Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH SETTING RUANG BERMAIN TERHADAP PERKEMBANGAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI (Studi kasus: Islamic Fullday Childcare and Preschool Ahsanu Amala Di Yogyakarta) Masiming, Zulfitriah
SMARTek Vol 7, No 3 (2009)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.235 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah setting ruang bermain yang ada, khususnya pada Taman Penitipan Anak studi kasus dapat mengembangkan kreativitas pada anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan adalah Kuasi Eksperimental sedangkan desain penelitiannya adalah Desain Interaksi Perlakuan dengan Subjek. Alat pengumpul data digunakan instrumen tes sedangkan penjelasan hasil tes digunakan metode observasi melalui teknik pemetaan perilaku Person Centered Mapping. Data hasil tes dianalisis dengan rumus t-test sedangkan analisis data yang digunakan adalah Kuantitatif Deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan setting ruang bermain terhadap peningkatan kreativitas anak usia dini. Skor peningkatan kreativitas rata-rata sebesar 5,2%. Adapun elemen fisik setting ruang bermain yang menjadi indikator sumber kreativitas anak usia dini adalah elemen fix: dinding, lantai, jendela dan sudut ruang, semi fix: gordin jendela, rak mainan, meja , kursi, pembatas area dan ranjang bayi dan non fix: aktivitas bermain dan alat bermain. Sedangkan bentuk setting yang dapat mengembangkan kreativitas anak adalah membagi ruang bermain atas beberapa area (minimal 5 area) dengan tema yang berbeda seperti area balok/konstruksi, area seni, area tenang, area rumah-rumahan dan area tengah (pusat area) serta melengkapi setiap area dengan material mainan sesuai dengan tema area, menggunakan pembatas area, memasang papan/media menggambar pada area seni dan memberi penutup lantai pada setiap area kecuali area seni
Karakteristik Spasial Permukiman Topo Da’a Di Dataran Rendah Sulawesi Tengah Masiming, Zulfitriah; Amar; Butudoka, Zubair; Mulyati, Ahda
Jurnal Permukiman Vol 19 No 1 (2024)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31815/jp.2024.19.23-31

Abstract

The Topo Da'a Community is one of Central Sulawesi's Remote Traditional Communities (KAT). It is a community that usually lives from place to place in the mountain forests and settles outside the forest. Topo Da'a settlements are spread along the slopes of the Kamalisi mountains, both in the lowlands and highlands in the hills. Living in an area different from your place of origin influences the spatial pattern and form of residence—especially those who live in the lowlands near the city center. The research problem is what the settlement pattern of the community looked like when they moved and then settled and the factors that influenced these changes. This research aims to identify the spatial characteristics of the Topo Da'a settlement in the lowlands, especially those living near the city center, and the changes that occur. This research uses descriptive qualitative methods. The sources of information are the traditional Totua of Topo Da'a Kalora and Lekatu, community leaders, residents of Topo Da'a Kalora in Kalora Village and Lekatu in Tipo sub-district.The information units are physical and non-physical data obtained through interviews and participant observation. Meanwhile, the units of observation are housing units, residential patterns, and social, economic, and cultural activities. Sample collection and determination were carried out using purposive sampling using the snowball sampling technique. There were around 15 informants interviewed in this research. The analysis technique used is inductive analysis. Descriptive data is analyzed according to its content (content analysis).The research results changed from a grouping pattern based on family kin groups around Bantaya to groups oriented towards the road (linear pattern). Factors forming residential patterns are kinship ties, the philosophy of Topo Da'a, Bantaya, and shared interaction spaces.
Pengembangan Produk Industri Rumah Tangga Berupa Eco Enzym Di Dasa Wisma Perdos Bassaleng, Andi Jiba Rifai; Arifin, Rosmiaty; Butudoka, Zubair; Masiming, Zulfitriah; Arafat, Yasir
Sambulu Gana : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/sambulu_gana.v3i2.5377

Abstract

ABSTRACT Eco-enzyme is a solution of complex organic substances produced by the fermentation process of leftover organic waste, water and molasses. So that organic waste that has been thrown away and is no longer used can be used as an environmentally friendly product. This eco-enzyme solution has a dark brown color and a strong sour aroma. This research focuses on making eco-enzyme solutions from organic waste from fruit and vegetables. The results of this research show that a good eco-enzyme has a dark brown color, a fresh sour aroma typical of fermentation and has a stable pH with a pH of 4.0, indicating that the eco-enzyme produced is acidic which has benefits such as preventing radiation, clearing water channels, cleaning floors, disinfecting organic etc. Keyword : Domestic Indutry, Eco Enzyme, Dasa Wisma.
EKSISTENSI PERMUKIMAN : KAJIAN KUALITATIF IMAGE MASYARAKAT KOTA PALU TERHADAP PERMUKIMAN SUKU KAILI DA’A DI LEKATU, SULAWESI TENGAH Masiming, Zulfitriah; Herniwati, Andi
JURNAL RUANG / ISSN : 2085-6962 Vol 16 No 2 September (2022): JURNAL RUANG
Publisher : Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Jl. Sukarno-Hatta Km.9, Palu 94118 e-mail :Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Jl. Sukarno-Hatta Km.9, Palu 941

