Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kekuasaan Antarpribadi Pengasuh kepada Santri Baru (Studi di Pondok Modern Sumber Daya At-Taqwa, Nganjuk, Jawa Timur) Bayu Aji Pamungkas; Palupi Palupi
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 13, No. 1, Maret 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v13i1.13330

Abstract

Kekuasaan antarpribadi adalah kemampuan seseorang untuk memengaruhi pikiran dan tindakan orang lain yang secara tingkatan kekuasaan berada di bawahnya. Dalam lingkungan pondok pesantren, santri baru menempuh masa orientasi di bawah bimbingan pengasuh. Interaksi antara pengasuh dengan santri baru adalah interaksi yang dominan dilakukan sebagai sebuah metode pengasuhan dalam pondok pesantren yang dikoordinasi oleh Keluarga Santri Pomosda (KSP) SMA POMOSDA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kekuasaan antarpribadi yang dibangun dalam proses pendampingan yang dilakukan oleh pengasuh kepada santri baru, dalam hal ini adalah kewenangan pengasuh untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada santri baru melalui kekuasaan hubungan, personal, dan pesan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan wawancara sebagai teknik pengumpulan data. Peneliti mewawancarai 5 orang informan kelas 12 yang pernah menjadi pengasuh. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya tiga faktor utama yang digunakan pengasuh dalam membangun kekuasaan antarpribadi, yaitu kedekatan, nasihat, serta apresiasi dan hukuman.
Tata Ruang Perjalanan Matahari di Pondok Pesantren Pabelan Mungkid Magelang Jawa Tengah: Perspektif Arsitektur Islam Bayu Aji Pamungkas; Suastiwi Triatmodjo; Samsul Maarif
Jurnal Kajian Seni Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Kajian Seni Vol 6 No 2 April 2020
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3798.936 KB) | DOI: 10.22146/jksks.48276

Abstract

Arsitektur Islam dalam dalam tulisan ini diwacanakan dengan perspektif teori dari Nangkula Utaberta tentang Arsitektur Islam ditambah pemahaman tentang seni Islam dari Seyyed Hossein Nasr dan penafsiran Al-Quran dari Buya Hamka. Arsitektur Islam yang terwujud dalam tatanan ruang Perjalanan Matahari terlihat dalam penerapan prinsip-prinsip; pengingatan terhadap Tuhan, ibadah dan perjuangan, kehidupan setelah kematian, toleransi kultural, dan terakhir tentang kehidupan yang berkelanjutan. Tata Ruang Perjalanan Matahari di Pondok Pesantren Pabelan dapat dimaknai sebagai sebuah karya Arsitektur Islam. Pemaknaan tersebut terwujud dari pengintegrasian model tata ruang Perjalanan Matahari sebagai penggambaran kehidupan manusia, yang tidak hanya sebatas perancangan fisik tanpa isi, melainkan model tata ruang tersebut lahir dari pemahaman akan nilai-nilai Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Hadist.
PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA Bayu aji pamungkas; Djoko Santosa; Patni Ninghardjanti
JIKAP (Jurnal Informasi Dan Komunikasi Administrasi Perkantoran) Vol 2, No 5 (2018): November
Publisher : Program Studi Pendidikan Administrasi perkantoran FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jikap.v2i5.23110

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja karyawan bagian produksi di PT Iskandar Indah Printing Textile Surakarta; (2) jenis kecelakaan kerja yang perlu diwaspadai bagian produksi sehingga PT Iskandar Indah Printing Textile perlu menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja; (3) usaha yang dilakukan untuk meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja karyawan bagian produksi di PT Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pendekatan penelitian ini yaitu studi kasus dengan menggunakan strategi tunggal terpancang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive dan snowball sampling. Sumber data yang digunakan adalah informan, tempat peristiwa dan dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. Validitas data dengan menggunakan triangulasi data dan triangulasi metode. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) dalam penerapan  Keselamatan dan Kesehatan Kerja karyawan bagian produksi ada karyawan yang bekerja sudah sesuai prosedur, namun ada juga karyawan yang belum bekerja sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. (2) Kecelakaan kerja yang perlu di waspadai karyawan bagian produksi di PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah: (a) terpeleset; (b) shutle terbang; (c) kejatuhan benda kerja; (d) tersangkut mesin; (e) terjepit mesin; dan (f) kebakaran. Kecelakaan kerja di PT. Iskandar Indah Printing Textile disebabkan oleh ketelodoran karyawan dan kejadian yangtidak terduga. (3) usaha yang dilakukan untuk meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja  karyawan bagian produksi di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta adalah: (a) menyediakan Alat Pelindung Diri; (b) menyediakan alat pemadam kebakaran; (c) menyediakan Kotak P3K; (d) menyediakan plakat tanda bahaya di tempat tertentu; dan (e) sosialisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Membangun Brand Kerajinan Gerabah sebagai preservasi Eksistensi Budaya Muhammad Arfa; Nyoman Budi subudiarta; Bayu Aji Pamungkas; Haryono Haryono
Jurnal SASAK : Desain Visual dan Komunikasi Vol 6 No 1 (2024): SASAK
Publisher : Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/sasak.v6iNo 1.3947

Abstract

Gerabah Penujak adalah salah satu kerajinan tangan tradisional yang terkenal dari Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Kerajinan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Sasak di Lombok dan telah diwariskan turun-temurun selama berabad-abad. Penelitian ini bertujuan untuk menghidupkan kembali brand gerabah Penujak yang mengalami penurunan drastis akibat peristiwa bom Bali tahun 2002. Brand gerabah Penujak mengalami penurunan citra di pasar nasional dan internasional, serta permintaan dan omzet penjualan yang menurun. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand gerabah Penujak perlu dibangun kembali secara komprehensif dan berkelanjutan. Upaya yang dapat dilakukan meliputi memperkuat identitas dan nilai-nilai budaya gerabah Penujak, meningkatkan kualitas dan desain produk, memperluas jangkauan pasar, dan membangun kerjasama dengan berbagai pihak. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai media promosi untuk membangun brand produk gerabah Penujak yang positif dan meningkatkan pengembangan brand produk yang lebih luas.
KONSTRUKSI GENDER MELALUI ORNAMEN HIAS PADA SENJATA TRADISIONAL KHAS SUMBAWA BARAT Rahmat, Mi'rajus Subyan; Muhammad Tomi; Bayu Aji Pamungkas
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jcm.v5i2.2950

Abstract

This research deals with how the construction of gender is realized through decorative ornaments carved on berang traditional weapons in the community of Rempe Village, Seteluk District, West Sumbawa Regency. Berang is a traditional weapon of the Samawa tribe (Sumbawa) in the form of a cutting weapon made by a panre (blacksmith). In general, the people of Sumbawa recognize two types of berang namely the salaki berang (male), and the swai berang (female). The use of the term berang as a relative (brother), as well as the differences in the ornamentation of the two types of berang, is the reason for this research. The problem of this research is dissected by using Roland Barthes' semiotic concept. The results of this study indicate that in general, gender construction does occur through berang. This gender construction produces "standard values" that tend to be masculine but quite dynamic and negotiative. Furthermore, gender construction is illustrated by the classification of the ornaments, both in terms of the type and number of ornaments carved. This gender construction occurs, is inherited and strengthened by existing institutions in Sumbawa society such as the family, West Sumbawa District Government, Tana Samawa Traditional Institution, Rempe Village Government, schools, and the Kokar Telu group itself also plays an essential role as a legitimacy tool. in gender construction through berang. Keywords: Gender Construction, Ornament, Berang