Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Depurasi timbal (Pb) dari ikan nila nirwana(Oreochromis niloticus) menggunakan pakan yang disubstitusi bungkil kelapa dan kelapa sawit farida farida; Kukuh Nirmala; Daniel Djokosetiyanto; Hastiadi Hasan
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 8, No 2 (2020): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v8i2.2116

Abstract

Nila fish called Nirwana, which is widely consumed in Indonesia, is an important aquaculture species. Nirwana is extensively cultivated in ponds with different water characteristics that can certainly make the fish contaminated by various toxic and hazardous substances, including lead (Pb). This study analyzed the potential of coconut cake and palm kernel cake to depurate Pb from nirwana. The treatments in this study consisted of 100% commercial feed (Pk), 30% coconut cake + 70% commercial feed (PBK) and 30% palm kernel cake + 70% commercial feed (PBS). Each nirwana used was 100±15 g in weight and injected with 1 mg L-1 of Pb(NO3)2 intraperitoneally. Each test animal was fed at satiation twice a day for eight days. The result of AAS analysis on flesh and feces proved that most Pb was excreted through feces. The highest concentration of Pb which was excreted through feces was PBS treatment (1,46 mg kg-1) on days two, four, six and eight when the Pb concentration was less than 0,001 mg kg-1. The highest fat content in feed was on PBK treatment (13,33%) and PBS (4,78%) with crude fiber content in PBK 0,38% and PBS 7,23%. The results indicated that the coconut cake and palm kernel cake that were added to the feed used could serve as a depuration agent and can reduce Pb from fish through the feces.
INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN SEMI ALAMI IKAN TENGADAK Barbonymus schwanenfeldii (Bleeker, 1854) SECARA HORMONAL Tuti Puji Lestari; Farida Farida
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v10i1.3718

Abstract

Ikan tengadak merupakan ikan jenis ikan air tawar yang mempunyai nilai ekonomis tinggi berkisar Rp. 21.000-Rp. 35.000 per ekor akan tetapi mengalami kesulitas dalam pengadaan benih diluar musim pemijahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran serta kombinasi terbaik hormon LHRHa, antidopamin, aromatase inhibitor, oxytocin dan PGF 2α terhadap induksi ovulasi dan pemijahan ikan tengadak. Metode yang digunakan adalah rancangan acak lengkap yang terdiri dari 3 perlakuan dan 4 ulangan, yaitu: P1= LHRHa+AD (LA); P2= AI+oksitosin+LHRHa+AD+PGF2α (AOP); P3= NaCl 0,9% (larutan fisiologis/ LF) dalam setiap ulangan terdiri dari 5 ekor ikan jantan dan 5 ekor ikan betina dengan TKG 4. Ikan uji yang digunakan 120 ekor yang terdiri dari 60 ekor betina dan 60 ekor jantan induk di injeksi dengan dosis 0.5ml/kg ekor. Selama masa pemeliharaan parameter yang diamati berupa jumlah telur yang diovulasikan, fertilisasi, hatcing rate, survival rate, abnormalitas larva, keberhasilan pemijahan ikan tengadak. Hasil penelitian menunjukkan nilai jumlah telur yang diovulasikan tertinggi 7536±1500; fertilisasi 77.30±8.38; hatching rate 79.58±0.64b; survival rate 76.56±2.40b; abnormalitas 7.64±0.99b dan keberhasilan pemijahan terjadi secara semi alami dengan jenis hormone yang digunakan berupa AOP. Kata kunci: Barbonymus schwanenfeldii, hormonal, ovulasi, pemijahan semi alami
PENGARUH KONSENTRASI MINYAK SEREH (Cymbopogon citratus) TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP IKAN SEMAH (Tor tambroides) DENGAN METODE TRANSPORTASI TERTUTUP Eka Indah Raharjo; T.M Tri Juniansyah; Farida .
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.464 KB) | DOI: 10.29406/jr.v6i2.2235

