Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

IPSWICH TOUCH TEST SEBAGAI METODE SEDERHANA DALAM MENDETEKSI DIABETIC POLYNEUROPATHY (DPN) : LITERATURE REVIEW Paridah Paridah; Ana Damayanti; Indrawati Indrawati; Grace A Merentek; Sofyawati Yunus
Jurnal Ilmiah Perawat Manado (Juiperdo) Vol 8 No 02 (2020): DESEMBER
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jpd.v8i02.1065

Abstract

ABSTRAK Penderita Diabetes Melitus (DM) memiliki potensi untuk menyebabkan banyak komplikasi baik yang dikelola dengan baik atau tidak dan banyak dari mereka tidak menyadari hal tersebut. Gangguan sensasi pada ekstermitas bawah, merupakan gejala awal komplikasi DM yang akan menjadi cikal bakal terjadinya Diabetic Foot Ulcer (DFU). Studi literature ini bertujuan untuk menampilkan hasil dari beberapa penelitian yang menggunakan IpTT dalam penelitian terhadap deteksi neuropati pada pasien DM. Metodologi yang digunakan untuk tinjauan ini adalah hasil telaah dari beberapa penelitian tentang ”Ipswich Touch Test” yang dipublikasi pada tiga data base. Kami mengkategorikan studi berdasarkan tipe DM, metode penelitian yang dilakukan adalah ah Randomize Controlled Trial dengan systematic review. Kami membandingkan kesimpulan penelitian berdasarakan tingkat sensibilitas klien diabetes pada daerah perifer/DPN dengan IpTT. Temuan kami menunjukkan bahwa IpTT merupakan salah satu metode yang reliabel, valid mudah, murah dan tidak menimbulkan bahaya serta dapat diajarkan kepada pasien dan keluarga dalam mendeteksi risiko Diabetic foot ulcer (DFU) pada penderita diabetes. IpTT juga memiliki nilai prediktif negatif yang tinggi dan keakuratan yang sangat baik bila dibandingkan dengan metode skrining standar mendukung perannya sebagai alat skrining untuk mendeteksi risiko DFU pada pasien diabetes. Kesimpulannya adalah IpTT merupakan salah satu metode untuk menilai tingkat sensibilitas pasien DM yang cukup sensitif, efektif, spesifik, mudah dilakukan tidak memerlukan biaya maupun alat serta tidak menimbulkan bahaya baik bagi pasien maupun pemeriksa dan dapat dilakukan oleh siapapun. Kata kunci: Ipswich Touch Test, neuropati, sensibilitas ABSTRACT People with diabetes mellitus (DM) have the potential to cause many complications no matter how well-managed and most of them are unaware. Impaired sensation in the lower extremity, is an early warning of DM complications that will become a Diabetic Foot Ulcer (DFU). The aim of this study is to present the results from several studies using IPTT in research neuropathy of DM patients detection. The methodology used for this review is the result of several studies on the "Ipswich Touch Test" published on three data bases. We categorize studies based on type of DM, the research method is Randomize Controlled Trial with a systematic review. We compared the study conclusions based on the level of diabetes client sensibility in the peripheral area/DPN with IpTT. Our finding show that IpTT is a reliable, easy, inexpensive and harmless method and it can be taught to the patients and families in detecting the risk of diabetic foot ulcer (DFU). IpTT also has a high negative predictive value and excellent accuracy when it compared to standard screening methods for supporting role as screening tool to detect the risk of DFU in diabetic patients. The conclusion is the IpTT as a method for assessing the level of DM patient sensibility is quite sensitive, effective, specific, easy to do, cost-free, without tools and harmless to both patients and examiners and it can be done simply by almost anyone. Kata Kunci: Ipswich Touch Test, neuropathy, sensibility
Efektivitas Perawatan Luka Modern dan Konvensional terhadap Proses Penyembuhan Luka Diabetik Muhammad Irwan; Indrawati; Maryati; Risnah; Salmah Arafah
Jurnal Ilmiah Mappadising Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Mappadising Volume 4 Nomor 1 Maret 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Puangrimaggalatung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.223 KB) | DOI: 10.54339/mappadising.v4i1.291

