Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Cat Stretch Exercise sebagai Salah Satu Solusi Mengatasi Dismenore pada Remaja Putri Yunita Wulandari; Ika Subekti Wulandari; Atiek Murharyati
Jurnal Empathy Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2020): JURNAL EMPATHY PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/jurnalempathy.v1i1.8

Abstract

Background: Dysmenorrhea is a result of menstruation. Dysmenorrhea can cause a variety of complaints in young women such as irregular pain, severe pain and cramps in the lower abdomen that will spread to the back of the back, legs, groin. Cat Stretch Exercise is one of the interventions that is considered to reduce dysmenorrhea pain. The purpose of this study was to determine changes in pain levels in Pondok Imam Bukhari students who were given Cat Stretch Exercise. Methods: The study design used a quasi-two-group pre-test and post-test without control method. Pain measurement with a Numerical Rating Scale (NRS) to assess the level of pain before and after the Cat Stretch Exercise exercise. Respondents in the community service were 31 students who experienced dismenore. Results: Obtained decreased respondents' pain scale from moderate to mild pain. Conclusion: CSE interventions are recommended as one of the non-pharmacological steps to deal with the pain of dysmenorrhea.
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Praktik Cara Perawatan Balita yang Menderita ISPA Nonpneumonia di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban I Kabupaten Sukoharjo Atiek Murharyati
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 1 No. 1, Juli 2010
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.579 KB)

Abstract

AbstrakISPA merupakan penyakit pernafasan, yang merupakan penyebab utama kematian pada bayi dan balita. Penyakit ISPA nonpneumonia bukan masalah kesehatan yang boleh diabaikan, karena apabila penanganannya tidak benar, maka dapat berakibat menjadi parah. Namun demikian, sebelum mengetahui tentang tindakan orang tua dalam menghadapi anaknya yang sakit ISPA non pneumonia, perlu diketahui tentang pengetahuan dan sikapnya terhadap ISPA non pneumonia, karena hal tersebut memegang peranan penting dalam melakukan sebuah tindakan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik responden, tingkat pengetahuan ibu tentang ISPA non pneumonia, sikap ibu tentang ISPA non pneumonia, sikap ibu tentang praktik cara perawatan, praktik cara perawatan balita yang menderita ISPA non pneumonia, hubungan antara tingkat pengetahuan dan praktik cara perawatan, hubungan antara sikap ibu dengan praktik cara perawatan, baik sikap tentang ISPA non pneumonia maupun sikap tentang praktik cara perawatan balita yang menderita ISPA non pneumonia.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskripsi yang mengarah pada korelasi. Uji korelasi yang digunakan adalah c/w' square. Responden yang menjadi subjek penelitian adalah ibu yang memiliki balita penderita ISPA non pneumonia. Hasil penelitian dari 94 responden, mayoritas responden 31-35 tahun, pendidikan terakhir SLTP, pekerjaan buruh, status menikah, penghasilan keluarga rendah dan belum pernah mendapat penyuluhan tentang ISPA. Tingkat pengetahuan responden tinggi, sikap tentang ISPA non pneumonia cukup, sikap tentang praktek cara perawatan baik, namun praktik cara perawatan balita tidak benar. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan praktik cara' perawatan, selain itu didapatkan hubungan yang bermakna antara sikap dengan praktek cara perawatan. Hal ini karena banyak hal yang mempengaruhi ibu dalam bertindak, dengan demikian perlu adanya suatu pendidikan kesehatan.Kata kunci: Tingkat pengetahuan, Sikap, Praktik cara perawatan, ISPA non pneumonia
HUBUNGAN ANTARA RESPONSIVENESS PERAWAT DENGAN LOYALITAS PASIEN Atiek Murharyati; Meri Oktariani
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 5 No. 2, Juli 2014
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.644 KB)