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan dosis terbaik pada minyak sereh (Cymbopogon citratus) terhadap kelangsungan hidup ikan semah (Tor tambroides) dengan metode transportasi tertutup. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan metode 4 perlakuan dan 3 ulangan dengan perlakuan A (kontrol), B (1m/L), C (2 ml/L), dan D (3ml/L). Hasil dari pengamatan menunjukan bahwa masa induksi yang tercepat adalah perlakuan D dengan dosis 3 ml/L sedangkan masa sedatif yang tercepat adalah perlakuan B(1m/L), serta untuk kelangsungan hidup ikan semah yang tertinggi didapat kecenderungan pada perlakuan C dengan dosis 2 ml/L dengan lama waktu perjalanan selama 13 jam.
EFEKTIVITAS PENAMBAHAN DOSIS TEPUNG RIMPANG JAHE (Zingiber officinale rosc) PADA PAKAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN BENIH IKAN TENGADAK (Barbonymus schwanenfeldii) robiansyah robiansyah; Eka Indah Raharjo; farida farida
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.208 KB) | DOI: 10.29406/rya.v6i1.927

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penembahan dosis tepung rimpang jahe pada pakan komersil untuk memacu pertumbuhan benih ikan tengadak. Benih ikan tengadak  yang digunakan berjumlah 150 ekor yang diperoleh di balai budidaya ikan sentral anjongan. Kemudian ikan di masukan kedalam 15 akuarium dengan jumlah 10 ekor per akuarium, setiap akuarium dilengkapi aerator untuk proses sirkulasi oksigen. Setelah adaptasi tiga hari, ikan diberi makan pelet ditambah dengan tepung  jahe sebagai perlakuan dengan lima dosis berbeda A = 0, B = 2,5, C = 5, D = 7,5, dan E = 10 g / kg, masing-masing perlakuan dilakukan dengan tiga kali  pengulangan. Dosis pemberian pakan ikan 3% dari boimassa perhari, dengan ferekuensi pemberian pakan 3 kali sehari pada pukul 08.00, 12.00 dan 17.00 WIB. Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah proksimat pakan, pertumbuhan mutlak, panjang mutlak, konversi pakan dan kelangsungan hidup serta kualitas air.Hasil penelitian menunjukkan penembahan dosis tepung rimpang jahe berbeda sangat nyata  (p>0,05) terhadap pertumbuhan berat mutlak,  sedangkan  panjang mutlak,  konversi pakan, dan kelangsungan hidup menunjukan hasil yang berbeda nyata (p>0,05). Laju pertumbuhan berat mutlak, panjang mutlak dan kelangsungan hidup   tertinggi adalah pada perlakuan E (10 gram) dan terendah pada perlakuan A (kontrol) serta  konversi  pakan terendah pada Perlakuan E (10 gram) dan tertinggi pada perlakuan A (kontrol). Dapat disimpulkan bahwa penembahan dosis tepung rimpang jahe pada pakan berpotensi meningkatkan pertumbuhan ikan.
Kuliah Kerja Usaha (KKU) Desa Jeruju Besar, Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat Rudi Alfian; Farida Farida; Tuti Puji Lestari; Hastiadi Hasan
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 18, No 1 (2021): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/br.v18i1.2562

Abstract

Desa Jeruju Besar merupakan salah satu desa yang terdapat di kecamatan Sungai Kakap yang memiliki luas area sekitar 2,000 hektar. Potensi yang dimiliki Desa Jeruju Besar adalah masih memiliki wilayah yang dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian maupun perkebunan. Mayoritas penduduk berpenghasilan dari pertanian diantaranya padi dan kopra. permasalahan yang ada di desa Jeruju Besar adalah masih memiliki sumberdaya alam yang besar tetapi belum dikembangkan salah satunya adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk memaksimalkan potensi alam di Desa jeruju Besar menjadi produk bernilai jual tinggi dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan KKU adalah sosialisasi dan pelatihan yang melibatkan ibu rumah atangga dan pelajar. Hasil yang didapatkan dari program kegiatan ini adalah tumbuhnya jiwa enterpreneur pada ibu-ibu rumah tangga dan para pelajar, terciptanya lingkungan yang sehat dan nyaman dengan didukung oleh keberadaan air bersih.
PENGARUH PENAMBAHAN OODEV DALAM PAKAN TERHADAP DIAMETER TELURDAN TINGKAT KEBUNTINGAN PADA INDUK IKAN BIAWAN (Helostoma temminckii) Wahyu Susilo; Farida .; Tuti Puji Lestari
Jurnal Borneo Akuatika Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.335 KB) | DOI: 10.29406/jba.v1i1.1436

