Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KARAKTERISTIK HABITAT DAN KUALITAS AIR TERHADAP KEBERADAAN JENTIK Aedes spp DI KELURAHAN SUKARAMI PALEMBANG Indah Margarethy; Nungki Hapsari Suryaningtyas; Desy Asyati
SPIRAKEL Vol 9 No 2 (2017)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.896 KB)

Abstract

Sukarami regency is one of the areas with the highest dengue cases in Palembang City. The presence of larvae will affect the mosquito population of dengue vectors. The spot has several characteristic differences that will affect the Aedes spp mosquito. to meet the eggs This study aims to determine the relationship between larvae habitat with habitat characteristics and air quality. The sample of this research is 100 homes inhabited as residence in Sukarami Village. Collection of Aedes spp larvae. with single larvae method. Aedes spp larvae habitat habitat data collection through the form. Measurement of water quality in Aedes spp larvae habitat. carried out to obtain water temperature, pH and salinity. The resulting data is then processed and categorized based on each variable. The analysis using bivariate using chi-square test to know the relationship between habitat characteristics and water quality with larvae area. The results showed significant differences between container type, container wall surface, container location, cover condition and water pH with Aedes spp larvae seeds (p <0.05). DHF surveillance activities through cadre empowerment for widening and Aedes spp eradication larvae should be undertaken as an effort to restore the chain of Aedes spp mosquitoes and propagation.
DAYA BUNUH EKSTRAK KULIT KENTANG (Solanum tuberosum L.) TERHADAP JENTIK Aedes sp Stevie Mariany Pamikiran; Steven J. Soenjono; Suwarja Suwarja; Indah Margarethy; Milana Salim; Nungki Hapsari Suryaningtyas
SPIRAKEL Vol 10 No 2 (2018)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.492 KB)

Abstract

Pengendalian jentik Aedes sp dengan cara menggunakan insektisida alami dapat berfungsi sebagai upaya pencegahan timbulnya resistensi terhadap insektisida kimiawi. Senyawa yang terkandung dalam tumbuhan berpotensi sebagai insektisida yaitu golongan sianida, saponin, tanin, flavonoid, alkaloid, steroid dan minyak atsiri. Salah satunya ekstrak dari kulit kentang (Solanum tuberosum L.) mengandung senyawa flavonoid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak kulit kentang (Solanum tuberosum L.) dalam membunuh jentik Aedes sp. Jenis penelitian ini bersifat eksperimen dengan desain penelitian post test only control group design untuk mengetahui konsentrasi letal ekstrak kulit kentang (Solanum tuberosum L.) terhadap jentik Aedes sp. Perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan dengan jumlah jentik Aedes sp masing-masing 10 jentik. Konsentrasi yang digunakan yaitu 0,25%, 0,5%, 0,75%, 1% dan kontrol menggunakan air sumur. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa konsentrasi 1% efektif dalam membunuh jentik Aedes sp sebesar 50%. dan nilai LC50 ekstrak kulit kentang pada konsentrasi 1,1%. Ekstrak kulit kentang (Solanum tuberosum L.) belum efektif digunakan sebagai larvasida Aedes sp.
ANALISIS DATA SPASIAL MALARIA DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2017 Nungki Hapsari Suryaningtyas; Milana Salim; Indah Margarethy
SPIRAKEL Vol 11 No 2 (2019)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.18 KB) | DOI: 10.22435/spirakel.v11i2.1291