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a chronic disorder of carbohydrate metabolism. The number of people with diabetes mellitus in the world was recorded at 382 million people suffering from this disease in 2013 and it is estimated that the number will increase significantly to 592 million in 2035. The prevalence of diabetic foot ulcers in patients with diabetes mellitus is between 17-23% and it is estimated that a patient's lifetime can experience foot ulcers up to 25%. 15-30%.. This study aims to analyze the effectiveness of modern and conventional wound care on diabetic wound healing with a quasi-experimental research design with a pre-test post-test control group design. It was carried out in the intervention group at the Ikram Wound Care clinic and the control group at the Majene Hospital Polyclinic in May – July 2019. The sampling technique used nonprobability sampling with the consecutive sampling method. The wound measurement instrument is the Bates-Jensen Wound Assessment Tool (BJWAT). The statistical test used is the "T Test" difference test with a significance level of = 0.05. The results showed that there was a significant difference in the mean difference in wound repair development scores (ρ=0.002) in the two groups. In modern wound care, the effectiveness of the development of wound repair is better than the conventional wound care group. Modern Dressing is very effective in accelerating the wound healing phase. Health workers who carry out wound care must better understand and know the concept of wound care using appropriate Modern Dressing therapy. Abstrak Diabetes mellitus (DM) adalah merupakan penyakit gangguan metabolisme karbohidrat yang berlangsung kronis, Angka penderita diabetes melitus di dunia tercatat 382 juta jiwa menderita penyakit ini pada 2013 dan diperkirakan jumlahnya akan meningkat secara signifikan menjadi 592 juta jiwa pada tahun 2035. Prevalensi kejadian ulkus kaki diabetes pada penderita diabetes melitus adalah antara 17-23% dan diestimasikan seumur hidup penderita dapat mengalami ulkus kaki hingga 25%. 15-30%.. Penelitian ini bertujuan menganalisis efektifitas perawatan luka modern dan konvensional terhadap penyembuhan luka diabetikum dengan desain penelitian quasi experiment dengan rancangan pre-test post-test control group design. Dilaksanakan di kelompok intervensi di klinik Ikram Wound Care dan kelompok control di Poliklinik RSUD Majene pada bulan Mei – Juli 2019. Teknik pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling dengan metode consecutive sampling. Instrumen pengukuran luka yaitu Bates-Jensen Wound Assessment Tool (BJWAT). Uji Statistik yang digunakan adalah Uji beda “T Test” dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan rerata selisih skor perkembangan perbaikan luka yang signifikan (ρ=0,002) pada dua Kelompok. Pada perawatan luka modern mempunyai efektivitas perkembangan perbaikan luka yang lebih baik di bandingkan dengan kelompok perawatan luka konvensional. Modern Dressing sangat efektif untuk mempercepat fase penyembuhan luka. Kepada petugas kesehatan yang melakukan perawatan luka harus lebih memahami dan mengetahui konsep perawatan luka dengan menggunakan terapi Modern Dressing tepat guna.
Pengetahuan dan Sikap terhadap Pemanfaatan Kunjungan Posyandu Lansia Nadirah Nadirah; Indrawati Indrawati; Heriyati Heriyati
Jurnal Keperawatan Profesional (KEPO) Vol. 1 No. 1 (2020): Volume 1 Nomor 1 November 2020
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.431 KB) | DOI: 10.36590/kepo.v1i1.78

Abstract

Data kunjungan lansia di posyandu 3 (tiga) tahun terakhir di wilayah Puskesmas Tammerodo menunjukkan masih banyak lansia yang belum menggunakan fasilitas Posyandu sebagai tempat melakukan pemeriksaan kesehatan. Lansia untuk meningkatkan kualitas hidup, perlu menerima layanan kesehatan salah satu caranya yaitu melalui pemanfaatan posyandu bagi lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap pemanfaatan kunjungan pada posyandu lansia. Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional digunakan pada penelitian ini, responden dipilih berdasarkan purposive sampling sebanyak 86 responden. Data dianalisis menggunakan uji Fisher exact test. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel pengetahuan memiliki nilai p = 0,003 dan sikap diperoleh nilai p = 0,002 memiliki nilai di bawah batas kemaknaan sehingga simpulan yang diperoleh terdapat hubungan pengetahuan dan sikap terhadap pemanfaatan kunjungan di posyandu lansia. Bagi petugas perlu memberikan motivasi bagi lansia berupa pendampingan lansia agar teratur memeriksakan diri ke Posyandu Lansia dan melakukan kerjasama lintas program sehingga para lansia mendapat pelayanan yang layak.
PEMANFAATAN TERAPI RELAKSASI DZIKIR TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI DI DESA ULIDANG Masyita Haerianti; Indrawati Indrawati; Aco Mursid; Erviana Erviana; Risna Damayanti
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i1.33-38

