Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

PENCEGAHAN PENYEBARAN HIV/AIDS DI KAWASAN WISATA SENGGIGI Siti Mardiyah WD; Catur Esty Pamungkas
Jurnal Ulul Albab Vol 23, No 1 (2019): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.637 KB) | DOI: 10.31764/jua.v23i1.656

Abstract

Angka prevalensi infeksi HIV/AIDS di Kabupaten Lombok Barat setiap tahun jumlahnya meningkat, dilihat dari data komulatif tahun sampai tahun Oktober 2018 ditemukan kasus HIV 148 dan AIDS 109. Peningkatan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Lombok Barat yang sangat mengkhawatirkan, memerlukan tindakan  yang cepat dan tepat dalam mengatasinya. Implementasi prgram penanggulangan HIV/AIDS oleh Pokja KPA di Kabupaten Lombok Barat dilaksanakan melalui Promosi, Pencegahan, PDP (Perawatan, Dukungan dan Pengobatan) dan Mitigasi Dampak. Tujuan penelitian adalah mengetahui secara mendalam Implementasi Program Penanggulangan HIV/AIDS oleh Pokja KPA di Kabupaten Lombok Lombok Barat.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Subyek penelitian adalah KPA, petugas LSM. Triangulasi penelitian adalah dokumentasi kegiatan dan popupasi kunci (waria). Subyek penelitian diambil secara purposive. Tekhnik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam.Hasil penelitian menunjukkan Pemda mendukung program penanggulangan HIV/AIDS melalui diterbitkannya Perda tentang pelaksanaan pemberian kartu kunjungan kesehatan. Komitmen terhadap penanggulangan HIV/AIDS sudah ada dilihat dengan adanya RAD (Rencana Aksi Daerah). KPA sebagai pemegang kendali dalam pelaksanaan program dengan bekerjasama lintas sektor.Disarankan perlu partisipasi aktif dari stakeholders dalam kebijakan untuk menjadikan isu HIV/AIDS sebagai kasus yang harus segera ditangani dan menjadi salah satu target pembangunan daerah sesuai dengan target SDG’s. Serta komitmen antara semua pihak dalam mendukung dan melaksanakan peraturan tersebut.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI Ana Pujianti Harahap; Aulia Amini; Catur Esty Pamungkas
Jurnal Ulul Albab Vol 22, No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.36 KB) | DOI: 10.31764/jua.v22i1.582

Abstract

Abstrak: Penikahan merupakan pertalian yang sah antara seorang lelaki dan seorang perempuan yang hidup bersama dan tujuannya membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan. Pernikahan dini merupakan salah satu masalah keluarga yang belum terpecahkan dan sampai saat ini angkanya cukup tinggi. Perempuan muda di Indonesia dengan usia 10-14 tahun menikah sebanyak 0,2 % atau lebih dari 22.000 wanita muda berusia 16-20 tahun di Indonesia sudah menikah. Desain penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan cross sectional, dilaksanakan di Kelurahan Gunung Sari. Sampel penelitian ibu yang memiliki anak remaja umur 16-20 tahun di Kelurahan Gunungsari berjumlah 43 orang. Teknik pengambilan sampel secara total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan p< 0,05.Analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara hubungan yang bermakna secara statistik antara pendidikan ibu dengan pengetahuan tentang dampak pernikahan dini pada kesehatan reproduksi (p value 0,038 < 0,05). Pendidikan ibu yang rendah dapat menyebabkan pengetahuan ibu rendah tentang dampak pernikahan dini pada kesehatan reproduksi.Kata Kunci: Pernikahan dini; Kesehatan Reproduksi
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS DI SMKN 3 MATARAM Siti Mardiyah WD; Catur Esty Pamungkas; Rizkia Amilia
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 2, No 2 (2017): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1386.842 KB) | DOI: 10.31764/mj.v2i2.803