Abstract

Populasi ikan biawan di alam sangat tergantung pada reproduksi dan respon dari perubahan lingkungan.Penangkapan ikan diperairan umum cenderung tidak terkendali.Hal ini menyebabkan pertumbuhan populasi menurun.Maka dari itu, untuk mempercepat pematangan gonad dalam pemijahan maka perlu adanya bahan tambahan dalam pakan, salah satunya dengan menambahkan hormone Oodev.Tujuannya untuk mengetahui pengaruh hormone tersebut yang dicampurkan ke pakan terhadap diameter telur serta tingkat kebuntingan pada ikan biawan.Metode penelitian ini adalah eksperimern. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan 4 ulangan yaitu perlakuan A (kontrol), perlakuan B (Oodev 0,5ml/kg pakan) dan perlakuan C (Oodev 1ml/kg pakan) sedangkan variable pengamatan: tingkat kebuntingan, waktu maturasi, diameter telur, pertambahan bobot mutlak induk, kelangsungan hidup dan kualitas air. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwatingkat kebuntingan, waktu marturasi, diameter telur, pertambahahn bobot mutlak induk, kelangsungan hidup induk ikan biawan berpengaruh tidak berbeda nyata (P<0,05). Bedasarkan hasil yang dilihat dari persentase tingkat kebuntingan dan waktu maturasi bahwa induk ikan biawan mengalami matang gonad selama 8  minggu pemeliharaan. Hasil penelitian menunjukka bahwa penambahan Oodev 0,5ml/kg pakan mampu mepercepat pematangan gonad ikan selama 8 minggu, dilihat dari perkembangan telur sudah pada tahap mature dan diameter telur telah seragam dibandingkan dengan dosis yang lain. Kata kunci: Helostoma temminckii; oodev; diameter telur; tingkat kebuntingan.
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN JAMBLANG (Sygygium Cumini) SEBAGAI PENGOBATAN IKAN TENGADAK (Barbonymusschwanenfeldii) YANG DIINFEKSI Aeromonas hydrophila Renopi .; Eko Dewantoro; Farida .
Jurnal Borneo Akuatika Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v3i1.2707

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan ekstrak daun jamblang (Sygygium cumini ) dengan konsentrasi yang berbeda sebagai pengobatan ikan tengadak yang diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila Rancangan yang di gunakan pada pada penelitian ini adalah rancangan acak dan tiga ulangan lima perlakuan sebagai perlakuan adalah  konsentrasi ekstrak daun jamblang yang berbeda yaitu kontrol negatip, kontrol positif ektrak daun jamblang 12,5 ml/kg pakan, 17,5 ml/kg pakan, 22,5 ml/kg pakan, variable yang di ambil adalah Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pakan ekstrak daun jamblang dengan konsentrasi yang berbeda berpengaruh sangat nyata P> 0,01 terhadap respon pakan, perubahan bobot, gejala kelin kelinis,organ dalam dan tingkat kelangsungan hidup ikan tengadak dengan konsentrasi yang terbaik yaitu 17,5 kg/pakan dengan rata rata peningkatan bobot (1,70 g),rata rata kelangsungan hidup (80,0) proses peneyembuhan gejala kelinis yang paling cepat, dan memberikan pengaruh positif positif terhadap peningkatan respon makan dan organ dalam ikan tengadak, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan ekstrak daun jamblang dengan konsentrasi 17,5 ml/pakan adalah konsentrasi yang terbaik.
TRANSPORTASI CALON INDUK IKAN BIAWAN (Helostoma temminckii) MENGGUNAKAN SISTEM KERING DENGAN KETEBALAN MEDIA AMPAS TEBU YANG BERBEDA Transportation Of Biawan (Helostoma Temminckii) Parent Fish Parents Using A Dry System With The Thickness Of Different Ampas Cane Media Sri Hardiyani; Hendry Yanto; Farida .
Jurnal Borneo Akuatika Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v2i1.1986

