Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PROGRAM PEMBERDAYAAN REMAJA SEBAGAI UPAYA MEMUTUS MATA RANTAI PERMASALAHAN PERNIKAHAN DINI DI DESA DANAU CALA Rosada Dwi Iswari
Jurnal Pengabdian Sriwijaya Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Lembaga Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37061/jps.v8i3.10253

Abstract

Pernikahan dini menimbulkan berbagai dampak serius, tidak hanya dalam satu generasi tetapi melibatkan generasi-generasi selanjutnya sehingga membentuk sebuah pola yang berulang pada sebuah komunitas. Masalah ini menjadi masalah yang melingkupi Desa Danau Cala, Musi Banyuasin. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan hidup remaja untuk merencanakan masa depan. Dengan demikian diharapkan remaja lebih berdaya untuk meraih masa depan yang dicita-citakan dan terhindar dari perilaku yang membuat mereka mengambil keputusan untuk menikah pada usia belia. Metode yang dilakukan yakni dengan psikoedukasi perkembangan remaja dan manajemen diri terhadap 80 siswa MTs Al Falah. Pengukuran menggunakan one group with pretest posttest design, meliputi pengetahuan mengenai perkembangan remaja serta intensi usia menikah. Hasil uji beda berpasangan menunjukkan peningkatan pengetahuan dari sebelum dilakukan kegiatan dengan sesudah kegiatan (p=0.000). Ada pendewasaan rencana usia menikah dari awalnya paling muda pada usia 15 tahun menjadi 20 tahun. Peserta juga mampu mengidentifikasi potensi diri dan hal-hal yang perlu dilakukan dan dihindari untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
Narrative Art Therapy to Increase Hope in Young People with Psychotic Disorder: A Single Case Experimental Design Rosada Dwi Iswari; Nida Ul Hasanat
Gadjah Mada Journal of Professional Psychology (GamaJPP) Vol 9, No 1 (2023)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/gamajpp.79575

Abstract

Psychotic disorders are severe mental illnesses that cause distress and hopelessness for individuals who experience them. However, hope marks the beginning of psychological recovery from a psychotic disorder. This study aims to explore the role of narrative-approach art therapy in increasing hope for young people with psychotic disorders. The research was conducted using an A-B-A single-case design. Participants were recruited based on the following criteria: (1) psychotic outpatients currently in the recovery phase, (2) adolescents or young adults aged between 15-30 years, (3) able to communicate, and (4) consenting to participate in the research. The Hope Scale and daily hope condition were used to measure the level of hope three times, namely before, during, and follow-up. Visual inspection indicates that there was an increase in hope after the intervention, both on the Hope Scale and in the average score of daily hope condition. Two participants showed a sustained impact up to two weeks following the intervention, while the remaining participant experienced a decrease in hope during the follow-up. Factors that could potentially influence these results will be discussed. This study provides evidence of the feasibility of narrative art therapy for individuals with psychosis.
Mengembangkan Growth Mindset Mahasiswa Sebagai Usaha Mempersiapkan Diri Memasuki Dunia Kerja Pratiwi, Marisya; Anggraini, Dewi; Mardhiyah, Sayang Ajeng; Iswari, Rosada Dwi
Psychology Journal of Mental Health Vol 2 No 2 (2020): Psychology Journal of Mental Health
Publisher : Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.391 KB) | DOI: 10.32539/pjmh.v2i2.34

