Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENDIDIKAN GENDER SEJAK USIA DINI MELALUI HYPNOPARENTING Betty Yulia Wulansari
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender, 12(1), 2016
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2473.41 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v12i1.7575

Abstract

Kekerasan seksual yang terjadi pada anak kian meningkat. Anak perempuan lebih rentan menjadi korban keganasan para pelaku yang tidak bermoral. Anak-anak dicabuli, dinodai dan dibunuh seakan  nyawa mereka tidak berharga. Hukum perlindungan anak dari kejahatan seksual sudah diterapkan di Indonesia. Akan tetapi, masih diperlukan pencegahan yang bersumber dari dalam diri anak. Pendidikan gender menjadi salah satu upaya perlindungan anak perempuan dari kekerasan seksual. Pendidikan Gender sejak dini ini betujuan agar anak perempuan mulai bisa menjaga diri dari lawan gender mereka. Pendidikan gender dapat disampaikan orang tua kepada anak perempuanya melalui metode hynoparenting menjelang tidur malam. Metode ini memanfaatkan aspek karakteristik anak usia dini dipadu dengan pemanfaatan gelombang theta pada otak. Sugesti hypnoparenting akan bertahan di memori jangka panjang anak sehingga sesuai untuk menanamkan pendidikan gender sejak usia dini.
Membentuk Kepribadian Positif Orang Tua Guna Menciptakan Pola Pengasuhan yang Baik Diah Pratitis; Betty Yulia Wulansari
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Orang tua pasti menginginkan memiliki anak-anak yang baik serta berbakti kepada kedua orangtuanya. Untuk bisa mewujudkan hal tersebut tentunya perlu adanya peran orang tua dalammendidik anak-anaknya dengan baik dan benar. Agar bisa memiliki anak yang baik perlu adanyacontoh dari orang tua. Memiliki perilaku dan berkepribadian positif dapat menciptakan pola asuhyang positif pula. Tujuan dari penelitian ini agar orang tua mengetahui apa itu kepribadian positifdalam pengasuhan, kiat-kiat apa yang dapat membentuk kepribadian positif, agar orang tuamemiliki kepribadian positif dalam mengasuh anak, agar orang tua dapat memberikan contoh yangbaik kepada anak. Metode pengumpulan data penelitian ini adalah studi literasi dari berbagai sumberyang mengkaji bagaimana cara membentuk kepribadian positif orang tua guna menciptakan polapengasuhan yang baik. Beberapa sumber yang dapat dijadikan rujukan seperti buku-buku karyapengarang terpercaya lebih disarankan karya akademisi, jurnal-jurnal ilmiah terakreditasi, dan hasil-hasilpenelitian mahasiswa dalam berbagai bentuk misalnya skripsi, tesis, disertasi, laporan praktikum, dansebagainya. Hasil dari pembahasan kali ini yaitu beberapa upaya untuk menjadi orang tua yangmemiliki kepribadian positif dibutuhkan sikap baik. Diantaranya percaya diri, berkata jujur, belajarmenikmati hal yang dikerjakan, tidak meremehkan kemampuan anak, tidak ingkar janji dengansiapapun, bermanja-manja kepada anak, selalu ada untuk anak, jalinan komunikasi yangmenyenangkan antara orang tua dan anak, dan senantiasa berperilaku sopan. Peneliti menyarankanorang tua selalu konsisten untuk berperilaku yang baik untuk membentuk kepribadian positif, agarnantinya dapat memberi contoh kepada anak untuk berperikaku positif di kesehariannya dan bagipeneliti selanjutnya diharapkan memberikan inovasi lainnya dalam penelitian ini. Kata Kunci: Kepribadian Positif, Orang Tua, Pola Pengasuhan yang Baik
Analisis Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka Pendidikan Anak Usia Dini Pasca Belajar Dari Rumah Novenda Alfian Nur Putri; Betty Yulia Wulansari
