Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing Yanto, Ari; Febriyanto, Budi
Edudikara: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : IPTPI Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/edudikara.v4i1.141

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa dengan menerapkan model inkuiri terbimbing (guided inquiry) pada pembelajaran IPA di kelas IV SDN 4 Cinyasag Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman konsep siswa dalam memahami materi pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dimana peneliti bekerja sama dengan teman sejawat sebagai observer pada pelaksanaan penelitian. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 4 Cinyasag, sebanyak 20 siswa terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes, observasi, dan dokumentasi.. Penelitian dilaksanakan dalam 3 siklus. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan model Inkuiri Terbimbing ( Guided Inquiry ) dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa di kelas IV SDN 4 Cinyasag. Hal ini ditunjukan pada kondisi awal siswa menunjukan presentase ketuntasan 35% berada pada kategori rendah. Pada siklus I mencapai persentase ketuntasan 55% berada dikategori sedang. Pada siklus II persentase ketuntasan 65% berada tinggi. Dan pada siklus III persentase ketuntasan 85% dengan kategori sangat tinggi. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas IV SDN 4 Cinyasag
Penggunaan Media Flash Card untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Budi Febriyanto; Ari Yanto
Jurnal Komunikasi Pendidikan Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.936 KB) | DOI: 10.32585/jkp.v3i2.302

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh temuan terhadap proses pembelajaran yang berdampak terhadap hasil belajar siswa, diantaranya pembelajaran yang dilakukan masih terpusat pada guru serta penggunaan media pembelajaran kurang maksimal dan hanya terpaku pada buku pelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan media flash card. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan secara kolaboratif antara guru dan peneliti yang dilaksanakan dalam dua tindakan pada setiap siklusnya. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN I Pesanggrahan sebanyak 26 orang siswa. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu lembar tes evaluasi, lembar observasi siswa, lembar observasi guru dan foto kegiatan. Data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif yang dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu adanya peningkatan pada hasil belajar siswa. Nilai rata-rata siswa sebelum dilakukan tindakan yaitu 52,7 dengan persentase ketuntasan siswa mencapai 30,8%. Pada siklus I nilai rata-rata kelas yang diperoleh yaitu 66,2 dengan persentase ketuntasan siswa mencapai 53,8. Pada siklus II nilai rata-rata kelas yang diperoleh yaitu 74,7 dengan persentase ketuntasan siswa mencapai 80,8%. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media Flashcard dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas IV SDN I Pesanggrahan.
The Effectiveness of Photo Story in Multiliteracies Learning Towards Narrative Writing Skills of Fifth Grade Elementary School Students Budi Febriyanto; Ari Yanto
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 6, No 2 (2019): October 2019
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.391 KB) | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v6i2.4943

Abstract

AbstractThis research is motivated by the low writing skill of students, especially in writing narratives. The purpose of this research is to determine the effectiveness of photo story media usage in multi-literacies learning model towards narrative writing skills of the fifth grade of elementary school. The research approach is quantitative with a quasi-experimental method by using a nonequivalent control groups design (ncgd) research design, with the experimental class using photo story media in a multi-literacies learning model and the control class using conventional learning. The population was the fifth grade students of Majalengka District. The research sample consisted of 60 students for experimental class and 60 students for control class. The data collection techniques used are tests, observations, and documentation, by  using statistical data for data analysis. The results showed that there were differences narrative writing skills in the experimental class and the control class. The average of pre-test experimental class reached 57.53 and 75.33 for post-test and the n-gain value was 0.428 in the medium category. While the control class reached 57.40 for pre-test and the 67.1 for post-test and n-gain value of 0.237 is categorized as low level. It indicates that the used of photo story media in multiliteracies learning models is more effective in improving narrative writing skills of the fifth-grade elementary school students compared to conventional learning.Keywords:  multiliteracies learning, narrative writing skills, photo story media. AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan menulis siswa, terutama dalam menulis narasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan efektivitas penggunaan media cerita foto dalam model pembelajaran multiliterasi terhadap keterampilan menulis narasi di kelas lima sekolah dasar. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen menggunakan desain penelitian nonequivalent control groups (ncgd), dengan kelas eksperimen menggunakan media photo story dalam model pembelajaran multiliterasi dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V dari Kabupaten Majalengka. Sampel penelitian terdiri dari 60 siswa kelas eksperimen dan 60 siswa kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, dan dokumentasi, dengan analisis data menggunakan analisis data statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan keterampilan menulis narasi di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Keterampilan menulis narasi di kelas eksperimen rata-rata nilai pre-test mencapai 57,53 dan post-test mencapai 75,33 dengan nilai n-gain adalah 0,428 dalam kategori sedang. Sedangkan di kelas kontrol, rata-rata nilai pre-test mencapai 57,40 dan post-test 67,1 dengan nilai n gain 0,237 dikategorikan rendah. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media cerita foto dalam model pembelajaran multiliterasi lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis narasi siswa sekolah dasar kelas lima dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.Kata kunci: pembelajaran multiliterasi, keterampilan menulis narasi, media foto cerita.
Penerapan Model Pembelajaran Multilierasi Informasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Jual Beli Budi Febriyanto; Ari Yanto
Jurnal Iqra' : Kajian Ilmu Pendidikan Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Iqra' : Kajian Ilmu Pendidikan
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25217/ji.v4i1.444

