Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

STUDI PENDAHULUAN PENGEMBANGAN ALAT PIROLISIS SAMPAH PLASTIK POLIPROPILENA (PP) MENGGUNAKAN DRUM SISA PAKAI Rahmanpiu .
Gema Pendidikan Vol 26, No 1 (2019): Januari, Gema Pendidikan
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.537 KB) | DOI: 10.36709/gapend.v26i1.6617

Abstract

Sampah plastik PP dihasilkan dari plastik minuman dalam kemasan, jumlahnya melimpah sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan. Salah satu metode untuk mengurangi sampah PP dalam metode termal (Pirolisis). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat pirolisis sampah plastik PP dengan bahan yang mudah diperoleh dan ramah lingkungan. Metode digunakan adalah eksperimen melalui tahapan desain, pembuatan alat pirolisis dan uji coba alat pirolisis. Hasil yang diperoleh menunjukkan dari tiga Tipe alat pirolisis yang dikembangkan Tipe 2 dengan kondisi sampel yang bersih memungkinkan utk dikembangkan lebih lanjut. Pirolisat yang dihasilkan didestilasi dan diperoleh bahan bakar cair sebesar 30-41%, bahan padat yang mudah terbakar sebanyak 30-40% dan gas yang tidak terkondensasi sekitar 20%. Gas buang yang dihasilkan selama pirolisis Tipe 3 tidak berbau dibandingkan Tipe 1 dan Tipe 2. Kata Kunci : Alat pirolisis, pirolisat, destilasi, plastik PP
PHYTOCHEMICALS AND RADICAL SCAVENGER ACTIVITY OF KAYU JAWA (LANNEA COROMANDELICA) AND SALAM (SYZYGIUM POLYANTHUM) LEAF STEEPING AND THE COMBINATED RATIONAL Nasrudin Nasrudin; Abraham Rahman; Nurlansi Nurlansi; Rahmanpiu Rahmanpiu; Damhuri Damhuri; Bilal Subchan Agus Santoso; Kismawati Kismawati; Jusna Jusna; Lulu Rahmatia
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 7 No 3 (2021): Supplementary Issue (The 4th National Pharmacy Conference 2021 Universitas Halu O
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v7i3.6104

Abstract

Herbal medicine as a traditional medicine based on local wisdom in the Covid 19 pandemic is the alternative for the community to keep the health of the body. Specific drugs for the cure of Covid-19 disease have also not been found yet so the death of Covid-19 patients remainsat anytime. In this case this study aims to know the content of secondary metabolite compounds and radical scavenger activity of “kayu jawa” (L. coromandelica) leaf steeping and “Salam” (S. polyanthum) leaves from Southeast Sulawesi as well as their rational combination based on the radical scavenger activity of DPPH (2,2-difenyl-1-picrilhydrazil). The analysis of the content of secondary metabolite compounds in the steeping of DKJ (Daun Kayu Jawa) and DS (Daun Salam) is applied by phytochemical method and radical scavenger activity is determined by the DPPH method. The main focus of steeping is determined by the approach of the picnometer. The combination of DKJ and DS is made each with 6 variations based on the IC50 steeping value, then converted in the form of weight (grams) of DKJ and DS powder so that 36 combinations are obtained. The result of phytochemical analysis of DKJ and DS steeping showed the presence of flavonoids, saponins and polyphenols, except tannins only exist in the steeping of DS. The radical scavenger activity of DKJ and DS steeping showed IC50 values of 408.95 ± 0.075 µg/mL and 259.05 ± 0.092 µg/mL. The combination that showed the highest DPPH radical scavenger activity of 88.050.03% occurred in the combination of E1 with a ratio of 2IC50 DK: 1/8IC50DS (1,089: 0.128) grams. DPPH radical scavenger activity approaching 50% occurs in the combination of A2 and B1 with a ratio of 1/8IC50 DKJ: ¼IC50DS (0.068:0.256) grams and ¼IC50 DKJ: 1/8IC50DS (0.136:0.128) grams with values of (49.11 0.04) % and (52.87 0.05) % respectively.
PENGGUNAAN TEKNIK SELF ASSESSMENT DAN PEER ASSESSMENT PADA PENILAIAN KINERJA PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN KIMIA KELAS X PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Nanggita Karini Pratiwi; Maysara Maysara; Rahmanpiu Rahmanpiu
Jurnal Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu Oleo Vol 7, No 3 (2022): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpkim.v7i3.28283

