Suhariyanto Suhariyanto
Poltekkes Kemenkes Pontianak

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Effectiveness of an Intervention based on Peplau’s Model on Health Literacy among Nurses Who Smoke: A Quasi-Experimental Study Achmad Djojo; Suhariyanto Suhariyanto; Lily Yuniar; Arsad Suni; Efi Riani; Yogi Ervandi; Sepni Walvri; Anggie Aprizal; Rr Tutik Sri Hariyati; Hanny Handiyani
Jurnal Ners Vol. 15 No. 2 (2020): OCTOBER 2020
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jn.v15i2.21444

Abstract

Introduction: : Lack of health literacy for smoking nurses has worsened image of nursing services. The role of leader can be a support in increasing behavior change of nurses who smoke. The aimed to find out health literacy of smokers in nursing staff through interpersonal role of the head of the room by intervention based on Peplau’s model.Methods: A quasi-experimental research with a pre-and post-control group design, using modification questionnaire of knowledge and behavior. The target population was nurses living in Singkawang who smoke in a hospital. Sample was 35 respondents for each group (controlling group and intervention group) using purposive sampling. Dependent variable is health literacy among nurses who smoke and independent variable is intervention based on Peplau’s model. Intervention is in the form of a guide module consisting of strengthening health literacy (health awareness, self-reflection, cognitive competence and behavioral interpersonal relationships in the head of the room) and   will be implemented to nurses who smoke. Analysis data for bivariate used paired t – test and for multivariate used the McNemar test.Results: The research showed that the difference before and after intervention was 2.23 (p = 0.001) and control group was 8.00 with a default value of 0.870 deviation. The results showed a significant increase in health literacy in nurse smokers through the role of interpersonal head nurse (p=0.001).Conclusion:Role of head of room in interpersonal relationship with Peplau’s model affects the health literacy of nursing staff who smoke.
UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 MELALUI PERAN KELUARGA: LITERATUR REVIEW: PREVENTION OF COVID-19 TRANSMISSION THROUGH THE ROLE OF THE FAMILY: LITERATURE REVIEW Zikri Nurhidayat; Sarliana Zaini; Susito Susito; Suhariyanto Suhariyanto
Borneo Nursing Journal (BNJ) Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61878/bnj.v4i2.54

Abstract

Corona Virus Desease-19 (Covid-19) merupakan penyakit infeksi berbahaya dengan tingkat penularan tinggi di keluarga. Penerapan protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak dengan orang lain sudah seharusnya dipatuhi untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19. Ketidakpatuhan terhadap penerapan protokol kesehatan terjadi setiap hari dan di berbagai tempat. Upaya pencegahan penyebaran penyakit Covid-19 melalui pendekatan fungsi dan peran keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran peran keluarga terhadap upaya dalam pencegahan penularan Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain studi literatur atau literature review. Sampel dalam penelitian ini adalah 10 jurnal yang berkaitan dengan Peran Keluarga Terhadap Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 yang diolah dengan menggunakan format PICOT. Berdasarkan hasil analisa data dari 10 jurnal yang terpilih, terdapat adanya peranan keluarga terhadap upaya pencegahan penularan Covid-19. Hal ini menunjukkan bahwa keluarga mempunyai peranan penting, karena keluarga dapat memberikan dukungan kepada anggota keluarganya seperti menanamkan budaya untuk hidup bersih dan sehat, serta menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Hasil riset ini berimplikasi sebagi bahan ajar keperawatan keluarga dan standar asuhan keperawatan pada area klinis komunitas
Pelatihan Kompetensi Asuhan Nutrisi sebagai Kunci Sukses Upaya Pencegahan Stunting di Puskesmas Singkawang Utara I Achmad Djojo; Suhariyanto Suhariyanto; Niya Fitarsih
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i6.9749

