Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Asam Lemak Pada Pakan Ternak Ruminansia Terhadap Kandungan Nutrisi Pakan Poespitasari Hazanah Ndaru; Asri Nurul Huda; Mashudi Mashudi
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 22, No 1 (2021): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2021.022.01.2

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pengaruh penambahan beberapa jenis saturated fatty acid pada level yang berbeda terhadap nilai nutrisi dan kecernaan pakan, karakteristik fermentasi rumen, dan produksi gas CH4. Tahapan penelitian ini terdiri dari 2 tahap yaitu tahap 1 (pembuatan pakan perlakuan) dan tahap 2 (pengujian pakan perlakuan). Metode penelitian ini adalah menggunakan adalah RAK (Rancangan Acak Kelompok), yang terdiri dari 7 perlakuan yang meliputi pakan lengkap dengan penambahan 0% fatty acid, myristic acid (10%), myristic acid (20%), lauric acid (10%), lauric acid (20%), palmitic acid (10%) dan palmitic acid (20%) dengan 3 ulangan. Pada penelitian yang berjudul “Pengaruh Penambahan Fatty Acid Pada Pakan Ternak Ruminansia dengan Rasio Berbeda Sebagai Upaya Mengurangi Produksi Gas CH4” ini merupakan inovasi strategi pemberian pakan ternak ruminansia dengan menerapkan teknologi berwawasan lingkungan sebagai upaya mengurangi efek gas rumah kaca dari sektor industri peternakan yang merupakan pendonor gas CH4 terbesar kedua di dunia. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kandungan bahan kering pakan perlakuan yaitu berkisar antara 92,09% - 92,90%, kandungan bahan organik pada penelitian ini 86%, sehingga sejumlah 86% nutrient dapat dimanfaatkan ternak untuk hidup pokok dan berproduksi, kandungan protein kasar pada penelitian ini berkisar 14%, hal ini menujukkan bahwa penelitian ini isoprotein, dan semakin tinggi level penambahan asam lemak pada pakan dapat meningkatkan kandungan lemak kasar pakan penelitian, hal ini akan efektif dalam mengurangi produksi gas CH4. 
PRODUKSI GAS IN VITRO ASAM AMINO METIONIN TERPROTEKSI DENGAN SERBUK MIMOSA SEBAGAI SUMBER CONDENSED TANNIN (CT) amiril mukmin; Hendrawan Soetanto; Kusmartono Kusmartono; Mashudi Mashudi
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 15, No 2 (2014): TERNAK TROPIKA
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.85 KB)

Abstract

The aim of this research was to evaluate the effect mimosa powder as CT source to protect methionine from degradation using in-vitro gas production technique. Four treatments were assigned in a Randomized Block Design: T0 = methionine + 0% CT; T1 = methionine + 6% CT; T2 = methionine + 8% CT; T3 = methionine + 10% CT. Gas production was measured at time intervals and terminated after 48 hour incubation. The results showed that gas production was decreased as the level CT increased. The corresponding values for gas production at 48 hour were respectively 23.58 ml/500mg (P0); 22.37 ml/500mg (P1); 21.54 ml/500mg (P2); and 20.62 ml/500mg (P3). It can be concluded that mimosa powder can be used as CT source to protect methionine from rumen microbes degradation. It is suggested to do further studies on the effect of adding protected methionine in a complete ration on animal production.   Keyword: Methionine, condensed tannin (CT), in-vitro gas production
The effect of nitrogen content in organic fertilizer on nutrient content of sorghum hydroponic fooder Poespitasari Hazanah Ndaru; Asri Nurul Huda; Mashudi Mashudi; Marjuki Marjuki
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 22, No 2 (2021): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The hydroponic method could be used as a solution to overcome the difficulty of the availability and continuity of fodder. One of the fodder that can be developed using hydroponic method is sorghum. The purpose of this study was to evaluate the quality of hydroponic sorghum fodder as a feed alternative for ruminants. The treatment used in this study was the use of organic fertilizer as a nitrogen source which was derived from cow and goat manures. The treatments used in this study were P0: 36 ml EM4 + molasses, P1: 36 ml EM4 + molasses + cattle manure, and P2: 36 ml EM4 + molasses + goat manure. Each treatment consisted of 40 g of sorghum seeds. The fodder was harvested at 7, 14 and 21 days of age. The variables observed of this study were nutrient content, in vitro digestibility value, and gas production. Based on the results of the study, it could be concluded that the use of EM4 + molasses + cattle manure as a fertilizer provides the most optimum nutrient content, in vitro digestibility, and gas production of hydroponic sorghum fodder.
EFFECT OF WHEAT POLLARD (Triticum aestivum) AND SOYBEAN MEAL (Glycine max) PROTECTED WITH CONDENSED TANNIN IN THE DIET ON FEED INTAKE AND DIGESTIBILITY OF LACTATION DAIRY COW Siti Chuzaemi; Mashudi Mashudi; Marjuki Marjuki; Asri Nurul Huda
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 15, No 1 (2014): TERNAK TROPIKA
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.619 KB)