Abstract

Telah dilakukan penelitian “Penggunaan Teknik Self Assessment dan Peer Assessment pada Penilaian Kinerja Peserta Didik dalam Pembelajaran Kimia Kelas X pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit di SMAN 3 Konawe Selatan” Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan peserta didik dalam melakuakan  penilaian kinerja berbasis Self assessment dan Peer assessment dan mendeskripsikan ketercapaian penggunaan penilaian kinerja berbasis Self assessment dan Peer assessment . Sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas XIPA 3 SMA Negeri 3 Konawe Selatan sebanyak 27 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif dengan isntrumen penelitian berupa angket penilaian kinerja Self assessment dan Peer assessment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tingkat kemampuan peserta didik termasuk kategori sangat tinggi dan tinggi pada ketiga komponen aspek penilaian kinerja teknik Self assessment dan Peer assessment (2) Tingkat ketercapaian penilaian kinerja dengan interpretasi baik yaitu diperoleh rata-rata keseluruhan dalam  Self assessment sebesar 78% peserta didik kategori sangat tinggi dan 22% peserta didik kategori tinggi. Dan pada penilaian Peer assessment sebear 85% peserta didik dengan kategori sangat tinggi dan 15% peserta didik kategori tinggi.
Bimbingan Teknis Pengolahan Sampah Padat Organik Dengan Metode Penguapan Rahmanpiu; Fahyudin; Maysara; Fatahu; Nada Sofa
Amal Ilmiah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Edisi Mei 2022
Publisher : FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/amalilmiah.v3i2.7