Abstract

Mahasiswa akan menghadapi tantangan baru setelah selesai menamatkan pendidikan di perguruan tinggi, salah satunya adalah mencari pekerjaan. Hanya saja, menurut data dari Kementrian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (2019) diketahui bahwa tingkat penganggurn sarjana masih tinggi sedangkan jumlah tenaga kerja yang merupaka lulusan perguruan tinggi juga masih tergolong sedikit. Untuk itu, diperlukan usaha lebih untuk mempersiapkan para lulusan perguruan tinggi agar dapat lebih siap menghadapi dunia kerja. Para ahli psikologi mulai memandang pentingnya mengubah fixed mindset yang dimiliki mahasiswa menjadi growth mindset agar lebih mampu bersaing dan bertahan memasuki dunia kerja selepas menamatkan pendidikan di perguruan tinggi. Dengan diberikannya intervensi berupa pemberian pengetahuan dan pemahaman terkait growth mindset didalam diri mahasiswa, diharapkan mahasiswa dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik dan terarah, sebagai upaya meningkatkan kesiapan dan ketahanannya dalam memasuki dunia kerja kelak.
Self-Compassion and Friendship Quality Toward Resilience Of Adolescents Who Experienced Parental Loss Audita, Putri; Iswari, Rosada Dwi; Juniarly, Amalia
Journal of Health and Behavioral Science Vol 6 No 2 (2024): June (2024)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jhbs.v6i2.17760

Abstract

This study aimed to determine the role of self-compassion and friendship quality on resilience in adolescents experienced parental loss. The hypothesis in this study is that there is a role for self-compassion and friendship quality on resilience. This research was conducted using quantitative methods with the number of respondents in the study as many as 153 teenagers who had been left by their father, mother or both of them due to loss. The sampling technique used is purposive sampling. The measuring instrument used is the self-compassion scale, the friendship quality scale and the resilience scale. In addition, the data analysis in this study was carried out using the multiple regression technique. The results of the analysis show that the R square value between self-compassion and friendship quality simultaneously on resilience is 0.401, the F value is 50.116 and the significance value is 0.000 (p <0.05). This shows that self-compassion and friendship quality have a significant role in resilience, thus the hypothesis proposed in this study can be accepted. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran self-compassion dan kualitas pertemanan terhadap resiliensi pada remaja yang kehilangan orang tua karena meninggal dunia. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada peran self-compassion dan kualitas pertemanan terhadap resiliensi. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah responden dalam penelitian sebanyak 153 orang remaja yang telah ditinggal ayah, ibu serta ayah dan ibu karena meninggal dunia. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala self-compassion, skala friendship quality dan skala resiliensi. Selain itu. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik multiple regression. Hasil analisis menunjukkan hasil bahwa nilai R square antara self-compassion dan kualitas pertemanan secara bersamaan terhadap resiliensi sebesar 0,401, nilai F sebesar 50,116 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa self-compassion dan kualitas pertemanan memiliki peran yang signifikan terhadap resiliensi, dengan demikian hipotesis yang diajukan pada penelitian ini dapat diterima.
Growth Mindset and Grit: Examining the Academic Buoyancy of College Students Implementing Online Lectures Pratiwi, Marisya; Iswari, Rosada Dwi; Nesvita, Melania Delaritas; Khairiyah, Ummul Sabila
Jurnal Sains Psikologi Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um023v12i12023p70-80

Abstract

One of the consequences felt by the world of education from the outbreak of the Coronavirus is that higher education institutions are required to apply online learning methods. Online learning itself has strengths, challenges, and obstacles in its implementation. Therefore, students need the ability to overcome the obstacles and challenges that are felt in the daily online learning process, namely academy buoyancy. This research seeks to find the role of the growth mindset and grit in academic buoyancy in college students who face online lectures. This research involved 140 students who were in their first year when this research was conducted (class of 2021). The results of hypothesis testing using multiple regression analysis showed an F value equal to 19.597 with a p-value equal to 0.000 (p less than 0.5). These results indicate that the hypothesis in this study is accepted, that the growth mindset and grit have a role in academic buoyancy among students who are studying online. The results of further calculations show that the role of the growth mindset and grit on academic buoyancy is 22.2 percent (R2 equals 0.222).
Self-Determination Pecandu Narkoba yang Sedang Menjalani Masa Rehabilitasi Dikaitkan dengan Abstinence Self-Efficacy Purnamasari, Ayu; Iswari, Rosada Dwi; Juniarly, Amalia; Alya, Shafa; Putri, Windy Adelia
Jurnal Psikologi Integratif Vol. 12 No. 2 (2024): Psikologi Integratif
Publisher : UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jpsi.v12i2.2830

