Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL PADA REMAJA DI SMP WAHID HASYIM, MALANG Dedes Supriadi; Atti Yudiernawati; Yanti Rosdiana
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 3 (2017): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.699 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i3.657

Abstract

Individu yang memiliki kecerdasan emosional yang baik mudah berinteraksi dengan orang yang ada di sekilingnya dapat membuat seseorang menyusun pola pengaturan dirinya ketika berinteraksi dengan orang yang ada di dalam lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosi dengan perkembangan sosial pada remaja di SMP Wahid Hasyim Dinoyo Kota Malang. Desain dalam penelitian ini adalah korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah remaja SMP Wahid Hasyim Dinoyo Kota Malang berjumlah 104 orang. Sampel sebanyak 31 orang. Pengambilan sampel Simple Random sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji statistik Spearman rank (p
HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MEROKOK DENGAN TINGKAT STRES PADA REMAJA AKHIR Febriani Orpa Ablelo; Farida Halis Dyah Kusuma; Yanti Rosdiana
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 1 (2019): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.216 KB) | DOI: 10.33366/nn.v4i1.1490

Abstract

Stres adalah respon tubuh terhadap tuntutan beban kerja yang sifatnya non spesifik. Setiap individu memiliki cara tersendiri untuk mengurangi dampak dari stres, hal ini disebut juga dengan strategi koping. Perilaku merokok dilakukan oleh seseorang untuk mengurangi stres tanpa harus memecahkan suatu masalah sehingga berdampak stress sedangkan koping yang berpusat pada masalah bertujuan untuk memecahkan serta mencari sumber penyebabstres pada remaja. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui hubungan antara frekuensi merokok dengan tingkat stres pada remaja akhir di Universitas Tribhuwana Tungga Dewi Malang. Desain penelitian menggunakan desain korelasi dengan teknik cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua remaja akhir di Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Insidental sampling yaitu sebanyak 100 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.. Analisa hasil penelitian menggunakan analisisa korelasi spearman rank Hasil penelitian didapatkan bahwa frekuensi merokok hampir seluruhnya dikategorikan perokok ringan yaitu sebanyak 82 orang (82%), tingkat stres sebagian besar responden dikategorikan stres sedang yaitu sebanyak 64 orang (64%), dan hasil analisis didapatkan nilai Signifikan (Sig.)= 0,019 (p-value = 0,05) dengan nilai koefisien korelasi -0,498 yang berarti sangat signifikan dan H1 diterima, artinya ada hubungan antara frekuensi merokok dengan tingkat stress pada remaja akhir di Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Mengingat merokok tidak baik untuk kesehatan, maka diharapkan untuk mengurangi frekuensi merokok dengan cara mengganti rokok dengan konsumsi permen rasa min yang mirip seperti rokok serta perbanyak konsumsi air putih. ABSTRACT Stress is a body response that is non-specific to the demands of the load on it. Everyone has a way to apply the impact of stress, this is also called coping strategies. Smoking behavior is done individually to reduce stress without aiming to solve the problems that cause stress, While problem-centered coping aims to solve and find out what sources cause stress to a person. The purpose of this study to determine the relationship between the frequency of smoking with stress levels in late adolescents at University of Tribhuwana Tungga Dewi Malang.The design of this research using correlation design is cross sectional. The population in this study were all late adolescents at Tribhuwana Tungga Dewi Malang University. The sampling technique in this research is incidental sampling that is 100 people. Data collection using questionnaires. Analysis of research results using spearman rank correlation analysis.The result of the research indicated that smoking frequency was almost entirely categorized as light smoker as many as 82 people (82%), Stress levels of most respondents are categorized as moderate stress are as many as 64 people (64%), And result of analysis got Significant value (Sig.) = 0.019 (p-value ≤ 0.05) Which means data is declared very significant and H1 accepted. Meaning there is a relationship between the frequency of smoking with stress levels in late adolescents at Tribhuwana Tunggadewi University Malang.Considering smoking is not good for health, Expected to reduce the frequency of smoking by replacing cigarettes with the consumption of min taste candy similar to cigarettes and increase water consumption. Keywords: Adolescent; frequency of smoking; stress level.
HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS YANG MENGGUNAKAN TERAPI METFORMIN DAN GLIBENKLAMID DI PUSKESMAS KENDALSARI KOTA MALANG Rosliani Susana Dangga; Nia Lukita Ariani; Yanti Rosdiana
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 2 (2019): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v4i2.1976

