Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Perbandingan Pemulihan Laju Jantung antara Subjek Obes Sentral Terlatih dengan yang Non-obes Sentral Tak Terlatih Wowor, Ribka; Wantania, Frans; Pamolango, Fendy
e-CliniC Vol 5, No 2 (2017): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v5i2.16878

Abstract

Abstract: Heart rate recovery (HRR) is a predictor of cardiovascular mortality in adult as well as a risk factor of diabetes mellitus and cardiovascular diseases. Heart rate recovery is affected by autonomic nerve system and interestingly, athletes have more effective autonomic nerve system than the non-athletes. This was an observational descriptive study with a cross-sectional design. Subjects were 15 adult trained males with central obesity and 15 untrained males without central obesity. Central obesity was determined if abdominal circumferences was above 90 cm. The treadmill test with Bruce protocol was used to evaluate the HHR at the second minute of recovery which was abnormal if the HRR below 42 times per minute. The non-tailed T test was used to determine the comparison of HRR between trained central obese and non-trained non-central obese subjects. The results showed that the 15 trained males with central obesity had average age 31.7±3.7 years and mean abdominal circumference 98.6±5.66 cm meanwhile the 15 untrained males without central obesity had mean age 29.4±6.4 years and mean abdominal circumference 80.27±7.05 cm. Mean HRR of the trained subjects was 55.6±10.6 and of the untrained subjects was 47.8 ±1.8. The non-tailed T test showed significant result in comparing the HRR between trained subjects and untrained subjects (P < 0.025). Abnormal HRR was found in 6.6% of the trained subjects and in 20% of the untrained subjects. Conclusion: Trained males with central obesity had a better HRR significantly than untrained males without central obesity; therefore, physical exercise played an important role in HRR.Keywords: heart rate recovery (HRR), central obesity, trained Abstrak: Pemulihan laju jantung (PLJ) merupakan prediktor kematian kardiovaskular pada orang dewasa dan dipengaruhi oleh sistem saraf otonom. Uniknya, atlet atau individu yang terlatih memiliki sistem saraf otonom yang lebih efektif dibandingkan dengan yang tidak terlatih. Jenis penelitian ialah deskriptif observasional dengan desain potong lintang. Subjek penelitian terdiri dari15 pria dewasa dengan obesitas sentral yang terlatih dan 15 pria dewasa dengan non-obesitas sentral yang tidak terlatih. Subjek dinyatakan terlatih bila memenuhi rekomendasi latihan fisik menurut WHO. Obesitas sentral diukur dengan meteran pada lingkar perut bila lebih dari 90 cm. Uji latih jantung (ULJ) menggunakan treadmill dengan protokol Bruce. Pemulihan laju jantung dinilai pada menit ke-2 fase pemulihan dan dikatakan abnormal bila PLJ <42 x/menit. Perbandingan antara PLJ pada subjek obes sentral yang terlatih dengan subjek non-obes sentral yang tidak terlatih diuji dengan uji-T tidak berpasangan. Hasil penelitian mendapatkan 15 subjek pria obes sentral yang terlatih dengan rerata usia 31,7±3,7 tahun, rerata lingkar perut 98,6±5,66cm dan 15 subjek pria non-obes sentral yang tidak terlatih dengan rerata usia 29,4±6,4 tahun, rerata lingkar perut 0,27±7,05cm. Rerata PLJ pada subjek obes sentral yang terlatih 55,6±10,6, dan rerata PLJ pada non-obes sentral yang tidak terlatih 47,8±1,8. Uji-T tidak berpasangan mendapatkan hasil bermakna untuk perbandingan antara PLJ pada subjek obes sentral yang terlatih dengan subjek non-obes sentral yang tidak terlatih (p<0,025). Didapatkan nilai abnormal PLJ 6,6% pada kelompok subjek obes sentral terlatih dan 20,0% pada kelompok subjek non-obes sentral tak terlatih. Simpulan: Subjek obes sentral yang terlatih memiliki PLJ yang lebih baik dibandingkan dengan subjek non-obes sentral yang tidak terlatih secara bermakna yang menunjukkan faktor latihan fisik berperan penting terhadap PLJ.Kata kunci: pemulihan laju jantung (PLJ), obesitas sentral, terlatih
Pengaruh Kesehatan Lingkungan terhadap Perubahan Epidemiologi Demam Berdarah di Indonesia Wowor, Ribka
