La Ode Hadini
Geography Department, Faculty Of Mathematics And Natural Sciences, Halu Oleo University, Kendari, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kesesuaian Lahan Tanaman Kapas di Kabupaten Muna Ahmad Hidayat; La Ode Hadini
LaGeografia Vol 21, No 3 (2023): Juni
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/lageografia.v21i3.46680

Abstract

Muna Regency has started trying to make efforts to develop cotton plants based on land suitability analysis as a form of support in increasing the quality and quantity of woven fabrics in Muna Regency. This study aims to (1) determine land suitability for cotton cultivation; (2) knowing what limiting factors influence the suitability of land for cotton cultivation; and (3) knowing the pattern of spatial distribution of land for the development of cotton plants in Muna Regency. The research method applied was a survey with a descriptive method in the form of field data collection, data processing and mapping methods to see how far the distribution of land use and the form of its use was at the research location, while to find out the distribution of land suitability, namely by using the matching method with data sourced from the results soil analysis in laboratory and field survey and map verification. The results of the data analysis show (1) the area of land that is quite suitable (S2) for planting cotton is quite large, namely 4,098.55 ha spread over six sub-districts, while for the S3 class category or marginally suitable it is 69,577.56 ha spread over in all districts in Muna Regency; (2) The dominant limiting factors for class S2 are soil drainage conditions, effective depth of soil and number of dry months, while the limiting factors for S3 are the level of erosion hazard and slope factor which is above 8-15%.AbstrakKabupaten Muna mulai mencoba melakukan upaya pengembangan tanaman kapas berdasarkan analisis kesesuaian lahan sebagai bentuk dukungan dalam peningkatan kualitas dan kuantitas kain tenun yang ada di Kabupaten Muna. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kesesuaian lahan untuk tanaman kapas; (2) mengetahui faktor-faktor pembatas apa yang berpengaruh terhadap kesesuaian lahan untuk tanaman kapas; dan (3) mengetahui pola sebaran spasial lahan untuk pengembangan tanaman kapas di Kabupaten Muna. Metode penelitian yang diterapkan adalah survei dengan metode deskriptif berupa pengumpulan data lapangan, pengolahan data serta metode pemetaan untuk melihat sejauh mana sebaran penggunaan lahan dan bentuk penggunaannya pada lokasi penelitian, sedangkan untuk mengetahui sebaran kesesuaian lahan yakni dengan menggunakan metode matching dengan data yang bersumber dari hasil analisis tanah di laboratorium dan survei lapangan serta verifikasi peta. Hasil analisis data menunjukkan (1) luas lahan yang cukup sesuai (S2) untuk ditanami kapas cukup luas yaitu 4.098,55 ha yang tersebar di enam kecamatan, sedangkan untuk kategori kelas S3 atau sesuai marjinal (marginally suitable) berjumlah 69.577,56 ha yang tersebar di semua kecamatan yang ada di Kabupaten Muna; (2) Faktor pembatas yang dominan untuk kelas S2 adalah kondisi drainase tanah, kedalaman efektif tanah serta jumlah bulan kering, sedangkan faktor pembatas untuk S3 adalah tingkat bahaya erosi serta faktor kemiringan lereng yang berada diatas 8-15 %. 
PEMETAAN BATAS WILAYAH KELURAHAN ANGGOEYA MENGGUNAKAN CITRA GOOGLE EARTH Hadini, La Ode; Kasmiati, Sitti; Amaluddin, La Ode; Saudi, Fitriyani; Hasanah, Nur
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 2 No. 6 (2024): Desember
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v2i6.1494

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membekali pengetahuan dan keterampilan aparat Kelurahan Anggoeya, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, dalam pembuatan peta batas wilayah kelurahan berbasis citra Google Earth sesuai Permendagri No. 45 Tahun 2016. Metode pengabdian yang digunakan terdiri dari tiga tahap utama, yaitu: (1) Tahap Persiapan, meliputi penyusunan materi pembelajaran dan pedoman teknis terkait penggunaan Google Earth dan Quantum GIS (QGIS), serta validasi data citra. (2) Tahap Pelaksanaan, meliputi kegiatan Focus Group Discussion (FGD), ceramah, diskusi, demonstrasi, dan praktik pembuatan peta citra batas wilayah. Pendampingan teknis dilakukan mulai dari pengunduhan data citra Google Earth hingga proses layout dan pencetakan peta menggunakan QGIS. (3) Tahap Evaluasi, dilakukan untuk mengukur keberhasilan peserta dalam membuat peta citra batas wilayah dengan indikator keberhasilan berupa kemampuan mengurangi ketergantungan pada fasilitator, terutama dalam proses layout peta. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa aparat Kelurahan Anggoeya telah memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar dalam membuat peta citra batas kelurahan. Peserta mampu melakukan pengunduhan data citra dari Google Earth dan membuat peta batas wilayah menggunakan QGIS. Namun, sebagian peserta masih membutuhkan pendampingan dalam proses layout peta. Kegiatan ini juga berhasil membangun sinergi antara aparat kelurahan dan tim pengabdian, memperkuat pemahaman mereka tentang pemetaan batas wilayah berbasis citra digital sesuai regulasi Permendagri No. 45 Tahun 2016. Kesimpulan, kegiatan ini berhasil meningkatkan keterampilan aparat Kelurahan Anggoeya dalam pembuatan peta batas wilayah berbasis citra Google Earth. Meskipun peserta telah mampu membuat peta, proses layout peta masih memerlukan pendampingan lebih lanjut. Hasil pengabdian ini diharapkan dapat mempercepat proses penegasan batas wilayah kelurahan serta mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang lebih efektif dan akurat. Kata Kunci: Pemetaan, Peta Batas Wilayah, Google Earth, QGIS