Abstract

Hiperglikemia pada penderita diabetes mellitus (DM) menyebabkan peningkatan viskositas darah. Kondisi ini dapat memicu peningkatan tekanan pada pembuluh darah, sehingga penderita DM beresiko mengalami hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar gula darah dengan tekanan darah pada penderita DM yang menggunakan terapi metformin dan glibenklamid di Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Desain penelitian menggunakan analitik obsevasional. Populasi sebesar 61 responden dengan sampel yang digunakan adalah penderita DM di Puskesmas Kendalsari Kota Malang sejumlah 51 responden. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan data rekam medik untuk kadar gula darah dan tekanan darah. Data dianalisis menggunakan uji Spearman rank dengan α=0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar gula darah responden berada pada median 218 mg/dL dengan kadar gula darah minimal-maksimal sebesar 202-293 mg/dL, tekanan darah sistolik responden berada pada median 155 mmHg, tekanan darah diastolik minimal-maksimal 139-177 mmHg dan tekanan darah diastolik responden berada pada median 94 mmHg dengan tekanan darah diastolik minimal-maksimal 75-110 mmHg. Hasil uji statistik didapatkan p=0,306 untuk kadar gula darah dengan tekanan darah sistolik dan p= 0,699 untuk kadar gula darah dengan tekanan diastolik. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan kadar gula darah dengan tekanan darah pasien yang menggunakan terapi metformin dan glibenklamid pada penderita DM di Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Dengan demikian, kadar gula darah yang tinggi tidak selalu disertai dengan tekanan darah tinggi. Hyperglycemia in people with diabetes mellitus (DM) causes an increase in blood viscosity. This condition can trigger an increase in pressure on the blood vessels, so that people with DM are at risk of developing hypertension. This study aims to determine the relationship of blood sugar levels with blood pressure of patients using metformin and glibenclamide therapy in patients with DM. The study design uses observational analytics. The sample used was DM patients at the Kendalsari Health Center in Malang City with a total of 51 respondents. Samples were taken by simple random sampling technique. Data were collected using medical record data for blood sugar levels and blood pressure. Data were analyzed using the Spearman rank test with α = 0.05. The results showed that the respondent's blood sugar level was at a median of 218 mg / dL with a maximum-maximum blood sugar level of 202-293 mg / dL, the respondent's systolic blood pressure was at a median of 155 mmHg, diastolic blood pressure of at least 139-177 mmHg and the respondent's diastolic blood pressure is at a median of 94 mmHg with a maximum-maximum diastolic blood pressure of 75-110 mmHg. Statistical test results obtained p = 0.306 for blood sugar levels with systolic blood pressure and p = 0.699 for blood sugar levels with diastolic pressure. This shows that there is no relationship between blood sugar level and blood pressure of patients using metformin and glibenclamide therapy in patients with DM in Kendalsari Health Center, Malang. Thus, high blood sugar levels are not always accompanied by high blood pressure. Keywords: Diabetes mellitus; blood sugar level; blood pressure
PENGETAHUAN PERAWAT SEBAGAI DETERMINAN PERILAKU PENCEGAHAN NEEDLE STICK INJURY Susianik Ernawati; Erlisa Candrawati; Yanti Rosdiana
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.294 KB) | DOI: 10.33366/nn.v1i2.420

Abstract

Kejadian needle stick injury di kalangan perawat masih tinggi, salah satu faktor penyebabnya adalah pengetahuan. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan pengetahuan perawat dengan perilaku pencegahan needle stick injury. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini yaitu perawat ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panti Waluya Malang berjumlah 52 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar perawat memiliki pengetahuan baik (67,3%), sebagian besar perawat menunjukkan perilaku pencegahan needle stick injury cukup baik (51,9%). Hasil uji chi square menunjukkan nilai OR= 21,4 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perawat yang memiliki pengetahuan baik memiliki perilaku pencegahan needle stick injury 21,4 kali yang lebih baik dibanding perawatn dengan pengetahuan kurang. Rumah sakit diharapkan meningkatkan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan perawat tentang needle stick injury. Kata kunci: Perilaku pencegahan, needle stick injury, Pengetahuan Perawat
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP TERKONTROLNYA TEKANAN DARAH LANSIA HIPERTENSI YANG MENGGUNAKAN OBAT CAPTOPRIL DI POSYANDU PERMADI KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG Indriati Dappa Tadi; Novita Dewi; Yanti Rosdiana
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 2 (2019): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v4i2.2065