e-CliniC Vol 5, No 2 (2017): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v5i2.16879

Abstract

Abstract: In Indonesia, dengue hemorrhagic fever (DHF) is a serious health problem. Infection of dengue has occurred in Indonesia for the last two decades. It is a self limiting disease, however, its clinical manifestations has become worsened since several years ago. Epidemiologic pattern of dengue infection changes every year, and there is a peak of new cases every 10 years. Nowadays, adolescence and adult individuals belong to the high risk population of this infection. This epidemiologic changing of DHF is influenced by several environmental factors, inter alia: 1) increasing of human population; 2) uncontrolled urbanization; 3) no effective control of mosquitoes in endemic areas; and 4) modernized public transportation.Keywords: environmental sanitation, epidemiology, dengue hemorrhagic fever Abstrak: Di Indonesia, demam berdarah dengue (DBD) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting. Infeksi dengue terjadi secara endemis di Indonesia selama dua abad terakhir. Penyakit ini bersifat self limiting namun dalam beberapa tahun terakhir memperlihatkan manifestasi klinis yang semakin berat sebagai DBD dan frekuensi kejadian luar biasanya semakin meningkat. Pola epidemiologi infeksi dengue mengalami perubahan dari tahun ke tahun, jumlah kasus memuncak setiap siklus 10 tahunan. Kelompok usia yang terserang dengue berubah menjadi kelompok remaja dan dewasa. Perubahan epidemiologi DBD ini turut dipengaruhi oleh faktor kesehatan lingkungan. Faktor-faktor yang memengaruhi peningkatan dan penyebaran kasus DBD sangat kompleks yaitu, antara lain: 1) pertumbuhan penduduk yang tinggi dan cepat; 2) urbanisasi yang tidak terencana dan tidak terkendali; 3) tidak adanya kontrol vektor nyamuk yang efektif di daerah endemis; serta 4) peningkatan sarana transportasi.Kata kunci: kesehatan lingkungan, epidemiologi, demam berdarah dengue
Pengaruh Pemberian Alopurinol terhadap Tekanan Darah Pasien Gagal Jantung Wowor, Ribka; Wantania, Frans
Jurnal Biomedik : JBM Vol 10, No 1 (2018): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.10.1.2018.18997

Abstract

Abstract: Hyperuricemia is an independent risk factor of hypertension. Most of heart failure patients with uncontrolled hypertension had hyperuricemia. This study was aimed to determine the effect of allopurinol to blood pressure in heart failure patients. This was a clinical trial study with a control-non randomized design, performed on heart failure patients (40-74 years old). Wilcoxon Sign Rank was used to test the means of blood pressure difference between after and before the allopurinol treatment. The results showed that there were no significant differences in mean blood pressure between before and after allopurinol treatment (SBP, P=0.650; DBP, P=0.356). Conclusion: There was a decrease of blood pressure in heart failure patients after allopurinol treatment; albeit, it was not statistically significan.Keywords: allopurinol, blood pressure, heart failureAbstrak: Hiperurisemia merupakan salah satu faktor risiko independen terhadap timbulnya hipertensi. Pasien gagal jantung dengan tekanan darah tidak terkontrol sering mengalami hiperurisemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian alopurinol terhadap tekanan darah pada pasien gagal jantung. Penelitian ini merupakan uji klinis terbuka tanpa randomisasi untuk meneliti pengaruh pemberian alopurinol pada terapi standar congestive heart failure (CHF). Beda rerata tekanan darah pre dan post diuji menggunakan Wilcoxon Sign Rank. Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok alopurinol didapatkan penurunan tekanan darah sesudah pemberian alopurinol walaupun perbedaan rerata pre-post TDS (P=0,650) dan perbedaan rerata pre-post TDD tidak bermakna (P=0,356). Simpulan: Pasien CHF yang diberikan alopurinol mengalami penurunan tekanan darah walaupun secara statistik tidak bermaknaKata kunci: alopurinol, tekanan darah, gagal jantung
ASSOCIATION BETWEEN DIETARY HABITS AND PREHYPERTENSION AMONG INDONESIAN YOUNG ADULTS AT PROF. DR. R. D. KANDOU HOSPITAL MANADO Wowor, Ribka