Abstract

The objectives of this study were to investigate the effect of wheat pollard (Triticum aestivum) and soybean meal (Glycine max) protected by condensed tannin (CT) on feed intake and organic matter digestibility of lactation Holstein-Friesian Crossbred cows. Twelfth lactation cows were divided into 4 groups based on the month of lactation and each group consist of 4 diet treatments which were supplemented by CT. The using of CT was 6% from total dry matter of wheat pollard and soybean meal depending on the feeding treatments. Feeding treatments consist of T1 : 65% corn leaves (Zea mays)+ 35% concentrate (control 0% CT); T2 : 65% corn leaves + 35% concentrate (soybean meal protected by 6% CT); T3 : 65% corn leaves + 35% concentrate (wheat pollard protected by 6% CT); T4 : 65% corn leaves + 35% concentrate (soybean meal and wheat pollard protected by 6% CT).  Cows were allowed a week of adaptation period, 10 days of preliminary period and 30 days of data collection. Dietary supplemented by 6% CT did not affect feed intake and organic matter digestibility. These results suggest continuing the next experiment to determine the effect of CT on ruminant animals with higer level of CT and the other parameters.   Keywords : condensed tannin (CT), wheat pollard, soybean meal, feed intake, digestibility, lactation dairy cows
Evaluasi Kecukupan Nutrisi Induk Sapi Potong di Desa Leran Wetan dan Leran Kulon, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban Asri Nurul Huda; Mashudi Mashudi; Kuswati Kuswati; Trinil Susilawati; Sri Wahjuningsih; Nurul Isnaini; Aulia Puspita A Yekti; Awang Tri Satria
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 19, No 2 (2018): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.55 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2018.019.02.6

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi kecukupan nilai nutrisi untuk induk sapi potong di Desa Leran Wetan dan Leran Kulon, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Data diambil dengan metode survei menggunakan kuisioner kepada 15 responden di masing-masing desa. Sampel pakan diambil di masing-masing peternak responden kemudian dianalisis proksimat dan dilanjutkan uji kecernaan BK dan BO secara in vitro di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya.  Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Hasil survei menunjukkan bahwa rata-rata kepemilikan induk sapi potong di masing-masing desa antara 2-3 ekor, bobot badan 300-350 kg/ekor, dengan tujuan pemeliharaan untuk menghasilkan pedet. Jenis pakan yang sering diberikan bervariasi meliputi rumput gajah, rumput lapang, limbah pertanian seperti jerami padi dan jerami jagung serta dedak padi sebagai pakan tambahan. Konsumsi BK pakan di Desa Leran Wetan rata-rata adalah 5,853 ± 1,663 kg/ekor/hari dan di Desa Leran Kulon adalah 5,943 ± 1,325 kg/ekor/hari sedangkan kebutuhan berdasarkan bobot badannya adalah 7,4 – 8,3 kg/ekor/hari. Ransum dengan pakan basal limbah pertanian di Desa Leran Kulon memiliki KcBK sebesar 27,844 ± 0,679% sedangkan ransum dengan pakan basal rumput memiliki nilai KcBK lebih tinggi yaitu 44,919 ± 1,800%. Nilai KcBK Ransum berbasis jerami di Desa Leran Wetan adalah 27,918 ± 0,692% dan yang berbasis rumput adalah sebesar 44,434 ± 2,026%. Nilai KcBO di Desa Leran Kulon pada ransum berbasis jerami dan rumput berturut-turut adalah 30,234 ± 46,412% dan 46,412 ± 1,778% sedangkan di Desa Leran Wetan berturut-turut adalah 33,689 ± 1,081% dan 52,989 ± 3,139%. Berdasarkan hasil studi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pakan yang dikonsumsi oleh ternak masih belum memenuhi kebutuhannya. Penggunaan limbah pertanian dapat menurunkan nilai kecernaan ransum maka sebaiknya diganti dengan hijauan seperti leguminosa dan rumput. Pakan dengan kualitas yang baik akan meningkatkan performa reproduksi induk sapi potong. 
Performance of Male Limousine Crossbreed Cattle by Giving RD Flour at Different Levels Anggun Permata Sari; Tri Eko Susilorini; Mashudi Mashudi; Kuswati Kuswati
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 32, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiip.2022.032.01.13

