Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

MANAGEMENT OF BERINGIN JAYA VILLAGE ASSETS IN LIVING DISTRICT IN KUANTAN SINGINGI DISTRICT Agung Supriyanto; Ernawati "
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 7: Edisi I Januari - Juni 2020
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Good management of village assets is based on applicable regulations and has guidelines in their management. Village asset management is one way for villages to be able to carry out a development. Village asset management is one way for villages to be able to carry out a development in good management, of course using guidelines in its management, management itself is a series of activities ranging from planning, procurement, utilization, maintenance, administration and deletion. The purpose of this study is the Asset Management in Beringin Jaya Village, Singingi Hilir Subdistrict, Kuantan Singingi Regency and to find out the inhibiting factors of Beringin Jaya Village Asset Management in Singingi Hilir Subdistrict, Kuantan Singingi District. The theoretical concept used by the author is Village Asset Management. . In collecting data, the writer uses interview and observation techniques. The author uses the informant as a source of information as a source in the validity of the data. The results of this research indicate that the Beringin Jaya Village Asset Management in Singingi Hilir District, Kuantan Singingi Regency, shows that in the management of village assets in implementation there is still a lack of village asset data found in the asset inventory and found development assets that require renovation. The inhibiting factors of Asingin Jaya Village Asset Management in Singingi Hilir Subdistrict, Kuantan Singingi Regency include human resources and facilities and infrastructure.Keywords: Village Asset Management
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MESIN PERAJANG GRUBI SEMI OTOMATIS DENGAN PISAU TIPE INSERT CUTTER SYSTEM SEBAGAI MEDIA PENCACAH UNTUK UMKM DI KABUPATEN KARANGANYAR Haikal Haikal; Agung Supriyanto; Nur Cholis; Yoga Imam Malik; Aris Setiyawan
Adi Widya : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2020): ADIWIDYA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/awpm.v4i1.3547

Abstract

Umbi merupakan jenis tumbuhan yang sering diolah dan dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Dengan perkembangan jaman hingga saat ini, olahan ketela rambat semakin banyak, salah satunya adalah grubi. Kabupaten karanganyar tepatnya di tawangmangu banyak UMKM yang memproduksi grubi atau walangan. Pembuatan grubi dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dengan dirajang manual menggunakan pisau. Tujuan dari perancangan mesin ini adalah untuk menghasilkan desain mesin perajang grubi semi otomatis dengan pendorong pegas.Tahapan dalam perancangan mesin perajang grubi semi otomatis ini terdiri dari ide perancangan, pengumpulan data dan bahan, perancangan desain, perhitungan komponen, pemotongan, perakitan, pengujian dan analisa mesin. Hasil perhitungan mesin perajang grubi semi otomatis menunjukkan bahwa kapasitas perajangan berkisar 30 kg/jam. Mekanisme pencacah menggunakan insert cutter system sebagai media pencacah dengan dimensi pelat dudukan pisau 45x170x5 mm. Hasil perajangan yang optimal diperoleh antara 90% sampai 95% pada sudut mata pisau 3° dengan jumlah cutter  penyayat sebanyak 83 buah.
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KOPI DI WILAYAH GIRIPURNO KOTA BATU JAWA TIMUR Nila Restu Wardani; Dwi Fauzia Putra; Agung Supriyanto
Jurnal Swarnabhumi : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal Swarnabhumi : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi
Publisher : Geography Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/swarnabhumi.v9i1.10961

