengan status gizi pada anak berdasarkan indeks BB/U memiliki nilai p=0,048 (p value < 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif dengan status gizi pada anak berdasarkan indeks PB/U memiliki nilai p=0,601 (p value > 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif dengan status gizi pada anak berdasarkan indeks BB/PB memiliki nilai p=0,086 (p value > 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan Status Gizi anak berdasarkan indeks BB/U, tidak terdapat hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan Status Gizi anak berdasarkan indeks TB/U, tidak terdapat hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan Status Gizi anak berdasarkan indeks BB/PB.Kata Kunci : Pemberian ASI Eksklusif, Status GiziABSTRACTThe nutritional problems of children under five years that Indonesia facing today are under nutrition and over nutrition. Under nutrition problems caused by poverty, lack of food supplies, poor sanitation, lack of community knowledge about nutrition and health. While over nutrition is caused by economic progress in society accompanied by lack of knowledge of nutrition and health. This research was conducted with the aim to know the relationship of exclusive breastfeeding with nutritional status of children aged 6-24 months in Kakaskasen I North Tomohon Sub-District. This study using analytic survey with cross sectional design. Population and samples in this study were children aged 6-24 months amounted to 44 children using total sampling technique. The measurement of variables using questionnaires. The results showed that exclusive breastfeeding with nutritional status in children based on weight-for-age index has p value=0,048 (p value<0,05). The results showed that exclusive breastfeeding with nutritional status in children based on height-for-age index had p value=0,601 (p value>0,05). The results showed that exclusive breastfeeding with nutritional status in children based on weight-for-height index has p value=0,086 (p value>0,05). The conclusion of this study is there is a relationship between exclusive breastfeeding and nutritional status of children based on weight-for-age index, there is no relationship between exclusive breastfeeding and Nutrition status based on height-for-age index, there is no relationship between exclusive breastfeeding and child nutritional status based on weight-for-height index.Keywords : Exclusive Breastfeeding, Nutritional Status
ANALISIS PELAKSANAAN PELAYANAN POS UPAYA KESEHATAN KERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TELING ATAS KOTA MANADO Pangkey, Claudia I. F.; Kawatu, Paul A. T.; Wowor, Ribka
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan kesehatan kerja pada pekerja sektor informal adalah bentuk Upaya Kesehatan Kerja di. Pos Upaya kesehatan kerja merupakan bentuk upaya kesehatan kerja yang telah di bentuk oleh Puskesmas Puskemas yang bertujuan untuk meminimalisir bahaya akibat kerja di lingkungan kerja pekerja informal. Salah satu puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan kerja pada pekerja informal adalah Puskesmas Teling Atas Kota Manado. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pelaksanaan pelayanan pos upaya kesehatan kerja di wilayah Puskesmas Teling Atas Kota Manado. Desain penelitian yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Agustus-Oktober 2018 di Pos UKK Mercifull wilayah kerja Puskesmas Teling Atas melalui observasi, studi dokumen dan wawancara mendalam terhadap 5 informan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pelayanan Pos UKK belum terlaksana dengan baik, dilihat dari tingkat keberhasilan pelaksanaan Pos UKK belum sesuai standart ukuran yang terdapat dalam Permenkes No.100 Tahun 2015. Sumber daya manusia, sarana, frekuensi dan pelaksanaan kegiatan promotif, preventif dan kuratif serta ketersediaan dana yang belum sesuai dengan Permenkes No.100 Tahun 2015, selanjutnya adanya faktor penghambat dan sedikitnya faktor pendukung. Berdasarkan penelitian ini kesimpulan yang didapatkan bahwa tingkat keberhasilan pelaksanaan pelayanan Pos Upaya Kesehatan Kerja di wilayah kerja Puskesmas Teling Atas Kota Manado masuk dalam kategori kurang aktif dan masih terdapat banyak faktor penghambat dalam pelaksanaan pelayanan Pos UKK. disarakan kepada Puskesmas Teling Atas untuk melakukan pelatihan baik untuk kader Pos UKK maupun untuk pemegang program kesehatan kerja, serta sarana dan prasarana yang dapat untuk menunjang pelaksanaan pelayanan Pos UKK.Kata Kunci : Pelayanan, Keberhasilan, Penghambat, Pendukung, Pos UKK, PuskemasABSTRACTThe efforts of health work in Clinics is working health services to the informal sector