Abstract

Hipertensi pada lansia merupakan kondisi medis dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis. Hipertensi dikenal sebagai penyakit pembunuh ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. Penanganan hipertensi terdiri dari terapi farmakologis dan non farmakologis. Penanganan yang tidak menimbulkan efek samping yaitu terapi non farmakologi salah satunya adalah terapi relaksasi otot progresif. Terapi relakasi otot progresif adalah suatu teknik dengan memusatkan perhatian pada aktifitas otot, kemudian menurunkan ketegangan dengan merelaksasikan otot untuk mendapatkan perasaan rileks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhterapi relaksasi otot progresif terhadap terkontrolnya tekanan darah pada lansia di Posyandu Permadi Tlogomas Kota Malang. Desain penelitian menggunakan quasi experimental desain dengan bentuk pretest-postest Control Grup Design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 37 orang dan sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 30 orang yang diambil dengan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan yaitu, lembar observasi, Spygmomanometer dan stetoskop. Variabel bebas adalah terapi relaksasi otot progresif dan variabel terikat adalah terkontrolnya tekanan darah. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji statistik McNemar. Hasil penelitian membuktikan sebelum melakukan relaksasi otot progresif untuk kelompok perlakuan seluruhnya (100%) memiliki tekanan darah dengan kategori tidak terkontrol dan setelah dilakukan relaksasi otot progresif untuk kelompok perlakuan hampir seluruhnya (93%) memiliki tekanan darah dengan kategori terkontrol. Hasil uji McNemar menunjukkan p-value = (0.000 < (0.050) dengan demikian terdapat pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap terkontrolnya tekanan darah pada lansia yang menggunakan obat captopril. Peneliti selanjutnya disarankan untuk jadikan terapi relaksasi otot progresif sebagai salah satu intervensi keperawatan mandiri untuk membantu lansia menangani tekanan darahh tinggi. Hypertension in the elderly is a medical condition where there is an increase in blood pressure chronically. Hypertension is known as the third killer disease after heart disease and cancer. treatment of hypertension consists of pharmacological and non-pharmacological therapies. Handling that does not cause side effects, namely non-pharmacological therapy, one of which is progressive muscle relaxation therapy. Progressive muscle relaxation therapy is a technique that focuses on muscle activity, then decreases tension by relaxing the muscles to get a relaxed feeling. This study aims to determine the effect progressive muscle relaxation therapy for blood pressure control in elderly in Permadi Tlogomas Malang City. The research design used a quasi experimental design with pretest-posttest design control group. The population in this study were 37 people and the sample that matched the inclusion criteria was 30 people who were taken by simple random sampling technique. The instruments used are observation sheets, Spygmomanometer and stethoscopes. The collected data were analyzed bystatistical test McNemar. The results of the study proved that before the progressive muscle relaxation for the whole treatment group (100%) had uncontrolled blood pressure and after progressive muscle relaxation for the treatment group almost all (93%) had controlled blood pressure. test results McNemar showed p-value = (0.000
PERBEDAAN INTENSITAS NYERI OSTEOARTRITIS PADA LANSIA SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN KOMPRES HANGAT DI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG Yohana Yohana; Tanto Hariyanto; Yanti Rosdiana
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.789 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i1.185

Abstract

Nyeri osteoartritis merupakan nyeri sendi yang berjalan secara lambat dan progresif yang sering diderita oleh orang dewasa hingga lansia. Di kabupaten Malang dan kota Malang ditemukan prevalensi osteoarthritis sebesar 10% dan 13,5%.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan intensitas nyeri osteoarthritis pada lansia sebelum dan sesudah dilakukan kompres hangat di Kelurahan Tlogomas RT 02 RW 06 Malang. Desain penelitian mengunakan desain analitik komparatif dengan pre-post design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 25 lansia dan sampel penelitian menggunakan total sampling yang berarti jumlah populasi dijadikan sempel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Metode analisa data yang di gunakan yaitu Peired Simple T-Test dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian membuktikan bahwa sebelum dilakukan kompres hangat terdapat 19 atau sebesar 76% lansia mengalami intensitas nyeri dan setelah dilakukan kompres hangat sebanyak 14 lansia atau sebesar 56% lansia mengalami intensitas nyeri, sedangkan hasil Peired Simple T-Test didapatkan pvalue = 0,00, atau 0,00< 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan intensitas nyeri osteoarthritis pada lansia sebelum dan sesudah dilakukan kompres hangat di Kelurahan Tlogomas RT 02 RW 06 Malang. Dengan demikian yang perlu dilakukan untuk mengurangi intensitas nyeri pada lansia yaitu dengan cara memberi kompres hangat pada bagian yang mengalami nyeri. Kata Kunci: Intensitas nyeri osteoartritis, lansia.
MEKANISME KOPING DENGAN BURNOUT CAREGIVER DI PANTI WHERDA PANGESTI DAN GRIYA ASIH LAWANG KABUPATEN MALANG Marselinus Nani; Yanti Rosdiana; Ragil Catur Adi W.
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 2 (2019): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v4i2.2055

