Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Budidaya tanaman jarak pada masa pendudukan Jepang di Karesidenan Bojonegoro tahun 1942-1945 Zufaidah, Mila; Leksana, Grace Tjandra
Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 17, No 1 (2023): Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um020v17i12023p81-91

Abstract

This article describes the cultivation of jatropha plant which was intensified during the Japanese occupation of the Bojonegoro Residency. Jatropha is a plant whose seeds contain oil which can be used as lubricating oil for weapons and ship engines. Therefore, the government made a strategy for planting jatropha to increase jatropha production in Bojonegoro. This raises the research question what is this historical background of the Bojonegoro Residency? How did the Japanese government implement the strategy of planting jatropha as a result of war economic policies in the Bojonegoro Residency? This research uses the historical method, which in the writing process uses primary sources in the form archives (newspaper, magazine and poster). The author found that the jatropha planting strategy from the Japanese government only increased jatropha yields by intensifying land use, making propaganda, and limiting the distribution of jatropha seeds so they would not leave the production area. Artikel ini menggambarkan budidaya tanaman jarak yang digiatkan selama pendudukan Jepang di Karesidenan Bojonegoro. Tanaman jarak merupakan tanaman yang bijinya mengandung minyak yang dapat digunakan sebagai minyak pelumas senjata dan mesin-mesin kapal. Oleh sebab itu pemerintah membuat strategi atas penanaman jarak untuk meningkatkan produksi jarak di Bojonegoro. Hal ini memunculkan pertanyaan penelitian bagaimana latar historis Karesidenan Bojonegoro? Bagaimana pemerintah Jepang mengimplementasikan strategi penanaman jarak sebagai dampak kebijakan ekonomi perang di Karesidenan Bojonegoro? Penelitian ini menggunakan metode sejarah, yang dalam proses penulisannya menggunakan sumber primer berupa arsip (surat kabar, majalah dan poster). Penulis menemukan fakta bahwa strategi penanaman jarak dari pemerintah Jepang hanya untuk melipat gandakan hasil jarak yang dilakukan dengan mengintensifkan penggunaan lahan, menciptakan propaganda, dan membatasi peredaran biji jarak agar tidak keluar dari daerah penghasilan.
Pengaruh media pembelajaran mobile learning materi mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Kabupaten Lamongan 1948-1949 terhadap kemampuan pemahaman sejarah lokal siswa kelas XI MAN 1 Lamongan Ahmadi, Ishom; Sapto, Ari; Leksana, Grace Tjandra
Historiography: Journal of Indonesian History and Education Vol 4, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um081v4i42024p391-400

Abstract

Abstract The article aims to identify the impact of the application of mobile learning media on the history of defending Indonesian independence in Lamongan Regency 1948-1949 on the understanding of local history of class XI students at MAN 1 Lamongan. This research uses a quantitative method with an experimental study approach, and the design used is One Group Pretest-Posttest, by measuring the results of the pretest before treatment and posttest after treatment. The study population was the XI grade students of MAN 1 Lamongan, while the sample consisted of 36 students of class XI IPS 1 who had studied this material. This study used cluster sampling technique and data analysis with paired sample t-test and met the prerequisite test with Shapiro-Wilk method. The results showed an increase in understanding of local history, which was reflected in the pretest of 63.89 and posttest of 80.69. Hypothesis testing showed a significance value (2-tailed) of 0.000
Sejarah lisan: menggali ingatan untuk memahami masa kini dan membingkai masa depan Leksana, Grace T.; Wahid, Abdul
Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 18, No 2 (2024): Sejarah Lisan: Menggali Ingatan untuk Memahami Masa Kini dan Membingkai Masa De
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um020v18i22024p128-130