Abstract

The phenomenon of relapse is still widespread. It is show that the recovery of drug patients has less effective effect without the support of motivation to change from that individual. In psychology, the motivation of drug patients to change is generally associated with the term self-determination. This correlational-quantitative study aims to determine whether there is a relationship between self-determination and abstinence self-efficacy on drug addicts undergoing rehabilitation. Respondents in this study are 200 drug addicts undergoing rehabilitation. The sampling technique uses purposive sampling. The measurement instrument used Self-Determination Scale ( = 0,859) and Abstinence Self-Efficacy Scale ( = 0,930). According to the correlation study results, self-determination and abstinence self-efficacy had a significant value of 0,000 (p<0,05) with r = 0,373. It can be concluded that there is a significant positive relationship between the two variables. The individual that had motivation to change (self-determination) will help them to increase their confidence to recover from drug use.   Masih maraknya fenomena relapse pada pasien narkoba menunjukkan bahwa pemulihan narkoba kurang efektif tanpa adanya dukungan motivasi berubah dari diri individu itu sendiri. Dalam ilmu psikologi, motivasi pasien pengguna narkoba untuk berubah umumnya dikaitkan dengan istilah self-determination. Penelitian kuantitatif-korelasional ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan self-determination dan abstinence self-efficacy pada pecandu narkoba yang sedang menjalani masa rehabilitasi. Partisipan adalah 200 pecandu narkoba yang sedang menjalani masa rehabilitasi yang didapat melalui teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Self-Determination ( = 0,859) dan Skala Abstinence Self-Efficacy ( = 0,930). Hasil analisis korelasi menunjukkan self-determination dan abstinence self-efficacy memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05) dengan r = 0,373, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua variabel memiliki hubungan positif yang signifikan. Individu yang memiliki motivasi untuk berubah (self-determination) akan membantunya untuk lebih yakin dengan kemampuannya untuk pulih dari penggunaan narkoba (abstinence self-efficacy).
Peran Mental Toughness terhadap Stres Akademik pada Mahasiswa yang Mengikuti Organisasi Mirizon, Muhammad Abror; Nugroho, Indra Prapto; Iswari, Rosada Dwi
Jurnal Konseling Komprehensif: Kajian Teori dan Praktik Bimbingan dan Konseling Vol. 11, No. 2: November 2024
Publisher : diterbitkan oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Sriwijaya Jl. Palembang Prabumulih KM 3.2 Palembang-Indonesia Email: jkk@fkip.unsri.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jkk.v11i2.346

Abstract

This study aims to find out whether there is a role of mental toughness in academic stress in Sriwijaya University students who join organizations. The hypothesis in this research is that there is a role of mental toughness in academic stress in Sriwijaya University students who join organizations. Participants in this research were 229 active Sriwijaya University students who were still active members of the organization. The sampling technique used was purposive sampling. The mental toughness variable was measured using a psychological scale compiled by researchers referring to the components of Clough & Strycharczyk (2011). Meanwhile, to measure the academic stress variable, the psychological scale is prepared based on aspects from Bedewy & Gabriel (2015). The result of cronbach's alpha reliability shows 0.875 for the academic stress scale, and 0.914 for the mental toughness scale. The results of the simple regression analysis show that mental toughness and academic stress have a significance value of 0.000 (p<0.05) with a value of R = 0.754. Analysis of this data indicates the role of mental toughness in academic stress. Thus, the hypothesis proposed in this research can be accepted. The results of the test on the effective contribution of mental toughness show a contribution of 57.1% to academic stress of Sriwijaya University students who join the organization.
Measuring the Role of Observable Variables of Student Engagement on College Belongingness Using the MIMIC Model Mardhiyah, Sayang Ajeng; Rachmawati, Rachmawati; Arslan, Gökmen; Iswari, Rosada Dwi
Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP) Vol 11, No 2 (2025)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/gamajop.94921