Abstract

Perilaku koping caregiver merupakan hasil dari ketahanan diri dalam memecahkan dan masalah. Koping yang adaptif sangat di butuhkan dalam menghadapi beban kerja yang di rasakan. Apabilah perawat menggunakan koping yang adaptif, maka tidak adkan menimbulkan kejenuhan yang berakibat kesakitan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mekanisme koping dengan burnout caregiver di panti wherda pangesti dan griya asih lawang kabupaten malang. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Teknik sampling menggunakan accidential sampling dengan sample sebanyak 48 responden. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Data analisis mengunakan uji chi square. Dengan tingkat signifikan 0,05. Hasil penelitian di dapatkan bahwa lebih dari separu (72,9%) responden memiliki mekanisme koping maladaptif. Lebih dari separu (56,2%) responden memiliki bournout pada kategori tinggi. Hasil uji chi square di dapatkan α= 0,001 yang artinya terdapat hubungan mekanisme koping dengan burnout caregiver di panti wherda pangesti dan Griya Asih Lawang Kabupaten Malang. Caregiver perlu memotivasi diri sendiri dengan penggunaan koping yang positif dalam bekerja sehingga dapat menurunkan terjadinya bournout yang berakibat stressor. Peneliti selanjutnya perlu meneliti factor-faktor pemicu terjadinya bournut pada caregiver. Koping mechanism is a process for individuals trying to manage a stressful state, by doing an act of constant cognitive change and behavioral efforts to overcome burnout. Effective coping can help individuals adapt to prolonged boredom and stress. This study aims to determine the relationship of coping mechanisms with burnout caregiver in caring for the elderly in Panti Wherda Nursing Home and Griya Asih Lawang Malang Regency. The study design uses cross sectional. Sampling technique uses total sampling with a sample of 48 respondents. Data collection using a questionnaire. Data were analyzed using Chi Square test with a significant level of 0.05. The results showed that more than half of the (72.9%) respondents had a maladaptive coping mechanism. More than half of (56.2%) respondents had bournouts in the high category. Chi Square.test results obtained (p = 0.001), which means there is a relationship between the coping mechanism with bournout caregiver in caring for the elderly at the Pheresti Wherda Nursing Home and Griya Asih Lawang Malang Regency. Caregivers need to motivate themselves by using positive coping at work so as to reduce the occurrence of bournouts that result in stressors. Keywords: Burnout; Caregiver; coping Mechanism
MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA YANG SUDAH BERKELUARGA DENGAN INDEKS PRESTASI (IP) DI FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG Dysta Aryati; Swito Prastiwi; Yanti Rosdiana
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 3 (2017): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.853 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i3.648

Abstract

Fenomena menikah pada saat kuliah memang sering terjadi di kalangan mahasiswa, baik pada saat awal maupun akhir kuliah. Motivasi belajar dan kedisiplinan belajar mahasiswi yang menikah secara bersama-sama berpengaruh terhadap Indeks Prestasi (IP). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi belajar mahasiswa yang sudah berkeluarga dengan indeks prestasi (IP) di Fakultas Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Desain penelitian ini adalah korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh yaitu sebanyak 39 orang. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner dan daftar nilai mahasiswa. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji statistik pearson product moment dengan derajat tingkat kesalahan (0,05). Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar mahasiswa memiliki motivasi tinggi sebanyak 39 orang (100%). Sebagian besar responden yang mengalami Indeks Prestasi naik sebanyak 22 orang (56%). Hasil analisis didapatkan nilai ∝= 0,008
HUBUNGAN SELF CONTROL DENGAN TINGKAT STRES PADA IBU YANG TIDAK BEKERJA DI WILAYAH TLOGOMAS MALANG Hibiria Ana Thresia; Sirli Mardianna Trishinta; Yanti Rosdiana
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 3 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v3i3.1300

