Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pemetaan Tingkat Layanan Jalan (M.T. Haryono, Sao-Sao, Abunawas dan Brigjend M.J.) Kendari Lagega, Rahim; Magribi, Laode Muh.; Harimudin, Jamal; Hidayat, Ahmad
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 4, No 1 (2020): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v4i1.11956

Abstract

 Abstrak: Peningkatan jumlah kendaraan di Kota Kendari sejak tahun 2014 dengan total 56.076 kendaraan hingga tahun 2018 dengan total 94.078 kendaraan yang tidak disertai dengan pelebaran jalan sehingga menimbulkan kemacetan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui seberapa besar tingkat kemacetan; (2) mengetahui persebaran lokasi terjadinya kemacetan. Penelitian ini dilakukan pada lima ruas jalan yaitu: Jl. M.T. Haryono, Jl. Sao-Sao 2/2 UD, Jl. Sao-Sao 4/2 D, Jl. Abunawas dan Jl. Brigjend M.J. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu survei inventarisasi jalan dan survei LHR. Metode pengolahan data yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif untuk mendapatkan nilai Kapasitas, nilai Volume Lalu Lintas dan nilai Derajat Kejenuhan, setelah itu dikelaskan berdasarkan Level of Service dimana kelas A dengan  tingkat kemacetan sangat rendah, B dengan tingkat rendah, C dengan tingkat sedang, D dengan tingkat sedikit tinggi, E dengan tingkat tinggi dan F dengan tingkat sangat tinggi. Hasil penelitian ini antara lain: (1) peta tingkat kemacetan hari senin dan sabtu memiliki kesamaan yaitu pada Jl. M.T Haryono memiliki tingkat kemacetan rendah, Jl. Sao-Sao 2/2 UD memiliki tingkat kemacetan sedang, Jl. Sao-Sao 4/2 D memiliki tingkat kemacetan rendah, Jl. Abunawas memiliki tingkat kemacetan rendah dan Jl. Brigjend M.J. memiliki tingkat kemacetan sedang (2) distribusi kemacetan sendiri terdapat pada lima titik yaitu: pada jalan M.T. Haryono berada di depan Lippo Plaza, pada jalan Sao-Sao berada di depan Brylian Plaza, di jembatan Kali Kadia dan di depan lorong SMPN 9 Kendari, dan pada jalan Brigjend M.J. berada di depan Mexcell Depo Teknik & Bangunan. Kata Kunci : Jalan, Kemacetan, Kapasitas, Volume, Derajat Kejenuhan, DOI : 10.5281/zenodo.3876059
Perbedaan Karakteristik Serta Tingkat Pelayanan Pejalan Kaki Pada Kawasan Pedestrian Di Kota Kendari (TPKPP) Rahayu, Sri Fera; Magribi, Muh.; Harimudin, Jamal; Fitriani, Fitriani; Hidayat, Ahmad
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 5, No 1 (2021): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v5i1.17259

