Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi Indonesia

DAYA DUKUNG SUMBERDAYA LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN KOMODITAS TANAMAN KEDELAI (Glycine max) DI KABUPATEN JEMBER JAWA TIMUR Ernanda, Heru; Andriyani, Idah; Tiyas, Eka; Wirawan, Dedy
Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi Indonesia Vol 4 No 1 (2025): Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi Indonesia (JPSTI)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesesuaian lahan merupakan tingkat kecocokan suatu lahan untuk penggunaan tertentu, seperti lahan pertanian, industri maupun rumah tangga. Tanaman yang ditanam pada lahan yang sesuai akan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Produktivitas tanaman kedelai di Indonesia masih tergolong rendah, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang penentuan kesesuaian lahan tanaman kedelai untuk meningkatkan produktivtas tanaman kedelai khususnya di Jawa Timur. Tujuan penelitian ini yaitu menentukan kelas kesesuaian lahan tanaman kedelai di wilayah DAS Bedadung dan menentukan daerah yang menjadi prioritas untuk pengembangan tanaman kedelai. Berdasarkan data yang ada, dilakukan pengklasifikasian dan diperoleh 7 parameter untuk menentukan kelas kesesuaian lahan diantaranya, yaitu parameter jenis tanah, kemiringan lahan, tutupan lahan, iklim yang berupa temperatur rata-rata dan kelembaban, curah hujan dan tingkat bahaya erosi. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh bahwa kelas kesesuaian lahan tanaman kedelai di wilayah DAS Bedadung adalah S3 (sesuai marginal), S2 (cukup sesuai), dan N (tidak sesuai). Luasan hektar dari masing-masing kelas yaitu S3 seluas 40539,90 Ha (48,79%), S2 seluas 42168,67 (50,75%) dan N seluas 378,96 (0,46%). Daerah yang menjadi prioritas penanaman kedelai pada wilayah DAS Bedadung yaitu 21 Kecamatan diantaranya Kecamatan Krucil, Rambipuji, Sukorambi, Kaliwates, Ajung, Jenggawah, Patrang, Sumbersari, Arjasa, Pakusari, Kalisat, Sukowono, Ledokombo, Sumberjambe, Panti, Ambulu, Pakem, Maesan, Grujugan, Tamanan dan Jelbuk. Sedangkan untuk 3 Kecamatan yang tidak sesuai untuk ditanami tanaman kedelai yaitu Kecamatan Puger, Balung dan Wuluhan. Untuk mengatasi ketidaksesuaian lahan yang ada, dilakukan dengan mengatasi faktor pembatas seperti irigasi yang baik untuk menambah ketersediaan air, penanaman tanaman penutup tanah untuk pengurangan laju erosi dan banyak usaha lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi faktor pembatas.
PENGEMBANGAN LAHAN UNTUK KOMODITAS KOPI ROBUSTA (Coffea carnephora) DI KABUPATEN JEMBER INDONESIA BERDASARKAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM Marhaenanto, Bambang; Andriyani, Idah; kuswardhani, Nita; Tiarawardani, Dwi Anggi Ade
Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi Indonesia Vol 4 No 1 (2025): Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi Indonesia (JPSTI)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Jember Regency has a land area of 3,293.34 km2 (BPS, 2020). Geographically, Jember Regency is located in a strategic area with natural resources that are potential for coffee plantations (Salma et al., 2015). One of them is the robusta coffee variety, which has a bitter taste and high caffeine content. The area of coffee plantations and coffee production decreased from 2019 to 2020 (BPS, 2020). This decline may continue even now. Meanwhile, domestic and international coffee consumption increased from 2020 to 2021 (USDA, 2021). This study uses secondary data for each parameter. Each parameter is classified into its respective land suitability class. After classification, each class is assigned a weight value. The evaluation of land suitability is determined by overlaying raster calculations in ArcGIS 10.3 software to create a map of coffee robusta land suitability classes. The results of data processing indicate that the natural resources for coffee robusta in Jember Regency, based on soil texture, c-organic matter, KTK, nitrogen, phosphorus, potassium, slope gradient, and TBE are predominantly class S1 (highly suitable); the parameters of air temperature, rainfall, and soil pH are predominantly class S2 (moderately suitable); the parameters of dry months and soil depth are predominantly class S3 (marginally suitable). Overall, land suitability is predominantly class S2 (moderately suitable).