Abstract

The study aimed to evaluate the production performance of male Limousine Crossbreed cattle with different feed levels with the addition of RD flour. It used nine male Limousine crossbreed cattle, aged <1-3 years, with an average initial weight of 335±29,09kg. The method used is an experimental method using CRD with 3x3: T0= Ad libitum corn straw + concentrate without RD powder, T1= Ad libitum corn straw + concentrate containing 7,5% RD, T2= Ad libitum corn straw + concentrate containing 15% RD flour. The variables measured included Daily gain, Average daily gain, feed conversion ratio, and Income over feed cost. Data were analyzed by ANCOVA. Cattle were fed for eight weeks from (March 26 to June 8, 2021), in the Livestock Group of Kucur Village, Dau District, Malang Regency. The result showed that using feed with the addition of RD at different levels of male Limousine crossbreed cattle had a significant effect on FCR (P>0,05) and on Daily gain, Average daily gain, and IOFC (P<0,01) had a different significant effect. This study concluded that the treatment of T1 feed (7.5% "RD" flour) showed the best results for Daily gain (70,67±5,43 kg), Average daily gain (1.26±0.09 kg), FCR (5.85±0.19),, IOFC Rp. 36586.50.
Pemberdayaan Kelompok Peternak Sapi Potong Melalui Teknologi Pakan di Desa Gunungrejo Kabupaten Malang Kusmartono Kusmartono; Mashudi Mashudi; Poespitasari Hazanah Ndaru; Artharini Irsyammawati; Aprilia Dwi Kartika
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 22, No 1 (2021): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2021.022.01.4

Abstract

Desa Gunungrejo merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Penduduk Desa Gunungrejo sebagaian besar bermatapencaharian sebagai petani disamping juga sebagai peternak khususnya sapi potong betina dengan tujuan pembibitan. Pemeliharaan ternak di Desa Gunungrejo masih dilakukan secara konvensional yaitu dengan memanfaatkan hijauan dan rumput lapang yang ada disekitar, disisi lain potensi limbah agroindustri sebagai pakan ternak di Desa Gunungrejo cukup melimpah dan belum termanfaatkan secara optimal. Kegiatan ini bertujuan untuk transfer ilmu pengetahuan (IPTEK) berupa introduksi teknologi pengolahan pakan kepada peternak di Desa Gunungrejo. Teknologi yang ditawarkan adalah teknologi aplikatif yaitu teknologi pakan lengkap yang berbasis bahan pakan lokal dan teknologi fermentasi pakan. Pelaksanaan kegiatan ini dimulai dengan sosialisasi kegiatan yang dilanjutkan dengan pemaparan materi dan praktik pengolahan pakan, pendampingan serta evaluasi dilakukan secara berkala untuk memastikan keberlanjutan program. Pengolahan pakan ternak didasarkan pada formulasi pakan yang dirancang sesuai kebutuhan gizi ternak dengan biaya produksi yang terjangkau. Hasil dari kegiatan ini adalah peternak mendapatkan pengetahuan baru mengenai kebutuhan nutrisi ternak, pengolahan pakan ternak yang aplikatif serta strategi pemeliharaan ternak yang efektif dan efisien. Pakan lengkap yang diproduksi untuk ternak betina di Desa Gunungrejo adalah BK 89,27%, BO 90,54%, PK 10,06%, LK 3,60% dan SK 26,72% sedangkan kandungan nutrisi pakan lengkap untuk ternak jantan adalah BK 89,03%, BO 90,12%, PK 12,36%, LK 4,21% dan SK 28,16%. Berdasarkan hasil dari kegiatan, maka diharapkan keberlanjutan dari program pengabdian ini dapat meningkatkan produktivitas ternak, pendapatan dan kesejahteraan peternak di Desa Gunungrejo, Kabupaten Malang.
Pengaruh Lama Waktu Fermentasi Limbah Buah Nanas (Ananas comosus L. Merr) Terhadap Kualitas Fisik dan Kandungan Nutrien Menggunakan Aspergillus niger Adi Prasetya Kusuma; Siti Chuzaemi; Mashudi Mashudi
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 2, No 1 (2019): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2019
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2019.002.01.1