Abstract

Abstrak: Penelitian di kawasan perdagangan (Mall Mandonga) dan pendidikan (Universitas Halu Oleo) Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juli 2019 sampai Oktober 2019. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan 1) survey melalui kuisioner dan wawancara terhadap responden 2) observasi pengamatan kegiatan fisik di lapangan 3) dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis karakteristik pejalan kaki, tingkat pelayanan jalan kaki dan tingkat kepuasan pejalan kaki kemudian dijelaskan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki pada kawasan pendidikan di Universitas Halu Oleo adalah C dengan pejalan kaki memiliki arus stabil tetapi pejalan kaki dibatasi dalam memilih kecepatan dan sedikit ada konflik dengan tingkat pelayanan. Sedangkan tingkat pelayanan pejalan kaki pada kawasan perdagangan di Mall Mandonga adalah D dengan pejalan kaki memiliki arus mendekati tidak stabil sedangkan kecepatan masih bisa dikendalikan dan konflik yang terjadi di trotoar tersebut masih dapat ditolerir.. Kata Kunci : Karakteristik, Pejalan Kaki, Tingkat Pelayanan, Kawasan Pedestrian Abstrack: Research in the trade area (Mandonga Mall) and education (Halu Oleo University) This research was conducted in July 2019 to October 2019. Data collection techniques were carried out by 1) surveying through questionnaires and interviews with respondents 2) observing physical activity observations in the field 3) documentation. The data analysis method used is the analysis of pedestrian characteristics, the level of walking services and the level of pedestrian satisfaction then described descriptively. The results showed that the level of service of pedestrian facilities in the education area at Halu Oleo University is C with pedestrians having a steady flow but pedestrians are limited in choosing speed and there is little conflict with service levels. While the level of pedestrian services in the trade area at Mandonga Mall is D with pedestrians having an unstable approaching flow while speed can still be controlled and conflicts occurring on the sidewalk are still tolerable. Keywords: Characteristics, Pedestrians, Service Level, Pedestrian Region.
Analisis Kondisi Sosial Dan Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Terhadap Pengelolaan Sampah Di Kecamatan Poasia Uliana, Wa Ode; Hidayat, Ahmad; Indriasary, Anita
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 5, No 2 (2021): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v5i2.21514

Abstract

Abstrak: Kondisi fisik lahan perkotaaan semakin sempit dan kurangnya ruang terbuka untuk pengelolaan sampah sehingga perlu ditingkatkan partisipasi masyarkat dalam pengelolaan sampah agar masyarakat mampu secara mandiri peduli terhadap lingkungan. Tujuan penelitian ini,yaitu: (1) untuk mengetahui pengaruh kondisi sosial ibu-ibu rumah tangga di Kecamatan Poasia terhadap pengelolaan sampah; (2) untuk mengetahui pengaruh pengetahun lingkungan ibu-ibu rumah tangga di Kecamatan Poasia terhadap pengelolaan sampah. Metode penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan melakukan analisis regresi linear berganda pada aplikasi SPSS versi 16.0. Hasil penelitian ini antara lain: (1) kondisi sosial ibu-ibu rumah tangga (umur, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan) berpengaruh terhadap pengelolaan sampah. Hal ini dibuktikan  dengan uji regresi linear berganda diperoleh nilai signifikan kondisi sosial (X1) adalah sebesar 0,771 dan nilai t hitung sebesar 0,292; (2) pengetahuan lingkungan  ibu-ibu rumah tangga berpengaruh terhadap pengelolaan sampah. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji regresi linear berganda diperoleh nilai signifikan pengetahuan (X2) sebesar 0,000 dan nilai t hitung sebesar 5,565. Oleh karena itu, Kelurahan Anggoeya perlu mendapatkan perhatian khusus oleh pemerintah, karena wilayah tersebut memiliki volume sampah terbesar di Kecamatan Poasia namun kondisi sosial ibu rumah tangga masih lebih rendah jika dibandingkan dengan wilayah lain seperti Kelurahan Anduonohu dan Kelurahan Anggoeya. Selain itu, pengetahuan ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Anggoeya dominan kategori buruk. Kata Kunci: kondisi sosial, pegetahuan, pengelolaan sampah Abstract: The physical condition of urban areas is increasingly narrow and the lack of open space for waste management needs to be increased by community participation in waste management so that the community is able to independently care for the environment. The purpose of this study are: (1) to determining the effect of social conditions of housewives in Poasia District on waste management; (2) to determining the effect of environmental knowledge of housewives in Poasia District on waste management. This research method is a qualitative research method by conducting multiple linear regression analysis on the application of SPSS version 16.0. The results of this study are: (1) the social conditions of housewives (age, education, employment, and income) affect the waste management. This is evidenced by the multiple linear regression test obtained a significant value of social conditions (X1) of 0,771 and t value of 0,292; (2) environmental knowledge of housewives influences waste management. This is evidenced by the results of multiple linear regression tests obtained a significant value of knowledge (X2) of 0,000 and t value of 5,565. Therefore, Anggoeya Village needs to get special attention from the government, because the region has the largest volume of waste in Poasia District, but the social condition of housewives is still lower when compared to other regions such as Anduonohu and Anggoeya. In addition, the knowledge of housewives in Anggoeya Kelurahan is dominant in the bad category. Keywords: social conditions, knowledge, waste management
Analisis Pengembangan Kawasan Agropolitan Di Kecamatan Sinjai Barat Hidayat, Ahmad; Suratman, Suratman; Hadmoko, Danang Sri
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 5, No 1 (2021): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v5i1.17856