Abstract

Stres merupakan tekanan psikososial yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan mental yang sering dialami oleh setiap orang. Pengendalian tekanan psikososial seseorang tergantung bagaimana mengelola stresornya dengan baik. Self control merupakan kemampuan seseorang untuk mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa ke arah yang positif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan self control dengan tingkat stress pada ibu yang tidak bekerja di wilayah Tlogomas Malang. Desain penelitian ini menggunakan desain study corelational dan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu yang tidak bekerja di wilayah Tlogomas Malang yang berjumlah 60 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian adalah cluster sampling yaitu sebanyak 56 orang, dengan menggunakan kuesioner. Analisa hasil penelitian menggunakan analisis korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (57,1%) responden masuk dalam kategori self control yang tinggi dan sebagian besar (71,4%) responden masuk dalam tingkat stres yang sedang. Hasil analisis didapatkan nilai Signifikan (Sig.) = 0,049 (p value ≤ 0,05) dan nilai r = -0,264 264 yang berarti H1 diterima dengan arah hubungan terbalik, artinya terdapat hubungan yang sangat lemah pada hubungan self control dengan tingkat stres pada ibu yang tidak bekerja di wilayah Tlogomas Malang. Jika ibu yang tidak bekerja memiliki self control yang tinggi maka tingkat stresnya akan menurun. Saran untuk peneliti selanjutnya untuk mengonsultasikan kuesioner kepada ahli jiwa sehingga dapat mengurangi bias hasil penelitian. ABSTRACT Stress is a psychosocial pressure that causes a person to experience mental disorders that are often experienced by everyone. Psychosocial pressurecontrol depends on how to manage the stressor properly. Self control is a personan ability to regulate and direct forms of behavior that can lead to a positive direction. The purpose of this study was to determine the relationship between self-control and stress levels in mothers who did not work in the Tlogomas region of Malang. The design of this study used by corelational study design with cross sectional approach. The population on the study were all mothers who did not work in the Tlogomas Malang area, amount as 60 people. The sampling technique in the study was cluster sampling with was 56 people. Data collection used by questionnaire. Data analysed of the research Spearman Rank with correlation analysed. The results showed that the majority (57.1%) of respondents included in the high category of self control and most (71.4%) of respondents included the moderate stress level. The results of the analysis showed the significant value (Sig.) = 0.049 (p value ≤ 0.05) and the value of r = -0.264, which means that rejected H1 is accepted with the direction of the inverse relationship means that there is a very weak relationship in the self-control relationship with stress levels in mothers who do not work in the Tlogomas area of Malang. If a mother who does not work has high self-control, the stress level will decrease. Suggestions for further researchers to consult questionnaires to psychologists so as to reduce the bias of research results. Keywords : Mothers who don't work; self control; stress.
PENGARUH SENAM TERA TERHADAP TINGKAT STRES PADA LANSIA DI WILAYAH POSYANDU LANSIA DESA LANDUNGSARI KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG Elsen Wulandari Selwir; Wahidyanti Rahayu H.; Yanti Rosdiana
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 3 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v3i3.1196

Abstract

Tingkat stres merupakan suatu tingkat kondisi atau situasi dimana seseorang mengalami beban pikiran dan mental yang dapat bisa menurunkan kesehatan lansia. Penatalaksanaan stres yang mudah dilakukan lansia adalah senam tera. Senam tera dapat meningkatkan kemampuan fungsional fisik dan psikis. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh senam tera terhadap tingkat stres pada lansia di Wilayah Posyandu Lansia Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Desain penelitian mengunakan desain quasi experimental design mengunakan model nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 151 lansia dengan penentuan sampel penelitian menggunakan simple random sampling sehingga didapatkan sampel penelitian sebanyak 30 lansia yang di bagi menjadi dua kelompok yaitu 15 orang kelompok perlakuan dan 15 orang kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen lembar kuesioner perceived stres scale. Metode analisa data yang di gunakan yaitu uji paired t test dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian membuktikan sebelum dilakukan senam tera hampir seluruhnya (86,7%) responden dari kelompok perlakuan dan (93,3%) responden dari kelompok kontrol mengalami tingkat stres sedang, sedangkan sesudah dilakukan senam tera hampir seluruhnya (80,0%) responden dari kelompok perlakuan mengalami tingkat stres ringan dan hampir seluruhnya (93,3%) responden dari kelompok kontrol mengalami tingkat stres sedang. Hasil uji paired t-test didapatkan p-value= (0,000)