Abstract

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang tidak terlepas dari keberadaan lingkungan fisik dan biologis yang mendukung terjadinya penyakit. Faktor lingkungan seperti iklim, temperatur dan curah hujan merupakan faktor pemicu pemunculan kembali penyakit malaria di suatu wilayah. Kejadian malaria di Provinsi DIY hanya terjadi di Kabupaten Kulon Progo dengan penyebaran di enam kecamatan. Tujuan analisis ini untuk mengetahui hubungan perubahan iklim (curah hujan dan hari hujan) dan ketinggian tempat terhadap kejadian malaria di Kabupaten Kulon Progo. Kajian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data sekunder malaria di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2017. Data kejadian malaria diperoleh dari Profil Kesehatan Kab. Kulon Progo, sedangkan data curah hujan, hari hujan dan ketinggian tempat berasal dari Badan Pusat Statistik. Data diolah dan dianalisis dengan melakukan overlay antara variabel stratifikasi malaria dengan variabel ketinggian, curah hujan dan hari hujan. Hasil penelitian menunjukkan pola spasial kejadian malaria tersebar di seluruh ketinggian dengan kejadian tertinggi berada di ketinggian 500-1000 mdpl, dengan curah hujan >200 mm (bulan basah) dan hari hujan yang tinggi. Perlu dilakukan peningkatan kewaspadaan dengan melakukan pengamatan terhadap curah hujan, kelembapan dan suhu dalam skala mingguan bekerjasama dengan BMKG. Disarankan pula untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat di daerah perbatasan mengenai upaya pencegahan penularan malaria.
SITUASI MALARIA DI KOTA LUBUKLINGGAU PROVINSI SUMATERA SELATAN DALAM MENCAPAI ELIMINASI MALARIA TAHUN 2021 Nungki Hapsari Suryaningtyas; Maya Arisanti
SPIRAKEL Vol 13 No 2 (2021)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/spirakel.v13i2.5545

Abstract

Malaria is a vector borne disease and is one of the leading causes of mortality and morbidity worldwide. In general, the prevalence of malaria parasites differed between age and sex with the highest prevalence occurring in children and women. This study uses secondary data from the Lubuklinggau City Health Office in 2015 - 2018. The number of malaria cases in Lubuklinggau City has decreased during 2015 - 2018. Most cases of malaria occur in women. The distribution of malaria cases was highest in the age group 15 - 64 years and there were still cases in children aged 0 - 5 years. The most common type of Plasmodium found is Plasmodium vivax. To maintain malaria elimination, Lubuklinggau City must eliminate indigenous cases and improve treatment management and management of malaria cases.
GAMBARAN KEJADIAN TB ANAK BERDASARKAN CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN LINGKUNGAN RUMAH DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017 DAN 2018 Nungki Hapsari Suryaningtyas; Nur Inzana
Sel Jurnal Penelitian Kesehatan Vol 7 No 1 (2020): SEL Jurnal Penelitian Kesehatan
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/sel.v7i1.3453