Abstract

HIV/AIDS adalah penyakit menular seksual yang mengakibatkan kematian. Pergaulan bebas remaja merupakan salah satu indikator yang dapat menularkan penyakit tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Populasipenelitian ini adalah siswa-siswi kelas 2 SMKN 3 Mataram yang berjumlah 583 dengan jumlah sampel 85 responden dengan teknik pengambilan sampel adalah Accidental Sampling. Data diambil dengan menggunakan kuesioner yang dilakukan di SMKN 3 Mataram. Hasil penelitian ini diperoleh data bahwa lebih banyak siswa 78 responden (91,76%) berjenis kelamin Laki-laki dan 7 responden (8,24%) berjenis kelamin perempuan, 34 responden (40%) pendidikan orang tua adalah perguruan tinggi, 41 responden (48,24%) sumber informasi adalah televisi, pengetahuan siswa SMA tentang HIV/AIDS sebanyak5 responden (5,88%) dengan criteria baik, 36 responden (42,35%) cukup dan 44 responden (51,76%) kurang. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di SMKN 3 Mataram tersebut adalah kurang.
USIA IBU DAN PARITAS SEBAGAI FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPENAN Aulia Amini; Catur Esty Pamungkas; Ana Pujianti Harahap Pujianti Harahap
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 3, No 2 (2018): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.504 KB) | DOI: 10.31764/mj.v3i2.506

Abstract

Abstrak: Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) atau jumlah eritrosit lebih rendah dari kadar normal. Pada wanita hamil dikatakan mengalami anemia jika kadar Hb <11 g/dl. Data Riskesdas (2013) prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1% [1]. Anemia  dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius bagi ibu dalam kehamilan, persalinan dan nifas yaitu dapat megakibatkan abortus, partus prematurus, kelahiran bayi prematur, berat bayi lahir rendah, perdarahan postpartum karena atonia uteri, syok, dan infeksi intra partum maupun postpartum (Depkes RI, 2010). Data di Provinsi NTB tahun 2015 sebanyak 56,5 %  ibu hamil terkena anemia. Puskesmas Ampenan merupakan puskesmas yang memiliki kasus anemia tertinggi di Kota Mataram yaitu sebesar 16,67% (139 kasus). Tujuan penelitian diketahuinya faktor risiko yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Ampenan. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dilaksanakan di Puskesmas Ampenan. Sampel penelitian semua ibu hamil yang anemia di wilayah kerja Puskesmas Ampenan sebanyak 64 orang. Teknik pengambilan sampel secara total sampling. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan p< 0,05. Hasil penelitian analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara usia ibu dengan anemia  (p value 0,017 < 0,05), dan tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil  (p value 0,092 > 0,05). Disimpulkan usia ibu yang berisiko (< 20 tahun dan > 35 tahun) dapat menyebabkan anemia dalam kehamilan. 
GAMBARAN PERILAKU PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) DI TEMPAT HIBURAN KAWASAN WISATA SENGGIGI Siti Mardiah WD; Catur Esty Pamungkas; Cahaya Indah Lestari
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 5, No 1 (2020): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.555 KB) | DOI: 10.31764/mj.v5i1.1071

Abstract

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah salah satu destinasi wisata yang banyak diminati oleh turis domestik maupun mancanegara. Pantai Senggigi adalah salahsatunya. Sebagai daerah tujuan wisata, bukan hanya efek positif yang akan timbul, tetapi juga dampak negatifnya. Salah satu dampak negatif yang mungkin terjadi adalah penyebaran penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS). Tujuan penelitian adalah mengetahui secara mendalam Gambaran Perilaku Pencegahan IMS di Tempat Hiburan Kawasan Wisata Senggigi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Subyek penelitian adalah pemilik Cafe, Club dan Spa. Triangulasi penelitian adalah KPA. Subyek penelitian diambil secara purposive. Tekhnik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan Pemilik Tempat Hiburan melakukan pencehan IMS melalui keikutsertaan pada program KPA dan karena adangan dukungan Pemda dalam program penanggulangan HIV/AIDS melalui diterbitkannya Perda tentang pelaksanaan pemberian kartu kunjungan kesehatan. KPA sebagai pemegang kendali dalam pelaksanaan program dengan bekerjasama lintas sektor. Disarankan perlu partisipasi aktif dari stakeholders dalam kebijakan untuk meningkatkan perhatian terhadap pekerja di tempat hiburan yang terinfeksi IMS dan menjadikan isu HIV/AIDS sebagai kasus yang harus segera ditangani dan menjadi salah satu target pembangunan daerah sesuai dengan target SDG’s.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER I DI PUSKESMAS KARANG PULE Nurul Qamariah Rista Andaruni; Catur Esty Pamungkas; Cahaya Indah Lestari
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 2, No 2 (2017): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1287.11 KB) | DOI: 10.31764/mj.v2i2.805

