Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Indonesia Abdul Aziz; Anggraeni Dyah Sulistiowati
MAESTRO Vol 2 No 1 (2019): Edisi April 2019
Publisher : FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BUDI LUHUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The city of Cirebon is still experiencing limited cultural arts facilities, the Department of Youth, Sports, Culture and Tourism. the absence of an art and cultural forum has made visual artists and souvenir artisans unable to show off and market their work in a decent place. Organizing and marketing works of art regularly with good packaging, we consider it as one of the effective ways to increase people's appreciation of the variety of Cirebon art types and ethnic or regional art.. Cirebon is very well known for its art, apparently as glass painting and batik art, enabling art activists to hold quality and scheduled art performances. Cirebon must start thinking about the facilities or containers, arts and culture of Cirebon, so that the design of Cirebon cultural arts tourism, in order to accommodate its cultural arts, and be able to exhibit cultural arts, design of Cirebon cultural art tourism with a contemporary architecture approach will show the shape and appearance with a newer and more up-to-date style, agara can be an attraction for visitors and tourists
DESAIN RENOVASI SISTEM PENERANGAN BUATAN MASJID AL HASANAH, KELURAHAN KREO SELATAN, KECAMATAN LARANGAN, KOTA TANGERANG, BANTEN Nifty Fath; Anggraeni Dyah Susilowati; Harfa Iskandaria
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i3.10364

Abstract

ABSTRAKMasjid merupakan tempat yang penting bagi umat islam sebagai wadah untuk melaksanakan ibadah dan kegiatan masyarakat. Namun seiring perkembangan waktu, kondisi masjid akan membutuhkan perbaikan agar seluruh kegiatan ibadah di masjid ini bisa berjalan. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan demi menunjang  kenyamanan beraktivitas adalah sistem penerangan buatan.  Masjid Al Hasanah yang terletak di Gg. Sawo No 27 RT 001 RW 03 Kelurahan Kreo Selatan Kecamatan Larangan Kota Tangerang, Banten merupakan masjid yang aktif diisi oleh peribadatan dan kegiatan masyarakat. Saat ini, sistem penerangan yang terdapat di dalam masjid tersebut masih belum sesuai dengan standar SNI. Oleh karena itu, dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini dirancanglah sebuah desain renovasi sistem penerangan buatan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah hasil perhitungan titik lampu, desain 3D, serta desain peletakan titik lampu. Kata kunci: renovasi; masjid; desain; penerangan buatan ABSTRACTThe mosque is an important place for Muslims as a place to carry out worship and community activities. However, over time, the condition of the mosque will require improvement so that all worship activities in this mosque can run. One aspect that needs to be considered in order to support the comfort of activities is the artificial lighting system. Al Hasanah Mosque which is located at Gg. Sawo No. 27 RT 001 RW 03 Kreo Selatan Village, Larangan District, Tangerang City, Banten is a mosque that is actively filled with worship and community activities. Currently, the lighting system in the mosque is still not in accordance with SNI standards. Therefore, in this community service activity, a design for the renovation of the artificial lighting system was designed. The results obtained from this activity are the results of the calculation of the light points, 3D designs, and the design of laying the light points. Keywords: renovation; mosque; design; artificial lighting
Peningkatan Atribut Wisata Visual dan Pembuatan Website bagi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunung Padang Cianjur Putri Suryandari; Anita Diana; Anggraeni Dyah; Rismawandi Rismawandi; Frayudha Ristia Gumelar; Fajar Setiawan
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (949.49 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.255