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi Covid-19 membawa dampak perubahan pada pelaksanaan Pendidikan, pertemuanseharusnya tatap muka berubah menjadi kegiatan belajar dari rumah (BDR). Pelaksanaan BDRyang mengharuskan guru dan orang tua untuk beradaptasi dengan cepat memerlukan banyaktantangan, baik pelaksanaan maupun pasca pandemic covid-19, penurunan level covid-19 diIndonesia melaksanakan kegiatan persekolahan Kembali dalam kegiatan pembelajaran tatap muka,namun pertemuan tatap muka memunculkan kendala baru bagi pelaksana BDR di TK. Salah satukunci keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran adalah dengan menerapkan sistempembelajaran yang tepat, akan tetapi di masa pandemi covid-19 memiliki banyak kendala yangterjadi dari sistem belajar dari rumah banyak orang tua yang lebih memilih mengerjakan tugasanaknya dibandingkan sabar dalam hal mengajari dan menunggui nya. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui dampak BDR pendidikan anak usia dini pasca pandemi covid. Tujuan artikel iniuntuk mengetahui kendala yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) pascabelajar dari rumah (BDR). Manfaat dari artikel ini untuk meminimalisir kendala pembelajaran tatapmuka (PTM) pasca belajar dari rumah (BDR). Metode yang digunakan dalam artikel ini adalahdeskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dandokumentasi. subjek dalam penelitian ini adalah guru dan peserta didik di TK DHARMA WANITAWOTAN. Temuan dalam artikel ini terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan pembelajarantatap muka (PTM) pasca belajar dari rumah, dampak yang menyebabkan adalah kurangnya sikaptanggung jawab, malas dan kemandirian anak dalam mengerjakan tugas dikarenakan anak lebihsenang bermain dan bahkan anak mengandalkan orang tua untuk mengerjakan tugasnya. Untukmeminimalisir kendala tersebut sekolah harus senantiasa melibatkan bermain sembari belajar, selalumemberi apresiasi kepada anak yang mau mengerjakan tugas, dan melakukan kolaborasi denganorang tua dengan menghadirkan pembelajaran yang lebih menarik Kata Kunci : Pembelajaran tatap muka,anak usia dini, kemandirian anak.
PENTINGNYA PERAN ORANG TUA TERHADAP KEBERHASILAN ANAK SELAMA BELAJAR DARI RUMAH SELAMA PANDEMI COVID-19 Anjar Tika Rahayu; Betty Yulia Wulansari
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi covid-19 telah mempengaruhi proses pendidikan di Indonesia sejak maret tengah tahun2020. Sekolah dengan edaran baru pemberlakuan pembelajaran dari rumah. Adanya pandemitersebut mengharuskan orang tua untuk terlibat secara maksimal. Pembelajaran daring pada masapandemi sangat baik, karena untuk mengurangi angka kenaikan covid-19. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengetahui  peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran dari rumah. Metodeyang digunakan yaitu metode kualitatif deskripsi pengumpulan data menggunakan dokumentasi darimenganalisis hasil rapot anak di TK DHARMA WANITA 01 POMAHAN. Sejak terjadinyapandemic pendidikan anak di berlakukan jarak jauh. Orang tua sebagai pendidikan pertama bagianak dan utama dalam membentuk karakter, nilai agama, dan budi pekerti. Pendampingan orangtua ketika belajar dapat membangun kedekatan antar keduanya. Peran penting pendampingan anakbelajar yaitu dimana anak merasa tidak sendiri,orang tua dapat membantu memberi semangat,memberikan fasilitas kebutuhan anak, tempat untuk berdiskusi dan bertanya, membantu mencarijati diri, dan menciptakan lingkungan yang kondusif. Kata Kunci : Peran orang tua, Keberhasilan anak belajar dari rumah, Pandemi
Pembelajaran Sains Tentang Penanaman Konsep Benda Terapung, Tenggelam Dan Melayang Pada Kelompok B Ra Al Munawwaroh Ponorogo Nurtina Irsad Rusdiani; Betty Yulia Wulansari
PrimEarly : Jurnal Kajian Pendidikan Dasar dan Anak Usia Dini Vol. 6 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Fakultas Pendidikan, Universitas Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/prymerly.v6i1.2173