Abstract

Semakin tinggi pengetahuan ibu tentang tanda bahaya dalam kehamilan, maka semakin rendahnya kejadian bahaya pada ibu hamil. Tujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan trimester I di Puskesmas Karang Pule. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester I yang datang berkunjung ke Puskesmas Karang Pule tahun 2016. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non probability dengan metode accidental sampling sehingga sampel yang diambil sebesar 30 orang dengan pertimbangan batas minimal sampel yang ditetapkan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mengunakan alat bantu kuesioner. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden besar responden berusia 20-35 tahun sebanyak 23 orang (76,7%), berpendidikan dasar sebanyak 19 orang (63,3%), tidak bekerja sebanyak 20 orang (66,7%), sedangkan dari segi tingkat pengetahuan responden diketahui sebagaian besar berpengetahuan cukup dan berumur 20-35 tahun, berpendidikan dasar dan tidak bekerja. Gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan trimester I di Puskesmas Karang Pule tahun menunjukkan sebagian besar responden berpengetahuan cukup dan berumur 20-35 tahun, berpendidikan dasar dan tidak bekerja.
PENCEGAHAN KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) PADA REMAJA PUTRI YANG AKTIF SEKSUAL DI WILAYAH KERJA POSKESDES KEREMBONG, LOMBOK TENGAH Siti Mardiyah WD; Catur Esty Pamungkas; Rahayu Juliana
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 4, No 1 (2019): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.115 KB) | DOI: 10.31764/mj.v4i1.690

Abstract

Kehamilan tidak diinginkan (KTD) berhubungan dengan meningkatnya resiko morbiditas dan mortalitas wanita, serta prilaku kesehatan selama kehamilan yang berhubungan dengan efek yang buruk. Tujuan penelitian melihat gambaran Pencegahan Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) Pada Remaja Putri (Sudah Menikah) Yang Aktif Seksual Di Desa Kerembong.Desain penelitian yang bersifat deskriptif cross sectional yaitu suatu penelitian dimana variabel – variabel yang termasuk faktor resiko dan variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama.Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan remaja putri (sudah menikah) tentang kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) yang tertinngi dengan katagori cukup sebanyak 28 oranag (53,85%).Saran dalam penelitian adalah meningkatkan pelayanan terhadap kesehatan reproduksi remaja sehingga responden dapat mencegah terjadinya kehamilan tidak diinginkan.
HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN DAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL DI KOTA MATARAM Cahaya Indah Lestari; Siti Mardiyah WD; Catur Esty Pamungkas; Baiq Masdariah
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 6, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/mj.v6i1.3181