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk Mempelajari pengaruh ketebalan ampas tebu yang berbeda terhadap kelangsungan hidup ikan biawan selama transpotrasi sistem kering dan untuk menentukan ketebalan ampas tebu yang optimal untuk kelangsungan hidup ikan biawan yang tinggi selama transportasi sistem kering. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan sesuai model Hanafiah (2012) dengan 4 perlakuan 3 ulangan adapun metode penelitian yang dilakukan adalah perlakuan A tidak menggunakan ampas tebu, perlakuan B ampas tebu dengan ketebalan 5 cm, perlakuan C ampas tebu dengan ketebalan 10 cm dan perlakuan D ampas tebu dengan ketebalan 15 cm. Berdasarkan hasil penelitian mengenai transportasi calon induk ikan biawan (Helostoma temminckii) menggunakan sistem kering dengan ketebalan media ampas tebu yang berbeda berpengaruh nyata terhadap masa induksi, masa sedaif dan kelangsungan hidup ikan biawan selama proses transportasi, maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan D (ampas tebu dengan ketebalan 15 cm) memberikan hasil masa induksi yang terbaik (3 menit). Hasil penelitian perlakuan C(ampas tebu dengan ketebalan 10 cm) menghasilkan masa induksi yang terbaik (6 jam 58 menit). Sedangkan perlakuan C (ampas tebu dengan ketebalan 10 cm) menghasilkan tingkat kelangsungan hidup yang terbaik (8,78 %).
PENGARUH PENAMBAHAN SUPLEMEN VITERNA PLUS DENGAN KADAR YANG BERBEDA PADA PAKAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN JELAWAT (Leptobarbus hoeveni) Yoga Susilo; Rachimi Rachimi; Farida Farida
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 10, No 2 (2022): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v10i2.4518

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan suplemen viterna plus dengan kadar yang berbeda pada pakan terhadap laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan jelawat. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Basah, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas muhammadiyah yang berada di Jln. Trans Kalimantan, Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya selama ± 2 bulan terdiri dari 10 hari persiapan alat dan bahan penelitian serta 45 hari penelitian. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial yang terdiri atas 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Taraf perlakuan dari penelitian ini adalah A (pakan tanpa penambahan viterna), B (penambahan viterna 10 ml/kg pakan), C (penambahan viterna 15 ml/kg pakan) dan D (penambahan viterna 20 ml/kg pakan). Variabel pengamatan yang diukur meliputi laju pertumbuhan spesifik, efisiensi pakan, retensi protein tubuh ikan, retensi lemak tubuh ikan dan kelangsungan hidup. Pertumbuhan benih ikan jelawat yang terbaik pada perlakuan D sebesar 3,56 ± 0,09c dan terendah pada perlakuan A sebesar 2,76 ± 0,23a. Efesiensi pakan terbaik pada perlakuan D sebesar 74,86% ± 3,71c. Kisaran kualitas air yang diamati selama penelitian yaitu suhu berkisar antara 28-29 ˚C, oksigen terlarut berkisar antara 7,1-8,2 mg/L, kisaran pH antara 6,7-7,3, dan amonia 0,5. Kata kunci : Suplemen Viterna, Ikan Jelawat, Pertumbuhan
LAMA WAKTU TRANSPORTASI MENGGUNAKAN SISTEM TERTUTUP TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN TENGADAK (Barbonymus schwanenfeldii) Agung Adi Wibowo; Hastiadi Hasan; Farida Farida
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 10, No 2 (2022): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v10i2.4519

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh lama waktu transportasi yang terbaik menggunakan sistem tertutup terhadap kelangsungan hidup benih ikan tengadak. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Basah (Wet lab) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah Pontianak yang terletak di Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan suatu rancangan percobaan berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu perlakuan A (Transportasi 10 jam), B (Transportasi 12 jam), C (Transportasi 14 jam), dan D (Transportasi 16 jam). Hasil dari pengamatan menunjukan Pesentase Kelangsungan Hidup terendah terdapat pada perlakuan transportasi 16 Jam (D) dengan nilai 94,67% sedangkan persentase Kelangsungan Hidup yang tertinggi terdapat pada perlakuan transportasi 10 Jam (A) dengan nilai 99,33%. Penggunaan lama waktu transportasi benih ikan tengadak (Barbonymus Schwanenfeldii) masih dimungkinkan untuk digunakan transportasi selama 14 jam dengan tingkat kelangsungan hidup sebesar 96 % selama transportasi serta 97,19 % pasca transportasi. Kematian ikan terjadi karena adanya faktor ruang gerak ikan yang sempit sehingga dapat memberikan pengaruh tekanan pada ikan yang dapat mengakibatkan daya tahan tubuh menjadi menurun sehingga menimbulkan stres dan bahkan dapat menimbulkan kematian.