JURNAL BIOMEDIK : JBM Vol 11, No 2 (2019): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.11.2.2019.23318

Abstract

Abstract: Prehypertension is a warning sign, early in age which denotes the risk of hypertension later on in life. Clinical and academic challenges of medical students may have adverse effect on their lifestyle, predisposing vulnerable subjects to elevated blood pressure. This study was aimed to determine the association between dietary habits and prehypertension among Indonesian young adults in Manado. This was an analytical study with a cross-sectional study. Subjects were 111 medical students (undergraduate and postgraduate) aged between 20-30 years, of either sex. A pre-tested questionnaire was used to elicit the details on physical activity, family history of hypertension, tobacco use, and dietary habits. According to JNC-7 guidelines, a systolic blood pressure (SBP) of 120 to 139 mmHg and/or diastolic blood pressure (DBP) of 80 to 89 mmHg is considered as prehypertension. Of the 111 subjects, 22.5% showed blood pressure levels within the range of prehypertension. Chi-square analysis revealed that junk food consumption (OR=3,152; 95% CI=1,253-7,925; P=0,023), and soft drink consumption (OR=4,747; 95% CI=1,797-12,539; P=0,002) were the risk factors of prehypertension. Conclusion: Dietary habits were associated with the prehypertension among young adults in Manado.Keywords: dietary habits, prehypertension, young adultsAbstrak: Prehipertensi merupakan tanda peringatan dini akan resiko terjadinya hipertensi di kemudian hari. Mahasiswa kedokteran memiliki kesibukan studi terutama pada masa kepaniteraan klinik di Rumah Sakit. Tuntutan dalam pendidikan dan pelayanan sekaligus di RS berdampak terhadap pola aktivitas mereka sehari-hari sehingga dapat memengaruhi tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara diet (konsumsi makanan dan minuman) dengan kejadian prehipertensi pada mahasiswa kedokteran Univrsitas Sam Ratulangi. Jenis penelitian ialah analitik dengan desain potong lintang. Hasil penelitian mendapatkan 111 mahasiswa kedokteran peserta P3D dan PPDS (calon spesialis) berusia antara 20-30 tahun sebagai subyek penelitian. Dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan berat badan. Penentuan kebiasaan makan ditetapkan berdasarkan hasil pengisian kuesioner. Definisi prehipertensi berdasarkan kriteria JNC 7 yaitu tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg tapi kurang dari 140 mmHg, dan atau tekanan darah diastolik lebih dari 80 mmHg tapi kurang dari 90 mmHg. Uji Chi-square dilakukan untuk melihat hubungan antara konsumsi junk food dan soft drink dengan kejadian prehipertensi dan didapatkan adanya hubungan antara konsumsi junk food (OR=3,152; 95% CI=1,253-7,925; P=0,023), dan soft drink (OR=4,747; 95% CI=1,797-12,539; P=0,002) dengan kejadian prehipertensi pada subyek dewasa muda. Simpulan: Diet (konsumsi junk food dan soft drink) berhubungan dengan kejadian prehipertensi pada subyek dewasa muda di Manado.Kata kunci: diet, prehipertensi, dewasa muda
Hubungan antara Kebiasaan Merokok dan Hipertrofi Ventrikel Kiri pada Laki-laki Dewasa Muda dengan Obesitas Sentral Wowor, Ribka
Jurnal Biomedik : JBM Vol 10, No 3 (2018): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.10.3.2018.21983

Abstract

Abstract: Left ventricular hypertrophy (LVH) is an independent risk factor for mortality. This state should be prevented by controlling the underlying factor, such as smoking. This study was aimed to determine the association between smoking and left ventricular hypertrophy in young adult men with central obesity. This was a case control study, conducted at Cardiology Department of Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital in Manado from January to March 2015. Subjects were young adult male students (18-30 years old) at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital with central obesity divided into two groups: case group and control group. The case group consisted of 31 subjects with LVH meanwhile the control group consisted of 21 subjects without LVH. The statistical analysis showed that smoking was a risk factor for LVH in young adult men with