Abstract

Masalah gizi di Indonesia saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Wanita umumnya mudah menderita masalah gizi terutama selama kehamilan dan laktasi karena selama periode waktu tersebut kebutuhan gizi meningkat (Rao, et al. 2010). Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah keadaan kekurangan asupan energi dan protein pada Wanita Usia Subur (WUS) yang berlangsung secara terus menerus dan mengakibatkan gangguan kesehatan (Depkes, 2002). Data Pemantauan Status Gizi (2017) mencatat ibu hamil resiko mengalami KEK di Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah 17.40%. Capaian tersebut tidak sesuai dengan target yang diharapkan yaitu tidak lebih dari 15,5%. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Mataram (2016), rata-rata prevalensi ibu hamil KEK di Kota Mataram yaitu 6.09% mengalami peningkatan menjadi 13.3% pada tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asupan makanan dan karakteristik ibu hamil dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Kota Mataram. Metode penelitian yang digunakan adalah desain penelitian observasional dengan rancangan pengumpulan data menggunakan crossectional. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survei dan menggunakan kuesioner. Hasil uji statistik multivariat didapatkan variabel yang paling dominan berpengaruh tentang KEK adalah asupan makanan (OR 3.76). Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat hubungan yang bermakna antara asupan makanan dan pendapatan dengan KEK pada ibu hamil di Kota Mataram Tahun 2020 (p <0.05).Nutrition problem is one of the health problems that need attention in Indonesia. Women are generally prone to suffer from nutritional problems especially during pregnancy and lactation because nutritional needs increase during this period (Rao, et al. 2010). Chronic Energy Deficiency is a state of lack of energy and protein intake in Fertile Women which continues and causes health problems (Depkes, 2002). Nutrition Status Monitoring Data (2017) noted Chronic Energy Deficiency in pregnant women in West Nusa Tenggara (NTB) approximately 17.40%. This achievement did not reach the expected target that is not more than 15.5%. Based on the data from the Health Office of Mataram City (2016), the average prevalence of  Chronic Energy Deficiency in pregnant women in Mataram City is about 6.09%. The cases increased into 13.3% in 2017. The aim of this study is to analyze the relationship of food intake and characteristics of pregnant women with incidence of Chronic Energy Deficiency in pregnant women in Mataram city 2020.  The design of this study was observational with a cross-sectional design.  A survey wethode collected the data using questionnaires. Results of statistical analysis found food intake as the most variable influencing Chronic Energy Deficiency (OR 3.76). There was a significant relationship between food intake and income with KEK in pregnant women in Mataram City in 2020 (p <0.05).
SENTUHAN KASIH IBU, UPAYA STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK DENGAN PIJAT BAYI PADA ANAK USIA 0-3 TAHUN DI DESA SELEBUNG KETANGGA, KECAMATAN KERUAK KABUPATEN LOMBOK TIMUR Catur Esty Pamungkas; Aulia Amini; Cyntiya Rahmawati
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.626 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.3223

Abstract

ABSTRAKBayi dapat tumbuh dan berkembang dengan baik jika kebutuhan dasarnya terpenuhi, yaitu  asah, asih dan asuh. Kebutuhan asah adalah kebutuhan akan stimulasi dini. Pemberian stimulasi dini yang sesuai akan memungkinkan terbentuknya etika, kepribadian yang baik, kecerdasan, kemandirian, keterampilan dan produktivitas yang baik. Efektifitas pijat bayi memberikan manfaat pada perkembangan motorik sangat baik pada anak usia 8-28 hari dibandingkan dengan anak yang tidak diberikan stimulasi pijat bayi (Rizki, 2017). Melalui pemijatan peredaran darah akan lancar, Salah satu zat penting yang dibawa adalah oksigen. Terpenuhinya oksigen diotak secara cukup membuat konsentrasi dan kesiagaan bayi semakin baik(Sembiring, 2017). Solusi permasalahan yang ditawarkan yaitu “Sentuhan Kasih Ibu” Upaya Stimulasi Tumbuh Kembang anak dengan Pijat Bayi yang dilakukan Pada Anak Usia 0-3 Tahun di Desa Selebung Ketangga di Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur. Tujuan pengabdian ini memberikan informasi bagi masyarakat terutama orang tua mengenai manfaat setiap langkah dari pijat bayi. Tim PKMS akan memberikan pelatihan langsung kepada ibu yang akan dipraktikkan oleh narasumber yang berpengalaman, memiliki bidang ilmu yang sesuai dan telah mendapatkan pelatihan pijat bayi sebelumnya, sehingga setiap informasi diberikan oleh orang yang tepat. Setelah diberikan pelatihan pijat bayi tersebut, diharapkan ibu dapat mempraktikan sendiri pijat bayi di rumah.Jumlah responden yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 32 balita. Hasil pengadian didapatkan terbanyak responden 12-24 sebanyak 19 balita (59,4%). Hasil pre test didapatkan 23 responden memiliki pengetahuan kurang dan post test sebagian besar pengetahuan cukup sebanyak 18 responden. Hasil follow up kemampuan pijat bayi didapatkan 24 reponden mampu melakukan pijat bayi dengan benar. Kata kunci: stimulasi tumbuh kembang; bayi; pijat bayi. ABSTRACTBabies can grow and develop well if their basic needs, which are teasers, love and foster. The need for sharpening is the need for early stimulation. Providing first inspiration appropriate will enable the formation of ethics, a good personality, intelligence, independence, skills and good productivity. The effectiveness of baby massage provides benefits to motor development is very good in children aged 8-28 days compared with children who do not give stimulation of baby massage (Rizki, 2017). Through massage, the blood circulation will be smooth. One of them the essential substance carried is oxygen. Fulfilment of oxygen in the brain is sufficient to make the baby's concentration and alertness are getting better (Sembiring, 2017). The solution to the problem offered is the "Touch of Mother's Love" Efforts to Stimulate Child Development with Infant Massage which was carried out on children aged 0-3 years in Selebung Ketangga Village in Keruak District East Lombok Regency. The purpose of this service is to provide information for the community, especially parents, regarding the benefits of every step of baby massage. The Stimulus Community Service Team (PKMS) will provide training directly to the mother who will be practised by experienced speakers who have fields science according to the training and baby massage before, so every information given by the right person. After being given the baby massage training, it is hoped that the mother can practicing baby massage at home on their own. The number of respondents who participated in this activity was 32 toddler. The results obtained were the most respondents 12-24 as many as 19 toddlers (59.4%). Pre results test found 23 respondents have less knowledge and most of the post-test sufficient knowledge of 18 respondents. The follow-up results of the infant massage ability were obtained 24 respondents are able to massage the baby properly. Keywords: growth and development stimulation; baby; baby massage.
PENYULUHAN TENTANG CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CPTS) UNTUK MENCEGAH PEYEBARAN CORONAVIRUS (COV) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG PULE Cahaya Indah Lestari; Catur Esty Pamungkas; Siti Mardiyah WD; Baiq Masdariah
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.345 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.3221

