Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

KETERAMPILAN ESENSIAL DAN KOMPETENSI MOTORIK LABORATORIUM MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI DALAM KEGIATAN PRAKTIKUM EKOLOGI Maknun, Djohar; Hertien K Surtikanti, R. R.; Munandar, Achmad; Subahar, S.
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Vol 1, No 2 (2012): October 2012
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpii.v1i2.2131

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji profil keterampilan esensial dan kompetensi motorik lab mahasiswa calon guru biologi. Kenyataan data penelitian menunjukkan bahwa kompetensi keterampilan esensial lab mahasiswa masih rendah. Keterampilan esensial lab juga belum sepenuhnya diajarkan secara optimal dalam praktikum ekologi. Rata-rata tingkat penguasaan keterampilan esensial lab mahasiswa 35,50%, sedangkan kompetensi motorik lab-nya sebesar 59,6%.   The purpose of this study was to examine the profile of skills and competencies essential motor prospective teachers of biology lab students. Simple random sample is taken. The fact the data showed that the essential skills lab competency of students is still low. Essential skills lab is also not fully taught in the lab optimally ecology. The average level of student mastery of essential skills lab 35.50%, while the motor competence of his lab at 59.6%.
Evaluasi Atas Kebijakan Peningkatan Rasio Siswa SMK:SMA Ditelaah dari Kesiapan Sarana dan Prasarana Barliana, Mukhammad Syaom; Maknun, Djohar; Herman, Kunthi
INVOTEC Vol 6, No 2 (2010)
Publisher : Faculty of Technological and Vocational Education-Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/invotec.v6i2.6087

Abstract

The policy to increase ratio of the number of students between vocational high school (SMK) and senior high school (SMA) being 70:30 in 2014, needs to be supported by policy to improve both quality and quantity of teachers, infrastructures, diversification of skills, and absorption of graduates in job market. Using quantitative descriptive approach, this research reveals that availability of infrastructures in all vocational high schools in Bandung city at present, and how the projection in the future. The result of this research shows that at present situation, when the comparison of the number of students SMK:SMA is 50:50, it proves that generally SMK with state status just fulfill exactly about 75% equipment and quality in accordance with infrastructure national standards.
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS ARGUMENTASI SISWA PONDOK PESANTREN DAARUL ULUUM PUI MAJALENGKA PADA DISKUSI SOSIOSAINTIFIK IPA Maknun, Djohar
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.653 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v3i1.553

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menerapkan pembelajaran IPA dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kualitas argumentasi siswa pada diskusi isu sosiosaintifik. Penelitian dilakukan di MTs Daarul Uluum PUI Kabupaten Majalengka,  melibatkan 33 siswa  santri/santriwati Pondok Pesantren Daarul Uluum PUI Majalengka. Temuan studi awal menunjukkan materi pembelajaran tidak dikaitkan dengan situasi nyata kehidupan siswa, sesuai konteks kehidupan masyarakat sekitarnya. Upaya meningkatkan kualitas argumentasi siswa belum pernah dilakukan dalam pembelajaran IPA. Implementasi pembelajaran kontekstual yang dikembangkan dilakukan di kelas dan di lapangan. Pengambilan data dilakukan melalui analisis kebutuhan, dokumentasi, observasi, wawancara, tes, dan angket. Analisis data kualitatif dideskripsikan sesuai dengan fokus penelitian. Data kuantitatif diolah menggunakan N-gain, uji beda dan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kontekstual dapat dilaksanakan dengan metode dan evaluasi bervariasi. Ditemukan pula bahwa pembelajaran kontekstual melalui diskusi isu sosiosaintifik dapat meningkatkan kualitas argumentasi siswa. Diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,85 artinya ada hubungan yang kuat antara kualitas argumentasi pradiskusi dengan pascadiskusi pada diskusi isu sosiosaintifik. Pembelajaran kontekstual yang dikaitkan dengan isu sosiosaintifk IPA meruapakan hal baru dan cukup menarik minat belajar siswa. Kata kunci: pembelajaran  kontekstual, kualitas  argumentasi, isu sosiosaintifk,   IPA
PRAKTIKUM PROYEK EKOLOGI BERBASIS KONDISI EKOBIOLOGIS LOKAL DALAM MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN DAN TINDAKAN KONSERVASI MAHASISWA DJOHAR MAKNUN
Holistik Vol 12, No 2 (2011)
Publisher : LP2M IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.431 KB) | DOI: 10.24235/holistik.v12i2.85