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelas kesesuaian lahan kopi di wilayah Giripurno Kota Batu Jawa Timur. Tanaman kopi dibudidayakan pada ketinggian 1.000 – 1.300 m dpl dengan sistem agroforestri dengan pohon tegakan pinus. Giripurno memiliki lahan hutan yang dikelola masyarakat melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan ((LMDH). Pengelolaan agroforestri ini diperlukan evaluasi kesesuaian lahan kopi agar pengelolaannya lebih optimal. Terdapat dua jenis tanaman kopi yang ditanam yaitu arabika dan robusta. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian diambil lima lokasi sebagai sampel penelitian. Karakteristik lahan selanjutnya dicocokkan (matching) dengan syarat tumbuh tanaman kopi. Selanjutnya dianalisis untuk dinilai kelas kesesuaian lahannya. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kelas kesesuaian lahan kopi arabika termasuk sangat sesuai (S1) dengan faktor pendukung: rata-rata curah hujan 1.604 mm/tahun, rata-rata suhu 22,8oC, ketinggian tempat antara 1.094 – 1.295 m dpl, tekstur tanah lempung berliat dan kelembaban tanahnya 67-70 %, drainase yang baik dengan tingkat bahaya erosi yang ringan. Faktor pembatasnya pada kriteria cukup sesuai (S2) yaitu rata-rata lama bulan kering 4, kedalaman efektif 104-118 cm, dan rata-rata pH tanah 6,4 dan ditanam pada kemiringan lereng 5 – 30%; 2) Kelas kesesuaian lahan robusta termasuk tidak sesuai (N) jika dinilai dari ketinggian tempat 1.071 – 1.295 m dpl. Namun, kopi robusta masih dibudidayakan di wilayah Giripurno dengan faktor pendukung: rata-rata curah hujan 1.604 mm/tahun, rata-rata suhu 22,8oC, tekstur tanah lempung berliat dan kelembaban tanahnya 67-69 %, drainase yang baik dengan tingkat bahaya erosi yang ringan. Faktor pembatasnya pada kriteria cukup sesuai (S2) yaitu rata-rata lama bulan kering 4, kedalaman efektif 104 - 110 cm, dan rata-rata pH tanah 6,4 dan ditanam pada kemiringan lereng 13 – 22%.
Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba bagi Remaja Usia Produktif di Desa Segorogunung Agus Jamaldi; Agung Supriyanto; Margono; Febriani Indriastuti
Jurnal ETAM Vol. 4 No. 2 (2024): JUNE
Publisher : Politeknik Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/etam.v4i2.718

Abstract

Penyalahgunaan narkoba saat ini telah menjalar hampir kesemua lini kehidupan. Efek buruk yang diakhibatkan oleh penyalahgunaan narkoba ini berdampak pada kesehatan, baik kesehatan fisik maupun mental, bahkan sampai terjadi kematian bagi penggunanya. Generasi muda menjadi potensi yang sangat rentan terhadap penyalahgunaan narkoba. Hal ini karena generasi muda masih sangat mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif yang berasal dari luar. Oleh karena itu sangat perlu adanya kegiatan sosialisasi penyalahgunaan narkoba bagi remaja usia produktif sebagai salah satu upaya pencegahan agar para remaja tidak terjerumus ke dalam bahaya penggunaan narkoba. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan objek utama yaitu remaja usia produktif di Desa Segorogunung. Tujuan dari kegiatan yang dilakukan yaitu untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman bagi para remaja bahaya penyalahgunaan narkoba. Metode yang digunakan pada kegiatan ini menggunakan bentuk seminar dengan mendatangkan narasumber dari beberapa pihak terkait, yakni dari TNI, Polri dan Akademisi. Dengan adanya pemaparan bahaya penyalahgunaan narkoba dari masing-masing narasumber yang memiliki background yang berbeda ini akan memberikan pemahaman yang lebih dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Selain pemaparan materi dari narasumber, juga dilakukan sesi tanya jawab dari peserta agar dapat lebih memahami isi materi yang disampaikan. Dengan pemahaman yang dimiliki nantinya para remaja mampu menjaga diri mereka masing-masing dan lingkungan sekitar. Hasil dari kegiatan yang dilakukan yaitu antusias dan partisipasi dari peserta sangat tinggi, terbukti dengan keaktifan peserta dalam diskusi terkait materi yang talah disampaikan oleh narasumber. Kegiatan ini diharapkan juga dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk masa yang akan datang.
Edukasi Wisata Demak Green Garden Riko Faisal Akbar; Agung Supriyanto; Wafiq Maulana Ibrahim
Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) Vol. 2 No. 2 (2024): November
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jemb.v2i2.2359