Abstract

The introduction of science learning is very important for us, especially in early childhood. Science learning for early childhood prioritizes process rather than results. By getting science learning children can think concretely and systematically, with science children can understand the concept of cause and effect that occurs in the surrounding environment both the natural environment or the social environment, children can expand their knowledge, can facilitate children's desires, increase children's interest in study the natural surroundings and provide provisions for the life to come. This study used a descriptive qualitative method, conducted at RA AL Munawwaroh Ponorogo. From the results of the research conducted, it was found that science learning must use experimental activities so that children can see and pay attention directly to the changes that occur in the learning. Items used for science learning must be concrete objects that are easy for children to find in their environment. Planting science concepts, one of which is sinking, floating and floating objects in early childhood. A floating object is an object in a state of equilibrium and is affected by the action of two forces, namely the weight of the object and the buoyant force, which is equal to the weight of the liquid. Mattress is when the volume of the liquid is equal to the volume of the object. An object sinks when the mass of the object is greater than the density of the liquid.
KEGIATAN FUN LEARNING DI EDUWISATA NDALEM KERTO UNTUK MENSTIMULUS KECERDASAN NATURALIS ANAK USIA DINI Ariani; Betty Yulia Wulansari
INDOPEDIA (Jurnal Inovasi Pembelajaran dan Pendidikan) Vol. 2 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merangsang kecerdasan naturalistik pada anak usia dini melalui kegiatan pembelajaran menyenangkan Eduwisata Ndalem Kerto. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara deskriptif kualitatif dan dokumentasi. Metode penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk memperoleh pemahaman mendalam mengenai proses perkembangan kecerdasan naturalistik pada anak usia dini. Penelitian ini melibatkan anak-anak kecil yang mengikuti pembelajaran menyenangkan di Eduwisata Ndalem Kerto. Informasi diperoleh dengan mewawancarai guru dan pengelola Eduwisata serta mendokumentasikan kegiatan pembelajaran menyenangkan yang dilakukan anak-anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran menyenangkan Eduwisata Ndalem Kerto dapat menstimulasi sains pada anak usia dini. Melalui kegiatan anak usia dini yang menyenangkan, pembelajaran tentang flora dan fauna, serta kegiatan bertani sederhana, anak menunjukkan kemampuannya dalam mengamati, mengidentifikasi, dan berinteraksi dengan alam lingkungan.
PENANAMAN PERILAKU BERANI ANAK MELALUI KEGIATAN OUTBOUND SEDERHANA PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI EDUWISATA NDALEM KERTO Ariani; Betty Yulia Wulansari
INDOPEDIA (Jurnal Inovasi Pembelajaran dan Pendidikan) Vol. 2 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan anak usia 3-4 tahun merupakan fase kritis dalam pembentukan karakter dan perilaku mereka, sehingga perlu adanya penanaman keberanian anak. Penanaman keberanian anak bertujuan agar sikap atau kemampuan yang terdapat dalam diri anak berkembang dengan baik, anak di arahkan untuk melakukan pembiasaan-pembiasaan yang menunjukkan sikap berani. Pada saat di alam terbuka anak akan melalui tantangan-tantangan atau rintangan yang perlu anak lewati tanpa bantuan orang lain. Terdapat salah satu cara yang dapat diterapkan didalam kegiatan untuk pembelajaran anak dalam menumbuhkan keberanian anak yaitu menggunakan Outbond sederhana, dimana anak akan melakukan kegiatan pembelajaran di alam terbuka atau dilingkungan sekitarnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Sumber data penelitian diperoleh dari anak-anak dan trainer outbound.Teknik pengumpulan datanya dengan cara observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian kegiatan outbond dapat efektif dalam meningkatkan berbagai keterampilan pada anak usia dini. Kegiatan outbound sederhana di Eduwisata Ndalem Kerto memberikan kontribusi yang berharga dalam meningkatkan keberanian, keterampilan sosial, dan pengalaman belajar anak usia 3-4 tahun. Pembelajaran melalui kegiatan ini memberikan dampak jangka panjang bagi perkembangan anak, membantu mereka tumbuh dan berkembang dengan lebih percaya diri, tangguh, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
JOYFUL LEARNING APPROACH IN INCREASING MOTIVATION TO LEARN ENGLISH IN MIDDLE SCHOOL STUDENTS OF SAN FABIAN, PHILIPPINES Ida Yeni Rahmawati; Betty Yulia Wulansari; Nurtina Irsad Rusdiana; Ayu Pujiati; Siti Khoirul Bariyah
Elite : English and Literature Journal Vol 11 No 1 (2024): June : Linguistics and ELT
Publisher : UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/elite.v11i1.46175