workers in the region it works, work health Effort Post abbreviated Pos UKK is one of the efforts the health work in form by the clinic. One of the clinics that deliver programs health services public health work is Puskesmas Teling Atas in Manado city. This research aims to analyze how the success of the postal service's efforts in the area of Occupational Health Clinics Puskesmas Teling Atas in Manado city. This research uses descriptive design research with qualitative approach. This research was carried out since August-October 2018 in Pos UKK Mercifull working area Puskesmas Teling Atas through observation, study of documents and in-depth interviews against 5 informant. Research results show that the implementation of postal service hasn't done well UKK, judging from the level of success of implementing Pos UKK haven't fit standard size found in Permenkes No. 100 of Tahun 2015. Human resources, means, frequency and the implementation of the activities of promotif, prefentiv and curative as well as funding has not been provided in accordance with Permenkes No. 100 Tahun 2015 so there is still a barrier factor and lack of factor endowments. Based on this study it can be concluded that the degree of success of the implementation of the postal service's efforts in the area of occupational health work of clinics Puskesmas Teling Atas in Manado city fall into the category of less active and there are still many factors restricting in the implementation of the Postal Service of the UKK. It is recommended to Seek training to Puskesmas Teling Atas for cadres of posts as well as UKK for holders of occupational health programs, as well as the provision of adequate facilities and infrastructure to support the implementation of the Postal Service of the UKK.Keywords: Service, Success, Barrier, Supporters, Pos UKK, Puskemas.
EFEK PROTEKTIF EKSTRAK BERAS HITAM (Oryza sativa L.) TERHADAP PEMBENTUKAN SEL BUSA PADA TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) YANG DI BERI DIET PRODISLIPIDEMIA Salmon, Andreas Renaldy; Kawengian, Shirley E. S.; Kawatu, Paul A. T.
KESMAS Vol 4, No 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Maret 2015
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Cardiovascular disease is a disease with a high prevalence level lately and a major disease that killed men and women in The United States of America, Europe and most of many countries in Asia. Clinical studies tells that cardiovascular disease correlated with atheroma (atherosclerotic plaque) and its complication like thrombosis. Hence, in order to prevent and handle atherosclerotic, it’s important to take steps to increase antioxidative status and to hamper hyperlipidemia and inflammation on the victim. One of the natural food ingredients with high antioxidant is the black rice which is a functional food with high antioxidant (anthocyanin). To know protection effect from black rice extract in the formation foam cells on wistar rats (Rattus norvegicus). The research type is experimental laboratory with posttest only control group design, with 27 wistar rats which divided into 3 groups. The black rice extract will be given via tube feeding with 2ml dose each day. In 28th day the rat will be determine, and the aortic arth will be taken to histopathological test. The web will be colored with papanicolaou stain technique. The research results showed the K3 (BR2) group as a normal control group, the foam cells formation didn’t occur. On K2 (DPD+BR2) group as a negative control group showed there were foam cells formation in the 28th day. On K1 (DPD in 14 days and continued with black rice diet in 7 days) showed the tunica media was changed, which is the less foam cell formation in the tunica media. The black rice extract have a positive effect in the formation foam cell to the rat that has been given pro dyslipidemia diet (DPD). The black rice can be used as a functional food ingredients that can  give good nutrients for health. Keywords : Black Rice, Atherosclerotic, Foam Cells, Wistar Rats, Rattus norvegicus, Anthocyanin. ABSTRAK Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit dengan tingkat prevalensi yang tinggi akhir-akhir ini dan merupakan pembunuh utama pria dan wanita di Amerika Serikat, Eropa dan sebagian Asia. Studi klinis telah menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskuler berkorelasi dengan ateroma (plak aterosklerosis) beserta komplikasinya seperti trombosis. Oleh karena itu, dalam pencegahan dan penanganan aterosklerosis, penting untuk mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan status antioksidatif dan untuk menghambat hiperlipidemia serta inflamasi pada penderita. Salah satu bahan makanan alami yang kaya antioksidan adalah beras hitam yang merupakan pangan fungsional yang kaya antioksidan (antosianin). Mengetahui efek protektif ekstrak beras hitam terhadap pembentukan sel busa pada tikus wistar (Rattus novergicus). