Articles
PENGETAHUAN KELUARGA BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN ISPA PADA BALITA
Lidia, Annisa Fitri;
Rahmadiyah, Dwi Cahya
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 8 No 2 (2018): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (90.028 KB)
|
DOI: 10.32583/pskm.8.2.2018.67-75
Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau yang biasa disebut dengan ISPA merupakan penyakit yang menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia maupun di Indonesia. ISPA paling banyak terjadi pada usia anak-anak dan balita merupakan kelompok usia yang paling rentan terhadap penyakit ini. Pengetahuan dan perilaku pencegahan yang kurang baik dari keluarga akan menimbulkan risiko terhadap balita untuk terkena penyakit ISPA. Tujuan penelitian kuantitatif ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan yang dimiliki oleh keluarga mengenai penyakit ISPA terhadap tindakan pencegahan ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Ciawi Bogor.Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan 93 sampel yang diambil menggunakan teknik Accidental sampling.Sampel penelitian adalah Ibu yang membawa balitanya berobat ke Poli MTBS Puskesmas Kecamatan Ciawi. Hasil penelitian dianalisa dengan Chi-square yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan ISPA yang dilakukan oleh keluarga (p value = 0,000, p < ? = 0,05) dimana keluarga dengan pengetahuan baik memiliki kecenderungan 8,3 kali lebih besar untuk melakukan pencegahan yang baik terhadap penyakit ISPA.Penelitian selanjutnya direkomendasikan untuk melakukan studi mengenai pengaruh pemberian pendidikan kesehatan di Puskesmas dengan pengetahuan dan perilaku masyarakat terhadap penyakit ISPA. Kata kunci : ISPA, pengetahuan, perilaku pencegahan FAMILY KNOWLEDGE RELATED TO PREVENTION BEHAVIOR OF ACUTE RESIRATORY INFECTIONS (ARI) FOR TODDLER ABSTRACT ARI is a disease that is a major cause of infectious morbidity and mortality in the world as well as in Indonesia. Acute respiratory infections occur most at the age of children, and toddlers are the age group most susceptible to this disease. Poor knowledge and prevention behavior of the family will cause the risk of toddlers to get ARI disease. The purpose of this quantitative study is to determine the relationship between knowledge owned by the family about ARI disease against prevention behavior of ARI in infants in the work area of ??Puskesmas Kecamatan Ciawi Bogor. This study used cross-sectional design with 93 samples taken using Accidental sampling technique. The sample of this research is mother who bring her toddler to visit Poli MTBS Puskesmas Kecamatan Ciawi. The results were analyzed by Chi-square which showed a significant correlation between knowledge with prevention behavior of ARI in family (p value = 0,000, p <? = 0,05). In this research, family with good knowledge have tendency 8.3 times better for doing good behavior in preventing ARI disease. Subsequent research is recommended to conduct a study on the influence of providing health education in Puskesmas with knowledge and behavior of people against ARI disease. Keywords: Acute Resiratory Infections (ARI), knowledge, preventionbehavior.
Hubungan Dukungan Emosional Keluarga Klien DM Tipe 2 Dengan Pemanfaatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Di Kecamatan Tebet
Ihsan, Muhammad;
Rahmadiyah, Dwi Cahya
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1018.611 KB)
|
DOI: 10.37294/jrkn.v2i2.108
Dukungan keluarga diperlukan untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Salah satu dukungan keluarga yang paling mudah dilakukan oleh keluarga kepada pasien diabetes adalah dukungan emosional. Penelitian ini bertujuan diidentifikasinya hubungan dukungan emosional keluarga klien diabetes melitus tipe 2 dengan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan di Kecamatan Tebet Juni 2018. Desain dalam penelitian analitik cross sectional dengan jumlah sampel 100 klien DM tipe 2. Analisa data menggunakan korelasi Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan hubungan antara dukungan emosional keluarga klien DM dengan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan (p value 0,004, α: 0.05). Perawat diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan yang optimal dan meningkatkan dukungan emosional keluarga klien dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dengan pendidikan kesehatan terstruktur, mengembangkan asuhan keperawatan keluarga dengan memperhatikan konsep dukungan keluarga klien DM Tipe 2 dalam kaitannya dengan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan dan puskesmas kecamatan harus mendukung keberhasilan program PTM yang telah dicanangkan oleh pemerintah pusat agar dapat mengatasi masalah kesehatan lebih lanjut.Â
Increasing Knowledge, Attitudes, Skills, and Glucose Control in Type-2 Diabetic Patients through EMAS Interventions
Andriyanto, Arief;
Rekawati, Etty;
Rahmadiyah, Dwi Cahya
Nurse Media Journal of Nursing Vol 9, No 2 (2019): (DECEMBER 2019)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Medicine, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (570.742 KB)