Abstract

This article aimed to improve the understanding of the concept of purchase and sale in class III Elementary School of Mekarjaya III through the application of information multiliterasi learning models. This research was classroom action research. This research was conducted in three cycles. The results showed that the percentage of classical completeness in the first cycle has average 63.2 with the percentage of classical completeness which was 48.5%. In the second cycle the average score of students were 70 with the percentage of classical completeness 63.6%. In the third cycle the average value of students were 81.2 with the percentage of classical completeness 87.9%. Then it can be concluded that the application of the multiliteration learning model of information on social studies subjects has success to increase the understanding of the concept purchase and sale in class III Elementary School of Mekarjaya III District Majalengka. Key words: Multiliteration Information Model, Understanding of Purchase and Sale
Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Budi Febriyanto; Ari Yanto
DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik Vol 3, No 1 (2019): DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.791 KB) | DOI: 10.20961/jdc.v3i1.28982

Abstract

AbstractThe research aims to examine the effectiveness of understanding reading ability of elementary school. It is between experimental classes implementing the PBL learning model and control classes applying direct instruction learning. This research uses quantitative approaches with experimental quasi methods. The research design uses Nonequivalent Control Groups Design (NCGD). The research subjects are primary schools in Depok District Cirebon Regency. The instruments are understanding reading worksheets. The data collection techniques are pre test and post test. It concludes that the PBL models are more effective in enhancing the reading comprehension skills than the control class using conventional learning.Keyword: problem based learning model, understanding reading abilityAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas kemampuan membaca pemahaman siswa sekolah dasar antara kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran PBL dengan kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran direct instruction. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Desain penelitian menggunakan Nonequivalent Control Groups Design (NCGD). Sekolah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar yang berada di lingkungan UPT Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon. Instrumen berupa lembar soal membaca pemahaman. Teknik pengumpulan data yaitu prates dan post tes. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa model PBL lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional.Kata kunci: model problem based learning, kemampuan membaca pemahaman.
Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Melalui Model Pembelajaran Quantum Teaching Ari Yanto
Indonesian Journal of Learning Education and Counseling Vol. 1 No. 1 (2018): September
Publisher : ILIN Institute Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.397 KB) | DOI: 10.31960/ijolec.v1i1.9

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas V SDN Majalengka Wetan III melalui model pembelajaran quantum teaching. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dimana peneliti bekerja sama dengan guru kelas sebagai observer. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Majalengka Wetan III, sebanyak 24 terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Data berupa hasil tes sebagai data primer dan hasil observasi, wawancara serta dokumentasi sebagai bahan pendukung. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif untuk menganalisis hasil tes akhir setiap tindakan dan analisis deskriptif untuk hasil observasi setiap tindakan. Penelitian dilaksanakan 2 siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran quantum teaching dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dapat meningkatkan pemahaman konsep kelas V SDN Majalengka Wetan III. Hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan nilai sebelum pemberian tindakan hingga siklus II. Nilai rata-rata kelas sebelum pemberian tindakan adalah 66,21 sedangkan persentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 45,83%. Pada siklus I nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa74,58sedangkan persentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 62,50%. Pada siklusIInilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa85,71sedangkan persentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 95,83%. Kesimpulan, penerapan model pembelajaran quantum teaching dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan pemahaman konsep pada pokok bahasan pertempuran-pertempuran dalam mempertahanan kemerdekaan Indonesia dalam mata pelajaran IPS siswa kelas V SDN Majalengka Wetan III Kecamatan Majalengka.
MULTILITERATION PEDAGOGIC MODEL BASED ON HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) AS EFFORTS TO FACE THE 21st CENTURY EDUCATION IN EDUCATION FROM KI HADJAR DEWANTARA Sigit Vebrianto Susilo; Ari Yanto
Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series Vol 1, No 2 (2018): 3rd National Seminar on Educational Innovation (SNIP 2018)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.278 KB) | DOI: 10.20961/shes.v1i2.26774