Abstract

Abstrak: Kecamatan Sinjai Barat adalah merupakan salah satu kecamatan yang ditetapkan sebagai kawasan agropolitan. Luas wilayah Kecamatan Sinjai Barat adalah 13,53 km2 atau 16,53% dari luas total wilayah Kabupaten Sinjai. Penelitian ini bertujuan : 1) mengidentifikasi jenis komoditas unggulan; 2) mengetahui kesesuaian lahan; 3) mengidentifikasi pola sebaran spasial pengembangan kawasan agropolitan. Metode penelitian adalah metode deskriptif berupa pengumpulan dan pengolahan data lapangan, metode pemetaan, metode Location Quotient (LQ), dan metode matching pada software atau program Land Classification and Landuse Planning (LCLP). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) hasil perhitungan LQ komoditas padi, ketimun, sawi, kentang, wortel, kubis, tomat, serta buncis merupakan komoditas unggulan. 2) kelas kesesuaian lahan, padi dengan kelas kesesuaian lahan S2 (cukup sesuai) 329,49 Ha, S3 (sesuai marginal) 2821,77 Ha, kentang, wortel, sawi, buncis, dan tomat memiliki kelas kesesuaian lahan S2 742,02 Ha dan untuk kelas kesesuaian lahan S3 2409,24 Ha. Komoditas lainnya yakni ketimun dan buncis memiliki kelas kesesuaian lahan S2 742,02 Ha, S3 2062,82 Ha serta kelas kesesuaian lahan N (tidak sesuai) 346,42 Ha. 3) adapun luas lahan yang dapat digunakan untuk pengembangan komoditas padi 329,49 Ha, kentang, wortel dan tomat 1276,59 Ha, ketimun dan sawi 412,53 Ha, buncis 519,47 Ha serta kubis 613,18 Ha. Kata Kunci : Agropolitan, Komoditas Unggulan, LCLP, Kesesuaian Lahan
ANALYSIS OF SOIL FERTILITY STATUS ON AGRICULTURAL LAND IN WEST SINJAI DISTRICT Ahmad Hidayat; Ahmad Fauzan Adzima; Noor Husna Khairisa
Tunas Geografi Vol 11, No 1 (2022): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v11i1.36577

Abstract

Soil fertility status not only depicts types of nutrients but also the available nutrients content in the soil. Soil fertility status that is used in agriculture has wide variations and influenced by soil management. Soil management determines of plant growth and its productivity. Three from nine districts in Sinjai Regency are designated as agropolitan areas, one of which is West Sinjai District. This district is considered to be very potential for development of agricultural sector because geographically it is located on high latitude area. The productivity of agricultural land is largely determined by the existing soil quality, which is reflected in its fertility status. Therefore, the existing soil needs to be evaluated for its fertility status, thus the input can be in accordance with the needs of the soil. The method used in this research are survey method, laboratory analysis, and descriptive analysis. The results showed that the soil fertility status at each location is in  low. This is influenced by the parameter values of the KTK parameters, KB, P2O5, K2O, and C-organic.
Analisis Persebaran Daerah Rawan Abrasi Pantai Di Pesisir Binongko, Kabupaten Wakatobi Hasnawati Hasnawati; Iradat Salihin; Ahmad Hidayat; Muliddin Muliddin; Noor Husna Khairisa
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 6, No 2 (2022): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v6i2.28248