Abstract

ABSTRAKRumah sakit merupakan organisasi yang memberikan pelayanan jasa kepada orang dengan kondisi sakit. Komunikasi perawat yang kurang baik menjadikan pasien kecewa dan mudah menceritakan pengalamannya kepada orang lain. Pelayanan keperawatan yang berkualitas didukung oleh komunikasi perawat sebagai sarana pemasaran interaktif, yang terdiri indikator attending skill, respect, responsiveness, empathy. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi responsiveness perawat, serta loyalitas pasien. Menganalisis hubungan variabel independent responsiveness dengan loyalitas pasien. Penelitian kuantitatif, menggunakan sampel sejumlah 183 responden, dengan teknik purposive sampling di RSUD Kabupaten Sukoharjo. Data dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner. Analisa data menggunakan product moment. Analisa univariat diperoleh hasil responsiveness tergolong baik, dan pasien menunjukkan loyal. Analisa bivariat dengan studi korelasi product moment. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara variabel responsiveness terhadap loyalitas pasien (p value 0,0001). Responsiveness merupakan salah satu indicator komunikasi perawat sebagai sarana pemasaran interaktif berhubungan dengan loyalitas pasien, karena pemasaran interaktif menjadi salah satu pilar manajemen pemasaran jasa di rumah sakit. Manajemen rumah sakit sebaiknya melakukan evaluasi kepuasan pasien, pemilihan perawat teladan, pelaksanaan standar operasional prosedur penanganan pasien secara cepat dan tepat, agar keluhan pasien dapat dikurangi.Kata kunci: loyalitas, responsiveness, pasien, perawatABSTRACTThe hospital is an organization that provides services to people with pain conditions. Communication poor nurse makes the patient disappointed and easily shared his experience with others. Quality nursing services supported by nurse communication as a means of interactive marketing, which consists indicators attending skills, respect, responsiveness, empathy. This study aims to identify the responsiveness of nurses, and patient loyalty. Analyzing the relationship independent variable responsiveness to patient loyalty. Quantitative research, using a sample of 183 respondents, with a purposive sampling technique in hospitals Sukoharjo. Data were collected by distributing questionnaires. Data were analyzed using product moment. Univariate analysis of the results obtained relatively good responsiveness, and patients showed loyal. Bivariate analysis with product moment correlation studies. The results of the bivariate analysis showed no relationship between the variable responsiveness to the loyalty of patients (p value = 0.0001). Responsiveness is one indicator nurse communication as a means of interactive marketing associated with patient loyalty, as an interactive marketing into one of the pillars of marketing management services at the hospital. Hospital management should evaluate patient satisfaction,exemplary nurse elections, the implementation of standard operating procedures for handling patient quickly and accurately, so that the complaints of patients can be reduced.Keywords: loyalty, responsiveness, patient, nurse
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRESS KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD SUKOHARJO Atiek Murharyati; Joko Kismanto
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 6 No. 1, Januari 2015
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.415 KB)