Abstract

Abstrak Penelitian ini mengevaluasi upaya Destinasi Wisata DEGEGA dalam membangun citra destinasi wisata melalui implementasi strategi pemasaran menggunakan konsep 7P (product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence). Metode penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif digunakan untuk mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DEGEGA telah berhasil merancang produk wisata yang beragam dan inovatif, menyajikan harga kompetitif dengan berbagai insentif, serta memperhatikan lokasi yang mudah dijangkau. Upaya promosi dilakukan melalui berbagai saluran seperti door to door, media cetak, iklan, dan media sosial. Perhatian terhadap pelatihan karyawan guna meningkatkan profesionalisme pelayanan, proses yang memudahkan pengalaman wisatawan, dan pembangunan fisik yang menarik menjadi poin positif dalam citra DEGEGA.  Namun, penelitian juga mengidentifikasi sejumlah faktor penghambat yang meliputi keterbatasan daya tarik wisata, kerusakan pada wahana, persepsi masyarakat terkait harga yang dianggap tinggi, serta kendala dalam promosi online dan kinerja karyawan. Masalah infrastruktur, fasilitas yang terbatas, dan kurangnya pengembangan desain tata letak juga menjadi tantangan yang dihadapi DEGEGA.  Kesimpulannya, kesuksesan DEGEGA dalam membangun citra destinasi bergantung pada kemampuannya mengatasi hambatan-hambatan tersebut, sambil terus meningkatkan kualitas produk, layanan, dan promosi yang ditawarkan. Perbaikan pada infrastruktur dan fasilitas serta perencanaan yang lebih baik dalam desain tata letak menjadi penting dalam meningkatkan daya tarik dan kesan positif bagi pengunjung destinasi ini.
Model Sosialisasi dan Edukasi Kearifan Lokal Pasar Sarwono sebagai Laboratorium IPS Mahasiswa Wafiq Maulana Ibrahim; Saila Mizab Rifdal Kafili; Muhammad Fani Chakim; Agung Supriyanto; Noor Fatmawati
ABDISOSHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/abdisoshum.v4i2.5703

Abstract

This This community service activity aims to optimize the utilization of local wisdom at Pasar Sarwono in Wonosoco Village, Kudus, as a Social Studies (IPS) learning laboratory for university students through socialization and educational programs. The method used is a community service approach with descriptive qualitative techniques, including Focus Group Discussions (FGD), literature review, and field observations. The results show that Pasar Sarwono holds great potential in strengthening contextual learning through direct practice, such as social interaction, a traditional economic system using wooden coins, the use of traditional Javanese clothing (lurik), and the preservation of local culture such as Wayang Klitik performances. Educational strategies were implemented through socialization with the community and village stakeholders, student field visits, and academic reflection. However, the program faced several challenges, including limited community awareness of the educational value of local culture, insufficient human resources among educators, and geographic and administrative constraints. These findings underscore the importance of integrating higher education with local communities to foster students’ social character and preserve cultural heritage. Ethnopedagogy and constructivism serve as the theoretical foundations in developing contextual and relevant Social Studies education in the era of globalization. It can be concluded that this traditional market functions not only as a center of economic activity but also as an educational space rich in local cultural values, such as the use of wooden coins, traditional lurik attire, and traditional culinary offerings.
Komposisi Arang Cangkang Kemiri dan Natrium Karbonat Terhadap Sifat Mekanik dan Struktur Mikro pada Baja Mild Stell Yushario Aqmal Kurniawan; Agung Supriyanto
Jejak digital: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 5b (2025): SEPTEMBER (Edisi Spesial)
Publisher : INDO PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/nh9bcj35

Abstract

contain other mixed materials. Mild steel has different grades determined by differences in carbon levels. This material has the characteristic of not being easily broken. Mild steel is also known as low-carbon steel. The purpose of this study is to identify the results of experiments on the chemical components of the bracket panel, identify the effect of immersion time on the hardness of the layer and the wear resistance of the bracket panel elements. In this study the author observed the impact of various masses in the carburizing stage on the thickness of the oxide surface and the hardness of the Mild steel layer with a furnace process with a temperature of 930ºC with a holding time of 4 hours. Based on the results of the study, it shows that in the chemical composition test, the chemical components of the main elements. Wear Test with the results of the value after conducting a Wear Test on mild steel material, the results of the wear test have an average wear value of 0.000189499 mm3/kg.m, on a 30% carbon specimen with a b0 (mm) value of 1.0782 then 40% carbon an average of 0.000086258, with a value of 0.8294, at 50% carbon has a bo value (mm) of 1.2958 at 60% carbon with a value of 0.9060 so that Specific Wear (Ws) (mm3/kg.m) occurs 0.000112433. Vickers Hardness Test This test is carried out by etching, desmuting (erosion) the carburizing process with the carburizing process and the Candlenut Shell Charcoal Composition experienced a 30% increase or 197.83 VHN, the carburizing process with the carburizing process and a 4-hour holding time experienced a 40% increase or 260.3 VHN, and the carburizing process with the carburizing process and a 4-hour holding time experienced a 50% increase or 250.8 VHN. In the carburizing process with the carburizing process and a 4-hour holding time experienced a 60% increase or 226.76 VHN. So the average surface hardness value between the carburizing process with a high percentage value in the 40% composition.