Abstract

Abstrak: Abrasi pantai adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak dan menyebabkan perubahan garis pantai. Ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan garis pantai. Pertama, faktor alami seperti gelombang laut, arus, angin, sedimentasi, topografi pesisir dan pasang surut. Sedangkan faktor kedua adalah faktor manusia (non-alami), seperti penambangan pasir, reklamasi pantai, dan pengerusakan vegetasi pantai. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui karakteristik pantai di Pesisir Binongko; (2) mengetahui sebaran daerah rawan abrasi pantai di pesisir Binongko. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan menganalisis pengaruh karakteristik pantai di daerah yang rawan abrasi dengan teknik purposive sampling untuk melihat persebaran daerah rawan abrasi. Hasil penelitian ini antara lain: (1) Karakteristik pantai di Pesisir Binongko antara lain: terdapat lima pantai berpasir, empat pantai berbatu, dan satu pantai berlumpur. Selain itu, terdapat satu pantai pantai berbentuk cembung, empat pantai relatif datar, dan terdapat lima pantai cekung; (2) Persebaran daerah rawan abrasi pantai di Pesisir Binongko adalah sebagai berikut: Pada Kecamatan Binongko tahun 2010 sampai tahun 2020 abrasi terjadi seluas 15,907 ha dan akresi terjadi seluas 20,252 ha, sedangkan di Kecamatan Togo Binongko abrasi terjadi seluas 11,525 ha dan akresi terjadi seluas 7,304 ha. Kata kunci:     Karakteristik pantai, sebaran daerah rawan abrasi, Pesisir Pantai BinongkoAbstract: Coastal abrasion is the process of erosion of shore by the power waves and currents that are destructive and causing shoreline changes. There are two factors that cause shoreline changes. First, natural factors such as ocean waves, currents, wind, sedimentation, coastal topography and tides. The second factor is human factor (non-natural), such as sand mining, beach reclamation, and destruction of coastal vegetation. This study aims to: (1) determine the characteristics of the beach in the Binongko Coast; (2) determine the distribution of coastal abrasion-vulnerability areas on the Binongko Coast. Data in this research is analyzed by using descriptive qualitative method by analyzing the influence of coastal characteristics in areas where is vulnerable to abrasion with purposive sampling technique to see the distribution of vulnerable area of abrasion. The result softh is study are: (1) The characteristics of the beach on the Binongko Coast i.e. there are five beaches, four rocky shores, and one muddy shore. In addition, there is one convex beach, four relatively flat beaches, and five concave beaches; (2) In Binongko District from 2010 to 2020, abrasion occurred in an area of 15,907 acre and accretion occurred in an area of 20,252 acre, while in Togo Binongko District, abrasion occurred in an area of 11,525 acre and accretion occurred in an area of 7,304 acre.Keywords:     Beach characteristics, the distribution of vulnerable area of abrasion, Binongko Coast
KAJIAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PANGAN DAN AIR DENGAN MEMANFAATKAN CITRA LANDSAT 8 (STUDI KASUS: KABUPATEN BUTON) Amilusri Amilusri; Jamal Harimudin; Fitra Saleh; Ahmad Hidayat; Nurgiantoro Nurgiantoro
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 6, No 2 (2022): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v6i2.28350