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama waktu fermentasi limbah buah nanas dengan menggunakan Aspergillus niger 2% terhadap kualitas fisik dan kandungan nutrien. Materi dalam penelitian ini adalah limbah buah nanas kering berupa bagian mahkota, kulit nanas, mata nanas, hati nanas, dan Aspergillus niger. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan penelitian ini yaitu, P0 = limbah buah nanas kering tanpa fermentasi, P1= limbah buah nanas kering + Aspergillus niger 2% difermentasi selama 4 hari, P2 = limbah buah nanas kering + Aspergillus niger 2% difermentasi selama 6 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik fisik campuran limbah buah nanas dengan Aspergillus niger menghasilkan warna hijau kecokelatan sampai hijau kekuningan, memiliki aroma segar dan asam, tekstur tidak terlalu keras, dan ada tidaknya keberadaan jamur. Hasil analisis proksimat kandungan nutrien fermentasi limbah buah nanas menggunakan Aspergillus niger dengan lama waktu yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap perubahan kandungan nutrien BK, BO, dan PK, tetapi tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap SK. Kesimpulan dari penelitian ini adalah fermentasi limbah buah nanas dengan lama waktu fermentasi 4 hari dengan menggunakan Aspergillus niger 2% dapat mengubah kualitas fisik dan meningkatkan kandungan nutrien.
Introduksi Teknologi Tepat Guna untuk Meningkatkan Kualitas Pakan Kambing Lokal di Desa Margomulyo, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar Asri Nurul Huda; Mashudi Mashudi; Yuli Frita Nuningtyas; Poespitasari Hazanah Ndaru; Rizka Muizzu Aprilia; Didik Nur Edi
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 3, No 1 (2020): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2020
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2020.003.01.2

Abstract

Desa margomulyo memiliki potensi tanaman pertanian berupa padi, jagung dan ketela pohon. Potensi pakan yang berasal dari limbah pertanian antara lain, jerami jagung, jerami padi, daun ketela pohon dan tepung gaplek. Penelitian ini melibatkan 20 peternak kambing lokal di Desa Margomulyo, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi pengolahan pakan kepada peternak kambing lokal di Desa Margomulyo. Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan sosialisasi kegiatan dilanjutkan pemaparan materi, praktik pengolahan pakan kambing dan evaluasi. Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini adalah kebutuhan gizi ternak kambing, teknologi pengolahan pakan seperti pembuatan silase, UMB dan konsentrat. Teknologi tepat guna yang diperkenalkan ke peternak di Desa Margomulyo adalah teknologi pengolahan pakan lengkap (complete feed). Hasil kegiatan ini adalah peternak mendapatkan wawasan baru mengenai pengolahan pakan dan dapat mengaplikasikan pemberian complete feed untuk ternak kambing. Complete feed ini dapat digunakan sebagai inovasi dan solusi untuk menanggulangi kekurangan nutrien dalam pakan ternak. Evaluasi kandungan nutrien BK compele feed yaitu 85,7%; 86,2% BO dan 11,21% PK serta jika di estimasi konsumsi BK dengan pemberian pakan 3 kg sehari yaitu 2,59 kg/BK sedangkan konsumsi PK yaitu 298 (g).  Berdasarkan hasil kegiatan ini, maka dapat dilanjutkan kegiatan penelitian untuk mengevaluasi kecukupan gizi ternak kambing lokal di Desa Margomulyo, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar.
Kualitas Silase Rumput Odot (Pennisetum Purpureum Cv.Mott) Dengan Penambahan Lactobacillus Plantarum Dan Molasses Pada Waktu Inkubasi Yang Berbeda Wiwik Srilidiya Wati; Mashudi Mashudi; Artharini Irsyammawati
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 1, No 1 (2018): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis September 2018
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2018.001.01.6

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari waktu inkubasi pada silase rumput odot (Pennisetum purpureum cv.Mott)  dengan penambahan molasses dan Lactobacillus plantarum sebagai starter pada kualitas fisik, pH, dan kandungan nutrisi. Materi yang digunakan yaitu rumput odot, molasses 6%, dan bakteri Lactobacillus plantarum 0,6%. Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Setiap perlakuan terdiri dari rumput odot + 6% molasses + 0,6% Lactobacillus plantarum dengan waktu inkubasi yang berbeda. Waktu inkubasi yang digunakan yaitu P0 (0 hari), P1 (7 hari), P2 (14 hari) dan P3 (21 hari). Variabel yang diamati yaitu kualitas fisik (warna, tekstur, aroma dan keberadaan jamur), pH, kandungan nutrisi (bahan kering, bahan organik, protein kasar, serat kasar dan lemak kasar) dan nilai fleigh. Data dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) dan jika ada perbedaan secara nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh sangat nyata terhadap aroma, tekstur, lemak kasar, pH dan nilai fleigh, tetapi memberikan pengaruh nyata terhadap serat kasar dan tidak berpengaruh terhadap warna, bahan kering, bahan organik dan protein kasar. Sehingga bisa disimpulkan bahwa perlakuan terbaik adalah P1 (7 hari).