Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

An Experimental Study of Conduction Heat Transfer Using Phase Change Material Ice Bag Gel in Bricks Govari, Muhammad Khoirul; Iwan, Muhammad; Irawan, Doddy; Gunarto Gunarto; Fuazen Fuazen; Fahrezi, Dian; Fahrurrozi Fahrurrozi
International Journal of Industrial Innovation and Mechanical Engineering Vol. 2 No. 1 (2025): February: International Journal of Industrial Innovation and Mechanical Enginee
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Teknik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/ijiime.v2i1.122

Abstract

This experiment investigates the heat transfer characteristics of an ice bag gel phase change material (PCM) incorporated within bricks. The study seeks to investigate the performance of ice bag gel as PCM in improving thermal behavior of building material. The experiment consisted of subjecting brick samples with and without ice bag gel PCM to thermal cycles in a semi-automated laboratory setup. The results indicate that ice bag gel PCM incorporated in bricks exhibited minimal changes and better heat transfer as compared to the dry bricks. It was observed that the ice bag gel PCM registered lower peak temperature and slower rates of temperature drop which means their heat storage and release characteristics were efficient. Furthermore, the ice bag gel system produced a steady radiation flux, indicating that it was able to minimize the effects of temperature variations. These results imply that ice bag gel PCM has the potential to be a green and economical option for enhancing thermal comfort and decrease energy consumption in buildings.
EFFECT OF IGNITION SYSTEM IN MOTORCYCLE TO PERFORMANCE AND EXHAUST GAS EMISSIONS WITH FUEL RON 88, RON 90, AND RON 92 Julianto, Eko; Stiawan, Dony; Fuazen, Fuazen; Sarwono, Eko
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 14 No. 2 (2020): SINTEK JURNAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/sintek.14.2.74-79

Abstract

In the automotive field, the development of motorcycle ignition systems has been able to improve engine performance more fuel efficient. TCI has the advantage of transferring high voltage to the spark plug, the results issued from TCI are greater than the CDI system. To find out the results of motorcycle performance, namely the TCI ignition system and spark plugs on performance and exhaust emissions from motorcycles that use fuels such as Premium Ron 80, Pertalite Ron 90, and Pertamax Ron 92. Fuels that have octane that matches the bicycle motorcycles, in addition to the better performance of motorcycle engines, the fuel consumption is also more economical. In this study there are three variables, namely variations in rpm, performance and exhaust emissions. The results of the study of motorcycles that use the Ron 92 Pertamax fuel have far more torque and power than those that use the Ron 80 premium fuel and the pertalite Ron 90, while the HC levels produced by Ron 80 and 90 fuels tend to increase more than Ron fuel 92 which is between 65 - 228 ppm. CO2 levels were 12.53% while Pertamax was 10.74%, and pertalite was 11.17%, while the CO content produced was small at 3750 rpm resulting CO levels of 0.08 ppm. It can be concluded that the ignition produced is more stable which uses Pertamax fuel compared to using premium and pertalite fuel.
PERFORMANCE ANALYSIS OF BOILER FEED WATER PUMP SULZER AT PLTU AT PT INDONESIA CHEMICAL ALUMINA Julianto, Eko; Fuazen, Fuazen; Gunarto, Gunarto; Sarwono, Eko
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 15 No. 2 (2021): SINTEK JURNAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/sintek.15.2.103-106

Abstract

In this research, boiler feed water pump at PLTU PT.ICA has a flow rate capacity of 85 m3 / h which is installed sporadically with a motor to drive the pump. This pump has an important role and the main pump for filling feed water from dearator into the steam drum (boler) which is always used for 2 years with varying flow rates.  Data needed for evaluation include pressure and temperature of the suction, pressure and temperature of the discharge, flow rate and electric current. The data were taken starting in January to Maret 2019. Data processing was performed using a centrifugal pump calculations includes head, water horse power  (whp), brake horse power (bhp) and efficiency presented in tables and graphs using Microsoft Excel. Boiler feed water pump sulzer during operations 3 months amounted the highest head amounted 1212,23 m, the highest whp amounted 223,25 kw, the highest bhp amounted 237,21 kw and the highest efficiency amounted 95,67 %, while the lowest head amounted 928,53 m, the lowest whp amounted 72,68 kw, the lowes bhp amounted 197,14 kw and thelowest efficiency amounted 36,85 %. Change of performance bfp occur due to changes flow rate and pressure suction which adjust operational needs.
ANALISA PENGARUH KONDISI TEMPERATUR YANG BERBEDA TERHADAP WATER CONTENT PADA SAAT PENERIMAAN MARINE FUEL OIL (MFO) DI PLTD SIANTAN Irfan, Muhamad; Fuazen, Fuazen; Sarwono, Eko
Suara Teknik : Jurnal Ilmiah Vol 10 No 2 (2019): Suara Teknik: Jurnal Ilmiah
Publisher : Fakultas Teknik UM Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/stek.v10i2.1543