Abstract

Abstrak: Penentuan besarnya daya dukung lingkungan dilakukan dengan cara mengetahui kapasitas yang dimiliki suatu lingkungan untuk memenuhi dan mendukung kegiatan manusia sebagai pengguna ruang untuk menjamin keberlangsungan hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) memetakan jasa lingkungan penyedia pangan di Kabupaten Buton; (2) memetakan jasa lingkungan penyedia air di Kabupaten Buton. Metode yang digunakan adalah skoring dan bobot. Hasil Penelitian: (1) klasifikasi ketersediaan pangan Kabupaten Buton dibagi menjadi lima kelas, yaitu: Jasa ekosistem penyedia pangan kelas sangat rendah seluas 517,66 ha (0,30 %), kelas rendah seluas 97.107,90 ha (57,97 %), kelas sedang seluas 68.041,64 ha (40,62%), kelas tinggi seluas 539,70 ha (0,32 %), dan kelas sangat tinggi seluas 1.294,12 ha (0,77 %); (2) Jasa ekosistem penyedia air di Kabupaten Buton kelas sangat rendah seluas 35.998,34 (21.49 %), kelas rendah seluas 1.312,43 ha (0,78 %), kelas sedang seluas 11.8750,60 ha (70,89%), dan kelas tinggi seluas 11.439,25 ha (6,82 %). Kata kunci: Daya Dukung Lingkungan, Jasa Ekosistem, Kabupaten Buton Abstract: Determination of the carrying capacity of the environment is done by knowing the capacity of an environment to fulfill and support human activities as users of space to ensure its survival. This study aims to: (1) map the environmental services of food providers in Buton Regency; (2) map the environmental services of water providers in Buton Regency. The method used is scoring and weighting. Research results: (1) classification of food availability in Buton Regency is divided into five classes, namely: Ecosystem services providing food, very low class, covering an area of 517.66 acre (0.30 %), low class covering an area of 97,107.90 acre (57.97 %), medium class covering an area of 68,041.64 acre (40.62%), high class covering an area of 539.70 acre (0.32 %), and very high class area of 1,294.12 acre(0.77% );(2) Water supply ecosystem services in Buton Regency are very low class covering an area of 35,998.34 acre (21.49 %), low class covering an area of 1,312.43 acre (0.78%), medium class covering an area of 11,8750.60 acre (70.89%), and high class area of 11,439.25 ha (6.82%). Keywords: Environmental Carrying Capacity, Ecosystem Services, Buton Regency
ANALISIS SEBARAN KONDISI DAERAH RESAPAN AIR MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KECAMATAN POASIA KOTA KENDARI Ahmad Hidayat; La Ode Rusman; Haris Haris
Jurnal Environmental Science Vol 5, No 2 (2023): April
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jes.v5i2.45888

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk di Kecamatan Poasia berdampak pada meluasnya lahan terbangun. Hal ini dapat berpengaruh pada berkurangnnya daerah resapan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran kondisi daerah resapan air tahun 2017 dan 2021 di Kecamatan Poasia. Parameter yang digunakan untuk mengetahui kondisi resapan air pada penelitian ini, yaitu permeabilitas tanah, curah hujan, penggunaan lahan dan kemiringan lereng kemudian diolah menggunakan metode skoring, OBIA, dan overlay. Hasil penelitian ini antara lain kondisi resapan air tahun 2017 didominasi dengan kategori mulai kritis seluas 2.879,95 ha (67,11%), yang tersebar di Kelurahan Anduonuhu (1.482,81 ha), Kelurahan Anggoeya (985,75 ha) Kelurahan Rahandouna (169,53 ha), Kelurahan Wundumbatu (70,97 ha) dan Kelurahan Matabubu (170,89 ha), sedangkan kondisi resapan air dengan luasan paling kecil pada kategori agak kritis seluas 230,06 ha (5,36%) yang tersebar pada Kelurahan Anduonuhu seluas 156,03 ha, Kelurahan Anggoeya seluas 11,47 ha, Kelurahan Rahandouna seluas 2,04 ha, Kelurahan Wundumbatu seluas 59,43 ha dan Kelurahan Matabubu seluas 1,09 ha. Pada tahun 2021 kondisi resapan air didominasi kategori  normal alami seluas 1.971,53 ha (45,94%) yang tersebar di Kelurahan Anduonuhu (774,49 ha), Kelurahan Anggoeya (619,82 ha), Kelurahan Rahandouna (124,07 ha), Kelurahan Wundumbatu (68,07 ha) dan Kelurahan Matabubu (385,08 ha), sedangkan kondisi resapan air dengan luasan paling kecil pada kategori sangat kritis seluas 111,42 ha (2,60%) yang tersebar di Kelurahan Anduonuhu seluas 64,54 ha, Kelurahan Anggoeya seluas 19,71 ha, Kelurahan Rahandouna seluas 27,04 ha dan Kelurahan Matabubu seluas 0,13 ha.
PKM PENGENALAN PEMETAAN PARTISIPATIF MENGGUNAKAN APLIKASI QUANTUM GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM BAGI APARAT PEMERINTAHAN DI KELURAHAN RAHANDOUNA KECAMATAN POASIA KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA La Ode Hadini; La Ode Restele; Nurgiantoro Nurgiantoro; Ahmad Hidayat
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1: Januari 2023
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/eamal.v3i1.2401