Abstract

NONE
KETERAMPILAN ESENSIAL DAN KOMPETENSI MOTORIK LABORATORIUM MAHASIWA CALON GURU BIOLOGI DALAM KEGIATAN PRAKTIKUM EKOLOGI Djohar Maknun
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (865.163 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v1i2.504

Abstract

Keterampilan esensial laboratorium adalah keterampilan dasar sebagai prasyarat pengembangan keterampilan selanjutnya, berupa sejumlah prosedur, proses dan metode yang digunakan ilmuwan ketika mengkonstruksi pengetahuan dan memecahkan masalah dalam kerja ilmiah. Pembentukan keterampilan esensial merupakan salah satu penekanan dalam pembelajaran sains. Kenyataan data penelitian menunjukkan bahwa kompetensi keterampilan esensial lab mahasiswa masih rendah. Keterampilan esensial lab juga belum sepenuhnya diajarkan secara optimal dalam praktikum ekologi. Metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan tes, angket, dan wawancara. Sampel diambil secara acak sederhana. Rata-rata tingkat penguasaan keterampilan esensial lab mahasiswa 35,5%, sedangkan kompetensi motorik lab-nya sebesar 59,6%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji profil keterampilan esensial lab mahasiswa dan komptesi motorik lab mahasiswa calon guru biologi. Kata kunci : keterampilan esensial lab, kompetensi motorik, praktikum ekologi
PEMBELAJARAN BIOTEKNOLOGI BERBASIS MULTIMEDIA TUTORIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX DI SMPN 8 KOTA CIREBON Megah Khoerunisa; Djohar Maknun; Asep Mulyani
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.267 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v3i2.541

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan multimedia tutorial dalam meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IX. Multimedia interaktif model tutorial merupakan pengembangan media pembelajaran berbasis komputer bersifat mastery learning yang menggabungkan berbagai media seperti audio, video, teks dan gambar yang dapat memvisualisasikan berbagai fakta, keterampilan, konsep dan menampilkan animasi sesuai kebutuhan. Metode penelitian dalam penelitian ini merupakan metode eksperimen dengan desain pretest posttest control group design. Instrumen yang digunakan yaitu, tes soal pilihan ganda untuk mengetahui hasil belajar siswa dan angket untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan multimedia. Hasil penelitian pada kelas eksperimen pretest sebesar 49.51, posttest 78.43 dan N-Gain 58.93, sementara kelas kontrol diperoleh rerata pretest sebesar 47.35, posttest 72.55 dan N-Gain 49.51. Hasil perhitungan statistik dengan uji t diperoleh nilai Sig.0.005 dengan α=0.05 dapat diartikan penerapan multimedia interaktif model tutorial dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini didukung dengan sikap dan respon siswa dengan rerata sebesar 84.93% yang mempunyai kategori sangat kuat. Kata Kunci:, Multimedia interaktif, tutorial, bioteknologi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP PEDULI TERHADAP LINGKUNGAN PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SUMBER Ratnasari Ratnasari; Endang Endang; Djohar Maknun
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.661 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v4i2.486

Abstract

Maraknya pencemaran lingkungan dan rendahnya sikap peduli siswa terhadap lingkungan membuat semakin parahnya fenomena  global warming yang terjadi di masa kini. Guru sebagai agen perubahan sangatlah penting dalam pendidikan . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) Mengkaji penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing di kelas VII SMP Negeri 3 Sumber, 2) Mengkaji peningkatan sikap peduli siswa terhadap lingkungan pada konsep pencemaran lingkungan di kelas VII SMP Negeri 3 Sumber, dan 3) Mengkaji respon siswa terhadap model pembelajaran inkuiri terbimbing di kelas VII SMP Negeri 3 Sumber. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Sumber yang beralamat di Jl. Ki Ageng Tapa Kel. Pajambon Kec. Sumber Kab. Cirebon, tepatnya di kelas 7c (kelas eksperimen) 31 siswa dan di kelas 7a (kelas kontrol) 31 siswa. Hasil penelitian Terdapat perbedaan peningkatan sikap peduli siswa terhadap lingkungan yang signifikan (α = 0,05) antara kelas yang menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing (N-gain = 0,73) dan kelas yang tidak menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing (N-gain = 0,55).  Kesimpulannya, penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) dapat meningkatkan sikap peduli terhadap lingkungan pada konsep pencemaran lingkungan. Kata Kunci:     Sikap Peduli Lingkungan, Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Pencemaran Lingkungan
PROFIL KEMAMPUAN GENERIK SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM PADA SUBPOKOK BAHASAN SISTEM INDERA KELAS XI DI MAN KARANGAMPEL Irchin Suprihatin; Djohar Maknun; Ina Rosdiana Lesmanawati
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.871 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v2i2.523

