Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JLBG (Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi) (Journal of Environment and Geological Hazards)

EVALUASI KEBIJAKAN BAKU MUTU AIR LIMBAH (STUDI KASUS: LIMBAH CAIR INDUSTRI TEKSTIL DI BANDUNG) Dyah Marganingrum; Lenny Marilyn Estiaty
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.156 KB) | DOI: 10.34126/jlbg.v7i1.90

Abstract

ABSTRAKBaku Mutu Air Limbah (BMAL) dibuat sebagai salah satu bentuk regulasi untuk mengendalikan tingkat pencemaran.Makalah ini bertujuan untuk mengkaji dan mengevaluasi peraturan BMAL, khususnya untuk industri tekstil di Bandungyang berada di kawasan DAS Citarum. Metode yang digunakan adalah pendekatan analitik regulasi terkait. Eksperimentasidegradasi limbah industri tekstil PT. X menggunakan bakteri Bacillus licheniformis juga dilakukan untuk memperkuatrekomendasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat beberapa parameter pada BMAL yang bernilai lebih tinggi daribaku mutu air (BMA) yang digunakan sebagai acuan untuk pengendalian kualitas air Sungai Citarum. Sementara analisisdata primer dan sekunder di beberapa titik Sungai Citarum telah menunjukkan kondisi tercemar, sehingga dapat dipastikanbahwa air limbah industri tekstil yang dibuang ke badan air Sungai Citarum maupun anak-anak sungainya akan selalumemberikan beban terhadap Sungai Citarum. Hasil eksperimen terhadap degradasi air limbah juga menunjukkan bahwanilai BOD dan COD mengalami penurunan, namun tidak signifikan memberikan perubahan warna sebelum dan setelahpengolahan. Hasil pengenceran untuk menyesuaikan nilai COD dengan BMAL hingga 150 mg/l juga tidak memberikanperbedaan warna yang signifikan. Oleh karena itu, BMAL perlu segera dievaluasi dan disesuaikan dengan daya dukung dandaya tampung Sungai Citarum agar tetap sesuai dengan peruntukannya.Kata kunci: Bacillus licheniformis, Citarum, regulasiABSTRACTWastewater quality standard (BMAL) is the regulation policy for controlling water pollution level. This paper aims to examineand to evaluate the wastewater quality standard rules (BMAL), especially for textile industries in Bandung located suroundingthe Citarum Watershed. The method used is the related regulation analytical approach. Experimentation of degradation of textileindustry wastewater from PT. X using bacteria Bacillus licheniformis was carried out to strengthen the recommendation. Theanalysis showed that there are some parameters on BMAL which have higher values than the water quality standard (BMA) usedas a reference for water quality control to Citarum River. The primary and secondary data analyses at some points of CitarumRiver show polluted conditions. Thus, it can be ascertained that the textile industry wastewater discharged into the water body ofCitarum River and its tributaries will always give load of contaminants. Results of experiments on the degradation of wastewateralso show that the BOD and COD values decreased, but not significantly give a colour change before and after the treatment. Resultdilution to adjust the value of COD with BMAL up to 150 mg/l also did not provide significant colour differences. Therefore,BMAL needs to be evaluated and adjusted to the carrying capacity of Citarum River in order to keep its function as intended.Keywords: Bacillus licheniformis, Citarum River, regulation
KAJIAN TATA AIR DALAM PENGELOLAAN TATA RUANG Studi Kasus : Status Air Baku Air Minum di Dataran Tinggi Dieng Dyah Marganingrum
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6577.246 KB) | DOI: 10.34126/jlbg.v6i2.76