Abstract

Sampah yang tidak terkelola menyebabkan pencemaran lingkungan, berdampak pada kesehatan masyarakat dan berpotensi menjadi konflik sosial. Namun, apabila dikelola dengan baik, sampah menjadi bermanfaat bagi masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah mengedukasi kelompok masyarakat untuk mengelola sampah di lingkungannya secara terpadu, ramah lingkungan dan berkelanjutan melalui kegiatan praktek pengolahan sampah padat organik dengan metode penguapan. Metode pelaksanaan desain alat pembakar sampah organik dan anorganik, pendampingan pada: pengolahan sampah dengan metode pembakaran, pembuatan kompos dan budidaya sayuran. Hasil yang dicapai adalah (1) desain alat pembakaran mendukung kegiatan PKMI-UHO, (2) petugas kebersihan pondok dapat mengoperasikan peralatan pembakaran sampah dan anorganik, (3) teknik pengomposan metode passive windrows composting, tepat ditempatkan pada lokasi yang terbatas atau lahan sempit, dan (4) hasil pembakaran sampah plastik sudah dapat dimanfaatkan sebagai bahan baakar pada pembakaran sampah organik, dan Petugas kebersihan beserta santri dapat membudidayakan sayuran
Analisis Kualitas Virgin Coconut Oil (VCO) Hasil Fermentasi dengan Penambahan Jahe (Zingiber officinale Rosc) Rostina; Rahmanpiu; La Rudi
Sains: Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia Vol. 11 No. 2 (2022): EDISI DESEMBER 2022
Publisher : Jurusan Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu Oleo, Jl. HEA. Mokodompit Kampus Hijau Bumi Tridharma Andounohu Kendari, Gedung MIPA FKIP UHO Sulawesi Tenggara – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai Analisis kualitas Virgin Coconut Oil (VCO) hasil fermentasi dengan penambahan jahe (Zingiber officinale Rosc). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas VCO hasil fermentasi dengan penambahan jahe emprit pada berbagai konsentasi, meliputi uji kadar air, bilangan peroksida dan asam lemak bebas. Metode yang dilakukan adalah metode analisis kuantitatif. Kadar air VCO dengan penambahan jahe emprit dari 3 perlakuan yang telah dilakukan yakni 50 mL, 100 mL, dan 150 mL berturut-turut sebesar 0,22%, 0,19%, dan 0,17% diperoleh kualitas VCO terbaik yaitu pada penambahan jahe emprit 150 mL. Bilangan peroksida VCO dengan penambahan jahe emprit dari 3 perlakuan yang telah dilakukan yakni 50 mL, 100 mL, dan 150 mL berturut-turut sebesar 2,18 meq/kg, 1,79 meq/kg dan 1,59 meq/kg diperoleh kualitas VCO terbaik yaitu pada penambahan jahe emprit 150 mL. Asam lemak bebas VCO dengan penambahan jahe emprit dari 3 perlakuan yang telah dilakukan yakni 50 mL, 100 mL, dan 150 mL berturut-turut sebesar 0,46%, 0,42% dan 0,39% diperoleh kualitas VCO terbaik yaitu pada penambahan jahe emprit 150 mL.
Reduksi Tanin dari Sabut Kelapa Muda (Cocos nucifera L.) selama Pemanasan Edy Purnomo; Rahmanpiu; Ratna
Sains: Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia Vol. 11 No. 2 (2022): EDISI DESEMBER 2022
Publisher : Jurusan Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu Oleo, Jl. HEA. Mokodompit Kampus Hijau Bumi Tridharma Andounohu Kendari, Gedung MIPA FKIP UHO Sulawesi Tenggara – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Reduksi Tanin dari Sabut Kelapa Muda (Cocos nucifera L.) Selama Pemanasan. Sabut kelapa muda dapat digunakan sebagai media tanam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menurunkan persen hasil tanin dalam sabut kelapa muda selama pemanasan. Metode yang digunakan adalah pemanasan setiap 4 menit yang disertai penyeduhan lalu didiamkan beberapa saat kemudian disaring, filtrat ditampung, residu kembali dipanaskan deperti semula dan untuk mengukur persen hasil tanin menggunakan metode Spektrofotometri Uv-Vis. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu pemanasan dapat menurunkan persentase hasil tanin, antara lain kelapa kuning (hibrida) mencapai 21,11 ± 11,12 (x̅ ± sd), sedangkan untuk persentase hasil tanin kelapa hijau mencapai 15,03 ± 10,75 (x̅ ± sd).
Optimalisasi Nilai Bilangan Penyabunan Minyak Kelapa Hasil Pengolahan dengan Pemanasan Terkontrol: Optimization of Saponification Numbers of Processed Coconut Oil by Controlled Heating Haeruddin Haeruddin; La Harimu; Rahmanpiu Rahmanpiu; Dahlan Dahlan; La Rudi; La Ode Muhamad Alibonto; Citra Wati; Nurul Aulia Hikmah
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 5 No. 5 (2023): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v5i5.2127