|
DOI: 10.14710/nmjn.v9i2.22989
Background: Diabetes Mellitus (DM) is a chronic and non-communicable disease that has serious impacts. Previous studies have focused on a single intervention in the management of DM. Therefore, EMAS (education, nutrition management, physical activities, and stress management) interventions are proposed to convey the pillars of diabetes mellitus as endorsed by the Indonesian Ministry of Health.Purpose: This study aimed to analyze the effects of EMAS interventions on the knowledge, attitudes, skills, and glucose control in patients with type-2 DM.Methods: This study used a pretest-posttest quasi-experimental design without control groups. The samples were 86 diabetic patients recruited using a purposive sampling technique. The EMAS interventions were conducted for six months and eight sessions (October 2018 to March 2019). The EuroQoLfive-dimensional (EQ-5D) questionnaire was used to collect the data, and the paired t-test was used for data analysis. Results: The results showed that there were significant differences in the knowledge, attitudes, skills (p=0.001), and glucose control (p=0.04) of type 2 diabetes mellitus after the implementation of EMAS interventions. Conclusion: EMAS interventions significantly increased the knowledge, attitudes, and skills in patients with type 2 diabetes to behave healthier to control their blood sugar. Community nurses can use EMAS intervention for the management of DM among diabetic patients.
The effectiveness of “PEKA BERAKSI” programs in improving self-efficacy to prevent the risky sexual behavior in adolescents
Valen Fridolin Simak;
Etty Rekawaty;
Dwi Cahya Rahmadiyah
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 11, No 1: March 2022
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.11591/ijphs.v11i1.20960
Risky sexual behavior is a health problem among adolescents whose cases continue to increase along with technological developments. It needs to be overcome by increasing self-efficacy among adolescents. The purpose of this study was to provide an overview and influence of the implementation of “PEKA BERAKSI” on self-efficacy in adolescents to prevent risky sexual behavior. This study used quasi-experimental design with pre and posttest without control group method. The study involved 275 students. The instrument used to measure the variables of self-efficacy was measured with the instrument developed by researchers. The variable risky sexual behaviour was measured with the instrument sexual risk survey. The finding showed that there was a significant difference in self-efficacy in adolescents in preventing risky sexual behavior before and after the intervention 0.001. The results of statistical tests found a p-value of 0.006 which means that there is a significant effect between the “PEKA BERAKSI” intervention and risky sexual behavior. Based on these results, recommended for health services to make the innovation program that focuses health education for adolescents and health promotion at schools. Furthermore, the results of this intervention as basic data in developing school health clinics and integrating subjects with health education for adolescents.
Responsive Feeding-Play (Resfeed-Play) Intervention on Children Aged 6-24 Months with Malnutrition
Dwi Cahya Rahmadiyah;
Agus Setiawan;
Poppy Fitriyani
Jurnal Ners Vol. 13 No. 1 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Airlangga
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (616.658 KB)
|
DOI: 10.20473/jn.v13i1.4610
Introduction: Toddlers are at risk to health problems, one of which is malnutrition. One of the important determinants to toddlers’ growth is nutrition. Giving solid foods to toddlers can be done by active/responsive feeding combined with the method that best suits the stage of playing toddlers. This paper aimed to provide an overview of the intervention of Resfeed-Play as a form of community nursing intervention on 32 children aged 6-24 months with malnutrition. Implementation of the intervention Resfeed-Play was performed in families and in society in nutrition support activities.Methods: The method was quasi-experimental with one group pre-post-test design. The inclusion sample criterion was family with toddlers who suffered from malnutrition.Results: The results of evaluation of Resfeed-Play shows an increase in knowledge (24.2%), attitude and skills by 30.3% and 42.4%, respectively. After intervention of six months, the mean weight gain for toddler was 0.95Kg. Based on paired sample t-test, the weight gain is significant with a P value of 0.001 (P <0.05). Resfeed-Play intervention can increase body weight in toddlers and can address the problems of malnutrition in children under five.Conclusion: Based on the results of this study, Resfeed-Play intervention is recommended to increase community empowerment through positive activities such as post-activity nutrition in order to prevent and mitigate the problem of malnutrition in toddlers.