central obesity, but not statistically significant (OR=3.846; 95% CI: 0.494-14.901; P=0.432). Conclusion: Smoking is a risk factor of left ventricular hypertrophy in young adult men (<30 years old) with central obesity, but not statistically significant.Keywords: smoking, left ventricular hypertrophy, young adult men, central obesityAbstrak: Hipertrofi ventrikel kiri (HVK) merupakan salah satu prediktor kematian independen. Pembesaran jantung kiri sebenarnya merupakan keadaan yang dapat dicegah dengan pengendalian faktor risiko, salah satunya ialah merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dan hipertrofi ventrikel kiri pada laki-laki dewasa muda dengan obesitas sentral. Jenis penelitian ialah penelitian kuantitatif metode analitik dengan menggunakan rancangan case-control. Penelitian dilaksanakan di Bagian Kardiologi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado selama 3 (tiga) bulan, yaitu dari bulan Januari 2015 s/d Maret 2015. Subyek penelitian ialah laki-laki dewasa muda (usia 18-30 tahun) dengan obesitas sentral dan sementara menjalani KKM di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Subyek yang mengalami HVK sebagai kelompok kasus dan yang tidak mengalami HVK sebagai kelompok kontrol. Hasil penelitian mendapatkan bahwa kebiasaan merokok merupakan faktor risiko terjadinya HVK pada laki-laki dewasa muda dengan obesitas sentral walaupun secara statistik tidak bermakna (OR=3,846; 95% CI: 0,494-14,901; P=0,432). Simpulan: Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko terjadinya pembesaran jantung kiri pada laki-laki dewasa muda (<30 tahun), walaupun secara statistik tidak bermakna.Kata kunci: merokok, hipertrofi ventrikel kiri, dewasa muda, obesitas sentral
ANALISIS PELAKSANAAN PELAYANAN POS UPAYA KESEHATAN KERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TELING ATAS KOTA MANADO Pangkey, Claudia I. F.; Kawatu, Paul A. T.; Wowor, Ribka
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan kesehatan kerja pada pekerja sektor informal adalah bentuk Upaya Kesehatan Kerja di. Pos Upaya kesehatan kerja merupakan bentuk upaya kesehatan kerja yang telah di bentuk oleh Puskesmas Puskemas yang bertujuan untuk meminimalisir bahaya akibat kerja di lingkungan kerja pekerja informal. Salah satu puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan kerja pada pekerja informal adalah Puskesmas Teling Atas Kota Manado. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pelaksanaan pelayanan pos upaya kesehatan kerja di wilayah Puskesmas Teling Atas Kota Manado. Desain penelitian yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Agustus-Oktober 2018 di Pos UKK Mercifull wilayah kerja Puskesmas Teling Atas melalui observasi, studi dokumen dan wawancara mendalam terhadap 5 informan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pelayanan Pos UKK belum terlaksana dengan baik, dilihat dari tingkat keberhasilan pelaksanaan Pos UKK belum sesuai standart ukuran yang terdapat dalam Permenkes No.100 Tahun 2015. Sumber daya manusia, sarana, frekuensi dan pelaksanaan kegiatan promotif, preventif dan kuratif serta ketersediaan dana yang belum sesuai dengan Permenkes No.100 Tahun 2015, selanjutnya adanya faktor penghambat dan sedikitnya faktor pendukung. Berdasarkan penelitian ini kesimpulan yang didapatkan bahwa tingkat keberhasilan pelaksanaan pelayanan Pos Upaya Kesehatan Kerja di wilayah kerja Puskesmas Teling Atas Kota Manado masuk dalam kategori kurang aktif dan masih terdapat banyak faktor penghambat dalam pelaksanaan pelayanan Pos UKK. disarakan kepada Puskesmas Teling Atas untuk melakukan pelatihan baik untuk kader Pos UKK maupun untuk pemegang program kesehatan kerja, serta sarana dan prasarana yang dapat untuk menunjang pelaksanaan pelayanan Pos UKK.Kata Kunci : Pelayanan, Keberhasilan, Penghambat, Pendukung, Pos UKK, PuskemasABSTRACTThe efforts of health work in Clinics is working health services to the informal sector workers in the region it works, work health Effort Post abbreviated Pos UKK is one of the efforts the health work in form by the clinic. One of the clinics that deliver programs health services public health work is