Abstract

ABSTRAKStres adalah realitas kehidupan sehari-hari yang tidak bisa kita hindari. Perawat dituntut untuk bekerja terampil, membuat keputusan dengan cepat, tepat. Perawat dapat mengalami stres, sehingga kehilangan motivasi, pengalaman kebosanan yang menyebabkan penurunan kinerja kerja dan memburuknya perawatan pasien. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor utama yang mempengaruhi stres kerja perawat di rawat inap rumah sakit Sukoharjo. Metode ini merupakan studi cross sectional. Metode sampling dengan pendekatan purposive sampling, jumlah sampel 42. Analisis data menggunakan univariat, bivariat, dan analisis multivariat analisis bivariat dengan korelasi product moment dan analisis multivariat dengan regresi linier berganda. Analisis univariat beban kerja antara kriteria perawat adalah bahwa 92,9%, sebagian besar perawat dalam konflik dengan staf lain dengan kriteria adalah bahwa 88,1%, 78,6% sebagian besar perawat mengalami kesulitan dalam pengobatan pasien, perawat yang memiliki hambatan dalam pengembangan karir kriteria 49,6% dengan moderat, dan perawat yang mengalami hambatan untuk pengembangan karir dengan kriteria tinggi 49,6%, seorang perawat yang mengalami stres kerja dengan 92,9%. Hasil analisis bivariat data menunjukkan bahwa masing-masing beban kerja variabel independen, konflik dengan staf lain, masalah perawatan pasien, pengembangan karir hasil tes diperoleh nilai p dari 0,0001 sehingga disimpulkan bahwa masing-masing variabel ini memiliki pengaruh terhadap stres kerja . Analisis multivariat dengan nilai uji F signifikan 0,05 diperoleh 17.470 dan signifikansi nilai F adalah 0,0001, sehingga dengan efek yang sama antara beban kerja variabel independen, konflik dengan staf lain, masalah perawatan pasien, pengembangan karir dengan stres kerja. Uji adjusted R2 memperoleh nilai 0,616. Ini berarti perubahan variasi stres kerja dapat dijelaskan oleh variasi perubahan beban kerja, konflik, masalah pasien dan pengembangan sebesar 61,6%.Kata kunci: beban kerja, konflik dengan staf lain, masalah perawatan pasien, pengembangan karir, stres kerjaABSTRACTStress is a reality of everyday life that we can not avoid. Nurses are required to work skillfully, make decisions quickly, right. Nurses can experience stress, so the loss of motivation, experience boredom which causes decreased job performance and worsening of patient care. The purpose of this study was to determine the major factors affecting the job stress of nurses in the hospital inpatient Sukoharjo. The method is a cross sectional study. Method of sampling with purposive sampling approach, the number 42 samples. Analysis of the data using univariate, bivariate, and multivariate analysis bivariate analysis with product moment correlation and multivariate analysis with multiple linear regression. Univariate analysis of workload among nurses criteria were that 92.9%, the majority of nurses in conflict with other staff with the criteria being that 88.1%, 78.6% majority of caregivers had difficulty in the treatment of patients, a nurse who had barriers in career development criteria 49.6% with moderate, and nurses who experience barriers to career development with high criteria 49.6%, a nurse who experienced job stress by 92.9%. The results of the bivariate analysis of data showed that each independent variable workload, conflict with other staff, patient care issues, career development using product moment person test results obtained p value of 0.0001 thus concluded that each of these variables has an influence on job stress . Multivariate analysis with a significant F test F value of 0.05 obtained 17,470 and significance F value is 0.0001, so there concluded with the same effect between the independent variable workload, conflict with other staff, patient care issues, career development with stress working. Test Adjusted R2 obtained a value of 0.616. This means a change of job stress variation can be explained by variations in workload changes, conflicts, problems of patients and the development of 61.6%.Keywords: workload, conflict with other staff, patient care issues, career development, job stress
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRESS KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD SUKOHARJO Atiek Murharyati; Joko Kismanto
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 6 No. 2, Juli 2015
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.137 KB)

