Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Coping Stress among Students during Undergraduate Research Project Prahastia Kurnia Putri
Biopsikososial: Jurnal Ilmiah Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Mercubuana Jakarta Vol 5, No 2 (2021): VOL. 5 NO. 2 October 2021
Publisher : Universitas Mercu Buana Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/biopsikososial.v5i2.14623

Abstract

To Finish undergraduate degree, college students have to complete their final task, undergraduate thesis. Working on Undergraduate thesis could be a stressor since this is unstructured activity in college unlike regular class. They are demanded to finish their study on time, maintain relationship with supervisor, thesis content and writing, are such conditions that come along during thesis project. Based on those phenomena, research of this study is aimed to understand and describe coping stress on College Students to reduce their stressor during thesis project. This research is using Coping Stress theory based on Lazarus & Folkman (1984) that consists of Problem Focused-Coping and Emotion-Focused Coping. This research using quantitative method with descriptive statistics to describe Coping Stress’s dimension: Problem-Focused Coping and Emotion Focused Coping to College Students who finishing undergraduate thesis. Sample in this study is 63 college students with convenient sampling technique. Coping Stress was measured by Coping Stress Questionnaire modified by Muchlisin & Putri (2018) based on Coping Stress Questionnaire by Lazarus & Folkman (1984). This questionnaire was made for college students and thesis project context. Findings of this study is most of college students show low level of Coping Stress. And Coping strategy most used is Problem-focused coping.
Perancangan dan Uji Coba Pelatihan Moral Sebagai Upaya Pencegahan Merokok pada Remaja Prahastia Kurnia Putri; Poeti Joefiani; Esti Wungu
Biopsikososial: Jurnal Ilmiah Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Mercubuana Jakarta Vol 2, No 1 (2018): Vol. 2 No. 1 April 2018
Publisher : Universitas Mercu Buana Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/biopsikososial.v2i1.7220

Abstract

Merokok berbahaya bagi remaja karena organ tubuh remaja masih berkembang sehingga lebih rentan terpapar nikotin serta lebih beresiko menjadi pencandu dibandingkan perokok di usia dewasa. Namun kenyataannya setiap tahun terjadi peningkatan perokok remaja di Indonesia. Karenaperilaku merokok pada remaja menyangkut kerugian pada diri sendiri dan juga orang lain, maka merokok merupakan salah satu masalah sosial menyangkut moral yang harus menjadi perhatian.Pelatihan ini terdiri dari 6 sesi yang menstimulasi aspek pengetahuan, perasaan dan keteguhan moral akan membentuk tindakan moral ketika remaja dihadapkan pada situasi yang menyangkut merokok atau tidak. Pelatihan tersebut antara lain: 1) Mengenal Aku, (2) Video Bahaya Rokok, (3) Memunculkan Pertimbangan Finansial (4) Menghayati Video Anak Merokok, (5) Alasan Merokok, (6) Bertindak dalam Situasi Kritis : Self Assertive dan Roleplay. Rancangan penelitian merupakan quasi experiment dengan one-group pretest-postest design. Sampel dalam penelitian ini adalah 14 remaja yang duduk di bangku SMP, usia 12-14 tahun, beresiko menjadi perokok dan belum menjadi perokok regular (occasional smoker). Uji coba dilakukan dengan durasi 2 jam selama 2 hari berturutturut.Hasil pre-test dan post-test diuji beda dengan T-Test Wilcoxon dan analisa deskriptif. Data menunjukkan hasil two-tailed significancy = 0.59 (dengan alfa > 0.05), yang menunjukkan tidak ada peningkatan yang signifikan setelah pelatihan. Berdasarkan analisa deskriptif, 50% menunjukkan peningkatan moral setelah pelatihan. 64% peserta mengalami peningkatan pada pengetahuan dan keteguhan moral, 36% peserta yang mengalami peningkatan perasaan moral, dan 50% peserta menunjukkan peningkatan pada tindakan moral. Kata kunci : Moral, Preventif Merokok, Program Pelatihan, Remaja Pendahuluan
Gambaran Adiksi Penggunaan Instagram pada Remaja SMA di Jakarta Selatan Prahastia Kurnia Putri; Fatma Nuraqmarina; Cita Utami
Jurnal Ilmu Ekonomi dan Sosial (JIES) Vol 11, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/jies.v11i1.15512

Abstract

Aim of this study is to know the descriptions of Instagram addiction among senior high school students in Jakarta. Adolescence is a phase with better physical and socialization with peers, they have to fullfill their belongingness and love needs with various methods, one of them is social media named Instagram. Instagram is most known and used social media compared to others, so this is possible if users open Instagram frequently or, addicted to Instagram. This study uses theory from Andreassen et al (2015) about Social Media Addiction that was referred from DSM 5 Internet Addiction Disorder criterion, there are 6 aspects of media social addiction: Salience, Mood Modification, Tolerance, Withdrawal, Conflict, and Relapse. Instrument of this study uses adaptation of Bergen Social Media Addiction Scale (BSMAS), with incidental sampling to 265 High Schools students in Jakarta Selatan and analyzed uses descriptive statistics.  Findings of this research shows  that there is no significant differences between boys and girls in Instagram addiction, eventhough girls have slightly higher mean to boys. Besides, Tolerance is the highest aspect of Addiction and the lowest is Conflict.
STRESS AKADEMIK MAHASISWA SEMESTER AWAL DAN MAHASISWA SEMESTER AKHIR: STUDI KOMPARATIF DALAM SITUASI PEMBELAJARAN DARING Putri, Prahastia Kurnia; Risnawati, Erna; Avati, Popi
Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi Vol 20, No 2 (2022): Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi
Publisher : Esa Unggul University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/jpsi.v20i2.232