Abstract

Marine Fuel Oil (MFO) adalah bahan bakar minyak, yang digunakan untuk pembakaran langsung di dapur - dapur industri dan pemakaian lainnya. MFO merupakan bahan bakar minyak yang bukan termasuk jenis distilate, tetapi termasuk jenis residu yang lebih kental pada suhu kamar serta berwarna hitam pekat. Pada penelitian ini, pengujian nilai water content pada kondisi temperatur yang berbeda pada tiap – tiap penerimaan MFO untuk memenuhi persyaratan dan layak untuk dapat digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel di PLTD Siantan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui inilah water content pada kondisi temperatur yang berbeda sehingga didapat batas nilai yang sesuai dengan standar ASTM D-95 dan mengetahui nilai water content berdasarkan grafik. Penelitian ini menggunakan metode studi eksperimental yaitu metode lapangan (field research) yang dilakukan pengujian langsung dengan cara membandingkan antara MFO saat temperatur tinggi dan MFO saat temperatur rendah dengan menggunakan alat uji water content dalam satu periode di PLTD Siantan. Pengujiannya meliputi nilai kondisi temperatur dan nilai sampel water content MFO saat penerimaan dengan membandingkan hasil yang didapat dari PT Pertamina, Sucofindo dan Peneliti. Dan didapat hasil berdasarkan pengujian dengan nilai water content terendah sebesar 0,02% pada temperatur 35 °C dan nilai water content tertinggi sebesar 0,11% pada temperatur 31 °C. Semua pengujian sampel MFO sudah memenuhi standar ASTM D-95.
ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PADA SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DI GEDUNG PT. PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO) CABANG PONTIANAK WILAYAH KALIMANTAN BARAT Sampurno, Teguh; Fuazen, Fuazen; Waspodo, Waspodo
Suara Teknik : Jurnal Ilmiah Vol 10 No 2 (2019): Suara Teknik: Jurnal Ilmiah
Publisher : Fakultas Teknik UM Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/stek.v10i2.1546

Abstract

Sistem pendingin memegang peranan penting dalam kehidupan manusia baik ang skala besar maupun skala kecil untuk rumah tangga, semua orang tau bahwa AC adalah alat pengkondisian udara dalam ruangan agar lebih nyaman tetapi dalam hal ini sebagian orang yang tidak tau bahwa konsumsi listrik, koefesien prestasi (COP)dan tingkat penggunaan energy (EER) tentang AC sangat penting untuk diketahui, oleh karena itu penulis berencana membuat alat uji untuk mengetahui hal tersebut. Air conditioner atau yang biasa disebut AC merupakan sebuah alat yang mampu mengondisikan udara. Dengan kata lain, AC berfungsi sebagai penyejuk udara. Penggunaan AC untuk memperoleh udara yang dingin dan sejuk serta nyaman bagi tubuh kita, AC lebih banyak digunakan diwilayah yang beriklim tropis dengan kondisi temperature udara yang relative tinggi seperti diIndonesia. Dalam penelitian ini, factor yang di analisa adalah sistem yangterdapat dalam Analisis Tingkat Efisiensi pada Sistem Pengkondisian Udara di Gedung PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Pontianak Wilayah Kalimantan Barat hal ini mencakup sistem pengkodisian udara. a. Hasil dari perhitungan beban kalor dari bab sebelumnya dapat disimpulkan berapa beban AC yang harus dipasang pada tiap-tiap ruangan Gedung Sistem Pengkondisian Udara di Gedung PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Pontianak WilayahKalimantan Barat. Setelah menghitung Beban pendingin di atas, maka dapat di peroleh total beban pendingin Analisis Tingkat Efisinsi Pengkondisian Sistem Pengkondisian Udara di Gedung PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Pontianak Wilayah Kalimantan Barat dapat, 11,026 PK.
ANALISA SISTEM KINERJA BOOSTER PUMP DI SEPAKAT 2 A. YANI CABANG PDAM TIRTA KHATULISTIWA, JALAN IMAM BONJOL, PONTIANAK SELATAN, KOTA PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT Fuazen, Fuazen; Iqbal, Urai; Sarwono, Eko
Suara Teknik : Jurnal Ilmiah Vol 10 No 2 (2019): Suara Teknik: Jurnal Ilmiah
Publisher : Fakultas Teknik UM Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/stek.v10i2.1547