Abstract

Apakah kita dapat menggali narasi-narasi sejarah yang tidak tercatat dalam arsip atau dokumen-dokumen tekstual lainnya? Sejarah lisan adalah jawaban atas pertanyaan ini, di mana kelisanan menjadi salah satu sumber alternatif di samping sumber-sumber tekstual, yang seringkali dihasilkan oleh mereka yang berkuasa. Tidak hanya itu, sejarah lisan dapat digunakan sebagai metode untuk menggali pengalaman-pengalaman dari orang-orang biasa atau kelompok sosial yang dianggap ‘tidak penting’ sehingga dimarjinalkan dalam penulisan sejarah konvensional (Thompson, 2000). Jika sebelumnya kehidupan para kaum buruh, perempuan, atau petani, tidak menjadi pusat historiografi karena tidak tercatat dalam arsip, sejarah lisan mampu ‘menghidupkan’ mereka kembali. Menelusuri kehidupan mereka dapat memunculkan interpretasi baru terhadap sejarah, yang sebelumnya tidak dipertimbangkan oleh tradisi eksklusif dalam penulisan sejarah. Dengan kata lain, metode sejarah lisan muncul sebagai kritik terhadap tradisi konvensional dalam historiografi yang menjadikan dokumen tertulis sebagai sumber utama untuk menemukan ‘fakta-fakta sejarah’.
Perubahan Desa dan Penerapan Kebijakan Orde Baru di Blitar Barat (1969-1983 an) Amirudin, Muhammad Rifki; Leksana, Grace Tjandra
Historia Madania: Jurnal Ilmu Sejarah Vol. 8 No. 1 (2024): Historia Madania: Jurnal Ilmu Sejarah
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hm.v8i1.32191

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menarasikan arah kebijakan pembangunan desa pada masa Orde Baru serta bentuk-bentuk penerapan kebijakan pemerintahan Presiden Soeharto di Blitar Barat pada tahun 1969 hingga 1983 an. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh munculnya Blitar Barat sebagai salah satu wilayah yang berhasil dalam pelaksanaan program modernisasi dan pembangunan pada awal pemerintahan Orde Baru. Program modernisasi yang didahului pembersihan orang-orang komunis menjadi paradoks menarik untuk diteliti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang meliputi pemilihan topik, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi dengan menggunakan pendekatan sejarah sosial yang dilakukan dengan interpretasi dari arsip, koran, dan artikel. Penelitian ini menemukan fakta bahwa fokus utama pembangunan pemerintah Orde Baru di Blitar Barat pada tahun 1969 hingga 1983 an dilakukan dalam bidang pangan dan papan. Pada masa tersebut pemerintah berhasil melakukan perbaikan pertanian, pengendalian jumlah penduduk, serta membangun beberapa infrastruktur penunjang lainnya. Keberhasilan ini tidak terlepas dari gaya pemerintahan Orde Baru yang otoriter dan bersifat Top-Down
Decolonizing Indonesian History Curriculum, 1946-1964 Utami, Indah Wahyu Puji; Sapto, Ari; Leksana, Grace Tjandra; Ayundasari, Lutfiah
Paramita: Historical Studies Journal Vol 34, No 1 (2024): The Election and Political History
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v34i1.43482

Abstract

Decolonization of history education mainly seeks to decenter Eurocentric narrative in history curriculum and teaching. Whilst this topic has been widely explored, the discussion related to the decolonization of history education has yet to be explored. This research aims to trace the complex process of decolonization of the history curriculum in Indonesia, which took place at the beginning of its independence, and how the political situation might have influenced this process. Historical research was conducted. Archival materials were obtained from various institutions both in Indonesia and overseas. The data were analyzed and interpreted using decolonization as a framework. This research found that the Indonesian government has tried to decolonize the history curriculum by foregrounding the role of Indonesians in History. However, the effort was not easy because the references used in teaching were still written using sources from the colonial period. Moreover, this research shows that political changes could affect the history curriculum.Dekolonisasi pendidikan sejarah terutama berupaya untuk menghilangkan narasi Eurosentris dalam kurikulum dan pengajaran sejarah. Meskipun topik ini sudah banyak dieksplorasi, namun pembahasan terkait dekolonisasi pendidikan sejarah masih belum tereksplorasi. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri kompleksnya proses dekolonisasi kurikulum sejarah di Indonesia yang terjadi pada awal kemerdekaannya, dan bagaimana situasi politik mempengaruhi proses tersebut. Penelitian sejarah dilakukan. Bahan arsip diperoleh dari berbagai institusi baik di Indonesia maupun di luar negeri. Data dianalisis dan diinterpretasikan dengan menggunakan kerangka dekolonisasi. Penelitian ini menemukan bahwa pemerintah Indonesia telah mencoba mendekolonisasi kurikulum sejarah dengan mengedepankan peran masyarakat Indonesia dalam Sejarah. Namun upaya tersebut tidak mudah karena referensi yang digunakan dalam pengajaran masih ditulis menggunakan sumber-sumber dari masa kolonial. Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan politik dapat mempengaruhi kurikulum sejarah.