Abstract

ABSTRAK Tenaga kesehatan memainkan peran kunci dalam pemberian asuhan nutrisi sebagai upaya pencegahan stunting.  Mendukung upaya tersebut diperlukan pendampingan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan. Pelatihan berbasis kompetensi yang dirancang sesuai standar praktik serta mempersiapkan tenaga kesehatan untuk melaksanakan tugas manajemen asuhan nutrisi professional. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan nutrisi sebagai upaya pencegahan stunting. Metode  pengabdian kepada masyarakat melalui pelatihan dengan memberikan edukasi dan informasi tekait kompetensi tenaga kesehatan, risiko malnutrisi bayi serta asuhan nutrisi anak sehat di komunitas. Pengabdian masyarakat ini dilakukan selama enam bulan di Puskesmas Singkawang Utara 1. Populasi pengabdian masyarakat ini adalah tenaga kesehatan sejumlah 20 orang. Hasil pengabdian masyarakat terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan dengan p value = 0,002 dan keterampilan dengan p value = 0,001. Kesimpulan Metode pelatihan kompetensi asuhan nutrisi anak dapat terbukti bermanfaat dan meningkatkan kompetensi secara pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan dalam upaya pencegahan risiko malnutrisi di komunitas. Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan melalui pelatihan sebagai upaya continue program development (CPD) dapat dijadikan regulasi Puskesmas. Kata Kunci: Asuhan Nutrisi Anak, Kompetensi, Malnutrisi Anak, Puskesmas, Stunting   ABSTRACT Health workers play a key role in providing nutrition care as an effort to prevent stunting. Supporting these efforts requires assistance to improve knowledge and skills through training.Competency-based training designed according to practice standards and preparing health workers to carry out professional nutrition care management tasks. The purpose of community service is to increase the competence of health workers in providing nutritional care as an effort to prevent stunting. The method of community service is through training by providing education and information regarding the competence of personnelhealth, risk of infant malnutrition and nutrition care for healthy children in the community. This community service was carried out for six months at the North Singkawang Health Center 1. The population for this community service was 20 health workers. The results of community service show that there are differences in knowledge before and after training with a p value = 0.002 and skills with a p value = 0.001. Conclusion Competency training methods for child nutrition care can prove to be useful and increase the knowledge and skill competence of health workers in efforts to prevent the risk of malnutrition in the community. Improving the competence of health workers through training as an effort to continue program development (CPD) can be used as a public health service regulation. Keywords: Child Nutrition Care, Competence, Child Malnutrition, Health Center, Stunting
Pengetahuan dengan Sikap Perawat dalam Praktik Hubungan Interpersonal Aplikasi Teori Hildegard E Peplau : Correlation Study Randi Randi; Suhariyanto Suhariyanto; Dedi Damhudi; Nurbani Nurbani
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol. 7 No. 1 (2024): JUNI
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jvk.v7i1.33716

Abstract

Hubungan interpersonal dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, mempercepat proses penyembuhan pasien, dan meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pasien terhadap perawatan yang mereka terima. Ini adalah alasan mengapa hubungan ini sangat penting. penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap perawat dalam praktik hubungan interpersonal: aplikasi teori Hildegard E Peplau di rumah sakit X. dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain korelasional serta pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan random sampling yang melibatkan 66 perawat. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan dengan sikap perawat dalam praktik hubungan interpersonal teori Hildegar E Peplau. penelitian rata-rata skor pengetahuan pada empat fase paling tinggi di fase orientasi sebanyak (78.7%),dan paling rendah  Tahap resolusi sebanyak (53.0%). Skor pengetahuan dari 6 peran yang paling tinggi adalah peran konselor sebanyak (60.6%). Paling rendah adalah peran orang asing dan peran pengganti (53.0%). Skor sikap dari empat fase paling tinggi adalah tahap resolusi sebanyak (75.7%). Dan sikap paling rendah adalah tahap orientasi sebanyak (60.6%). Hasil statistik menggunakan uji korelasi menemukan adanya korelasi positif (0.614) dan signifikan antara pengetahuan dan sikap perawat dalam praktik hubungan interpersonal (0.0000<05). Hubungan interpersonal menjadi kunci terjalinnya komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien. perawat harus selalu mengasah pengetahuan serta sikap untuk menjadikan diri mereka lebih menjadi paham dengan kondisi pasien atau orang yang membutuhkan pelayanan keperawatan. Korelasi yang kuat antara pengetahuan dengan sikap menjadikan perawat harus mampu selalu mengembangkan pengetahuan melalui kegiatan-kegiatan yang bisa menumbuhkan pengetahuan dengan sikap perawat.
PENCEGAHAN HIPERTENSI MELALUI EDUKASI TERSTRUKTUR CERDIK: RURAL AREA Suhariyanto Suhariyanto; Yadi Fahrul Razi; Gusti Barlia; Niya Fittarsih
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Vol 8 No 2 (2024): JURNAL KEPERAWATAN WIDYA GANTARI INDONESIA (JKWGI)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52020/jkwgi.v8i2.8906