Abstract

 ABSTRAK Makalah ini bertujuan memberi gambaran tentang perlunya sinergi dan harmonisasi antar sektor dalam perencanaan dan pengelolaan tata ruang. Studi kasus dilakukan di kawasan Dieng Plateau menggunakan metode pendekatan survei lapangan dan analisis. Tekanan populasi di kawasan ini telah menyebabkan terjadinya tekanan lahan yang memicu peningkatan aktivitas di sektor pertanian, khususnya komoditas kentang. Aktivitas tersebut disertai dengan pemanfaatan pupuk organik maupun anorganik untuk meningkatkan produktivitas. Hasil analisis lima dari enam sampel air sumur di sekitar lokasi studi menunjukkan kadar nitrat dan COD (Chemical Oxygen Demand)  yang tinggi. Tingginya kadar nitrat dan COD dalam air sumur memberikan indikasi yang cukup kuat  yaitu telah terjadi kontaminasi air akibat aktivitas pertanian. Oleh karena itu, untuk mencapai kesinambungan sumber daya di Dieng Plateau, maka perlu adanya sinergi dan harmonisai antarsektor, khususnya sektor sumber daya air dan lahan.Kata kunci: COD, Dieng Plateau, nitrat, produktivitas pertanian  ABSTRACTThis paper aims to provide an overview of the need for the synergy and harmonize between sectosr in the spatial planning and its management. The case study was conducted in Dieng Plateau using the method of survey and analytical approach. The population pressure influenced the land pressure in this location. It has triggered the increase of agricultural activities, particularly in potato commodities. Its activities use  organic and inorganic fertilizers to improve productivity. The analysis result of five of six water samples taken from the shallow dug well around the Dieng Plateau showed the high concentration of nitrate and COD (Chemical Oxygen Demand). High concentration of nitrate and COD in water sample provides a strong enough indication that water contamination occurred as a result of the agricultural activities. Therefore, in order to achieve sustainability of resources in the Dieng Plateau, hence the synergy and harmony between sectors are needed, especially water and land resources sectors. Keywords: COD, Dieng Plateau, nitrate, agricultural activitie 
Analisis Curah Hujan, Perubahan Tutupan Lahan dan Penyusunan Kurva IDF Untuk Analisis Peluang Banjir: Studi Kasus DAS Cerucuk, Pulau Belitung Ida Narulita; Dyah Marganingrum
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 8, No 2 (2017)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2008.778 KB) | DOI: 10.34126/jlbg.v8i2.171

Abstract

Saat ini DAS Cerucuk mengalami peningkatan curah hujan harian maksimum dan perubahan tutupan lahan yang siknifikan. Hal ini berpengaruh pada sumber daya air sehingga pengelolaan sumber daya air perlu ditata kembali. Makalah ini bertujuan melakukan analisis curah hujan dan perubahan tutupan-lahan serta pengembangan kurva frekuensi-durasi-intensitas hujan (IDF) untuk analisis potensi banjir di DAS Cerucuk, pulau Belitung. Data dasar yang digunakan adalah data hujan harian Stasiun Hujan Buluh Tumbang dan Stasiun Pilang, serta data citra satelit landsat tahun 1994, 2002 dan 2013. Analisis data curah hujan dilakukan dengan metode statistik, analisis tutupan lahan menggunakan pengolahan digital citra satelit, dan penyusunan kurva IDF menggunakan metode Mononobe. Hasil analisis untuk periode 1994 - 2013 menunjukkan telah terjadi kecenderungan peningkatan curah hujan harian maksimum di kedua stasiun serta perubahan tutupan lahan hutan dan pertanian lahan kering menjadi perkebunan kelapa sawit dan pemukiman. Perubahan ini cenderung meningkatkan jumlah air larian yang berpontensi peningkatan banjir. Perubahan lahan yang terjadi selama periode tersebut menyebabkan penambahan volume air limpasan sebesar 6.5 % yang dapat mengancam keberadaan infratruktur sumber daya air. Oleh karena itu, evaluasi kurva IDF adalah salah satu alat-bantu yang perlu dilakukan agar dampak negatif peningkatan volume limpasan dapat dikurangi. Hal ini cukup krusial mengingat Kota Tanjung Pandan sebagai Ibu Kota Kabupaten Belitung,yang berada di DAS Cerucuk, merupakan tujuan wisata dan mengalami perkembangan sangat pesat ke depan