Abstract

ABSTRAKStres adalah realitas kehidupan sehari-hari yang tidak bisa kita hindari. Perawat dituntut untuk bekerjaterampil, membuat keputusan dengan cepat, tepat. Perawat dapat mengalami stres, sehingga kehilanganmotivasi, pengalaman kebosanan yang menyebabkan penurunan kinerja kerja dan memburuknyaperawatan pasien. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor utama yang mempengaruhistres kerja perawat di rawat inap rumah sakit Sukoharjo. Metode ini merupakan studi cross sectional.Metode sampling dengan pendekatan purposive sampling, jumlah sampel 42. Analisis data menggunakanunivariat, bivariat, dan analisis multivariat analisis bivariat dengan korelasi product moment dan analisismultivariat dengan regresi linier berganda. Analisis univariat beban kerja antara kriteria perawat adalahbahwa 92,9%, sebagian besar perawat dalam konfl ik dengan staf lain dengan kriteria adalah bahwa88,1%, 78,6% sebagian besar perawat mengalami kesulitan dalam pengobatan pasien, perawat yangmemiliki hambatan dalam pengembangan karir kriteria 49,6% dengan moderat, dan perawat yangmengalami hambatan untuk pengembangan karir dengan kriteria tinggi 49,6%, seorang perawat yangmengalami stres kerja dengan 92,9%. Hasil analisis bivariat data menunjukkan bahwa masing-masingbeban kerja variabel independen, konfl ik dengan staf lain, masalah perawatan pasien, pengembangankarir hasil tes diperoleh nilai p dari 0,0001 sehingga disimpulkan bahwa masing-masing variabel inimemiliki pengaruh terhadap stres kerja . Analisis multivariat dengan nilai uji F signifi kan 0,05 diperoleh17.470 dan signifi kansi nilai F adalah 0,0001, sehingga dengan efek yang sama antara beban kerjavariabel independen, konfl ik dengan staf lain, masalah perawatan pasien, pengembangan karir denganstres kerja. Uji adjusted R2 memperoleh nilai 0,616. Ini berarti perubahan variasi stres kerja dapatdijelaskan oleh variasi perubahan beban kerja, konfl ik, masalah pasien dan pengembangan sebesar61,6%.Kata kunci: beban kerja, konfl ik dengan staf lain, masalah perawatan pasien, pengembangan karir,stres kerja ABSTRACTStress is a reality of everyday life that we can not avoid. Nurses are required to work skillfully, makedecisions quickly, right. Nurses can experience stress, so the loss of motivation, experience boredomwhich causes decreased job performance and worsening of patient care. The purpose of this study wasto determine the major factors affecting the job stress of nurses in the hospital inpatient Sukoharjo. Themethod is a cross sectional study. Method of sampling with purposive sampling approach, the number 42 samples. Analysis of the data using univariate, bivariate, and multivariate analysis bivariate analysiswith product moment correlation and multivariate analysis with multiple linear regression. Univariateanalysis of workload among nurses criteria were that 92.9%, the majority of nurses in confl ict with otherstaff with the criteria being that 88.1%, 78.6% majority of caregivers had diffi culty in the treatment ofpatients, a nurse who had barriers in career development criteria 49.6% with moderate, and nurses whoexperience barriers to career development with high criteria 49.6%, a nurse who experienced job stressby 92.9%. The results of the bivariate analysis of data showed that each independent variable workload,confl ict with other staff, patient care issues, career development using product moment person testresults obtained p value of 0.0001 thus concluded that each of these variables has an infl uence on jobstress . Multivariate analysis with a signifi cant F test F value of 0.05 obtained 17,470 and signifi canceF value is 0.0001, so there concluded with the same effect between the independent variable workload,confl ict with other staff, patient care issues, career development with stress working. Test Adjusted R2obtained a value of 0.616. This means a change of job stress variation can be explained by variations inworkload changes, confl icts, problems of patients and the development of 61.6%.Keywords: workload, confl ict with other staff, patient care issues, career development, job stress
HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA DAN KESADARAN INDIVIDU DENGAN PENERAPAN PATIENT SAFETY DI RSUD KABUPATEN SUKOHARJO Meri Oktariani; Atiek Murharyati
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 6 No. 2, Juli 2015
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.229 KB)

Abstract

ABSTRAKPermasalahan penelitian merujuk pada fenomena data pada RSUD Kabupaten Sukoharjo menunjukkanrata-rata penerapan patient safety masih kurang baik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui sejauhmanahubungan antara lingkungan kerja dan kesadaran individu dengan penerapan patient safety oleh perawatpelaksana di RSUD Kabupaten Sukoharjo. Metode penelitian merupakan penelitian kuantitatif denganmetode sampel yang digunakan yaitu total sampling menggunakan 104 responden dan keseluruhanresponden merupakan perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Kabupaten Sukoharjo. Analisisdata menggunakan metode bivariat chi-square dilanjutkan metode multivariat dan regresi logistik. Hasilpenelitian menunjukkan ada hubungan faktor lingkungan kerja terhadap penerapan patient safety olehperawat, ada hubungan faktor kesadaran individu terhadap patient safety oleh perawat. Ada hubungansecara bersama-sama antara faktor lingkungan kerja dan faktor kesadaran individu terhadap penerapanpatient safety oleh perawat pelaksana. Saran untuk meningkatkan penerapan patient safety, perludilakukan usaha untuk menciptakan lingkungan kerja dan meningkatkan kesadaran individu secarabersama-sama.Kata Kunci: lingkungan kerja, kesadaran individu, penerapan patient safety. ABSTRACTResearch problems refer to the data phenomenon in RSUD Kabupaten Sukoharjo which is the averageof patient safety application still unfavorable. This research is aimed to know how far the correlationbetween work environments and individual awareness to the application of patient safety by nursesin RSUD Kabupaten Sukoharjo. This research is a quantitative research with sampling method thatapplied is total sampling and 104 responders and all of the responders are the nurses in the inpatientward of RSUD Kabupaten Sukoharjo. Data was analyzed by using logistics regression method. Resultof the research shows that there is the correlation between work environmental factor to the applicationof patient safety by nurses, and also there is the corrrelation between individual awareness factor topatient safety by nurses. There is relationship jointly between individual work environmental factor andindividual awareness factor to the application of patient safety by nurses. To raise the application ofpatient safety, need efforts to optimize the work environment and increase individual awareness jointly.Keywords: work environments, individual awareness, application of patient safety.
PENGARUH EMPATHY PERAWAT TERHADAP LOYALITAS PASIEN UMUM Atiek Murharyati
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 7 No. 2, Juli 2016
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.394 KB)