Abstract

Health promotion can reduce the impact of risk factors related to the broad determinants of health that lead to disease and improve the quality of life of individuals and communities. Hypertension, which is often referred to as a silent killer, is the most common disease experienced by the elderly and is the number one cause of death in the world. The impact that occurs on hypertension sufferers is such as physiological impact and physical impact. The CERDIK program can be carried out through education in a structured manner. Structured means that the educational material is prepared properly in accordance with the goals to be achieved. Structured according to the great Indonesian dictionary is already in a state of being arranged or neatly arranged. Lack of knowledge can lead to hypertension. The purpose of the study is to determine the effectiveness of CERDIK structured education on increasing knowledge in the prevention of hypertension. . The type of research is Pre experiment design with pre and post test without control group design. The population in the study is respondents who have hypertension or have a history of hypertension. Sampling used consecutive sampling techniques and using the standard deviation formula, the sample totaled 13 people. The results of this study showed that knowledge before the intervention had a score of 61.92 and after being given health education showed a score of 87.46 using the Wilcoxon statistical test which showed that there was an influence of CERDIK structured education on the improvement of knowledge in the prevention of hypertension in the working area of the Simpang Empang Health Center, Tangaran District, especially in Pancur Village, with p = 0.001. It is recommended to the Health Center to provide health education about hypertension prevention through CERDIK structured education for hypertensive patients and those who have a history of hypertension in health education.
Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea dengan indikasi Partus Lama: Studi Kasus Suhariyanto suhariyanto; Nurul Annisa Ramadhanti; Erni Juniartati; Gusti Barlia; Mita Agustina
Jurnal Keperawatan Mandira Cendikia Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jkmc.v1i1.15

Abstract

Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis, pada proses persalinan terjadi pengeluaran bayi, plasenta, dan membran dari dalam rahim melalui jalan lahir. Sectio Caesarea merupakan prosedur pembedahan untuk mengeluarkan janin melalui insisi dinding abdomen dan dinding uterus atau histerektomi, salah satu indikasi terjadinya Sectio Caesarea yaitu partus lama. Partus lama menduduki 5 penyebab terbesar dilakukannya Sectio Caesarea di RSUD Pemangkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien post operasi sectio caesarea dengan indikasi partus lama di ruang kebidanan RSUD Pemangkat tahun 2022. Metode Penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Metode penelitian yang digunakan dalam pengambilan kasus dalam penelitian ini akan dilakukan dengan desain purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan observasi sistematis, wawancara, dan pemeriksaan fisik. Jumlah partisipan dalam penelitian berjumlah 2 orang, dengan kriteria terdiagnosa post operasi sectio caesarea dengan indikasi partus lama, primigravida, kesadaran composmentis dan bersedia menjadi partisipan. Studi kasus ini menggunakan proses keperawatan yang dimulai dari pengkajian, diagnosis keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi. Berdasarkan hasil penelitian, keluhan yang dialami kedua partisipan sama yaitu nyeri. Didapatkan 5 diagnosa pada Ny.B yaitu nyeri melahirkan, gangguan mobilitas fisik, defisit nutrisi, defisit pengetahuan dan ansietas, sedangkan pada Ny.M didapatkan 6 diagnosa yaitu nyeri melahirkan, gangguan mobilitas fisik, gangguan pola tidur, risiko infeksi, defisit pengetahuan dan ansietas. Implementasi yang dilakukan sesuai dengan intervensi keperawatan. Evaluasi pada kedua partisipan menunjukkan masalah teratasi. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu asuhan keperawatan pada pasien post operasi Sectio Caesarea dengan indikasi partus lama di ruang kebidanan RSUD Pemangkat telah sesuai dengan  teori yang terdapat pada tinjauan Pustaka. Kata Kunci : Studi Kasus, Asuhan Keperawatan, Sectio Caesarea, Partus Lama