Puskesmas Teling Atas in Manado city. This research aims to analyze how the success of the postal service's efforts in the area of Occupational Health Clinics Puskesmas Teling Atas in Manado city. This research uses descriptive design research with qualitative approach. This research was carried out since August-October 2018 in Pos UKK Mercifull working area Puskesmas Teling Atas through observation, study of documents and in-depth interviews against 5 informant. Research results show that the implementation of postal service hasn't done well UKK, judging from the level of success of implementing Pos UKK haven't fit standard size found in Permenkes No. 100 of Tahun 2015. Human resources, means, frequency and the implementation of the activities of promotif, prefentiv and curative as well as funding has not been provided in accordance with Permenkes No. 100 Tahun 2015 so there is still a barrier factor and lack of factor endowments. Based on this study it can be concluded that the degree of success of the implementation of the postal service's efforts in the area of occupational health work of clinics Puskesmas Teling Atas in Manado city fall into the category of less active and there are still many factors restricting in the implementation of the Postal Service of the UKK. It is recommended to Seek training to Puskesmas Teling Atas for cadres of posts as well as UKK for holders of occupational health programs, as well as the provision of adequate facilities and infrastructure to support the implementation of the Postal Service of the UKK.Keywords: Service, Success, Barrier, Supporters, Pos UKK, Puskemas.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS SAWANG KABUPATEN SIAU TAGULANDANG BIARO. Kenang, Maissy C.; Maramis, Franckie R.R.; Wowor, Ribka
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet besi (Fe) merupakan suatu kesadaran juga ketaatan didalam mengkonsumsi tablet besi (Fe) disetiap hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi (Fe) di Puskesmas Sawang Kabupaten Siau Tagulandang Biaro. Jenis penelitian adalah penelitian kuntitatif dengan menggunakan desain corss sectional. Populasi didalam penelitian ini yaitu keseluruhan ibu hamil yang masih terdaftar di Puskesmas Sawang dengan sampel sebanyak 115 responden. Pengambilan sampel dengan menggunakan rumus Slovin. Pengumpulan data mengunakan kuesioner, juga menggunakan analisis data univariat serta bivariat dan juga menggunakan uji chi square dan program komputer. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan motivasi dengan kepatuhan ibu hamil didalam mengkonsumsi tablet besi (Fe) di Puskesmas Sawang Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (p value= 0,102), tidak ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi (Fe) di Puskesmas Sawang Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (p value= 1,000) dan ada hubungan peran petugas kesehatan dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi (Fe) di Puskesmas Sawang Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (p value= 0,005). Diharapkan Puskesmas Sawang dapat melakukan kerja sama dengan pemerintah di masing-masing kampung wilayah kerja Puskesmas dalam  melakukan pencegahan anemia. Kata Kunci: Kepatuhan, Ibu Hamil, Mengkonsumsi Tablet Fe, Motivasi, Dukungan Keluarga, Peran Petugas Kesehatan. ABSTRACTCompliance with pregnant women consuming iron (Fe) tablets is also an awareness in consuming iron (Fe) tablets every day. The purpose of this study was to determine the factors associated with adherence of pregnant women to consuming iron (Fe) tablets at Sawang Health Center, Siau Tagulandang Biaro Regency. This type of research is quantitative research using corss sectional design. The population in this study were all pregnant women who were still registered at the Sawang Health Center with a sample of 115 respondents. Sampling using Slovin formula. Data collection using questionnaires, also using univariate and bivariate data analysis and also using the chi square test and computer programs. The results of this study showed that there was no correlation between motivation and adherence of pregnant women in consuming