Abstract

ABSTRAKPelayanan jasa rumah sakit membutuhkan empathy perawat sebagai salah satu bagian dari komunikasiperawat. Komunikasi perawat yang kurang baik menjadikan pasien kecewa dan mudah menceritakanpengalamannya kepada orang lain. Pelayanan keperawatan yang berkualitas didukung olehkomunikasi perawat sebagai sarana pemasaran interaktif. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasiempathy perawat dan loyalitas pasien serta menganalisis pengaruh empathy terhadap loyalitas pasien.Penelitian kuantitatif, menggunakan sampel sejumlah 183 responden, dengan teknik purposive samplingdi RSUD Kabupaten Sukoharjo. Data dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner. Analisa datamenggunakan product moment,regresi linier sederhana. Analisa univariat diperoleh hasil empathytergolong baik, dan pasien menunjukkan loyal. Analisa bivariat dengan studi korelasi product moment,dan regresi linier sederhana. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada pengaruh empathy terhadaployalitas pasien (p value 0,0001). Empathy perawat sebagai sarana pemasaran interaktif mempengaruhiloyalitas pasien, karena pemasaran interaktif menjadi salah satu pilar manajemen pemasaran jasa dirumah sakit. Manajemen rumah sakit sebaiknya melakukan evaluasi kepuasan pasienKata kunci: empathy perawat, loyalitas pasien.ABSTRACTHospital services requires empathy nurses as one part of the communication nurse. A bad communicationof a nurse will make the patient disappointed and this patient will easily tell his/her experience to otherpeople. A qualified nursing service is supported by a nurse’s good communication as a mean of interactivemarketing. This research is aimed to identify the characteristics of nurses’ empathy, and also patients’loyalty, as well as to analyze the influence of empathy to the patients’ loyalty. The quantitative researchused a sample of 183 respondents, using purposive sampling technique in RSUD Kabupaten Sukoharjo(Sukoharjo Regency). The data were collected by giving questionnaires. The data analysis used productmoment, a simple linier regression. Univariate analysis resulted in empathy is considered good, and thepatient showed loyalty. Bivariate analysis used a correlation study of product moment, and simple linierregression. The result of bivariate analysis showed there was an influence for empathy for the patients’loyalty (p value 0,0001). Empathy nurses as an interactive marketing influences patients’ loyalty sinceinteractive marketing becomes one of an important thing for service marketing management in thehospital. A hospital management should conduct an evaluation on the patients’ satisfactionKey words: empathy nurses, patients loyalty.
The Description of Animal Protein Consumption Bahavior in Stunted Children at Sidorejo Village in Pulokulon Bintang Restu Dewangga; Ratih Dwilestari Puji Utami; Atiek Murharyati
International Journal of Health, Economics, and Social Sciences (IJHESS) Vol. 7 No. 1: January 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/ijhess.v7i1.6023