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian experimental laboratorik dengan menggunakan rancangan posttest only control group design. berjumlah 27 ekor tikus dibagi menjadi 3 kelompok. Ekstrak beras hitam diberikan melalui tube feeding dengan dosis 2ml perhari. Pada hari ke 28 hewan coba akan diterminasi, dan diambil arcus aortanya untuk pemeriksaan histopatologi. Jaringan diwarnai menggunakan teknik pewarnaan papanicolaou. Hasil penelitian menunjukkan kelompok K3 (BR2) sebagai kelompok kontrol normal menunjukkan tidak terjadi pembentukan sel busa. Pada kelompok K2 (DPD+BR2) sebagai kelompok kontrol negatif terjadi pembentukan sel busa pada hari ke 28. Pada kelompok perlakuan K1 (DPD selama 14 hari dan dilanjutkan dengan diet ekstrak beras hitam selama 7 hari) menunjukkan adanya perubahan pada tunika media, ini ditandai dengan sedikitnya penumpukan sel busa yang berada pada tunika media. Ekstrak beras hitam mempunyai efek protektif terhadap pembentukan sel busa pada tikus yang diberikan diet Pro-Dislipidemia (DPD). Beras hitam dapat digunakan sebagai bahan pangan fungsional yang memberikan manfaat bagi kesehatan. Kata Kunci : Beras Hitam, Aterosklerosis, Sel Busa, Rattus norvegicus, Antosianin.
HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG PADA KELOMPOK NELAYAN DI DESA KALASEY KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA Masloman, Sumarty Amalia; Kawatu, Paul A. T.; Wowor, Ribka
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyeri punggung adalah nyeri dibagian lumbar, lumbosacral atau di daerah leher. Nyeri punggung biasanya dirasakan sebagai rasa sakit atau rasa kaku dibagian punggung. Nyeri punggung dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor individu seperti umur dan faktor resiko pekerjaan seperti postur janggal/sikap kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara umur dan sikap kerja dengan keluhan nyeri punggung pada kelompok nelayan di Desa Kalasey Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional dengan total sampel 37 orang nelayan. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner nyeri punggung dan kuesioner REBA. Analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariate menggunakan uji Rank Spearman (p ≤ 0,05). Hasil uji statistik diperoleh nilai p value masing-masing variabel independent yaitu umur (p value = 0,000, R = 0,818) dan sikap kerja (p value = 0,002, R = 0,499). Kesimpulannya terdapat hubungan antara umur dan sikap kerja dengan keluhan nyeri punggung pada kelompok nelayan di Desa Kalasey Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa. Berdasarkan hal ini perlu memberikan penyuluhan khususnya keselamatan dan kesehatan kerja mengenai faktor-faktor resiko dan sikap kerja yang sesuai dengan prinsip ergonomi kepada nelayan sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya keluhan nyeri punggung pada Nelayan di Desa Kalasey Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa serta dukungan tambahan melakukan peregangan otot atau pemanasan sebelum melakukan pekerjaan.  Kata Kunci: Umur, Sikap Kerja, Keluhan Nyeri Punggung  ABSTRACTBack pain is pain in the lumbar, lumbosacral or in the neck area. Back pain is usually felt as a rigid sense of pain or the back. Back pain can be affected by several factors, among others, individual factors such as age and their risk factors of work like the awkward posture/stance work. This research aims to find out whether there is a correlation between age and attitude to work with complaints of back pain in a group of fisherman in the village of Kalasey sub-district of Mandolang Regency of Minahasa. This research use analytic survey method with cross sectional approach with a total sample of 37 fishermen. This research use questionnaire instrument back pain questionnaire and REBA. Data analysis includes an analysis of Univariate and bivariate analysis using Spearman Rank test (p ≤ 0.05). The results of statistical tests of the p value obtained value of each of the independent variables namely age (p value = 0.000, R = 0.818) and work attitude (p value = 0.002, R = 0.499). In conclusion there is a correlation between age and attitude to work with complaints of back pain in a group of fisherman in the village of Kalasey sub-district of Mandolang Regency of Minahasa. Based on this need to give guidance or health and safety education regarding risk factors and attitudes to work in accordance with the principles of ergonomics to fishermen so that they can reduce the risk of the occurrence of pain complaints back at the fishing village of Kalasey sub-district of Mandolang Regency of Minahasa and additional support do muscle stretching or warming up before doing the work. Keywords: Age, Attitude To Work, Complaints Of Back Pain