Abstract

Coconut oil is one part of the coconut that is utilized as cooking oil. This study aims to determine the optimal condition of the saponification number of coconut oil obtained from variations in heating time. This research method is in the form of measuring the value of saponification number by acid-base titration and determining the optimum condition of saponification number of coconut oil based on variations in temperature and saponification heating time on coconut oil obtained from variations in extraction time of 10-15 minutes. The results showed that variations in saponification heating time and temperature caused differences in the saponification number of coconut oil. At 30 minutes of saponification heating at 50°C-70°C, the saponification number value of coconut oil is lower than at 60 minutes of saponification heating at 50°C-70°C. The lowest saponification number value occurs in coconut oil extracted for 10 minutes at 107.66 mg KOH/gram at 50°C saponification heating for 30 minutes and the highest saponification number value occurs in coconut oil extracted for 35 minutes at 230.528 mg KOH/g at 60°C saponification heating for 60 minutes. The best results were obtained at 60°C saponification heating for 60 minutes from all extracted oils and treatment types where the saponification number value was closer to the SNI value range of 180-265 mg KOH/gram. Keywords:          coconut oil, saponification number, temperature, heating time   Abstrak Minyak kelapa adalah salah satu bagian dari kelapa yang dimanfaatkan sebagai minyak goreng. Penelitian ini bertujuan mengetahui kondisi optimal nilai bilangan penyabunan minyak kelapa yang diperoleh dari variasi waktu pemanasan. Metode penelitian ini berupa pengukuran nilai bilangan penyabunan secara titrasi asam basa dan penentuan kondisi optimum bilangan penyabunan minyak kelapa berdasarkan variasi suhu dan waktu pemanasan penyabunan terhadap minyak kelapa yang diperoleh dari variasi waktu ekstraksi 10-15 menit. Hasil penelitian menunjukkan variasi waktu dan suhu pemanasan penyabunan menyebabkan terjadinya perbedaan nilai bilangan penyabunan minyak kelapa. Pada pemanasan penyabunan 30 menit suhu 50°C-70°C, nilai bilangan penyabunan minyak kelapa lebih rendah dari pada pemanasan penyabunan 60 menit suhu 50°C-70°C. Nilai bilangan penyabunan terendah terjadi pada minyak kelapa hasil ekstraksi selama 10 menit sebesar 107,66 mg KOH/gram pada pemanasan penyabunan 50°C selama 30 menit dan nilai bilangan penyabunan tertinggi terjadi pada minyak kelapa hasil ekstraksi selama 35 menit sebesar 230,528 mg KOH/g pada pemanasan penyabunan 60°C selama 60 menit. Hasil terbaik diperoleh pada pemanasan penyabunan 60°C selama 60 menit dari semua minyak hasil ekstraksi dan jenis perlakuan dimana nilai bilangan penyabunannya lebih mendekati rentang nilai yang dipersyaratkan SNI sebesar 180-265 mg KOH/gram. Kata Kunci:         minyak kelapa, bilangan penyabunan, suhu, waktu pemanasan
Pelatihan Pembuatan Minyak Kelapa dengan Metode Pembekuan di Desa Mekar Kecamatan Soropia Murni Nia; Ramly; Sabrin; Asriyani Basri; Abdul Rachman Rika; La Taena; Rahmanpiu; Lilis
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JAPIMAS) Vol. 2 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/japimas.v2i2.40

Abstract

Sebagian masyarakat memahami bahwa konsumsi minyak kelapa dapat menyebabkan koleterol. Akibatnya, produksi minyak goreng dari buah kelapa tua terus menurun. Kondisi ini berdampak pada petani kelapa kurang memperhatikan tanaman kelapa, buah kelapa hanya menjadi bahan baku kopra, dan bila harga kopra menurun buah kelapa yang jatuh tidak diambil sehingga tumbuh. Petani kelapa kurang mendapatkan nilai ekonomi dari budidaya tanaman kelapa. Masyarakat cenderung memilih minyak sawit untuk kebutuhan pokok dalam mengolah bahan pangan. Informasi yang diterima sesungguhnya berbanding terbalik dengan khasiat minyak kelapa khususnya virgin coconut oil sebagai antibakteri, antioksidan, antivirus dan dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Minyak kelapa banyak dapat dimanfaatkan sebagai  bahan baku dalam industri farmasi, kosmetika dan makanan. Tujuan pengabdian ini adalah mengedukasi masyarakat Desa Mekar Kecamatan Soropia akan manfaat minyak kelapa bagi tubuh dan memberikan pelatihan cara pembuatan minyak kelapa yang praktis dan ekonomis serta berkhasiat obat. Metode pelaksanaan PKM ini adalah diskusi dan praktek pembuatan minyak kelapa. Kegiatan ini diikuti oleh Ibu Rumah Tangga Desa Mekar Kecamatan Soropia. Diskusi dan praktek pembuatan minyak kelapa adalah cara yang digunakan dalam kegiatan ini. Hasil yang dicapai, peserta antusias mengikuti sosialisasi manfaat minyak kelapa bagi tubuh. Perubahan sikap peserta tampak paada penjelasan tim bahwa minyak kelapa dapat memicu meningkatnya kadar koleterol dalam darah, jika proses pembuatan minyak menggunakan pemanasan yang tidak terkontrol. Pemanasan menyebabkan reaksi hidrolisis menghasilkan asam lemak dan gliserol. Konsumsi asam lemak inilah yang memicu meningkatnya kadar kolestrol. Keterampilan peserta bertambah sehingga mengetahui cara pembuatan minyak yang berkualitas, praktis dan ekonomis.
Pelatihan dan Sosialisasi Potensi Ekonomi Pengolahan Buah Kelapa Menjadi Virgin Coconut Oil dan Minyak Goreng Murni Nia; Rahmanpiu; La Miliha; Muliha Halim; Haeruddin
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JAPIMAS) Vol. 3 No. 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/japimas.v3i1.46