Abstract

Stunting is a condition of growth failure in toddlers due to chronic malnutrition so that their height is too short for their age (Nadila, 2023). Approximately 30.8% of toddlers in Indonesia are stunting. Children aged >12 months are more likely to experience stunting than children of the same age. This is due to the older the child, the greater the need for nutrients required to burn energy in the body. Based on the SSGI results in 2021, the national stunting rate decreased by 1.6% per year from 27.7% in 2019 to 24.4%; in 2021, almost all of the 34 provinces showed a decrease compared to the year (Hatijar, 2023). Toddlers need more protein for muscle and antibody formation. Protein needs for the 1-3 year old group are 20 grams, 4-6 year olds are 25 grams, and 7-9 year olds are 40 grams. Animal protein sources can be found in fish, eggs, chicken, milk, and meat, which have complete and high-quality essential amino acid content. Essential amino acids in animal protein are obtained from the food we consume. The benefits of essential amino acids are as wound healers, growth hormone production, increases muscle strength, and regulates blood sugar levels. The results of the analysis of the description of animal protein consumption behavior according to the age group of stunted toddlers at Sidorejo Village in Pulokulon found that 95% of stunted toddlers consume less animal protein.
Gambaran Kinerja Perawat dalam Pendokumentasian Askep di Rawat Inap Rumah Sakit Indriati Solo Baru Anggita Yuliana Nugraheni; Atiek Murharyati; Setiyawan
Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR) Vol. 7 No. 2 (2024)
Publisher : Program Studi S1 Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijnr.v7i2.3418

Abstract

The performance of nurses is a crucial indicator in achieving health service goals, including the stages of assessment, diagnosis, intervention, implementation, and evaluation. The study aimed to describe the nurse's performance in documenting nursing care in the inpatient room of Indriati Solo Baru Hospital. The investigation employed a quantitative approach, with a sample of 18 nurses selected through the total sampling method. Data were collected utilizing a questionnaire and analyzed using the univariate method. The findings indicated that the overall performance of nurses in nursing care documentation within the Sakura inpatient room of Indriati Solo Baru Hospital was rated as good, achieving a score of 72.2%. An age analysis revealed that most nurses were aged between 20 and 30 years (88.9. Furthermore, all respondents werfe female (100%). Regarding educational qualifications, a significant proportion of the nurses held a Ners degree (66.7%). Regarding their professional experience, most nurses in the Sakura room had over one year of work experience (77.8%). The assessment results indicate a classification of "good" in the following categories: overall assessment (100%), diagnosis (100%), age-related interventions (100%), implementation (100%), and evaluation (88.9%).   Abstrak Kinerja perawat merupakan ukuran keberhasilan dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan dimulai dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implmentasi, dan evaluasi.  Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran kinerja perawat dalam pendokumentasian di rawat inap Rumah Sakit Indriati Solo Baru. Jenis penelitian ini kuantitatif. Sampel dalam penelitian adalah 18 perawat yang dipilih secara total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan analisa data yang digunakan analisa univariate. Hasil penelitian menunjukkan pendokumentasian di rawat inap Sakura Rumah Sakit Indriati Solo Baru keseluruhan dalam kategori baik (72,2%), berdasarkan usia sebagian berusia 20-30 tahun (88,9%), berdasarkan jenis kelamin semua perawat berjenis kelamin perempuan(100%), berdasarkan pendidikan sebagian besar latar belakang pendidikan Ners (66,7%), berdasarkan lama kerja perawat di  ruang sakura memiliki pengalaman kerja >1 tahun (77,8%), berdasarkan pengkajian dalam kategori baik (100%), berdasarkan diagnosa dalam kategori baik (100%), berdasarkan usia berdasarkan intervensi dalam kategori baik (100%), berdasarkan implementasi dalam kategori baik (100%), berdasarkan evaluasi dalam kategori baik (88,9%). Implikasi praktis berdasarkan hasil penelitian digunakan sebagai masukan untuk instansi atau rumah sakit untuk dapat mempertahankan kinerja dalam melakukan pendokumentasian askep di ruangan sakura maupun ruang lain Rumah Sakit Indriati Solo Baru.
Controlling kepala ruang berhubungan dengan pelaksanaan SOP handover antar shift di Rumah Sakit PKU Aisyiyah Boyolali Safitri, Wahyuningsih; Meta Meriza, Tiara; Murharyati, Atiek
Avicenna : Journal of Health Research Vol 7, No 2 (2024): OKTOBER
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36419/avicenna.v7i2.1205

Abstract