Abstract

Kasus Tuberkulosis (TB) anak di Jawa Tengah menunjukkan peningkatan pada tahun 2018. Upaya untuk mencegah kasus TB anak antara lain dengan pemberian imunisasi BCG, perilaku hidup bersih dan sehat, membudayakan perilaku etika batuk, melakukan pemeliharaan dan perbaikan kualitas perumahan dan lingkungannya sesuai dengan standar rumah sehat, peningkatan daya tahan tubuh, penanganan penyakit penyerta TB dan penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi. Studi ini ditujukan untuk menganalisis gambaran kejadian TB anak di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2017 dan 2018 dan mendapatkan gambaran hubungan TB anak dengan cakupan imunisasi BCG dan lingkungan rumah (rumah sehat dan perilaku hidup bersih dan sehat). Penelitian ini merupakan analisis lanjut data sekunder yang bersumber dari data profil kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2017 dan 2018. Data dianalisis menggunakan korelasi bivariat (Pearson) untuk melihat hubungan yang bermakna secara statistik, dengan α=0,005. Data juga diolah menggunakan pemetaan pada setiap variabel untuk mendapatkan visualisasi mengenai hubungan antara variabel utama dengan variabel prediktor. Hasil menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah kasus TB anak dengan jumlah rumah tangga ber-PHBS dengan korelasi sedang baik di tahun 2017 maupun 2018. Secara spasial cakupan imunisasi BCG, jumlah rumah sehat dan jumlah rumah tangga ber-PHBS tidak menunjukkan pengaruh terhadap jumlah kasus TB anak di Provinsi Jawa Tengah. Disarankan dapat memprioritaskan cakupan imunisasi BCG, pemantauan rumah sehat dan penerapan PHBS pada masyarakat terutama di wilayah tengah dan timur Provinsi Jawa Tengah. Cases of Tuberculosis for children in Central Java show an increase in 2018. Prevention efforts to prevent cases of TB for children are BCG immunization, clean and healthy living behavior, maintaining and improving the quality of housing and the environment in accordance with home standards healthy, increasing endurance, handling TB comorbidities and implementing infection prevention and control. This study aims to analyze the description of the incidence of TB in children in Central Java Province in 2017 and 2018 and get a visualization of relationship of TB in children with coverage of BCG immunization and the home environment (healthy house and clean and healthy living behaviors). This study is a further analysis of secondary data sourced from the health profile data of the Health Office of Central Java Province in 2017 and 2018. Data were analyzed using bivariate correlation (Pearson) to see a statistically significant relationship, with α=0.005. The data is also processed using mapping on each variable to get a visualization of the relationship between the main variable and the predictor variable. The results show that there is a significant relationship between the number of TB cases of children with the number of PHBS households with a moderate correlation in both 2017 and 2018. Spatially, the coverage of the BCG immunization, the number of healthy homes and the number of PHBS household did not show an influence on the number of TB cases in children in Central Java Province. It is recommended to prioritize the coverage of BCG immnuzation, monitoring healthy house and the application of PHBS to the community, especially in the central and eastern regions of Central Java Province.
Pengendalian malaria dengan pemanfaatan ikan Oreocromis niloticus sebagai predator larva Yahya Yahya; Santoso Santoso; Lasbudi Pertama Ambarita; Milana Salim; Indah Margarethy; Rahman Irpan Pahlepi; Yanelza Supranelfy; Rizki Nurmaliani; Nungki Hapsari Suryaningtyas; Vivin Mahdalena; Maya Arisanti; Desi Asyati; Rahayu Hasti Komaria; Surakhmi Oktavia; Katarina Sri Rahayu; Hendri Erwadi; Nur Inzana; Betriyon Betriyon; Dheli Ofarimawan Pratomo
Jurnal Vektor Penyakit Vol 16 No 1 (2022): Edisi Juni
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/vektorp.v16i1.5803

Abstract

ABSTRACT Oreochromis niloticus is a type of fish that is a natural enemy of Anopheles mosquito larvae, a vector for transmitting malaria. This method can be used as an alternative tools and integrated with other malaria control methods. This study aims to compare the density of Anopheles larvae before and after the sowing of O. niloticus, and to empower the community to involve in biological malaria control by utilizing O. niloticus. This research is a Mixed Methods Research. Quantitative data collection is done with a quasi-design approach before-after design experiments. Qualitative data collection is carried out with in-depth interviews with District Health and Fisheries Service Offices and group discussions on the community of fish pond owners and communities living around abandoned ponds. The data from in-depth interviews and group discussions were analyzed thematically. Observation of Anopheles larvae density decreased after sowing O. niloticus into the pond. The results showed that health workers and the public strongly support biological malaria control activities using of O. niloticus. ABSTRAK Ikan nila merah merupakan salah satu jenis ikan yang menjadi musuh alami bagi larva nyamuk Anopheles yang merupakan vektor penular malaria sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pengendalian malaria secara biologi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kepadatan larva Anopheles sebelum dan sesudah ditebar ikan nila merah, serta menggali informasi penerimaan masyarakat dalam pengendalian malaria dengan pemanfaatan ikan nila merah. Penelitian ini merupakan Mixed Methods Research. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan pendekatan rancangan kuasi eksperimen before-after design. Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap petugas Dinas Kesehatan dan Dinas Perikanan serta diskusi kelompok terhadap masyarakat pemilik kolam ikan dan masyarakat yang tinggal di sekitar kolam yang terbengkalai. Data hasil wawancara mendalam dan diskusi kelompok dilakukan analisis tematik. Pengamatan kepadatan larva Anopheles menunjukkan adanya penurunan setelah penebaran ikan nila merah ke kolam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petugas kesehatan maupun masyarakat sangat mendukung kegiatan pengendalian malaria secara biologi dengan pemanfaatan ikan nila merah.