Abstract

Joyful learning is a learning approach that prioritizes joy and pleasure in the teaching and learning process. In the context of learning English as a second language, the application of joy learning is expected to increase students' motivation and interest in learning English. This research aims to analyze the implementation of happy learning in learning English as a second language at San Fabian Elementary School, Philippines. This research uses a descriptive qualitative research approach. The data source for this research is the English teacher at San Fabian Elementary School, totaling 1 teacher and 25 students in grade 1 elementary school. Data collection techniques were carried out combined through interviews, observation and documentation. The data analysis technique in this research was carried out by data triangulation. The results of this research state that the implementation of the Joyful Learning approach has brought more positive and enjoyable English learning for students at San Fabian Elementary School, Philippines. This approach not only increases students' understanding of learning material but also increases their learning motivation. With this approach, students can learn English more effectively and have fun. Apart from that, implementing joyful learning can also create a positive and enjoyable learning environment where students can feel comfortable and confident in communicating in English.
ANALISIS TOPIK BINATANG SEBAGAI MATERI DALAM MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Rifqi Amalia; Betty Yulia Wulansari; Muhammad 'Azzam Muttaqin
JPG: Jurnal Pendidikan Guru Vol. 5 No. 4 (2024): JPG: Jurnal Pendidikan Guru
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/jpg.v5i4.17013

Abstract

Kurikulum merdeka (kumer) sebuah program pendidikan yang memuat berbagai pembelajaran yanoptimal sehingga diharapkan anak-anak mempunyai kemampuan dan keterampilan yang beragam. Guru juga memiliki hak kebebasan dalam menentukan materi belajar yang beragam, sehingga pembelajaran yang berlangsung dapat berjalan sesuai dengan minat dan bakat peserta didik. Topik binatang sering dianggap sukar untuk dicermati dan dipahami disebabkan konsep yang luas pada tpik binatang, serta kosakata asing atau latin sehingga mengakibatkan peserta didik kesulitan dalam memahami. Materi topik binatang merupakan hal yang dekat dengan lingkungan anak. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan materi topik binatang sebagai referensi guru dalam membuat modul ajar kurikulum merdeka. Metode penelitian ini menggunakan studi literatur. Dari hasil analisis peneliti menemukan materi topik binatang yang meliputi: binatang cacing, moluska, serangga, ikan, amfibi, burung, dan mamalia dapat disampaikan pada anak usia dini dengan kata-kata yang mudah dipahami dan dicerna. Di samping itu pembelajaran topik binatang dapat di integrasikan dengan pembelajaran yang menyenangkan dan pengalaman belajar secara langsung. Sehingga anak-anak akan semakin tertarik untuk mengamati dan mempelajarinya.
Early Childhood Education Curriculum Development Policy through Plants Utilization as Nature-Based Learning Media Nurtina Irsad Rusdiani; Betty Yulia Wulansari; Ardhana Januar Mahardhani
Journal of Science and Education (JSE) Vol. 5 No. 2 (2025): Journal of Science and Education (JSE)
Publisher : CV. Media Digital Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58905/jse.v5i2.442

Abstract

The implementation of early childhood education curriculum in Indonesia is very diverse. The current curriculum policy only regulates minimum standards that can be developed according to the conditions of the school environment. One of them is the development of a nature-based learning curriculum. This paper aims to explain the use of one of the principles of nature-based learning for early childhood in the early childhood education curriculum, namely learning to utilize nature. One of the media that can be used for learning in nature-based learning is plants. The method of writing this paper is a literature study, namely through books, journals, papers, and the use of social media to obtain valid and accountable data. The results of the discussion of this paper explain how to use roots, stems, twigs, leaves, flowers, and fruits as early childhood learning media in the early childhood learning curriculum. The results of this study can be used by teachers so that learning activities can be more diverse and interesting