ANALISIS PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA RUMAH SAKIT (K3RS) DI RUMAH SAKITUMUM DAERAH NOONGAN KABUPATEN MINAHASA Lasut, Dirga Simon Alvarez; Kawatu, Paul A. T.; Akili, Rahayu H.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

K3RS adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan bagi sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan rumah sakit melalui upaya pencegahan kecelakan kerja dan penyakit akibat kerja di rumah sakit. Tujuan Penelitian ini untuk menganalisis pelaksanaan dan hambatan pelaksanaan standar pelayanan keselamatan dan kesehatan kerja rumah sakit di RSUD Noongan. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara kepada 5 orang informan yang terdiri dari Kepala Bagian, Ketua Tim K3RS, Dokter, Perawat, dan Pegawai di RSUD Noongan. Dari hasil wawancara standar pelayanan seperti pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja dan khusus belum dilaksanakan, dan program-program lain belum terlaksanakan secara optimal yaitu pemeriksaan kesehatan secara berkala, dan pelaksanaan pelatihan/pendidikan tentang kesehatan kerja. Dan untuk standar pelayanan keselamatan kerja standar pelayanan keselmatan kerja seperti pembinaan dan pengawasan saran, prasarana, dan peralatan kesehatan, pelatihan/penyuluhan keselamatan kerja, dan pembinaan dan pengawasan terhadap manajemen sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran belum terlaksanakan secara optimal. Hambatan pelaksanaan  Standar Pelayanan K3RS di RSUD Noongan adalah Regulasi yang terlambat dibuat, Konsistensi petugas yang menangani pemeriksaan kesehatan, Ketersediaan bahan  untuk pemeriksaan laboratorium, Tidak tersedianya tenaga ATEM untuk melakukan pemeliharaan peralatan medis, Program K3RS yang terlambat disusun sehingga anggaran masih kurang dan kurangnya kesadaran dari pegawai. Kata Kunci: Standar Pelayanan K3RS ABSTRACTHospital Occupational Health and Safety is all activities to guarantee and protect the health and safety of hospital human resources, patients, patient companions, visitors, and the hospital environment through efforts to prevent work injuries and occupational diseases in the hospital. The results of the National Safety Council (NSC) report in 1988 showed that accidents in hospitals were 41% more than jobs in other industries. Cases that often occur are needle sticking, sprains, back pain, scratches/cuts, burns, and infectious diseases and others. The purpose of this research is to analyze The Implementation and Barriers to the Implementation of Hospital Occupational Health and Safety Service Standards at the Noongan Regional Public Hospital. This research is a qualitative research by interviewing 5 informants consisting of the Head of Division, Head of Hospital Occupational Health and Safety Team, Doctors, Nurses, and Employees at Noongan Regional Public Hospital. From the interview results service standards such as health examinations before work and specifically have not been implemented, and other programs have not been implemented optimally namely periodic health checks, and the implementation of training/education about occupational health. And for occupational safety service standards for occupational safety service standards such as guidance and supervision of advice, infrastructure, and health equipment, training/counseling for occupational safety, and guidance and supervision for the management of fire prevention and management systems has been carried out optimally. Barriers to the implementation of Hospital Occupational Health and Safety Service Standards at the Noongan Regional Public Hospital are regulations that are made late, consistency of officers handling health checks, availability of materials for laboratory examinations, unavailability of Electromedic Engineering Academy staff to perform maintenance of medical equipment, Hospital Occupational Health and Safety Programs that are too late to be prepared so that the budget is still lacking,  and lack of budget employee awareness. Keywords: Hospital Occupational Health and Safety Service Standards
HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENGRAJIN GERABAH DI DESA PULUTAN KECAMATAN REMBOKEN KABUPATEN MINAHASA Kattang, Sharon Gladyz Patricya; Kawatu, Paul A. T.; Tucunan, Ardiansa A. T.