Abstract

Pandemi COVID-19 masih berlangsung di Indonesia dan metode pembelajaran di jenjang Perguruan Tinggi masih belum sepenuhnya berubah. Metode blended learning yang diterapkan sebagian menyasar pada mahasiswa tingkat pertengahan yang melakukan praktikum, namun belum menyasar pada mahasiswa semester awal yang baru memasuki bangku perkuliahan dan juga mahasiswa tingkat akhir yang memerlukan interaksi intens dengan subjek penelitian dan juga dosen pembimbing. Kesulitan yang dihadapi dua kelompok ini rentan mengakibatkan stress akademik. Penelitian ini bermaksud untuk melihat perbandingan stress akademik antara mahasiswa tingkat awal dan mahasiswa tingkat akhir. Partisipan dalam penelitian ini adalah 45 orang mahasiswa tingkat awal (semester 1-2) dan 45 orang mahasiswa tingkat akhir yang sudah mengambil tugas akhir (semester 7 ke atas). Instrumen dalam penelitian ini adalah Student-Life Stress Inventory milik Gadzella (1994) yang terdiri dari 51 item dengan alpha Cronbach = .945. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, tidak terdapat perbedaan stress akademik antara mahasiswa tingkat awal dan tingkat akhir. Ketika dilakukan kategorisasi tingkat stres, diketahui bahwa sebanyak 70% mahasiswa memiliki tingkat stress di kategori tinggi. Uji matriks korelasi antar kedua jenis stress akademik, yaitu stressor dan reaksi stress, diperolah hasil bahwa dimensi perubahan berkorelasi paling tinggi dengan reaksi stress, dan dimensi yang paling berkorelasi dengan stressor adalah emosional.
Adiksi Penggunaan Instagram dan Kecenderungan Narsisitik pada Siswa SMA X Jakarta Cita Utami; Prahastia Kurnia Putri
Merpsy Journal Vol 13, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/merpsy.v13i1.15598

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menguji hubungan antara Adiksi Penggunaan Instagram dengan Kecenderungan Narsistik pada siswa SMA X Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, dengan teknik sampling accidental dan total responden sebanyak 229 siswa. Aalt ukur untuk Adiksi Penggunaan Instagram menggunakan modifikasi dari BFAS (Bergen Facebook Addiction Scale) yang terdiri dari 18 item, sedangkan Kecenderungan Narsistik menggunakan adaptasi dari NPI-40 (Narcissistic Personality Inventory ) yang terdiri dari 40 item. Pada penelitian ini menggunakan software SPSS versi 20.0 dengan menggunakan analisa korelasi pearson untuk melihat hubungan antara Adiski Penggunaan Instagram sebagai variabel dependen dan Kecenderungan Narsistik sebagai variabel independen. Hasil penelitian di dapatkan nilai koefisinsi korelasi sebesar 0,168 dengan nilai signifikansi 0,011 atau r = 0,168 dan p < 0,05 yang dapat dinyatakan bahwa ada hubungan positif anatar Adiksi Penggunaan Instagram dengan Kecenderungan Narsistik.
The Beyond the Surface: A Screening-Based Analysis of Family Health, Psychological Well-Being, and Social Support in Student Mental Health Multahada, Erna; Hidayati, Pawestri Mukti; Nuraqmarina, Fatma; Putri, Prahastia Kurnia; Sombuling, Agnis
Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi Vol. 10 No. 1 (2025): Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/psi.v10i1.6525

Abstract

Student mental health is facing a growing crisis, with rising rates of psychological distress and suicide reported among university populations in Indonesia. This study investigates the influence of three key psychosocial factors—family health, psychological well-being, and social support—on student mental health. A total of 140 university students were selected using an accidental sampling technique. Mental health was assessed using the GHQ-28, psychological well-being was measured with the Psychological Well-Being Scale (PWB), social support was evaluated using the Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS), and family health was assessed through the Family Health Scale–Long Form. Data were analyzed using multiple linear regression to determine both the individual and combined effects of the predictor variables on student mental health outcomes. The results revealed a significant combined effect of family health, psychological well-being, and social support on student mental health (p = 0.000, R = 0.620, R² = 38.4%). When examined individually, family health (p = 0.000) and psychological well-being (p = 0.049) were significant predictors, while social support was not (p = 0.405). However, a post-hoc analysis showed that family-based social support had a statistically significant impact on student mental health (p = 0.001). The novelty of this study lies in its holistic approach, which integrates three major psychosocial predictors within a culturally grounded framework while emphasizing the need for university-based mental health screening systems. The findings underscore the critical role of campuses as supportive microsystems in promoting student mental health through preventive strategies, early detection, and responsive programming. Developing a psychologically safe and inclusive learning environment is essential to improving students’ overall well-being.