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya fakta bahwa  kenyataan di lapangan, tidak sedikit sekolah-sekolah yang tidak menyelenggarakan praktikum dalam pembelajaran biologi. Kontribusi praktikum dalam meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran dapat terwujud apabila siswa diberi pengalaman untuk mengindera fenomena alam dengan segenap inderanya.Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengkaji profil kemampuan generik siswa melalui pembelajaran berbasis praktikum, 2) untuk menganalisis perbedaan kemampuan generik siswa sebelum dan sesudah menggunakan pembelajaran berbasis praktikum, dan 3) untuk mengkaji respon siswa terhadap pembelajaran berbasis praktikum pada sub pokok bahasan sistem  indera.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, tes dan angket. Design penelitian yang digunakan adalah pretes-posttest control group design dengan menggunakan satu kelas (Purposive Sampling), yaitu kelas XI IPA 2  berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen. Karena sebaran data berdistribusi normal dan homogen, data hasil tes kemudian dianalisis dengan menggunakan uji Paired Sample t Test.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pencapaian profil kemampuan generik siswa memperoleh hasil yang baik dengan kriteria cukup baik dan kriteria baik. Hasil uji Paired Sample t Test menunjukkan bahwa nilai signifikasinya (2-tailed) 0,000. Karena Sig. 0,000 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian terdapat terdapat perbedaan terhadap profil kemampuan generik siswa sebelum dan sesudah menggunakan pembelajaran berbasis praktikum. Respon siswa terhadap pembelajaran berbasis praktikum  bersifat positif dengan kriteria kuat dan sangat kuat.  Kata Kunci : Kemampuan Generik dan Pembelajaran Berbasis Praktikum.
LINGKUNGAN PEMBELAJARAN SAINS YANG SEHAT, AMAN, NYAMAN DAN KONDUSIF Djohar Maknun
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.009 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v2i1.519

Abstract

None
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INQUIRI SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS X MA KHAS KEMPEK CIREBON Fitriana Fitriana; Ina Rosdiana Lesmanawati; Djohar Maknun
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.573 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v3i1.555

Abstract

Pembelajaran berbasis inquiri sederhana adalah salah satu pembelajaran yang bisa membantu guru untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan literasi sains siswa, yang berkaitan tentang pemahaman konsep siswa terhadap materi yang disampaikan guru, proses sains dalam memecahkan permasalahan secara ilmiah, dan mengaplikasikan sains kedalam kehidupan sehari-hari.Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengkaji penerapan Pembelajaran Berbasis Inquiri Sederhana 2) Mengkaji perbedaan peningkatan Literasi Sains 3) Mengkaji respon siswa terhadap penerapan pembelajaran Berbasis Inquiri Sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase aktivitas siswa setiap indikatornya yaitu dmensi konten, proses sains, dan konteks sains pada pertemuan kedua mengalami peningkatan. Persentase tertinggi pada pertemuan pertama yaitu dimensi konteks sebesar 80% dan pertemuan kedua yaitu dimensi konten sebesar 88%. Hasil uji t menunjukan bahwa nilai signifikansi (Sig. 2-tailed) yaitu Sig. 0,00 lebih kecil dari 0,05 (0,00 < 0,05) yang artinya H0 ditolak. Hasil angket siswa secara keseluruhan rata-rata merespon baik dan merasa senang belajar biologi dengan menggunakan pembelajaran berbasis inquiri sederhana dengan kategori kuat yaitu sebesar 80%.Berdasarkan analisis hasil penelitian menunjukan bahwa aktivitas siswa setiap indikatornya mengalami penigkatan dan persentase rata-rata tertinggi terdapat pada dimensi konten, artinya siswa mampu memahami materi atau konsep yang dijelaskan oleh guru. Terdapat perbedaan peningkatan literasi sains siswa antara kelas yang menerapan pembelajaran berbasis inquiri sederhana dengan kelas yang tidak menerapkan pembelajaran berbasis inquiri sederhana. Siswa merespon baik dan merasa senang belajar biologi dengan menggunakan pembelajaran berbasis inquiri sederhana.Kata kunci : Pembelajaran Berbasis Inquiri Sederhana, Literasi Sains