iron (Fe) tablets at Sawang Health Center, Siau Tagulandang Biaro Regency (p value = 0.102), there was no relationship between family support and adherence of pregnant women to iron (Fe) tablets. ) at Sawang Health Center, Siau Tagulandang Biaro Regency (p value = 1,000) and there is a relationship between the role of health workers and adherence of pregnant women to consuming iron (Fe) tablets at Sawang Health Center, Siau Tagulandang Biaro District (p value = 0.005). It is expected that the Sawang Health Center can collaborate with the government in each village in the Puskesmas working area to prevent anemia. Keywords: Compliance, Pregnant Women, Taking Fe Tablets, Motivation, Family Support, Role of Health Officers.
HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG PADA KELOMPOK NELAYAN DI DESA KALASEY KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA Masloman, Sumarty Amalia; Kawatu, Paul A. T.; Wowor, Ribka
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyeri punggung adalah nyeri dibagian lumbar, lumbosacral atau di daerah leher. Nyeri punggung biasanya dirasakan sebagai rasa sakit atau rasa kaku dibagian punggung. Nyeri punggung dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor individu seperti umur dan faktor resiko pekerjaan seperti postur janggal/sikap kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara umur dan sikap kerja dengan keluhan nyeri punggung pada kelompok nelayan di Desa Kalasey Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional dengan total sampel 37 orang nelayan. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner nyeri punggung dan kuesioner REBA. Analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariate menggunakan uji Rank Spearman (p ≤ 0,05). Hasil uji statistik diperoleh nilai p value masing-masing variabel independent yaitu umur (p value = 0,000, R = 0,818) dan sikap kerja (p value = 0,002, R = 0,499). Kesimpulannya terdapat hubungan antara umur dan sikap kerja dengan keluhan nyeri punggung pada kelompok nelayan di Desa Kalasey Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa. Berdasarkan hal ini perlu memberikan penyuluhan khususnya keselamatan dan kesehatan kerja mengenai faktor-faktor resiko dan sikap kerja yang sesuai dengan prinsip ergonomi kepada nelayan sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya keluhan nyeri punggung pada Nelayan di Desa Kalasey Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa serta dukungan tambahan melakukan peregangan otot atau pemanasan sebelum melakukan pekerjaan.  Kata Kunci: Umur, Sikap Kerja, Keluhan Nyeri Punggung  ABSTRACTBack pain is pain in the lumbar, lumbosacral or in the neck area. Back pain is usually felt as a rigid sense of pain or the back. Back pain can be affected by several factors, among others, individual factors such as age and their risk factors of work like the awkward posture/stance work. This research aims to find out whether there is a correlation between age and attitude to work with complaints of back pain in a group of fisherman in the village of Kalasey sub-district of Mandolang Regency of Minahasa. This research use analytic survey method with cross sectional approach with a total sample of 37 fishermen. This research use questionnaire instrument back pain questionnaire and REBA. Data analysis includes an analysis of Univariate and bivariate analysis using Spearman Rank test (p ≤ 0.05). The results of statistical tests of the p value obtained value of each of the independent variables namely age (p value = 0.000, R = 0.818) and work attitude (p value = 0.002, R = 0.499). In conclusion there is a correlation between age and attitude to work with complaints of back pain in a group of fisherman in the village of Kalasey sub-district of Mandolang Regency of Minahasa. Based on this need to give guidance or health and safety education regarding risk factors and attitudes to work in accordance with the principles of ergonomics to fishermen so that they can reduce the risk of the occurrence of pain complaints back at the fishing village of Kalasey sub-district of Mandolang Regency of Minahasa and additional support do muscle stretching or warming up before doing the work. Keywords: Age, Attitude To Work, Complaints Of Back Pain
