Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PENAMBAHAN HORMONE OODEV DALAM PAKAN UNTUK MENINGKATKAN FREKUENSI PEMIJAHAN IKAN CUPANG (BETTA SPLENDENS) DILUAR MUSIM PEMIJAHAN Tuti Puji Lestari; Farida Farida; Hastiadi Hasan; Nurhidayat Nurdidayat
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 11, No 1 (2023): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v11i1.5266

Abstract

Ikan cupang merupakan ikan hias air tawar yang memijah tergantung dengan musim pemijahan dan hanya dapat memijah satu hingga dua kali pemijahan dalam musimnya. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi penambahan hormone Oodev dalam pakan untuk meningkatkan frekuensi pemijahan ikan cupang. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yang terdiri dari lima perlakuan dan 3 ulangan, yaitu dosis hormon Oodev: 0.0 ml.kg-1 ikan; 0.5 ml.kg-1 ikan; 1.0 ml.kg-1 ikan; 1.5 ml.kg-1 ikan; dan 2.0 ml.kg-1 ikan. Ikan uji yang digunakan sebanyak 135 induk betina dan 135 induk jantan dengan bobot ± 1.15 – 2.15 gr ekor-1 dan sudah mencapai tingkat kematangan gonad II. Dosis pakan yang diberikan sebesar 5% per bobot biomas dengan frekuensi pemberian tiga kali sehari (pagi, siang dan sore) dan diberikan secara at satiation selama 45 hari. Parameter yang diamati meliputi: frekuensi pemijahan; fekunditas; fertilisasi; hatching rate; survival rate larva; dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa induksi hormone Oodev dapat meningkatkan frekuensi pemijahan 3-5 kali pemijahan; fekunditas berkisar antara 306-333 butir; fertilisasi 80.13-82.70%; hatching rate 78.65-82.82%; survival rate larva 61.73–73.35% dan survival induk 72.22-86.11%. berdasarkan analisis regresi menunjukkan adanya hubungan positif antara induksi oodev terhadap frekuensi pemijahan dan menghasilkan dosis optimal sebesar 1.15 mL.kg-1 ikan. Kata kunci: Betta splendens, Hormon Oodev, Frekuensi Pemijahan
PENGARUH PENAMBAHAN MADU PADA PENGENCERAN SPERMA TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA IKAN BAUNG (Mystus nemurus) Debby Urabi; Farida Farida; Tuti Puji Lestari
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (823.943 KB) | DOI: 10.29406/jr.v7i2.1470

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan madu pada pengenceran sperma terhadap motilitas spermatozoa ikan baung. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan campuran larutan madu dan NaCl yang digunakan adalah perlakuan A (0 ml madu dalam 100 ml NaCl), perlakuan B (0,3 ml madu dalam 99,7 ml NaCl), perlakuan C (0,6 ml madu dalam 99,4 ml NaCl) dan perlakuan D (0,9 ml madu dalam 99,1 ml NaCl) Hasil penelitian mengenai penambahan madu dalam pengenceran sperma terhadap motilitas spermatozoa ikan baung memberikan hasil terbaik pada perlakuan D dengan nilai motilitas individu 75,85% dan motilitas massa dengan skor 3-4 (banyak sperma bergerak cepat dan sangat cepat, yang dicirikan dengan adanya pergerakan ditempat dan pergerakan ekor yang cepat).Kata Kunci ; Madu, sperma, motilitas, fertilisasi, Mystus nemurus
Use of Turi Leaf Powder (Sesbania grandiflora) in Artificial Feed to Increase Growth and Survival of Gourami (Osphronemus gouramy) Yuni Tri Dia Vega; Eka Indah Raharjo; Farida Farida
Contributions of Central Research Institute for Agriculture Vol. 16 No. 4 (2022): October: Agriculture
Publisher : Central Research Institute For Agriculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.076 KB)

Abstract

This study aims to determine the best and appropriate percentage of turi leaf meal used in artificial feed compositions to increase the growth and survival of gourami, while the benefit of this study is as a source of information for fish farmers regarding the best percentage of turi leaf meal for growth and survival. live gourami. The research was conducted in October-December 2016 at the Fisheries Wet Laboratory, Muhammadiyah University, Pontianak, West Kalimantan. for 70 days, including 10 days of preparation of tools and materials and 60 days of research observation. This study used a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replications. The treatment with the use of turi leaf flour is Treatment A: 0% turi leaf flour in feed (control), Treatment B: Turi leaf powder 15% in feed, Treatment C: Turi leaf powder 30% in feed and Treatment D: Turi leaf powder 45% in feed. Based on research results. Based on the results of research regarding the percentage of use of turi leaf flour that is the best and appropriate in the composition of artificial feed to increase the growth and survival of gourami which was carried out for 60 days, the following conclusions were obtained: (i) Treatment C with a percentage of use of turi leaf flour 30% gave the best specific weight and length growth values with each value of 3.80% and 3.40%. (ii) The best feed conversion value is found in treatment C, which is 2.56. (ii) The best survival value in treatment C is 86.67%. (vi) The best protein and fat retention values in treatment C were 33.91% and 39. 74% and the water quality parameter during observation was temperature 27-32°C pH ranged from 5.0-6.0. Dissolved oxygen is 4.0-5.0 ppm and NH3 ranges from 0.25-0.50 ppm.
Pelatihan Pemijahan Pemijahan Ikan Lele Secara Semi Alami di desa Sungai Rengas, Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya Melalui Rekayasa hormone Oxitocin Tuti Puji Lestari; Farida Farida; Hastiadi Hasan; Joni Rahmadi; Afridalianti Afridalianti
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 20, No 1 (2023): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/br.v20i1.4961

Abstract

Pemijahan Semi alami adalah metode perkawinan ikan yang dilakukan dengan rangsangan hormonal dan ovulasinya secara alami, hormone yang digunakan dalam pemijahan ini yaitu oxitocin, hoormon oxitocin merupakanhormon yang memiliki fungsi untuk membantu dalam proses ovulasi telur. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan wawasan anggota POKDAKAN terhadap proses pemijahan ikan lele sebagai upaya peningkatan produksi benih ikan lele. Kegiatan Pengabdian Masyarakat (PKM) diadakan dalam 3 sesi di mana sesi pertama pendekatan masalah mitra, kedua pelatihan serta praktik langsung terhadap penggunaan hormone dalam pemijahan ikan dan sesi ketiga monitoring. Berdasarkan hasil pelaksanaan pengabdian diperoleh Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa peserta memahami materi yang diberikan dengan hasil nilai posttes 10-100%, selain itu keberhasilannya ditunjukkan adanya respon positif dari peserta, dengan banyaknya anggota POKDAKAN yang mengajukan pertanyaan terkait kegiatan pelatihan tersebut dan juga hasil produksi postlarva pemijahan semi alami dalam induk percontohan sebesar 48.240 – 84.680 ekor.Kata kunci:Ikan Lele, Oxitocin, Pemijahan Semi alami