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lekatu merupakan lokasi permukiman suku Kaili Da'a di kota Palu, Sulawesi Tengah. Suku ini memiliki sejarah proses bermukim yang cukup panjang. Sebelumnya mereka tinggal di pegunungan berpindah-pindah tempat. Kemudian menetap membentuk permukiman di Lekatu tidak jauh dari pusat kota Palu. Meski lokasi permukiman berada dekat pusat kota, namun masih banyak masyarakat kota Palu yang tidak mengetahui keberadaan permukiman mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana masyarakat kota Palu mengetahui keberadaan permukiman suku Kaili Da'a di Lekatu dan mengidentifikasi ciri-ciri suku tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data melalui wawancara dengan sejumlah responden yang dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya masyarakat Kota Palu tidak mengetahui keberadaan permukiman suku Kaili Da'a di Lekatu. Padahal komunitas ini sudah lama tinggal di Lekatu dan lokasinya dekat dengan pusat kota Palu. Mereka lebih mengenal suku Kaili Da’a yang tinggal di pegunungan yang lokasinya cukup jauh dari pusat kota Palu. Namun sebagian besar masyarakat mengenal dan mengetahui ciri-ciri khusus suku Kaili Da’a. Seperti suku terasing, hidup nomaden, rumah di atas pohon, betempat tinggal di pegunungan dan hidup berkelompok berdasarkan kelompok keluarga kekerabatan
TERITORI RUANG PENGUMPUL BATU DAN BURUH ANGKUT BATU TOPO DA’A LEKATU DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH Masiming, Zulfitriah; Arifin, Rosmiaty; Basri, Iwan Setiawan
JURNAL RUANG / ISSN : 2085-6962 Vol 16 No 1 Maret (2022): JURNAL RUANG
Publisher : Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Jl. Sukarno-Hatta Km.9, Palu 94118 e-mail :Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Jl. Sukarno-Hatta Km.9, Palu 941

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suku Kaili Da’a merupakan salah satu suku terasing yang umumnya bermukim di wilayah pegunungan. Orang lebih mengenal dengan sebutan Topo Da’a. Sebagai salah satu etnik suku Kaili yang merupakan suku terbesar di Sulawesi Tengah. Pada saat tinggal di hutan pegunungan mata pencaharian utama adalah menanam padi ladang. Namun dalam perkembangannya setelah lahan bertani semakin berkurang dan kesuburan tanah berkurang, mereka beralih menjadi petani kebun. Di sela-sela menunggu hasil panen kebun mereka melakukan aktifitas mengumpulkan batu dan menjadi buruh angkut batu. Akibat aktifitas tersebut terbentuk teritori ruang pengumpul batu dan ruang tunggu truk pengangkut batu. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor pembentuk teritori ruang dan bentuk ruang teritori. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif fenomenelogi. Pengumpulan data secara naturalistik dan teknik analisis induktif. Hasil penelitian menunjukkan faktor pembentuk teritori ruang adalah kekerabatan, lokasi tempat pengumpulan batu dan pemilik truk pengangkut batu. Bentuk ruang teritori secara fisik berupa bangunan semi permanen. Aspek non fisik (perilaku) dengan memisahkan lokasi ruang tunggu truk dan kelompok buruh angkut batu
Adaptation Strategy And of Topo Da’a Remote Indigenous Communities Survivability to Climate Change in Their Settlement Environment (Case Study: Lekatu Da’a Topo Settlement in Central Sulawesi Province) Amar, Amar; Masiming, Zulfitriah; Butudoka, Zubair; Mulyati, Ahda
Devotion : Journal of Research and Community Service Vol. 5 No. 2 (2024): Devotion: Journal of Research and Community Service
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/devotion.v5i2.683

Abstract

Topo Da’a is one of sub-ethnic of Kaili tribe in Central Sulawesi, Indonesia. This Isolated Traditional Community or Komunitas Adat Terpencil (KAT) originally is nomadic people who live in Kamalisi mountain forest area. Generally, this society live in mountain area either in highland area, mountain slope, or lowland area. Topo Da’a Lekatu settlement is the only settlement of Topo Da’a that located in Palu city administrative region. This settlement is in lowland area that near from central area of Palu city. Aim of this study is to know how adaptation strategy and community survival ability against climate change environment around their living area from inside the mountain forest area with low temperature then live in lowland area the near the center of the city with high temperature. Qualitative method with phenomenological approach applied in this research. Data collection is purposive sampling with snowball sampling technique. Data analysis is inductive with three steps of selection or reduction, which are phenomenological reduction, eidetic reduction, and transcendental reduction. The research results found that the main factors of survival were economic factors and customs. Apart from that, the settlement location is close to schools and markets. Meanwhile, the adaptation strategy is to adjust to different climates, by creating relaxing or gathering space outside their house and sometimes they sleep in the farm that located on the mountain.