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluhan Muskuloskeletal atau keluhan pada otot dan rangka merupakan keluhan yang dirasakan akibat dari pemaksaan gerakan dan penerimaan beban dalam periode waktu yang lama sehingga mengakibatkan timbulnya keluhan dari sangat ringan hingga sangat sakit. Penelitian ini bertujuan yaitu untuk mengetahui hubungan antara masa kerja dan beban kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada pengrajin gerabah di Desa Pulutan Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa. Penelitian ini menggunakan pendekatan survei analitik dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Semua pengrajin gerabah yang bekerja di Desa Pulutan merupakan populasi dalam penelitian ini. Sampel pada penelitian sebanyak 96 responden yang memenuhi kriteri inklusi dan eksklusi. Berdasarkan hasil analisis univariat terdapat sebagian besar responden memiliki masa kerja >10 tahun, beban kerja sedang dan mengalami keluhan muskuloskeletal tingkat resiko sedang. Uji statistik yang digunakan yaitu uji korelasi Spearman dengan α= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara masa kerja dengan keluhan muskuloskeletal dengan nilai p= 0,017 dan nilai r= 0,244 artinya memiliki kekuatan hubungan yang lemah namun masih memiliki arah hubungan yang positif (semakin lama bekerja maka semakin tinggi tingkat keluhan muskuloskeletal). Serta terdapat hubungan antara beban kerja dengan keluhan muskuloskeletal dengan nilai p= 0,000 dan nilai r= 0,710 artinya memiliki kekuatan hubungan yang kuat dan arah hubungan yang positif (semakin berat beban kerja maka semakin tinggi tingkat keluhan muskuloskeletal). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara masa kerja dan beban kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada pengrajin gerabah di Desa Pulutan Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa.Kata kunci: masa kerja, beban kerja, keluhan muskuloskeletal.ABSTRACTMusculoskeletal Complaints or muscle and skeletal complaints are perceived complaints due to the forced movement and acceptance of the load over a long period of time resulting in complaints from very mild to very painful. This study aims to determine the relationship between work period and workload with musculoskeletal complaints in pottery craftsmen in Pulutan Village, Remboken District, Minahasa Regency. This study uses an analytical survey approach using a cross sectional research design. All pottery craftsmen working in Pulutan Village were the population in this study. The sample in this study was 96 respondents who met the inclusion and exclusion criteria. Based on the results of the univariate analysis, most respondents have a working period of> 10 years, moderate workload and moderate musculoskeletal complaints. The statistical test used is the Spearman correlation test with α = 0.05. The results showed that there was a relationship between working period with musculoskeletal complaints with a value of p = 0.017 and the value of r = 0.244 means that it has the strength of a weak relationship but still has a positive relationship (the longer it works the higher the level of musculoskeletal complaints). And there is a relationship between workload and musculoskeletal complaints with a value of p = 0,000 and the value of r = 0.710 means that it has a strong relationship strength and a positive direction of relationship (the heavier the workload, the higher the level of musculoskeletal complaints). The conclusion of this study is that there is a relationship between working period and workload with musculoskeletal complaints in pottery craftsmen in Pulutan Village, Remboken District, Minahasa Regency.Keywords: working period, workload, musculoskeletal disorders.
ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT (K3RS) DI RUMAH SAKIT TINGKAT II ROBERT WOLTER MONGISIDI KOTA MANADO Maringka, Ferlina; Kawatu, Paul A. T.; Punuh, Maureen I.