PENGARUH PERSEPSI MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS MOTOLING BARAT Mundung, Rulandi; Wowor, Ribka; Maramis, Franckie R. R.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKMutu jasa pelayanan kesehatan adalah derajat dipenuhinya kebutuhan masyarakat atau perorangan terhadap asuhan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi yang baik dengan pemanfaatan sumber daya secara wajar, efisien, efektif dalam keterbatasan kemampuan pemerintah dan masyarakat, serta diselenggarakan secara aman dan memuaskan pelanggan sesuai dengan norma dan etika yang baik. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif, sampel dalam penelitian ini berjumlah 90 responden. Hasil penelitian berdasarkan uji statistik regresi linier nilai signifikansi untuk pengaruh variabel persepsi reliabilitas  terhadap kepuasan pasien adalah sebesar 0,255 lebih besar dari 0,05 maka disimpulkan tidak terdapat pengaruh secara persial, nilai signifikansi variabel Persepsi jaminan terhadap kepuasan pasien adalah sebesar 0,287 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan tidak ada pengaruh secara persial, nilai signifikansi untuk pengaruh variabel persepsi buktu bukti fisik kepuasan pasien adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan ada pengaruh secara persial, nilai signifikansi variabel Persepsi Empati terhadap kepuasan pasien adalah sebesar 0,264 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan tidak ada pengaruh secara persial, nilai signifikansi variabel Persepsi daya tanggap terhadap kepuasan pasien adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara persial. Berdasarkan hasil penelitian uji statistik regresi linier berganda hasil uji F atau secara simultan (bersama-sama) diketahui nilai signifikasi untuk pengaruh persepsi reliabilitas, jaminan,  bukti fisik, empati, daya tanggap terhadap kepuasan pasien adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehinga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara mutu jasa pelayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien di Puskesmas Motoling Barat.Kata Kunci : mutu, Kepuasan pasienABSTRACTThe quality of health-care services ii the degree statistying people needs or individual to the health-care ass a good professional standard with the natural usa of resoures, efficient, effective in the limitations of government and community, it is artanged safely  and statisfies customers according to good norms and ethics. The type of this research is quantitative research with surveying methods, have descriptive. The sample in this study amounted to 90 respondents. The result of this research accoding the statistical test for regression linier, significance value to effect variable perception reliability (reliability)  of patient’s statisfaction 0,225 is greater than 0,05 it can  be concluded there is no effect perversely, significance value to effect variable perception assurance (assurance) of patient’s statisfaction 0,287 is greater than 0,05 it can  be concluded there is no effect perversely, significance value to effect variable perception physical evidence (tangible) of patient’s statisfaction 0,000 is smaller than 0,05, it can concluded there is effect perversely, significance value to effect variable perception empathy (empathy) of patient’s statisfaction 0,246 is greater than 0,05, it can  be concluded there is no effect perversely, significance value to effect variable perception responsiveness (responsiveness) to patient’s statisfaction 0,000 is smaller than 0,05, it can concluded there is effect perversely. Basad on the results pf regression to multiple linier statistic test result F or simultaneons (together) significance value is known to perception effect reliability (reliability), assurance (assurance), physical evidence (tangible), empathy (empathy), responsiveness (responsiveness) of patien’s statisfaction 0,000 is smaller than 0,05 so that can be concluded that there are effect between quality health-care services of patient’s satisfaction in Puskesmas Motoling Barat.