Abstract

The character of Indonesian education today in practice is a rape of the inner and inner life of children. As a result, children are damaged in character because they always live under duress / pressure. According to Ki Hadjar, such a way of educating will not be able to shape a person until he has a "personality". In line with this view, education in Indonesia should provide a sense of security, fun, calm, and provide a sense of happiness so that students are without coercion and naturally eat knowledge to the full. On the other hand, the macro life demands of the 21st century and the adoption of a new curriculum in Indonesia in micro terms requires education to produce graduates who have the competence of life in the 21st century. Entering the 21st century technological advances have entered various facets of life, not least in the field of education. The characteristics of the 21st century are characterized by the growing development of the world in the field of science and technology, so that in this view in various aspects experience a shift in cultural values in daily life. Therefore, it is necessary to be the next generation of the nation to dissect the essence of the concept of education according to Ki Hajar Dewantara in the view of multiliteration education. Multiliteration education that gives students freedom to think, create, and argue is in line with the concept of pancadarma proposed by Ki Hajar Dewantara. Furthermore, multiliteration education has the characteristics of multi-concept, multi-cultural, multi-learning style, and multi-multi-modal giving a concept of education that gives the impression and directs the values of Pancasila. The 21st century provides an illustration that education is increasingly important to ensure students have the skills to learn and innovate, use skills technology and information media, and can work, and survive with use life skills. In line with the explanation above, by reflecting back on the educational value of Ki Hajar Dewantara in the perspective of multiliteration education is a tangible manifestation of welcoming Indonesian education so that Indonesia will be able to realize its goal of creating a golden generation of 2045.
Penerapan Model Pembelajaran Round Club untuk Meningkatkan Hasil Belajar E Kosmayadi; Ari Yanto; Elina -
JURNAL PEDAGOGIK PENDIDIKAN DASAR Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1129.827 KB) | DOI: 10.17509/jppd.v8i1.34485

Abstract

This research aims to find out the application of the round club learning model, student learning outcomes in Social Sciences (IPS) subjects in class IV SDN Karangtumaritis I Indramayu Regency. The subjects in this study were grade IV students who numbered 25 students with research objects were round Club learning models and student learning outcomes on IPS subjects. Data collection techniques use observational data, documentation and case studies. Research procedures through 4 stages namely planning, implementation, observation, and reflection. The data analysis technique used is a qualitative and quantitative data analysis technique. The indicator of the success of the research is the completeness of individual mastery with a minimum value of 71, and classical mastery of at least 85%. The result showed that the application of the round club learning model can improve student learning outcomes in IPS subjects in class IV SDN Karangtumaritis I Indramayu Regency.
Media Photo Story dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Budi Febriyanto; Ari Yanto
Proceedings of The ICECRS Vol 2 No 1 (2019): Literacy based Character and Professionalism Enhancement for Educators in Facing
Publisher : International Consortium of Education and Culture Research Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.473 KB) | DOI: 10.21070/picecrs.v2i1.2394

Abstract

At present the use of learning media is not optimal. Media that is widely used is only limited to visual print media so that learning still cannot bring out the curiosity of students during learning. Even though learning media is one of the most important elements to support the success of the learning process. In the process of Indonesian language learning in elementary school, students are required to be able to develop four language skills, listening, speaking, reading, and writing. The photo story media includes audio visual media that can help students master the four language skills. Photo story media is a picture of a story that has meaning, displayed through video shows using a computer or laptop device. The use of photo story media can stimulate the imagination of students and increase motivation in learning Indonesian. Thus, learning Indonesian in elementary schools by utilizing photo story media is able to accommodate learning to be more meaningful, stimulate the imagination of students, motivate learning activities and of course help students develop their language skills.
Media Flashcard untuk Optimalisasi Hasil Belajar Siswa di Sekolah Dasar Roni Rodiyana; Wina Dwi Puspitasari; Ari Yanto
JURNAL PEDAGOGIK PENDIDIKAN DASAR Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jppd.v9i1.46755

Abstract

ABSTRAKIn their intellectual development, elementary school students are at the concrete thinking stage. Everything that the teacher conveys must be realistic and can develop all the abilities that exist in children. There needs to be a solution, namely by using flashcard image media. In particular, graphics also function to attract attention, clarify presentation of ideas, illustrate or decorate facts that would be quickly forgotten or ignored if not graphically. Flashcards are very suitable for practicing spontaneous speaking skills by using certain sentence patterns so that learning objectives will be achieved optimally, especially in student learning outcomes.