Abstract

Data menunjukkan sebagian besar masyarakat Indonesia yang berada pada fase lansia mengalami penyakit kardiovaskuler seperti hipertensi. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi bagi kesehatan lansia seperti stroke, penyakit jantung koroner, dan gagal ginjal. Untuk mencegah komplikasi yang berkelanjutan dibutuhkan intervensi yang tepat. Salah satu intervensi yang dapat diberikan berupa terapi nonfarmakalogis seperti terapi dzikir. Dzikir merupakan bagian dari meditasi  transendetal yang melibatkan faktor keyakinan. Terapi yang melibatkan keyakinan yang dianut akan mempercepat terjadinya keadaan relaksasi. Semakin kuat keyakinan seseorang berpadu dengan respon relaksasi maka semakin besar pula efek yang didapat. Oleh karena itu tim pengabdian merasa perlu untuk memberikan pendidikan kesehatan mengenai terapi dzikir pada lansia untuk penanganan masalah hipertensi. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan para lansia tampak antusias dan menunjukkan keinginan untuk menerapkan terapi ini sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi tekanan darah tinggi yang dialami lansia. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat juga menunjukkan ada respon peningkatan pemahaman terkait tekanan darah tinggi dan terapi dzikir.
Kebutuhan Praktik Keperawatan Keluarga: Tinjauan Literatur Aco Mursid; Erviana Erviana; Muhammad Irwan; Indrawati Indrawati; Evidamayanti Evidamayanti
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 8 No 2 (2023): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v8i2.14712

Abstract

Objective:  The purpose of this study was to synthesize literature related to family nursing practice to become an evidence-based practice guideline. Methods:  A literature analysis was carried out by synthesizing research articles from international publications. Results: 13 synthesized articles. Two themes emerged from the analysis, namely: 1) the development of education and learning systems, and 2) involving family members or caregivers in nursing practice. Conclusion: Any findings needed. Applying the results of this study is considered to be a guide for practitioners and academics in carrying out the family nursing practice. The results of this study put forward a special approach that can be carried out by higher nursing education institutions and health service providers
GAMBARAN PELAKSANAAN INDIKATOR MUTU NASIONAL DI RUANG RAWAT INAP RSUD KABUPATEN MAJENE irfan irfan ners; Weny Anggraini Adhisty; Indrawati Indrawati; Muhammad Salim Pahmi
Jurnal Kesehatan Marendeng Vol 6 No 1 (2022): November 2022
Publisher : LPPM STIKES Marendeng Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58554/jkm.v6i1.49

Abstract

Abstract. National Quality Indicators of Health Services, hereinafter referred to as Quality Indicators, are benchmarks used to assess the level of success of the quality of health services in health care facilities. Purpose: this study aims to find out the description of the Implementation of National Quality Indicators in the Inpatient Room of the Majene District Hospital which is directly related to the role of nurses. Sample: totaling 117 respondents using Stratified Random Sampling. Design: namely a quantitative descriptive research design that aims to describe or describe the variables studied without analyzing the relationship between variables and presented in a descriptive form, which is used to describe the implementation of the National Quality Indicators in the Inpatient Room of RSUD Majene. Results: hand hygiene compliance (70.9%), PPE use compliance (76.1%), patient identification compliance (78.6%) and patient fall risk prevention compliance (72.6%). Conclusion: shows the level of compliance with the implementation of the National Quality Indicators in the Inpatient Room of RSUD Majene which is directly related to the role of nurses who have not complied because they did not reach the target level of compliance according to compliance standards from the Ministry of Health. Abstrak. Indikator Mutu Nasional Pelayanan Kesehatan yang selanjutnya disebut Indikator Mutu adalah tolok ukur yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan mutu pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Pelaksanaan Indikator Mutu Nasional di Ruang Rawat Inap RSUD Kabupaten Majene yang berhubungan langsung dengan peran perawat. Sampel: berjumlah 117 responden dengan menggunakan Stratified Random Sampling. Desain: yaitu desain penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk menggambarkan atau memaparkan variabel-variabel yang diteliti tanpa menganalisis hubungan antar variabel dan disajikan dalam bentuk deskriptif, yang digunakan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan Indikator Mutu Nasional di Ruang Rawat Inap RSUD Kabupaten Majene. Hasil: didapatkan kepatuhan kebersihan tangan (70,9%), kepatuhan penggunaan APD (76,1%), kepatuhan identifikasi pasien (78,6%) dan kepatuhan upaya pencegahan resiko pasien jatuh (72,6%). Kesimpulan: menunjukan tingkat kepatuhan pelaksanaan Indikator Mutu Nasional di Ruang Rawat Inap RSUD kabupaten Majene yang berhubungan langsung dengan peran perawat belum patuh karna tidak mencapai target tingkat kepatuhan sesuai standar dari Kemenkes.
IPSWICH TOUCH TEST SEBAGAI METODE SEDERHANA DALAM MENDETEKSI DIABETIC POLYNEUROPATHY (DPN) : LITERATURE REVIEW Paridah Paridah; Ana Damayanti; Indrawati Indrawati; Grace A Merentek; Sofyawati Yunus
Jurnal Ilmiah Perawat Manado (Juiperdo) Vol 8 No 02 (2020): DESEMBER
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jpd.v8i02.1065