KESMAS Vol 8, No 5 (2019): Volume 8, Nomor 5, Juli 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Rumah sakit merupakan salah satu tempat kerja yang memiliki tenaga kerja  yang banyak dengan tingkat resiko yang tinggi terkena penyakit akibat kerja ataupun kecelakaan kerja. Oleh karena itu rumah sakit waib  untuk melakukan pencegahan yaitu dengan menerapkan program kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu bentuk nyata dalam  menciptakan tempat kerja yang aman, lingkungan yang sehat dan terbebas dari penyakit akibat kerja ataupun kecelakaan kerja. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jumlah informan penelitian berjumlah 7 (tujuh) orang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai bulan Juli 2019. Hasil: Program K3RS yang telah dilaksanakan adalah program pengembangan kebijakan K3RS, pembudayaan perilaku K3RS, pengembangan SDM K3RS, pelayanan kesehatan kerja, pelayanan keselamatan kerja, pemantauan kesehatan lingkungan kerja, pengembangan pedoman, petunjuk teknis dan SOP, pengembangan program pemeliharaan pengelolaan limbah padat, cair dan gas, pengelolaan jasa, bahan beracun berbahaya dan barang berbahaya, pengumpulan data, pengolahan dan pelaporan K3RS, review program tahunan, sedangkan yang belum maksimal dilaksanakan adalah program pengembangan manajemen tanggap darurat. Kesimpulan: Pelaksanaan Program K3RS sudah berjalan namun belum maksimal dilaksanakan.  Saran: Rumah sakit perlu menambahkan sarana prasarana tanggap darurat kebakaran seperti hydrant, alarm kebakaran, detektor asap dan alat pemadam api ototmatis (sprinkler). Kata kunci : Pelaksanaan program K3RS ABSTRACTBackground: Hospital are one of the workplaces that have a large workforce with a high level of risk of occupational diseases or occupational accidents. Therefore, the hospital is obliged to do prevention by applying health and safety program of hospital work. Occupational health and safety is one of the real forms of creating a safe workplace, healthy environment and free form occupational illness or accident. Method: This type of research is qualitative research with the number of research informant totalling seven people. This research was conducted in May to July 2019. Results: The K3RS Program that has been implemented is the K3RS policy development Program, the conduct of K3RS behaviour, K3RS Human resources development, occupational health services, occupational Safety services, environmental health monitoring, development guidelines , technical and SOP instructions, development of solid waste management, liquid and gas maintenance programs, service management, hazardous toxic materials and hazardous goods, data collection, processing and reporting K3RS, annual program reviews, while those that have not Implementation is an emergency response management development program. Conclusion: The implementation of K3RS Program is already running but not maximally implemented Advice: Hospitals need to add fire emergency response infrastructure such as hydrants, fire alarms, smoke detectors and sprinkler equipment. Keywords: Implementation of  K3RS Program
Co-Authors Amin, Marsela D. Amisi, Marsella D. Anastasia, Nerva Andreas Renaldy Salmon, Andreas Renaldy Anwa, Tommy Ardiansa A.T Tucunan, Ardiansa A.T Aulia, Larasati Barael, Friska W. Barens, Woodford B. S. Basir, Farha Histisari Bawang, Jeferson Budi T. Ratag Duka, Zainal Muttaqin R. Emeralda, Gita K. Franckie R. R. Maramis Grace Debbie Kandou Grace Korompis Kapugu, Avinia Kasenda, Jeniffer Febriyanti Kattang, Sharon Gladyz Patricya Kojongian, Frily R. Kolibu, Febi K. Kumolontang, Merry Christylia L, Tisa V. Lalogiroth, Fellia F. Lasut, Dirga Simon Alvarez Maddusa, Sri Seprianto Mahmud, Intan W. Mandagi, Chreisye K. F. Manoa, Mirage Be Mantjoro, Eva M. Marasut, Junaldi Maringka, Ferlina Masengi, Mega E. P Masloman, Sumarty Amalia Maureen I. Punuh, Maureen I. Mongdong, Stinky Renaldo Mongkareng, Eucenny R. Mudjimu, Pamela Nancy S. H. Malonda Nasira, Azmi Nelwan, Jeini E. Ngenget, Cindy V. Nova Hellen Kapantow Pangkey, Claudia I. F. Pantow, Stivani S. Rahayu H. Akili, Rahayu H. Rawung, Putri Bellatrix Reinaldy, Reinaldy Renaldi, Brian Rianna J Sumampouw Ricky C. Sondakh Roat, Charly Rumayar, Adisti . A. Rumengan, Selin R. Seguh, Finsensius Sekplin A. S. Sekeon, Sekplin A. S. Shirley E. S. Kawengian Simbage, Wika E. Solang, Marsela G. Soputan, Selly L. Sulaemana Engkeng, Sulaemana Sumakul, Hiskia Sumigar, Jesica T. Supit, Muhammad A. F. L. Syaefudin, Tesa L. M. Tambuwun, Jerro H. Tamon, Cecilya Umboh, Deanira I. Umboh, Deanira I. Waworuntu, Zakaria Wenur, Gavrila C. Woodford B. S. Joseph Wowor, Ribka Wulan P. J. Kaunang