Abstract

Online learning due to social restrictions that occurred during the COVID-19 pandemic reduced student engagement in both academic and non-academic fields, which was followed by a decline in college belongingness. However, student engagement takes various forms. Therefore, this research aimed to look at the role of student engagement in the form of attendance or visits, time spent on campus (duration), and involvement in organizations or activities on campus (covariate variables) on college belongingness (latent variable). The research participants were 400 students from a state university in South Sumatra who were selected using the following inclusion criteria: undergraduates, actively enrolled on campus, being at least a freshman (semester 1), at least 18 years old, and studying at the main campus of the university. Participants were selected using a non-probability sampling technique, namely convenience sampling. Data analysis was done using structural modeling, which was the MIMIC model. The results showed that the frequency of attendance and involvement in organizations or activities has a significant role in the social acceptance dimension of college belongingness, but not the amount of time spent on campus. Apart from that, the three covariate variables have no role in the social exclusion dimension of college belongingness.
Academic buoyancy pada mahasiswa yang menjalankan kuliah secara daring Pratiwi, Marisya; Mardhiyah, Sayang Ajeng; Iswari, Rosada Dwi
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2023): November
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v5i2.26405

Abstract

Pandemi Covid-19 memberikan dampak pada berbagai bidang kehidupan, salah satunya dunia pendidikan. Sekolah dan perguruan tinggi dituntut untuk menyelenggarakan pendidikan mengunakan metode dalam jaringan (daring). Adanya academic bouyancy pada diri mahasiswa diduga akan lebih dapat membantu mereka menghadapi kemunduran dan tantangan yang dihadapi selama perkuliahan secara daring. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaram academic buoyancy di dalam diri mahasiswa, terutama dalam menghadapi tantangan perkuliahan secara daring. Penelitian ini mengunakan pedekatan kuantitatif dan metode deskriptif. Variabel academic buoyancy diukur mengunakan skala academic buoyancy. Partisipan pada penelitian ini adalah 200 orang mahasiswa yang menjalankan pembelajaran daring. Teknik sampling yang digunakan adalah insidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa academic buoyancy pada mahasiswa yang menjalankan pembelajaran daring dominan berada pada kategori rendah (58,5%). Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa yang menjalankan pembelajaran daring masih memiliki ketangguhan yang rendah dalam menghadapi tantangan perkuliahan sehari-hari. 
Training for Tester: Pelatihan Menjadi Tester Psikotest bagi Mahasiswa dan Alumni Psikologi Pratiwi, Marisya; Mardhiyah, Sayang Ajeng; Juniarly, Amalia; Iswari, Rosada Dwi
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 14, No 3 (2023): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v14i3.13544

Abstract

Salah satu capaian pembelajaran lulusan pogram studi Psikologi jenjang sarjana (S1) dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)  yang disusun oleh Kolokium Psikologi Indonesia (AP2TPI, 2019)  adalah mampu melakukan observasi, wawancara dan tes psikologi yang diperbolehkan sesuai dengan prinsip dasar psikodiagnostik dan Kode Etik Psikologi Indonesia. Untuk itu, para mahasiswa dan alumni program studi Psikologi perlu dibekali keterampilan untuk menjadi tester dalam pelaksanaan tes psikologi. Oleh karena itu, penyelenggara pendidikan Psikologi dituntut perlu lebih proaktif membekali para alumninya dengan keterampilan tersebut diluar mata kuliah formal yang sudah ditentukan, seperti dengan memberikan pelatihan soft skill terkait. Pelatihan ini dilakukan bekerja sama dengan salah satu konsultan psikologi di Palembang dan diberikan kepada 9 orang mahasiswa dan alumni psikologi. Pelatihan diberikan dalam kurang waktu kurang lebih dua bulan dan terdiri dari dua sesi, yaitu teori dan praktik langsung. Hasil menunjukkan bahwa pengetahuan dan keterampilan peserta yang mengikuti pelatihan ini berada pada kategori sangat baik dan baik.