Abstract

ABSTRAK Penderita Diabetes Melitus (DM) memiliki potensi untuk menyebabkan banyak komplikasi baik yang dikelola dengan baik atau tidak dan banyak dari mereka tidak menyadari hal tersebut. Gangguan sensasi pada ekstermitas bawah, merupakan gejala awal komplikasi DM yang akan menjadi cikal bakal terjadinya Diabetic Foot Ulcer (DFU). Studi literature ini bertujuan untuk menampilkan hasil dari beberapa penelitian yang menggunakan IpTT dalam penelitian terhadap deteksi neuropati pada pasien DM. Metodologi yang digunakan untuk tinjauan ini adalah hasil telaah dari beberapa penelitian tentang ”Ipswich Touch Test” yang dipublikasi pada tiga data base. Kami mengkategorikan studi berdasarkan tipe DM, metode penelitian yang dilakukan adalah ah Randomize Controlled Trial dengan systematic review. Kami membandingkan kesimpulan penelitian berdasarakan tingkat sensibilitas klien diabetes pada daerah perifer/DPN dengan IpTT. Temuan kami menunjukkan bahwa IpTT merupakan salah satu metode yang reliabel, valid mudah, murah dan tidak menimbulkan bahaya serta dapat diajarkan kepada pasien dan keluarga dalam mendeteksi risiko Diabetic foot ulcer (DFU) pada penderita diabetes. IpTT juga memiliki nilai prediktif negatif yang tinggi dan keakuratan yang sangat baik bila dibandingkan dengan metode skrining standar mendukung perannya sebagai alat skrining untuk mendeteksi risiko DFU pada pasien diabetes. Kesimpulannya adalah IpTT merupakan salah satu metode untuk menilai tingkat sensibilitas pasien DM yang cukup sensitif, efektif, spesifik, mudah dilakukan tidak memerlukan biaya maupun alat serta tidak menimbulkan bahaya baik bagi pasien maupun pemeriksa dan dapat dilakukan oleh siapapun. Kata kunci: Ipswich Touch Test, neuropati, sensibilitas ABSTRACT People with diabetes mellitus (DM) have the potential to cause many complications no matter how well-managed and most of them are unaware. Impaired sensation in the lower extremity, is an early warning of DM complications that will become a Diabetic Foot Ulcer (DFU). The aim of this study is to present the results from several studies using IPTT in research neuropathy of DM patients detection. The methodology used for this review is the result of several studies on the "Ipswich Touch Test" published on three data bases. We categorize studies based on type of DM, the research method is Randomize Controlled Trial with a systematic review. We compared the study conclusions based on the level of diabetes client sensibility in the peripheral area/DPN with IpTT. Our finding show that IpTT is a reliable, easy, inexpensive and harmless method and it can be taught to the patients and families in detecting the risk of diabetic foot ulcer (DFU). IpTT also has a high negative predictive value and excellent accuracy when it compared to standard screening methods for supporting role as screening tool to detect the risk of DFU in diabetic patients. The conclusion is the IpTT as a method for assessing the level of DM patient sensibility is quite sensitive, effective, specific, easy to do, cost-free, without tools and harmless to both patients and examiners and it can be done simply by almost anyone. Kata Kunci: Ipswich Touch Test, neuropathy, sensibility