Abstract

ABSTRAKSecara global dilaporkan 51.857 kasus konfimasi di 25 negara dengan 1.669 kematian (CFR 3,2%). Jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai tanggal (30/6/2020) sebanyak 1.245 orang, dengan perincian 825 orang sudah sembuh, 65 meninggal dunia, serta 355 orang masih positif dan dalam keadaan baik. Sedangkan jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Mataram sebanyak 531 orang, dengan perincian 189 sedang dirawat, 310 orang sudah sembuh, 32 meninggal dunia. Tujuan pengabdian ini untuk mencegah penyebaran coronavirus (COV) di wilayah kerja Puskesmas Karang Pule Kegiatan penyuluhan ini menggunakan video cara Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Kemenkes dimana peserta pengabdian yang hadir berjumlah 20 orang. Kegiatan ini dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama yakni pembagian kuesioner dan pemaparan, tahap kedua yakni Praktek Cuci Tagan Pakai Sabun dan tahap ketiga yakni tanya jawab serta pembagian kuesioner post test. Kegiatan pengabdian ini disambut sangat antusias, ibu melontarkan beberapa pertanyaan terkait Cuci Tangai Pakai Sabun dan pembuatan cairan disinfektan Sebagian besar ibu paham dengan penyuluhan yang diberikan. Penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu dengan kategori pengetahuan baik  sebesar 90 % (18 0rang)  tentang Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) untuk pencegahan coronavirus .Kata kunci: Penyuluhan; Cuci Tangan Pakai Sabun; Pencegahan Coronavirus. ABSTRACTGlobally, 51,857 confirmed cases were reported in 25 countries with 1,669 deaths (CFR 3.2%). The number of Covid-19 positive patients in NTB Province as of (6/30/2020) was 1,245 people, with details of 825 people recovered, 65 dead, and 355 people still positive and in good condition. While the number of positive patients Covid-19 in the city of Mataram was 531 people, with the details of 189 being treated, 310 people were cured, 32 died. The purpose of this service is to prevent the spread of coronavirus (COV) in the working area of Karang Pule Health Center. This counseling activity uses a video on how to wash hands with soap (CPTS) from the Ministry of Health where there are 20 community service attendees. This activity is carried out in three stages. The first stage is the distribution of questionnaires and exposure, the second stage is the Practice of Washing with Soap and the third stage is the question and answer session and the distribution of post test questionnaires. This service was welcomed with great enthusiasm, the mother asked a number of questions related to washing Tangai with soap Most of the mothers understood the counseling given. This counseling can increase the knowledge of mothers with good knowledge categories by 90% (18 people) about Handwashing with Soap (CTPS) for the prevention of coronavirus. Keywords: Counseling; hand washing behavior with soap; Coronavirus Prevention.