ANALISIS POTENSI BAHAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS DI BAGIAN PENGAPALAN SITE PAKAL PT. ANEKA TAMBANG TBK. UBPN MALUKU UTARA Bawang, Jeferson; Kawatu, Paul A. T.; Wowor, Ribka
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Pada  proses pengapalan yang di lakukan oleh salah satu kontraktor PT. Aneka Tambang yaitu PT. Tunas Putra Pembangunan Sejahtera yang baru memasuki 8 bulan sudah terjadi 3 kejadian kecelakaan. Dalam melakukan pengendalian kecelakaan harus dengan menggunakan metode yang baik pula. Salah satu metode yang selalu di gunakan untuk menganalisis hingga penanganan suatu bahaya adalah dengan metode Job Safety Analysis (JSA), dimana metode ini paling tepat untuk dipakai sehinga para pekerja dapat terhindar dari kecelakaan.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis potensi bahaya pada Tahap proses treaming ore di eto buli, Tahap transfer material di jalan hauling menuju tongkang dan Tahap  penataan material di tongkang. Metode penelitian: Metode penelitian yang di gunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan mewawancari paada 5 informan yang terdiri dari manager, supervisor, forman, operator excavator dan operator dumptruck. Data di sajikan Dalam  bentuk tulisan atau kalimat berdasarkan JSA, wawancara mendalam, observasi, rekaman, catatan dan dokumentasi.  Hasil: Bahaya yang terdapat pada tahap proses treaming ore di eto buli yaitu tertimpa, terjepit, tersengat listrik dan bising. Jeni-jenis bahaya yang terdapat pada tabrakan, unit tersandung batu, unit tergelincir, unit terjatuh batu, unit menabrak tanggul, dan Rump door patah. Jenis bahaya yang terdapat pada Tahap  penataan material di tongkang pekerja tersengat listrik, kebisingan, dan unit tergelincir dari tumpukan ore. Saran: Saran yang diberikan adalah pengawasan terhadap proses kerja harus lebih di tingkatkan agar pekerja tidak melakukan hal-hal yang menyimpang dari ketentuan yang telah diberikan seperti mematuhi rambu tanda kecepatan kendaraan. Kata Kunci: Jenis- jenis bahaya, Tahap proses treaming ore di eto buli, Tahap transfer material di jalan hauling menuju tongkang, Tahap  penataan material di tongkang  ABSTRACTIntroduction: In the process of shipment done by one of its contractors, PT Aneka Tambang, PT Putra Shoots i.e. the construction of well-being entering 8 months already happened 3 accident. In controlling the accident should be using anyway. One of the methods that are always in use to analyze up to handling a danger is with the method of Job Safety Analysis (JSA), where this method is most appropriate to be used so the workers can avoid accidents. The purpose of this research was to analyze the potential danger at this stage of the process of treaming ore in eto Cruse, phase transfer of material on the road toward haulingbarges and the Setup Stage material on barges. Research methods: research methods that are in use in this research is the kind of qualitative research with mewawancari as 5 informants consisting of managers, supervisors, forman, the operator and excavator operators dumptruck. The data presented in the form of writings or sentences based on JSA, deep interviews, observation, recording, records and documentation. Results: there were dangers at this stage of the process in ore treaming eto bottle that is overwritten, squeezed, stung by electricity and noisy. Kind-the kind of danger that is present on the collision, the unit tripped over a rock unit, and slipped, falling over the rocks, the unit hit a levee, and the Rump of the door broken. The types of hazards that are present in the stage of structuring material on a barge worker stung, noise, and power unit derailed from a pile of ore. Suggestion: the advice given is the supervision of interns should be more on the increase so that workers do not do things that deviate from the provisions that have been given as obey the sign of the speed of the vehicle. Keywords: Kind of dangers, the stage of the process in ore treaming eto Cruse, phase transfer of material on the road toward hauling barges, the Setup Phase material on a barge