Abstract

Ibu Rumah Tangga, mitra kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Kelurahan Kadia Kota Kendari telah mengetahui bahwa konsumsi Virgin Coconut Oil (VCO) sangat baik bagi kesehatan. Masalah yang dihadapi adalah VCO yang dihasilkan mudah tengik dan blondo belum dimanfaatkan. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pelatihan tentang cara pembuatan VCO berkualitas dan cara pengolahan blondo menjadi minyak goreng dan menunjukkan potensi ekonomi VCO dan minyak kelapa. Metode yang digunakan adalah praktek pembuatan VCO dengan tahapan ekstraksi, pemisahan, fermentasi, filtrasi dan penguapan. Bahwa tramsfer pengetahuan dan keterampilan pada mitra berlangsung efektif, sehingga mitra dapat mengolah buah kelapa menjadi VCO dan minyak goreng dengan metode fermentasi. Mitra mengetahui pengaruh kadar air dan keasaman terhadap kualitas VCO dan minyak goreng. Mitra terampil dalam memisahkan dan memurnikan VCO serta menguapkan air yang terkandung dalam blondo dan sisa pada filter. Metode fermentasi merupakan metode yang praktis dan ekonomis pada pengolahan buah kelapa menjadi VCO dan minyak goreng pada skala rumah tangga. Mitra mengetahui potensi ekonomi yang diperoleh dari pengolahan buah kelapa menjadi VCO dan minyak goreng.
Pelatihan Pengolahan Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Metode Fermentasi Rahmanpiu; Murni Nia; La Taena; Abdur Rachman Rika; La Manguntara; La Miliha; Murniati; Nurmaela
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JAPIMAS) Vol. 3 No. 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/japimas.v3i2.64

Abstract

Pengolahan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) menjadi media tanaman merupakan tantangan bagi petani di Konawe Selatan karena seratnya padat dan kompleks. TKKS merupakan limbah dari pengolahan tandan buah kelapa sawit dan memiliki potensi ekonomi bila diolah lebih lanjut. Tujuan kegiatan ini adalah edukasi mitra untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang pengolahan serat TKKS menjadi media tanam dengan metode fermentasi. Metode pelatihan menggunakan Subject Matter Analysis (SMA). Model ini digunakan untuk memotivasi mitra untuk mengetahui proses pembuatan kompos dari TKKS. Implementasi model SMA berdampak pada keaktifan mitra dalam menyiapkan serbuk dan serat halus dari TKKS dan melakukan fermentasi TKKS menggunakan bioaktivator EM4. Hasil yang dicapai adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan mitra dalam mengolah TKKS dan melkukan fermentasi serbuk dan serat halus TKKS menjadi media tanam yang berwarna coklat kehitaman, tekstur lunak, dan tidak berbau. Pelatihan ini mendukung pengelolaan TKKS yang bernilai ekonomi, juga mendukung budidaya tanaman sawit yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.