Abstract

PKM Pengenalan pembuatan peta, salah satu upaya meningkatkan kinerja aparat pemerintahan di kelurahan Rahandouna dalam rangka pembangunan berbasis geospasial. PKM ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan aparat pemerintahan di kelurahan dan masyarakat partisipatif dalam pemetaan dan mendukung pembangunan kelurahan berbasis peta. PKM dilakukan dalam bentuk pelatihan menggunakan metode Focus Group Discussion berupa ceramah, demonstrasi dan tanya tanya jawab. Ceramah digunakan dalam menjelaskan konsep-konsep pemetaan, data spasial, kaidah kartografis dan Sistem Informasi Geografis. Demonstrasi untuk menunjukkan prosedur kerja komponen SIG dan data geospasial serta analisis dan cara penyajiannya berupa peta menggunakan aplikasi QGIS. Sementara itu, pendampingan klinis untuk memfasilitasi peserta mengkonfirmasikan kendala dan kesulitan yang dihadapi dalam pemetaan. Hasil pelatihan ini adalah terwujudnya indikator keberhasilan dan ketercapaian tujuan dan target pelatihan berupa peningkatan kemampuan peserta mitra dalam penguasaan materi pembuatan peta secara partisipatif sesuai kaidah kartografi dan pemggunaan aplikasi SIG QGIS yang bermanfaat mendukung pembangunan berbasis data geospasial di kelurahan Rahandouna.
ANALISIS SEBARAN SPASIAL TINGKAT KESUBURAN TANAH DI KECAMATAN LEMBO KABUPATEN KONAWE UTARA Fitra Asgianti Lasahari; Ahmad Hidayat; La Ode Hadini
Sustainability (STPP) Theory, Practice and Policy Vol. 4 No. 1 (2024): Sustainability: Theory, Practice and Policy June Edition
Publisher : Pusat Kajian Berkelanjutan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/sdgs.v4i1.2618

Abstract

Lembo Sub-district possesses extensive agricultural land with the potential to achieve sustainable food self-sufficiency through appropriate land use. This research aims to analyze soil fertility levels and determine the spatial distribution of soil fertility in Lembo Sub-district, North Konawe Regency. The parameters of this study include: C-organic, base saturation (KB), phosphorus pentoxide (P2O5), potassium oxide (K2O5), and cation exchange capacity (CEC). Materials used in this study include: SHP of Lembo Sub-district, soil type maps, and DEMNAS data. Data were obtained from observations at seven locations and laboratory analysis. The analysis methods used are spatial analysis and quantitative descriptive analysis. The results indicate that: the highest CEC value is 24.60 me/100g and the lowest is 19.80 me/100g; the highest base saturation is 48.70% and the lowest is 29.80%; the highest P2O5 value is 16.90 ppm and the lowest is 12.70 ppm. The highest K2O5 value is 25.10 me/100g and the lowest is 17.90 me/100g. The highest C-organic value is 1.90% and the lowest is 0.70%. Spatially, soil fertility across Lembo Sub-district is categorized as low (R).