Abstract

Pompa booster merupakan mesin yang digunakan untuk meningkatkan tekanan cairan. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei lapangan dan wawancara langsung untuk mengetahui sistem kinerja booster pump dan kerugian tekanan dari pipa induk hingga ke booster pump yang berada di Jl. Sepakat 2 A. Yani menuju perumahan penduduk. Analisis dilakukan terhadap data yang diambil untuk mengetahui kerugian tekanan air dari pipa. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk kalimat dan grafik sederhana agar mudah dipahami. Hasil analisis menunjukkan bahwa kerugian tekanan sebelumnya sebesar 3,0 bar, dan setelah dianalisis menjadi 1,88 bar.Kata kunci: booster pump, distribusi air, jaringan pipa, kerugian tekanan, pompa sentrifugal
Analisis Kekuatan Crane Hook Model Semy Gantry Kapasitas 1 Ton Menggunakan Software Auto Desk Inventor Profesional 2019 Dewantoro, Fahjar Sandiko; Sarwono, Eko; Fuazen, Fuazen
Suara Teknik : Jurnal Ilmiah Vol 15 No 1 (2024): Suara Teknik: Jurnal Ilmiah
Publisher : Fakultas Teknik UM Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/stek.v15i1.7233

Abstract

AbstractA crane is a device that integrates lifting mechanisms with a framework to elevate or concurrently maneuver loads that may be freely suspended or affixed to the crane. In West Kalimantan, particularly in Rasau Jaya, a semi-gantry crane hook model is engineered to facilitate the transfer of palm oil fruit from small vessels to cargo ships. The design of this semi-gantry crane hook, with capacities of 1, 1.1, and 1.2 tons, will be executed using Autodesk Inventor Professional 2019 software to ensure a sturdy, robust, and secure design. All of these considerations must be considered, as the associated risks can result in machine damage and jeopardize worker safety. AbstrakCrane adalah alat gabungan mekanisme pengangkat secara terpisah dengan rangka untuk mengangkat atau sekaligus memindahkan muatan dapat digantungkan secara bebas atau dikaitkan pada crane. Di Kalimantan Barat, khususnya di Rasau Jaya crane hook model semy gantry dirancang untuk mengangkut dan memindahkan buah kelapa sawit dari kapal kecil ke kapal muat. Dalam perancangan crane hook model semy gantry  berkapasitas 1, 1.1, 1.2 ton ini akan dilakukan dengan bantuan softrware autodesk inventor professional 2019 agar diperoleh desain yang stabil, kuat, dan aman. Semua faktor-faktor tersebut perlu diperhatikan, mengingat bahaya yang timbul dapat menyebabkan kerusakan mesin dan mengancam keselamatan pekerja.
Experiment Media Pendingin Pada Perlakuan Panas Kaca Soda Lime Glass Terhadap Kekerasan Ismail, Mahmud; Fuazen, Fuazen; Julianto, Eko
Suara Teknik : Jurnal Ilmiah Vol 15 No 1 (2024): Suara Teknik: Jurnal Ilmiah
Publisher : Fakultas Teknik UM Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/stek.v15i1.7234

Abstract

AbstractTempered glass possesses a greater hardness compared to standard glass. The primary substance of tempered glass is float glass or soda-lime glass, which undergoes treatment by a forced convection method. The specimen utilized in this experiment is soda lime glass, measuring 5 mm in thickness and 5 cm in diameter. The objective of this experiment is to identify the superior cooling medium between air and natural cooling. This experiment will utilize the Brazilian disc test and a diamond selector for testing. The Brazilian disc test findings for air-cooled glass samples indicated 11.61 MPa at a maximum temperature of 600℃, but natural cooling produced 2.64 MPa. Subsequently, testing was conducted using the diamond selector, yielding results of 50 at 100℃ and 98 at the maximum temperature of 600℃ for the air-cooled glass sample. The results for the natural cooling glass sample were 48 at 100℃ and 86 at the maximum temperature of 600℃.AbstrakKaca tempered adalah kaca dengan tingkat kekerasan yang lebih tinggi dari kaca pada umumnya, bahan utama dari kaca tempered sebenarnya adalah dari kaca jenis float atau soda lime glass yang ditreatmen sedemikian rupa dengan proses konveksi paksa, sampel yang digunakan pada experiment ini adalah jenis kaca soda lime glass dengan ketebalan 5 mm dan diameter 5cm. tujuan experiment ini yaitu menentukan jenis media pendingin terbaik dari jenis udara dan natural, pada experiment ini akan dilakukan pengujian hasil menggunakan brazilin disc test dan menggunakan diamond selector. Hasil pengujian menggunakan brazilian disc test dengan sampel kaca berpendingin udara adalah 11,61 mpa pada suhu maksimal 600℃ dan pendingin natural adalah 2,64 mpa, kemudian dilanjutkan denga pengujian diamond selector dan didapatkan hasil pada suhu 100℃ adalah 50 dan suhu maksimal 600℃ adalah 98 dengan sampel kaca berpendingin udara, dan sampel kaca berpendingin natural didapatkam hasil pada suhu 100℃ adalah 48 dan suhu mksimal 600℃ adalah 86.