Program Emas dalam Kontrol Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2
Arief Andriyanto;
Etty Rekawati;
Dwi Cahya Rahmadiyah
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2020): Juni
Publisher : Politeknik Negeri Jember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25047/j-dinamika.v5i1.1430
Latar Belakang: Diabetes melitus merupakan penyakit tidak menular yang termasuk dalam kategori penyakit kronis dan diperkirakan akan meningkat, sehingga perlu dilakukan pengendalian metode yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan dalam bentuk penanganan yang cerdas terhadap diabetes melitus. Layanan ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh program EMAS terhadap pengendalian gula darah orang dewasa penderita diabetes melitus tipe 2. Metode: intervensi selama 6 bulan. Sampel penelitian sebanyak 86 orang dewasa penderita diabetes melitus tipe 2 di Cisalak Pasar Kecamatan Ciamnggis Kota Depok. Hasil: Kontrol gula darah orang dewasa dengan diabetes melitus tipe 2 melalui intervensi EMAS (p-value 0,001 <0,05). Kesimpulan: Perubahan perilaku orang dewasa dengan diabetes melitus tipe 2 diperlukan untuk menstabilkan gula darah pasien. Oleh karena itu, peran komunitas perawat spesialis sangat diperlukan untuk memberikan intervensi sesuai dengan kebutuhan penderita diabetes melitus untuk penanganan penyakitnya.
Hubungan Dukungan Emosional Keluarga Klien DM Tipe 2 Dengan Pemanfaatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Di Kecamatan Tebet
Muhammad Ihsan;
Dwi Cahya Rahmadiyah
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1018.611 KB)
|
DOI: 10.37294/jrkn.v2i2.108
Dukungan keluarga diperlukan untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Salah satu dukungan keluarga yang paling mudah dilakukan oleh keluarga kepada pasien diabetes adalah dukungan emosional. Penelitian ini bertujuan diidentifikasinya hubungan dukungan emosional keluarga klien diabetes melitus tipe 2 dengan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan di Kecamatan Tebet Juni 2018. Desain dalam penelitian analitik cross sectional dengan jumlah sampel 100 klien DM tipe 2. Analisa data menggunakan korelasi Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan hubungan antara dukungan emosional keluarga klien DM dengan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan (p value 0,004, α: 0.05). Perawat diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan yang optimal dan meningkatkan dukungan emosional keluarga klien dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dengan pendidikan kesehatan terstruktur, mengembangkan asuhan keperawatan keluarga dengan memperhatikan konsep dukungan keluarga klien DM Tipe 2 dalam kaitannya dengan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan dan puskesmas kecamatan harus mendukung keberhasilan program PTM yang telah dicanangkan oleh pemerintah pusat agar dapat mengatasi masalah kesehatan lebih lanjut.
Kontribusi Kader Kesehatan Masyarakat Selama Masa Pandemi COVID-19
Diksi Hera Berliana;
Junaiti Sahar;
Dwi Cahya Rahmadiyah
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 4 No 1 (2022): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31539/joting.v4i1.3299
This study aims to determine the involvement of cadres as partners of Puskesmas in overcoming the COVID-19 pandemic. The method used is a literature study through article searches in the PubMed, Scopus and Google Scholar databases. The results showed that four theme issues emerged, namely: (1) helping to promote health for COVID-19; (2) monitoring of health status of individuals and communities undergoing self-isolation; (3) strengthening the COVID-19 response through Community Based Surveillance (SBM); (4) maintain essential health services. In conclusion, the involvement of community health workers (CHWs) is one of the efforts that can help health workers to respond to the spread of the COVID-19 pandemic. Keywords: COVID-19, Public Health Cadre, Public Health Volunteer, Health Workers Volunteer
PENGETAHUAN KELUARGA BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN ISPA PADA BALITA
Annisa Fitri Lidia;
Dwi Cahya Rahmadiyah
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 8 No 2 (2018): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (90.03 KB)
|
DOI: 10.32583/pskm.8.2.2018.67-75
Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau yang biasa disebut dengan ISPA merupakan penyakit yang menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia maupun di Indonesia. ISPA paling banyak terjadi pada usia anak-anak dan balita merupakan kelompok usia yang paling rentan terhadap penyakit ini. Pengetahuan dan perilaku pencegahan yang kurang baik dari keluarga akan menimbulkan risiko terhadap balita untuk terkena penyakit ISPA. Tujuan penelitian kuantitatif ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan yang dimiliki oleh keluarga mengenai penyakit ISPA terhadap tindakan pencegahan ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Ciawi Bogor.Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan 93 sampel yang diambil menggunakan teknik Accidental sampling.Sampel penelitian adalah Ibu yang membawa balitanya berobat ke Poli MTBS Puskesmas Kecamatan Ciawi. Hasil penelitian dianalisa dengan Chi-square yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan ISPA yang dilakukan oleh keluarga (p value = 0,000, p < α = 0,05) dimana keluarga dengan pengetahuan baik memiliki kecenderungan 8,3 kali lebih besar untuk melakukan pencegahan yang baik terhadap penyakit ISPA.Penelitian selanjutnya direkomendasikan untuk melakukan studi mengenai pengaruh pemberian pendidikan kesehatan di Puskesmas dengan pengetahuan dan perilaku masyarakat terhadap penyakit ISPA. Kata kunci : ISPA, pengetahuan, perilaku pencegahan FAMILY KNOWLEDGE RELATED TO PREVENTION BEHAVIOR OF ACUTE RESIRATORY INFECTIONS (ARI) FOR TODDLER ABSTRACT ARI is a disease that is a major cause of infectious morbidity and mortality in the world as well as in Indonesia. Acute respiratory infections occur most at the age of children, and toddlers are the age group most susceptible to this disease. Poor knowledge and prevention behavior of the family will cause the risk of toddlers to get ARI disease. The purpose of this quantitative study is to determine the relationship between knowledge owned by the family about ARI disease against prevention behavior of ARI in infants in the work area of Puskesmas Kecamatan Ciawi Bogor. This study used cross-sectional design with 93 samples taken using Accidental sampling technique. The sample of this research is mother who bring her toddler to visit Poli MTBS Puskesmas Kecamatan Ciawi. The results were analyzed by Chi-square which showed a significant correlation between knowledge with prevention behavior of ARI in family (p value = 0,000, p <α = 0,05). In this research, family with good knowledge have tendency 8.3 times better for doing good behavior in preventing ARI disease. Subsequent research is recommended to conduct a study on the influence of providing health education in Puskesmas with knowledge and behavior of people against ARI disease. Keywords: Acute Resiratory Infections (ARI), knowledge, preventionbehavior.
Pengalaman Keluarga dalam Praktik Pemberian Makan Pendamping ASI pada Balita Gizi Kurang
Dwi Cahya Rahmadiyah;
Astuti Yuni Nursasi
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 2 (2021): Supp April 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32583/pskm.v11i2.1422
Pemberian makanan pendamping yang tidak tepat menjadi salah satu penyebab langsung terjadinya gizi kurang pada balita. Pemberian makan pendamping ASI (MPASI) merupakan periode penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan anak. Hal ini dikarenakan kekurangan gizi selama seribu hari pertama kehidupan dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang merugikan. Desain kualitatif fenomenologi digunakan untuk mengeksplorasi pengalaman keluarga terutama Ibu sebagai pengasuh utama balita dalam praktik pemberian MPASI pada balita gizi kurang. Peneliti menggunakan wawancara mendalam kepada keluarga yang memiliki balita gizi kurang. Temuan penelitian ini menggambarkan bahwa praktik pemberian MPASI masih belum sesuai dengan prinsip pemberian MPASI yang direkomendasikan WHO. Hal tersebut dikarenakan pengetahuan ibu dalam mengakses informasi nutrisi balita dan terdapat hambatan baik internal maupun eksternal keluarga yang mempengaruhi dalam pemberian MPASI pada balita. Selain itu dukungan anggota keluarga juga berperan dalam pemberian MPASI pada balita seperti; membantu menyuapi anak, mengajak anak makan bersama ketika jam makan keluarga, membelikan bahan makanan bergizi untuk balita, mertua/orang tua membantu memasak MPASI, memberikan dukungan emosional, memberikan saran dan masukan untuk jenis-jenis MPASI. Hasil penelitian ini dapat menjadi perhatian pada keluarga yang memiliki balita, bahwa dukungan anggota keluarga juga berperan dalam pemberian MPASI pada balita.