Abstract

Gunung Padang merupakan tempat wisata di Cianjur yang merupakan kawasan megalitik tertua di Indonesia bahkan di dunia. Namun kondisi pengetahuan masyarakat pramuwisata terhadap obyek wisata sangat terbatas dan hanya mengacu pada pengetahuan turun-temurun. Atribut wisatawan di kawasan wisata juga sangat minim. Sejak adanya pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan menjadi sepi, sehingga pengembangan tema dan atribut wisata serta adanya webdite diharapkan dapat meningkatkan nilai kunjungan wisatawan. Dalam kegiatan PKM ini, yang menjadi mitra adalah Yayasan Hafisun Alim 74 dan Tour Guide Gunung Padang. Permasalahan yang ada saat ini adalah kurangnya pengetahuan pemandu wisata dan belum adanya atribut wisata seperti brosur, buku panduan wisata dan infografis 2 bahasa, serta website. Solusi yang diberikan antara lain pelatihan Tour Guide umum dan religi, dan pendampingan pemberian atribut wisata pada pos informasi pramuwisata pada umumnya, dan sesuai tema khusus wawasan religi di Gunung Padang, serta pembuatan website pariwisata. Pemberian atribut wisata yang disambut baik oleh para mitra, menambah semangat Pokdarwis untuk terus memperkenalkan situs ini ke dunia internasional. Mount Padang is a tourist attraction in Cianjur which is the oldest megalithic area in Indonesia and even in the world. However, the condition of the knowledge of the tour guide communities towards tourism objects is very limited and only refers to knowledge from generation to generation. Tourist attributes in the tourist area are also very minimal. Since the Covid-19 pandemic, tourist visits have become quiet, so the development of tourism themes and attributes and the existence of a webdite are expected to increase the value of tourist visits. In this PKM activity, the partners are the 74 Hafisun Alim Foundation and the Gunung Padang Tour Guide. The current problems are the lack of knowledge of tour guides and there are no tourist attributes such as brochures, travel guide books and 2 language infographics, as well as websites. The solutions provided include general and religious Tour Guide training, and assistance in providing tourist attributes at tourist guide information posts in general, and according to a special theme of religious insight in Gunung Padang, as well as creating a tourism website. The provision of tourism attributes that are welcomed by partners, increases the enthusiasm of Pokdarwis to continue to introduce this site to the world.
PERANCANGAN PUSAT KULINER JAWA TENGAH DI KABUPATEN BOYOLALI DENGAN ARSITEKTUR METAFORA Sukma Amirul Purwanto; Anggraeni Dyah Sulistiowati; Sri Kurniasih
MAESTRO Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Maestro Vol.6 No.1. April 2023
Publisher : FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BUDI LUHUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Culinary in Indonesia is a form of tourism that must be developed and maintained so that its sustainability is maintained. Boyolali is a district located in the province of Central Java which has great agricultural and animal husbandry potential to support the culinary tourism sector. If the agricultural and plantation potential in Boyolali Regency is utilized so that it has a culinary tourism sector which contains dishes from several typical Central Javanese foods. It is hoped that the culinary center in Boyolali Regency will become a new tourism icon and make local and foreign tourists interested in visiting Boyolali Regency. A culinary center that accommodates several types of typical Central Javanese cuisine and has supporting facilities such as a playground, theater room, multi-purpose building, photo spots, various souvenirs and agro-tourism. By applying the metaphorical architectural theme at the Boyolali Regency Culinary Center it is hoped that it will attract tourists to come and be able to fulfill the space requirements and functions of the activity itself.
PENDAMPINGAN AKSELERASI IMPLEMENTASI MBKM KOMUNITAS DKM DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SORONG Yanuar Dwi Prastyo; Lien Herlina; Agus Muji Santoso; Alia Bihrajihant Raya; Nanang Wahyudin; Anggraeni Dyah Sulistiowati; Evi Rinata; Anang Wahid Muhammad Diah; Agus Syahrani; Rima Herlina Setiawati Siburian; Willy Bachtiar; Hendy Setiawan; Finda Meyditia; Ronny Lesmana; Arifin Dwi Saputro; Akim Manaor Hara Pardede
Jurnal Informatika Kaputama (JIK) Vol 6 No 2 (2022): Volume 6, Nomor 2, Juli 2022
Publisher : STMIK KAPUTAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59697/jik.v6i2.122

Abstract

Komunitas Duta Kampus Merdeka (DKM) 2022 memiliki sifat (nature) go-to-person dalam melaksanakan tugasnya untuk mengakselerasi implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sesuai dengan spirit transformasi pendidikan tinggi. Oleh karena itu, DKM diharapkan mampu berperan sebagai problem shooter yaitu mampu menjawab dan membantu memecahkan masalah tentang implementasi program Kampus Merdeka baik di lingkungan Perguruan Tinggi (PT) maupun di PT sekitar. Salah satu upaya untuk mengoptimalkan peran dan nature DKM serta membantu penyelesaian masalah dan mengakselerasi implementasi Kampus Merdeka di perguruan tinggi, maka DKM Leads menjalin kerjasama dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) untuk melaksanakan kegiatan kolaborasi. Kolaborasi dilaksanakan dalam bentuk Pendampingan Akselerasi Implementasi MBKM yang bertujuan meningkatkan kapasitas DKM sebagai problem shooter dengan solusi yang disampaikan secara on the spot. Selain itu, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan sinergi dalam memetakan dan memberikan rekomendasi tematik bagi perguruan tinggi dan program studi yang masih memiliki kendala dalam implementasi Kampus Merdeka. Melalui Pendampingan Akselerasi Implementasi MBKM, DKM dan LLDIKTI dapat membantu mengakselerasi implementasi MBKM secara sistemik dan komprehensif.
PENGGUNAAN PENCAHAYAAN ALAMI DALAM INTERIOR GEDUNG SERBAGUNA DI PULAU LANCANG BESAR, KEPULAUAN SERIBU (SEBAGAI TAKTIK PELAKSANAAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN) Abraham Seno Bachrun; Dian Ekaputri; Anggraeni Dyah; Sri Kurniasih; Anastasia Cinthya Gani
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 13, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2023.v13i1.005

Abstract

Manusia adalah entitas yang memerlukan interaksi sosial dalam kehidupannya. Dengan perkembangan zaman dan teknologi, seringkali muncul sikap individualisme, tetapi pada hakikatnya, manusia tetap menjalin interaksi dengan sekitarnya. Gedung serbaguna merujuk pada ruang-ruang luas yang terdapat di sekolah atau bangunan umum lainnya. Bangunan dengan multi fungsi adalah elemen vital dari sebuah rumah atau area pemukiman. Bangunan tersebut memiliki beragam kegunaan; bisa sebagai ruang rapat, tempat untuk perayaan atau upacara, tempat ibadah, galeri seni, lapangan olahraga indoor, atau sekadar sebagai tempat berkumpul. Pulau Lancang Besar yang berada di Wilayah Administratif Kepulauan Seribu memiliki berbagai ruang publik tertutup yang memiliki potensi untuk dioptimalkan. Ruang-ruang tersebut dapat dimanfaatkan bukan hanya sebagai ruang terbuka, tetapi juga sebagai ruang untuk bermain, pendidikan, berkumpul, berbagi ide, berolahraga, menggelar acara, berdagang, rekreasi, dan lainnya. Semakin variatif kegiatan yang dapat diakomodasi di ruang publik tertutup, kualitas dari ruang tersebut akan meningkat. Optimalisasi ini dapat dicapai dengan mengintegrasikan nilai edukatif dan sosialisasi mengenai manfaat memiliki Gedung Serbaguna dengan transfer teknologi.